-
Melihat ”Tanda” Dengan PengertianMenara Pengawal—1985 (Seri 8) | Menara Pengawal—1985 (Seri 8)
-
-
16. (a) Bilakah terjadi suatu kebangkitan rohani bagi sisa dari ’orang-orang yang loyal’? (b) Dalam perumpamaan mengenai sepuluh gadis, siapakah Pengantin Laki-Laki, dan siapakah pengantin perempuan simbolisnya?
16 Bagi sisa dari ’orang-orang yang loyal’ itu, harus ada suatu kebangkitan rohani selama bagian permulaan dari ”penutup sistem ini”. Ini suatu corak yang menonjol dari ”tanda” yang Yesus nubuatkan dalam nubuatnya yang besar. Bagi kaum sisa tersebut, masa kebangkitan itu adalah masa sukacita yang besar, sukacita seperti yang dimiliki kelima gadis bijaksana yang dibangunkan oleh seruan pada malam hari, ”Mempelai datang! Songsonglah dia!” (Matius 25:1-6) Kebangkitan yang penuh sukacita itu terjadi pada musim semi tahun 1919, ketika kaum sisa yang terurap mulai pulih dari akibat-akibat penganiayaan seluas dunia dan gangguan yang mereka alami selama masa Perang Dunia I yang gelap. Tentu, mempelai laki-laki dari perumpamaan sepuluh gadis itu adalah Yesus Kristus, dan pengantin perempuan simbolisnya ialah sidangnya yang loyal, terdiri dari 144.000 anggota yang akan digabungkan dengannya dalam Kerajaan surgawi. (Wahyu 14:1-4) Urutan waktu Alkitab dan persamaannya pada jaman modern menunjukkan bahwa Mempelai Laki-Laki itu datang ke bait rohani pada musim semi tahun 1918. Kemudian ia mulai membangkitkan dari antara orang mati para anggota yang setia dari pengantin perempuan rohani dan mempersatukan mereka kepadanya dalam Kerajaan surgawi. Sebagai pernyataan dari kaum sisa pengantin perempuan, yang digambarkan oleh gadis-gadis yang bijaksana, Wahyu 19:7 berbunyi, ”Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantinNya telah siap sedia.”
17. (a) Mengapa golongan ’gadis yang bijaksana’ dapat bersukacita? (b) Gadis-gadis yang bijaksana membawa apa, dan karena itu dapat berbuat apa?
17 Ya, masa kebangkitan rohani dari golongan ’gadis bijaksana’ dan mulainya mereka mengerti makna dari ”tanda” yang muncul sejak tahun 1914 merupakan kesempatan untuk sukacita yang besar. Kata-kata yang pada waktu itu patut dikenakan atas mereka ialah, ”Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” (Wahyu 19:9) Dalam perumpamaan Yesus, kelima gadis yang bijaksana membawa persediaan minyak cadangan untuk penerangan agar mereka dapat menyalakan kembali lampu-lampu mereka dan dengan demikian bergabung dengan arak-arakan perkawinan yang bahagia itu dengan lampu-lampu yang menyala. Ketika Pengantin Laki-Laki datang, ”[gadis-gadis] yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup”.—Matius 25:1-10.
18. (a) Setelah Perang Dunia I, kaum sisa yang terurap masih mempunyai cukup banyak Firman Allah yang memberi penerangan dan roh suciNya dalam diri mereka untuk melakukan apa? (b) Apa yang diumumkan pada kebaktian mereka yang pertama setelah perang?
18 Tepat seperti gambaran kelima gadis yang bijaksana, kaum sisa yang terurap mulai memberikan sambutan yang meriah dan gembira kepada Pengantin Laki-Laki surgawi, karena waktu perkawinannya telah tiba dengan sidangnya yang seperti pengantin perempuan itu. Setelah pengalaman-pengalaman mereka yang mengacaukan secara rohani selama Perang Dunia I, mereka masih memiliki cukup persediaan Firman Allah yang memberikan penerangan dan roh suciNya dalam diri mereka sebagai ’bejana-bejana tanah liat’ untuk membangkitkan kembali pekerjaan mereka yaitu memberi penerangan kepada umat manusia mengenai Kerajaan Allah melalui Mempelai Laki-Laki-RajaNya. (2 Korintus 4:7) Selaras dengan itu, pada tanggal 1-8 September 1919, golongan ’gadis bijaksana’ mengadakan kebaktian internasional mereka yang pertama di Cedar Point, Ohio. Di sana penerbitan majalah baru yang diusulkan sebagai tambahan kepada The Watch Tower diumumkan. Majalah baru ini pada waktu itu disebut The Golden Age (Zaman Keemasan), sebuah nama yang menjelaskan jaman yang akan dinikmati umat manusia yang dipulihkan selama Pemerintahan Seribu Tahun dari Pengantin Laki-Laki-Raja Yesus Kristus. Majalah itu masih diterbitkan, sekarang dengan nama Awake! (Sedarlah!).
19. (a) Bagaimana golongan ’gadis yang bijaksana’ menjadi corak yang menonjol dari ”tanda kehadiran’ Yesus? (b) Siapakah yang kini adalah orang-orang yang berbahagia di bumi?
19 Tidak lama setelah kebaktian itu, nomor pertama dari The Golden Age—yaitu tanggal 1 Oktober 1919—diterbitkan. Dengan majalah itu dan publikasi-publikasi lain dari Lembaga Alkitab dan Risalat Menara Pengawal, ’golongan gadis’ yang loyal pergi dalam tugas mereka untuk menerangi dunia. Mereka memulai pekerjaan sesudah perang yaitu ’memberitakan Injil Kerajaan menjadi kesaksian bagi semua bangsa’ sebelum akhir dari sistem ini datang. (Matius 24:14) Dengan cara demikian, kaum sisa yang terurap, golongan ’gadis yang bijaksana’, menjadi corak yang menonjol dari ”tanda” majemuk yang menandai ”kehadiran” Yesus yang tidak kelihatan sebagai Raja yang diberi kuasa dan ”penutup sistem ini”. Pekerjaan memberikan penerangan itu merupakan bukti penting selanjutnya bahwa ”akhir zaman” mulai pada akhir dari Zaman Orang Kafir pada tahun 1914. Berbahagialah semua orang yang dengan pengertian melihat corak yang dinubuatkan dari ”tanda” itu dalam segenap makna pentingnya!
-
-
Bertindaklah Segera Berdasarkan ”Tanda” Itu!Menara Pengawal—1985 (Seri 8) | Menara Pengawal—1985 (Seri 8)
-
-
3 Kata-kata dari Pengantin Laki-Laki Yesus Kristus itu benar-benar tepat pada waktunya, terutama sekarang, 71 tahun setelah kita memasuki ”penutup sistem ini”. Bahkan pada saat yang sudah lanjut ini sisa dari golongan ’gadis yang bijaksana’ tidak mengetahui hari atau jam bilamana ”pintu” akan ditutup bagi kesempatan selanjutnya untuk diterima ke dalam Kerajaan surgawi dan berada bersama Pengantin Laki-Laki, dengan siapa mereka telah ditunangkan. Mereka yang berusaha membuktikan diri sebagai gadis-gadis yang bijaksana sepatutnya tetap memiliki persediaan minyak rohani. Dalam berbuat demikian mereka membiarkan terang bercahaya dengan menyiarkan ”Injil Kerajaan ini” menjadi kesaksian internasional, seluas dunia sampai ”akhir” itu tiba.—Matius 24:14; Markus 13:10; Wahyu 14:6, 7.
-