Pasal 10
’Perhimpunan Besar’ Menyambut Pemerintahan Dunia yang Akan Datang
1, 2. Di hadapan siapakah segala bangsa di bumi kini dikumpulkan?
SEMUA bangsa di bumi, di dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa maupun yang masih di luar organisasi sedunia itu, kini dihimpunkan di hadapan Raja yang Allah takhtakan, Yesus Kristus, PutraNya. Ini tepat seperti yang dinubuatkan oleh Putra Allah ketika ia di bumi sembilan belas abad yang lalu. Dalam perumpamaan terakhir yang dimasukkan dalam nubuatnya tentang perincian ”tanda kedatangan [kehadiran, parousia] [Yesus] dan tanda kesudahan dunia,” ia berkata:
2 ”Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaanNya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaanNya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapanNya.—Matius 25:31, 32.
3. Bagaimanakah beberapa orang mungkin membantah pernyataan ini?
3 Banyak yang akan membantah adanya penggenapan nubuat yang terilham itu dewasa ini, dengan mengatakan bahwa mereka tidak melihat orang-orang dari segala bangsa, suku dan warna kulit, yang berjumlah lebih dari empat milyar berkumpul di suatu tempat yang luas di hadapan takhta di langit yang kelihatan dengan Anak Manusia, Yesus Kristus, duduk di atasnya, dilayani oleh ”semua malaikat” surga. Kita setuju dengan orang-orang yang berkata bahwa mereka tidak melihat kelompok internasional seperti itu. Sebab, bagaimana bisa empat milyar penduduk bumi datang ke tempat pertemuan sedemikian, bahkan jika segala sarana pengangkutan yang tersedia dewasa ini dipakai untuk maksud itu? Hal seperti itu sudah jelas mustahil terjadi.
4. Mengapakah kelompok sedemikian tidak menimbulkan kesulitan bagi Yesus sekarang?
4 Akan tetapi, para astronot manusia yang telah melakukan enam pendaratan di bulan tahun-tahun belakangan ini dapat menyaksikan dari permukaan bulan muncul dan terbenamnya bumi dan juga melihat segenap bola bumi yang sedang beredar sementara mereka menempuh perjalanan dalam pesawat ruang angkasa antara bulan dan bumi. Terlebih lagi Yesus Kristus yang telah dimuliakan, yang sifatnya lebih tinggi dari manusia, dapat menyaksikan segenap pemandangan di bumi dari takhtanya jauh di atas bulan! Sejak ia ditinggikan ke sebelah kanan Bapanya di surga pada tahun 33 M., ia telah senantiasa dapat melakukan ini. Jadi, dalam arti apakah semua bangsa dikumpulkan di hadapannya sejak ia ditakhtakan di surga pada akhir Zaman Bangsa-Bangsa tahun 1914?
5. Bagaimana segala bangsa telah dikumpulkan di hadapan Kristus yang telah ditakhtakan?
5 Ya, keadaan telah berobah bagi bangsa-bangsa sejak tahun 1914, tatkala berakhirnya masa yang diizinkan bagi mereka untuk menguasai dunia tanpa campur tangan dari kedaulatan Allah di alam semesta. (Lukas 21:24; Mazmur 110:1, 2) Ketika Yesus Kristus mengalihkan perhatiannya kepada bangsa-bangsa sejak waktu itu, ia berbuat demikian sebagai Raja Mesias yang telah memerintah. (Wahyu 11:15; 12:10) Kini ia menghadapi mereka dan memeriksa mereka sehubungan dengan sikap mereka terhadap ketundukan kepada pemerintahan Mesias yang sah. Semua mereka diperlakukan sebagai satu sistim politik sedunia, sebagai kelompok gabungan, dan, bersama-sama, mereka menghadapi dia dan berurusan dengan dia dalam sengketa penting yakni penguasaan atas dunia. Kini mereka harus memilih antara kedaulatan nasional dan kedaulatan Allah di alam semesta melalui kerajaan MesiasNya. Oleh karena ”kekuasaan Dia yang diurapiNya,” Putra Allah yang telah ditakhtakan kini diberi wewenang untuk ”menggembalakan [segala bangsa] dengan gada besi” dan menghancurluluhkan mereka pada waktunya. (Wahyu 12:5; 19:15; Mazmur 2:8, 9) Bangsa-bangsa yang telah dikutuk ini telah berkumpul bersama-sama di bawah organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa, tapi bukan untuk menundukkan diri kepada pemerintahan Kristus.
6. Bagaimana segala bangsa telah diberitahu mengenai kedudukan mereka yang sudah berobah?
6 Segala bangsa telah diperingatkan mengenai perobahan kedudukan mereka di hadapan Allah Yehuwa, Pribadi yang menetapkan Zaman Bangsa-Bangsa atau ”masa yang ditetapkan untuk bangsa-bangsa.” (Daniel 4:16, 23, 25, 32; Lukas 21:24) Bagaimana caranya? Yehuwa mengirim ”utusan-utusan” KerajaanNya kepada bangsa-bangsa, dengan mengabarkan ’kabar kesukaan kerajaan ini di segenap bumi yang berpenduduk sebagai kesaksian bagi segala bangsa,’ sebagaimana dinubuatkan oleh Yesus Kristus di Matius 24:14. ”Utusan-utusan” Kerajaan ini merupakan ”orang-orang pilihan” Allah, ”saudara-saudara” rohani Yesus Kristus. (2 Korintus 5:20; Efesus 6:20; Yohanes 20:17; Ibrani 2:11, 12) Dengan pelayanan para utusan tersebut dan pengumuman Kerajaan kepada segala bangsa, mereka dikumpulkan di hadapan Raja yang ditakhtakan oleh Allah, Yesus Kristus, yang memegang tongkat besi. Orang Kristen saksi-saksi Yehuwa telah memperkenalkan berita Kerajaan di dua ratus sepuluh negeri, dan sebagai hasilnya, murid-murid Yesus Kristus Raja itu kini giat di seluruh negeri itu. (Matius 28:19, 20) Dengan cara ini semua bangsa telah dikumpulkan bersama-sama di hadapan Raja yang ditakhtakan itu sebagai orang-orang yang telah diberitahu, dengan kedudukan yang serupa, dalam tanggung jawab bersama.—Bandingkan Matius 24:31; Yesaya 43:9.
MEMISAHKAN PENDUKUNG-PENDUKUNG KERAJAAN DARI MEREKA YANG TIDAK MENDUKUNG
7, 8. (a) Apakah Raja itu memisahkan bangsa-bangsa begitu rupa menurut perbedaan-perbedaan politik? (b) Atas dasar apa pemisahan itu dilakukan?
7 Bagaimana ”Anak Manusia” yang duduk di takhtanya yang mulia di surga berurusan dengan bangsa-bangsa yang telah dikumpulkan di hadapannya? Dalam perumpamaannya Yesus Kristus berkata selanjutnya: ”Dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kananNya dan kambing-kambing di sebelah kiriNya.”—Matius 25:31-33.
8 Hendaknya kita perhatikan bahwa Yesus Kristus Raja itu tidak memisahkan bangsa-bangsa ke dalam dua kelas, yang satu melawan yang lainnya dalam perbedaan-perbedaan politik. Sebaliknya, ia memisahkan orang-orang yang hidup di antara bangsa-bangsa itu, jadi membiarkan setiap orang membuat pilihannya sendiri tanpa membedakan pemerintahan nasional apa yang memerintah atas mereka. Pekerjaan pemisahan ini terjadi selama ”kehadiran” yang tidak kelihatan dari Kristus dalam kuasa Kerajaan dan kemuliaan yang besar. (Matius 24:3, 37, 39, 40) Atas dasar apakah pekerjaan pemisahan ini dilakukan? Berdasarkan dukungan mereka terhadap kerajaan Kristus atau penolakan mereka. Jadi, sekarang, binatang yang bagaimanakah menggambarkan pendukung-pendukung Kerajaan itu, dan jenis mana yang tidak mendukung? Mari kita perhatikan:
9, 10. Orang-orang bersifat domba yang dipisahkan ke sebelah kanan Raja telah berbuat apa?
9 ”Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: ’Mari, hai kamu yang diberkati oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.’”—Matius 25:34-36.
10 Jadi ”domba-domba” itu menggambarkan pendukung-pendukung kerajaan Mesias yang dipersiapkan untuk orang-orang demikian sejak dialaskannya dunia umat manusia. Tapi karena Raja Yesus Kristus tidak kelihatan sebagai darah daging selama ”kehadiran”nya yang sekarang dalam kuasa dan kemuliaan Kerajaan, bagaimanakah orang-orang yang bersifat domba ini telah berbuat hal-hal seperti itu kepadanya? Perumpamaan mengatakan selanjutnya:
11. Bagaimana Raja itu menjawab pertanyaan-pertanyaan dari ”domba-domba” itu?
11 ”Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: ’Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?’ Dan Raja itu menjawab mereka: ’Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKu yang paling hina in, kamu telah melakukannya untuk Aku.’”—Matius 25:37-40.
12. Bagaimanakah ”domba-domba” yang benar itu telah berbuat hal-hal ini, dan mengapa?
12 Dengan menyebut ”saudaraKu,” Raja Yesus Kristus memaksudkan ”orang-orang pilihanNya,” mereka yang menjadi ”ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus.” (Matius 24:31; Roma 8:17) Dari saudara-saudara rohani ini, masih ada sekelompok kaum sisa yang kecil jumlahnya di bumi. Semuanya mereka dengan rajin telah ikut menggenapkan nubuat Yesus, ”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa,” sebab mereka mengetahui dari ”tanda kehadiran” yang tidak kelihatan atau parousia dari Kristus bahwa kerajaan Allah sudah dekat di ambang pintu. Karena berbuat hal ini sejak akhir Zaman Bangsa-Bangsa di tahun 1914, mereka adalah orang-orang yang telah mengalami lapar, haus, kekurangan pakaian, penyakit, ketiadaan rumah, dan bahkan dipenjarakan hanya karena mengabarkan ”Injil Kerajaan ini.” (Matius 24:14, 32, 33; Markus 13:9, 10; Lukas 21:29-31) Orang-orang ”benar” yang bersifat domba telah membantu ”saudara-saudara” rohani Kristus sebab mereka menyambut Kerajaan yang dikabarkan kepada mereka oleh ”utusan-utusan” Kristen ini. Mereka mendukung kerajaan itu sebagai pemerintahan yang benar bagi segenap umat manusia.
13, 14. (a) ”Domba-domba” ini telah menjadi seperti orang-orang bukan-Yahudi yang manakah di zaman Ratu Ester? (b) Bagaimana mereka menjadi murid-murid Raja itu?
13 Dengan sadar mereka membantu perluasan pengumuman Kerajaan itu, sebab mereka mendoakan pemerintahan sedunia itu dan menyambutnya. Itulah sebabnya bantuan yang mereka berikan kepada ”saudara-saudara” rohani Yesus Kristus, Raja itu, dianggap penting olehnya. Mereka ini telah digambarkan di zaman dulu oleh orang-orang bukan-Yahudi yang datang membantu orang-orang Yahudi yang berada dalam bahaya di zaman Ratu Ester dan Perdana Menteri Mordekhai selama pemerintahan Ahasyweros, penguasa Persia.—Ester 8:17; 9:3.
14 Sesuai dengan itu, kepada mereka ini janji Raja itu berlaku: ”Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya.” (Markus 9:41) Jadi pemberi-pemberi bantuan yang benar dan bersifat domba ini diberi upah berupa hak istimewa bersama kaum sisa ”saudara-saudara” Kristus dalam mengumumkan ”Injil Kerajaan ini” di seluruh dunia dan ikut bersama kaum sisa menanggung penderitaan mereka dalam tugas ini. Sesungguhnya mereka menjadi ”murid-murid” Kristus Raja itu, dengan membaktikan diri kepada Bapa surgawi dari Raja itu, Allah Yehuwa, dan dibaptis dalam air sebagai lambang pembaktian diri tersebut.—Matius 28:19, 20.
15. ”Domba-domba” itu diberkati dengan tugas pelayanan apa?
15 Oleh karena tindakan yang berbakti ini, orang-orang benar bersifat domba ini dijadikan sebagai wakil-wakil bagi kerajaan Mesias Allah, yang ditugaskan sepenuhnya untuk mengabarkan pemerintahan teokratis sedunia ini kepada orang-orang dari segala suku, bangsa, ras, dan bahasa. Sesungguhnya mereka menjadi orang-orang ”yang diberkati oleh Bapa [dari Kristus].”
16. Bagaimanakah ”domba-domba” itu akan mewarisi Kerajaan itu yang telah dipersiapkan lama berselang?
16 Karena kesetiaan mereka kepada kedaulatan Bapa dari Raja itu di alam semesta mereka akan diberi upah—bukan berupa warisan di dalam kerajaan surga bersama Yesus Kristus dan ”saudara-saudara” rohaninya—tapi warisan di wilayah bumi dari kerajaan Mesias itu. Perkataan ”kerajaan” sering digunakan untuk memaksudkan wilayah yang dikuasai oleh suatu kerajaan. Wilayah Kerajaan ini tentulah Firdaus bumi yang disebut oleh Yesus Kristus lebih dari sembilan belas abad yang lalu, tidak lama sebelum kematiannya pada tiang itu, ketika ia berkata kepada orang yang menaruh simpati yang sedang sekarat, ”Sesungguhnya aku berkata kepadamu hari ini [Hari Paskah 33 M.], engkau akan ada bersama-sama dengan aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23:43) Tapi pada waktu Allah mengusir Adam dan Hawa dari firdaus di Eden, Ia memikirkan Firdaus yang dipulihkan ini, sesuai dengan apa yang Ia katakan di Kejadian 3:15, dan itu dikatakan pada waktu ”dunia dijadikan [dialaskannya dunia ini, NW].”—Matius 25:34.
ORANG-ORANG YANG TIDAK MENDUKUNG PEMERINTAHAN DUNIA YANG MENDATANG
17, 18. Penghakiman apa yang dijatuhkan atas ”kambing-kambing,” dan mengapa?
17 Bertentangan dengan undangan Raja itu untuk mewarisi ”[wilayah] Kerajaan yang telah disediakan bagi [domba-domba yang benar itu] sejak dunia dijadikan,” penghukuman dijatuhkan atas ”kambing-kambing” lambang dari perumpamaan itu. Mengenai hal ini perumpamaan itu mengatakan selanjutnya:
18 ”Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiriNya: ’Enyahlah dari hadapanKu, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.’ Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: ’Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?’ Maka Ia akan menjawab mereka: ’Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.’”—Matius 25:41-45.
19. Apakah Raja itu memandang tingkah laku mereka sebagai kelalaian yang tak disengaja?
19 Sekarang kita patut bertanya, Apakah Raja itu memandang hal itu semata-mata merupakan kelalaian yang tidak disengaja oleh golongan ”kambing”? Apakah ia menilai sikap dan perbuatan mereka seolah-olah hanya ketidaktahuan? Tentu tidak, bila kita perhatikan bahwa ia menyebut orang-orang yang lalai ini ”terkutuk” dan memerintahkan mereka untuk pergi ke dalam ”api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.” Raja itu harus menilai atau mengadili mereka sebagai orang-orang jahat, sesuai dengan aturan Alkitab: ”Kutuk TUHAN [Yehuwa] ada di dalam rumah orang fasik, tetapi tempat kediaman orang benar diberkatiNya.” (Amsal 3:33) Tapi mengapakah golongan ”kambing” itu harus dikutuk hanya karena tidak memberi bantuan dan keringanan kepada ”saudara-saudara” Kristus?
20, 21. Kalau pun ”domba-domba” dan ”kambing-kambing” itu tidak mengetahui aturan yang tersangkut, apa yang tentu mereka ketahui?
20 Jika kita mengatakan bahwa ”kambing-kambing” lambang itu ”terkutuk” dan dihukum kepada kebinasaan bersama Iblis dan malaikat-malaikatnya hanya karena tanpa sengaja mengabaikan ”saudara-saudara” Kristus, maka, secara masuk akal, kita harus setuju bahwa ”domba-domba” lambang itu diberkati dan diberi upah berupa tempat dalam wilayah Kerajaan itu hanya karena tanpa sengaja berbuat baik kepada ”saudara-saudara” Kristus. Jadi, jasa apa sesungguhnya yang terdapat dalam kebaikan yang dilakukan oleh ”domba-domba” itu kepada ”saudara-saudara” Kristus? Atau kekurangan apa yang terdapat dalam kelalaian yang tidak disengaja oleh ”kambing-kambing” itu? Jika demikian halnya, di manakah keadilan dengan memberi upah bagi golongan yang tidak sengaja dan menghukum golongan lain yang tidak sengaja? Sudah jelas tidak ada keadilan dalam perlakuan sedemikian.
21 Andaikan saja kedua golongan itu tidak tahu-menahu tentang aturan bahwa apa yang mereka lakukan atau tidak lakukan kepada ”saudara-saudara” Kristus sebenarnya mereka lakukan atau tidak lakukan kepada Kristus sendiri. Namun, mereka bukannya tidak tahu-menahu bahwa mereka sedang berurusan dengan ”saudara-saudara” Kristus! Mengapa tidak?
22. Kepada siapakah ”saudara-saudara” Kristus akan mengabarkan? Dengan reaksi apa?
22 Kita harus meninjau perumpamaan Yesus mengenai domba-domba dan kambing-kambing ini sejalan dengan apa yang ia katakan lebih dahulu dalam nubuatnya mengenai ”tanda kehadiran[nya] dan kesudahan susunan perkara-perkara.” (Matius 24:3, NW) Ia menyebut pekerjaan yang diakui bagi ”saudara-saudara” rohaninya sewaktu, di Matius 24:14, ia berkata kepada mereka: ”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa.” Bukan hanya kepada bangsa-bangsa yang disebut Kristen atau Susunan Kristen, melainkan kepada ”semua bangsa” di ”seluruh dunia.” Namun, Yesus juga memberitahu ”saudara-saudara” rohaninya: ”Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena namaKu.”—Matius 24:9.
23. Apakah tidak-adanya-pengakuan dari orang-orang lain membuktikan bahwa mereka bukan ”saudara-saudara” Kristus?
23 Kebencian oleh karena namanya berarti bahwa ”saudara-saudara” Kristus akan memperkenalkan diri melalui pengabaran ”Injil Kerajaan ini” yang mereka lakukan di seluruh dunia dan melalui pekerjaan menjadikan murid-murid bagi dia, dengan membaptis mereka. (Matius 28:19, 20) Pada umumnya, orang-orang atau pemerintah-pemerintah nasional yang didukung oleh orang-orang ini menolak untuk mengakui pengabar-pengabar ”Injil” Kerajaan ini sebagai ”saudara-saudara” rohani Kristus. Tetapi apakah ini sebenarnya membuktikan bahwa mereka bukan sungguh-sungguh ”saudara-saudara” rohani Kristus? Tidak!
24. Bilamanakah sikap yang tidak ambil pusing terhadap ”saudara-saudara” Kristus tidak bisa dimaafkan?
24 Penolakan umum dari orang-orang untuk mengakui ”saudara-saudara” rohani Kristus, dan kebencian internasional ini terhadap mereka oleh karena apa yang mereka kabarkan tentang Kerajaan itu telah mempengaruhi orang banyak dalam memperlakukan mereka. Apabila suatu bangsa memiliki Rancangan Undang-Undang tentang Hak-Hak yang membela kebebasan beribadat, orang-perseorangan mungkin tidak ikut dalam penindasan bersifat kekerasan atas ”saudara-saudara” Kristus. Tapi didorong oleh rasa takut terhadap pendapat umum atau karena setuju, orang-orang yang tidak ikut melakukan penindasan ini dengan sengaja menolak untuk membantu, meringankan atau mendukung ”saudara-saudara” Kristus. Jadi sikap mereka yang negatif, kelalaian mereka, tidak dapat dimaafkan.—Amsal 29:18.
25. Mengapa sikap yang tidak tegas mengenai sengketa itu tidak akan lepas dari hukuman?
25 Perumpamaan Yesus mengenai domba-domba dan kambing-kambing mencakup seluruh hal ini. Sikap yang tidak membantu dan tidak meringankan ”saudara-saudara” Kristus berarti juga ketidaksudian membantu dan mendukung kerajaan Kristus, pemerintahan dunia yang mendatang. Ini hal yang serius, dan tidak ada jalan tengah, tidak ada garis netral sehubungan dengan sengketa pemerintahan sedunia. Yesus Kristus Raja itu membenci sikap suam-suam kuku. (Wahyu 3:16) Yesus juga berkata: ”Siapa yang tidak bersama Aku, ia melawan Aku dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.” (Matius 12:30; Lukas 11:23) Atas dasar ini bukanlah tidak adil bila Yesus menyatakan bahwa orang-orang bersifat kambing yang tidak mendukung ”takhta” atau kerajaannya ”terkutuk” dan harus dihukum bersama Iblis dan para malaikatnya. Gelar ”Iblis” berarti ”Pemfitnah,” dan ”kambing-kambing” ini digolongkan dengan Iblis Kepala sebab mereka mendengarkan fitnahan-fitnahan dari Iblis dan para malaikatnya serta berprasangka terhadap ”saudara-saudara” Kristus. (Wahyu 12:10) Sepatutnyalah mereka ikut dengan dia untuk mengalami nasib yang sama.
26. Kapankah Raja itu akan menyuruh ”kambing-kambing” pergi ke dalam ”api”?
26 Maka, janganlah kita sampai bersalah dengan memaafkan ”kambing-kambing” itu sehingga meragukan keadilan Kristus Raja itu. Tidak soal apakah seseorang suka atau tidak, perumpamaan Yesus ditutup dengan pernyataan tentang keputusan pengadilan atas ”kambing-kambing” yang bersalah itu dan ”domba-domba” yang benar, dengan mengatakan: ”Dan mereka ini [kambing-kambing lambang] akan masuk ke tempat siksaan [pengeratan, NW] yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.” (Matius 25:46) Kapankah Kristus Raja itu akan menyuruh ”kambing-kambing” yang terkutuk ini pergi ke dalam ”api” lambang itu, ”pengeratan” (Yunani: koʹla·sis)? Setelah pengabaran Injil Kerajaan itu dilaksanakan di seluruh bumi oleh ”saudara-saudara” rohaninya dan ”kesudahan” itu tiba atas susunan perkara-perkara yang kini sudah sampai pada masa ’penutup’nya. (Matius 24:3, 14) Kemudian ”kesusahan yang besar” akan pecah di seluruh dunia, tapi ”kambing-kambing” itu tidak akan selamat melewatinya.—Matius 24:21, 22.
27. ”Kambing-kambing” itu akan mengalami ”pengeratan” dari apa, untuk berapa lama?
27 ”Pengeratan” kekal (koʹla·sis) yang dialami oleh ”kambing-kambing” berlawanan dengan ”hidup yang kekal” yang diberikan sebagai upah bagi ”domba-domba.” Pengeratan itu merupakan hukuman kekal, sebab penghukuman ini tidak akan pernah dicabut dari ”kambing-kambing” ini yang dihukum dalam ”kesusahan yang besar.” Mereka tidak akan pernah memperoleh kebangkitan dari antara orang-orang mati. Mereka menderita kematian lain yang disebut dalam Alkitab sebagai ”kematian yang kedua,” yang dilambangkan oleh ”lautan api.” Mereka tidak akan dibebaskan lagi dari ”lautan api” lambang itu tidak lebih dari pada Setan si Iblis dan malaikat hantu-hantunya yang juga tidak akan dibebaskan. (Wahyu 20:10-15; Kejadian 3:15) Mereka akan binasa dalam ”kesusahan yang besar” yang akan mencapai puncaknya pada ”peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Mahakuasa” di Harmagedon.—Wahyu 16:14, 16; 19:11-21.
ORANG-ORANG YANG SELAMAT MELEWATI ”KESUSAHAN YANG BESAR”
28, 29. ”Domba-domba” itu selamat melewati apa, sebagaimana diperlihatkan di Wahyu 7:13-15?
28 Kita tidak ingin untuk ’dikerat selama-lamanya’ bersama ”kambing-kambing” dalam ”kesusahan yang besar” yang mendatang, bukan? Tidak jika kita ingin menikmati pemerintahan dunia yang mendatang dari Allah Yehuwa melalui Yesus Kristus, PutraNya. Pilihan yang bijaksana dan menunjukkan sikap takut akan Allah adalah bila kita sekarang membuktikan diri seperti ”domba-domba” yang diberkati itu. Golongan yang terdiri atas ”domba-domba” lambang itu akan terus hidup melewati ”kesusahan yang besar.” Keselamatan ini akan membawa mereka kepada ”hidup yang kekal” di bawah pemerintahan dunia yang mendatang. Akan ada ”kumpulan besar orang banyak” yang tidak dapat terhitung banyaknya yang terdiri atas orang-orang yang bersifat domba yang akan selamat melewati ”kesusahan yang besar” itu. Ada jaminan mengenai hal ini sebagaimana dinyatakan dalam percakapan antara ”penatua” khusus dengan salah seorang dari ”saudara-saudara” Kristus, rasul Yohanes. Mengenai percakapan ini kita membaca:
29 ”Dan seorang dari antara tua-tua itu berkata kepadaku: ’Siapakah mereka yang memakai jubah putih itu dan dari manakah mereka datang?’ Maka kataku kepadanya: ’Tuanku, tuan mengetahuinya.’ Lalu ia berkata kepadaku: ’Mereka ini adalah orang-orang yang keluar dari kesusahan yang besar; dan mereka telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba. Karena itu mereka berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia siang malam di Bait SuciNya. Dan Ia yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemahNya di atas mereka.’”—Wahyu 7:13-15.
30. Di bawah perlindungan apakah mereka selamat, untuk berdiri di hadapan siapa?
30 Allah membentangkan ”kemah” perlindungan atas orang-orang yang berjubah putih ini. Ini menjelaskan bahwa selain dari kaum sisa ”saudara-saudara” rohani Kristus kepada siapa mereka terus berbuat baik, hanya merekalah dari antara segenap penduduk bumi pada waktu itu yang ”keluar dari kesusahan yang besar.” Selama ”kesusahan yang besar” itu segala takhta dari para penguasa bangsa-bangsa telah dibalikkan dan dibinasakan. (Hagai 2:22) Itulah sebabnya mengapa tidak ada takhta lain disebut dalam penglihatan khusus dari rasul Yohanes ini selain dari ”takhta Allah.” (Wahyu 7:10-15) Tak ada orang lain kelihatan duduk di atas takhta selain Allah. Kedudukannya sebagai Yang Berdaulat di alam semesta termasuk bumi ini, telah dibenarkan!
31. Tindakan apakah, yang tidak diperlihatkan dalam perumpamaan Yesus, telah mereka ambil?
31 Penglihatan ini menunjukkan bahwa orang-orang berjubah putih yang selamat melewati ”kesusahan yang besar” ini telah berbuat lebih banyak dari pada apa yang dilukiskan dalam perumpamaan Yesus tentang domba-domba dan kambing-kambing. Mereka ”telah mencuci jubah mereka dan membuatnya putih di dalam darah Anak Domba.” Kenyataan ini menandaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang percaya kepada Anak Domba Allah, Yesus Kristus, dan telah menerima korbannya yang menghapuskan dosa, darahnya yang telah dicurahkan. Inilah salah satu dari unsur-unsur yang mendorong mereka untuk membantu, meringankan, dan bekerja sama dengan ”saudara-saudara” rohani Anak Domba itu. Di atas segala-galanya, mereka telah mengharap kepada Bapa surgawi dari Anak Domba itu, Yang Berdaulat di Alam Semesta, untuk diselamatkan dari ”kesusahan yang besar.”
32. Bagaimanakah mereka memenuhi tuntutan dasar untuk keselamatan sedemikian?
32 ”Kumpulan besar orang banyak” itu memperlihatkan bahwa mereka memenuhi tuntutan dasar untuk mendapatkan keselamatan sedemikian melalui sikap mereka terhadap takhta Allah dan melalui apa yang mereka akui secara umum di hadapan takhta itu. Ini menjadi jelas bagi kita bila kita membaca: ”Kemudian dari pada itu [setelah pemeteraian ke-144.000 orang Israel rohani, saudara-saudara rohani Anak Domba] aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. Dan dengan suara nyaring mereka berseru: ’Keselamatan bagi Allah kami [Kami berhutang keselamatan kepada Allah kami, NW] yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba.’”—Wahyu 7:9, 10.
33. Pengakuan apa mereka buat kepada Allah dan PutraNya? Cara bagaimana?
33 Dalam pakaian yang cocok, ”kumpulan besar orang banyak” ini, yang di dalamnya tidak terdapat seorang pun Israel rohani, berdiri dengan sikap hormat di hadapan takhta Allah, sambil mengakui Dia sebagai Penguasa Dunia. (Wahyu 11:15) Seolah-olah memegang daun-daun palem, mereka bersatu padu memuji Dia sebagai Yang Berdaulat di Alam Semesta, Pribadi yang berhak duduk di atas takhta dengan kekuasaan memerintah alam semesta. (Bandingkan Yohanes 12:12, 13.) Mereka juga mengakui ”Pemimpin kepada hidup” yang telah ditetapkan oleh Allah Yehuwa, yaitu ”Anak Domba,” Yesus Kristus PutraNya. (Kisah 3:15; Yohanes 1:29, 36) Maka dengan sukacita di hadapan langit dan bumi, mereka mengakui Sumber keselamatan mereka dari ”kesusahan yang besar” dan juga Pemimpin yang Ia tetapkan untuk maksud itu.
34. Sejak kapankah khususnya, mereka telah dikumpulkan?
34 Selama ”kesudahan susunan perkara-perkara ini,” khususnya sejak tahun 1935 M., ”kumpulan besar orang banyak” ini telah dihimpunkan dan dipersatukan walaupun mereka berasal dari bangsa, ras dan suku-suku yang berbeda-beda. Mereka telah mendengar pengabaran seluas dunia dari ”Injil Kerajaan ini.” Sebagai tindakan yang sesuai dengan keterangan yang datang pada waktunya, yang diterbitkan pada halaman 250 (paragrap 34) dari The Watchtower 15 Agustus 1934, mereka mulai membaktikan diri kepada Allah Yehuwa melalui Yesus Kristus Anak DombaNya. Pembaktian mereka telah mereka perlihatkan dalam lambang baptisan air. Mereka telah ikut dengan kaum sisa ”saudara-saudara” rohani Kristus dalam mengabarkan ”Injil” sampai ke ujung-ujung bumi. Alangkah menyenangkan bagi telinga kita untuk mendengar mereka memuji pemerintahan dunia yang mendatang dari Yehuwa!