Didukung oleh Harapan Masa Seribu Tahun
”Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.”—Mrk. 13:28, 29.
1, 2. (a) Apa yang dikatakan oleh seorang pemimpin dunia mengenai perang dan damai? (b) Tetapi harapan apakah yang Yesus berikan? (Bandingkan dengan Lukas 21:29-31.)
”DALAM abad bom hidrogen, tidak ada lagi perbedaan yang berarti antara perang sedunia dan bunuh diri sedunia.” Demikian kata presiden Amerika Serikat pada waktu beliau kembali setelah menanda tangani Perjanjian SALT dengan Uni Soviet. Ia juga menyatakan bahwa dunia ini sedang mengalami kemunduran dalam hal perdamaian, selalu menghadapi masa depan yang suram berkenaan ”perang nuklir yang membawa malapetaka, suatu peperangan yang dalam hal kengerian, kehancuran dan kematian akan membuat semua gabungan peperangan dalam sejarah manusia yang panjang dan penuh pertumpahan darah menjadi tidak berarti”. Tetapi apakah hal itu akan berakhir dengan bunuh diri sedunia? Marilah kita periksa jawaban dari ”Anak Manusia”, Yesus Kristus, menurut buku Markus.
2 Dalam menubuatkan peristiwa-peristiwa, ’hal-hal yang terjadi’ di abad ke-20 ini, Yesus Kristus membandingkannya dengan sebuah pohon ara sewaktu ”ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas”—suatu bukti bahwa musim panas sudah dekat. (Mrk. 13:28, 29) Hal ini selaras dengan kedatangan Yesus untuk melaksanakan penghukuman. Kemudian akan menyusul ”masa seribu tahun”, masa di mana si Iblis tidak akan menyesatkan bangsa-bangsa lagi.—Why. 20:2, 3.
3. (a) Bagaimana umat manusia dipengaruhi oleh ’hal-hal yang terjadi’ yang Yesus sebutkan? (b) Bagaimana sepatutnya murid-murid Yesus memandang kejadian-kejadian ini?
3 Tetapi, ’hal-hal yang terjadi’ itu tidaklah menyenangkan. Dalam menubuatkan mengenai hal itu, Yesus menganjurkan kita dengan kata-kata ini, ”Apabila kamu mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, janganlah kamu gelisah. Semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan. Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.” (Mrk. 13:4, 7, 8) Jadi murid-murid Yesus tidak terlalu bingung dengan kejadian-kejadian yang menakutkan di bumi sejak ”zaman bangsa-bangsa itu” berakhir pada tahun 1914. (Luk. 21:24-28) Semua ini merupakan tanda bahwa Yesus Kristus, Anak Manusia itu ”sudah dekat, sudah di ambang pintu”, dan bahwa para pengikut jejaknya yang telah dibangkitkan akan segera memerintah sebagai raja-raja besertanya ”untuk masa seribu tahun”.—Mat. 24:33; Why. 20:4.
”HATI-HATILAH AKAN DIRIMU SENDIRI!”
4. Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa sering lebih menderita dari pada orang-orang lain, dan apa yang dikatakan oleh Markus 13:9 tentang hal ini?
4 Bersama dengan umat manusia lainnya, Saksi-Saksi Yehuwa menderita karena ”penderitaan” ini. Kadang-kadang mereka bahkan harus menderita lebih banyak dari pada yang lain-lain, karena ini adalah masanya di mana Setan terutama marah kepada orang-orang ”yang menuruti hukum-hukum Allah”. (Why. 12:12, 17) Yesus berbicara tentang hal ini, dengan berkata, ”Tetapi kamu ini, hati-hatilah! Kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, sebagai kesaksian bagi mereka.”—Mrk. 13:9.
5. Dalam menghampiri masa seribu tahun itu, bagaimanakah pengalaman Saksi-Saksi Yehuwa sejak 1914?
5 Dalam masa-masa setelah tahun 1914, betapa hal ini terbukti benar! Siswa-siswa Alkitab yang tulus hati dikejar-kejar dan dianiaya oleh sebagian dari bangsa-bangsa yang ikut dalam Perang Dunia I. Gelombang penganiayaan melanda, tetapi gagal menghancurkan saksi-saksi Yehuwa di Jerman selama tahun 1930-an dan terus sampai tahun 1940-an. Selama Perang Dunia II, sebagian besar dari bangsa-bangsa di dunia ikut serta dalam suatu kampanye membenci Saksi-Saksi Yehuwa. Tetapi walaupun mereka menderita, harapan tentang pemerintahan seribu tahun yang penuh berkat selalu cerah di hadapan orang-orang Kristen ini; dan mereka terus maju menghampiri kebahagiaan di masa itu.—Why. 20:6.
6. (a) ”Kesaksian” apa yang harus diberikan oleh umat Yehuwa? (b) Sejauh manakah Markus 13:10 telah digenapi pada zaman modern?
6 Sampai hari ini, umat Yehuwa harus menghadap hakim-hakim dan penguasa-penguasa di banyak negeri, sebagai ”kesaksian bagi mereka”. Hal ini disebabkan karena hamba-hamba Allah terutama memberikan kesetiaan mereka kepada kerajaan Kristus, yang dilukiskan oleh Yesus sendiri sebagai ”bukan dari dunia ini”. (Yoh. 18:36) Juga karena mereka dengan bergairah ikut dalam penggenapan kata-kata nubuatan Yesus berikut ini, ”Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa.” (Mrk. 13:10) Apakah ini telah dilaksanakan sejak 1914? Tentu! Bukan hanya dengan kekuatan manusia, tetapi dengan kuasa roh Allah, Saksi-Saksi Yehuwa telah memenuhi bumi dengan kampanye pengabaran dan menjadikan murid. Dewasa ini lebih dari dua juta Saksi memberitakan harapan masa seribu tahun ”sampai ke ujung bumi”.—Za. 4:6; Rm. 10:18.
7. Dengan cara bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa merasakan bantuan tenaga yang dinamis dari Allah? (Yes. 40:28-31)
7 Dengan tenagaNya yang dinamis Allah mendukung umatNya secara menakjubkan, seraya mereka terus menghadapi keadaan-keadaan yang digambarkan Yesus selanjutnya dengan berkata, ”Dan jika kamu digiring dan diserahkan, janganlah kamu kuatir akan apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah apa yang dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga, sebab bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus. Seorang saudara akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah terhadap anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Kamu akan dibenci semua orang oleh karena namaKu.”—Mrk. 13:11-13.
8. Bagaimanakah ”Roh Kudus” sering kali membantu umat Allah bila mereka menghadapi tekanan?
8 Pada hari-hari penggenapan ’tanda’ Yesus itu, ternyata dalam banyak kejadian Yehuwa menyediakan bantuan ”Roh Kudus” dan bimbinganNya pada saat yang sangat diperlukan. (Mrk. 13:4) Salah seorang Saksi Yehuwa, seorang pengawas keliling yang setia, baru-baru ini ditangkap oleh karena mengabarkan ”kabar baik”. Orang-orang yang menahannya sudah siap-siap untuk membunuhnya. Tetapi, ia mengajukan protes supaya mereka mengadakan pemeriksaan yang adil lebih dahulu. Ketika pengadilan disetujui, ia meminta dibuat catatan pengadilan. Dengan bantuan roh Yehuwa, pengawas itu memberikan kesaksian yang bagus mengenai Kerajaan itu, dan mengutip banyak ayat. Semua ini ditulis dalam berkas pengadilan. Tetapi, ia tetap dijatuhi hukuman mati. Kemudian ia memberitahu pengadilan bahwa undang-undang memberi dia hak untuk naik banding. Jadi ia diijinkan untuk naik banding atas dasar catatan tertulis dari pengadilan. Pengadilan tinggi mengubah keputusannya dan membebaskan pengawas keliling itu untuk meneruskan pengabarannya tentang kerajaan Allah. Roh suci telah membantu dia memperoleh kemenangan!—Bandingkan dengan Kisah 4:13, 31; 5:32.
9. Problem-problem apakah yang telah dihadapi dan diatasi sehubungan dengan anggota-anggota keluarga?
9 Sebagaimana dinubuatkan Yesus, anggota-anggota keluarga yang tidak beriman akan melakukan penindasan. Kadang-kadang terjadi pengkhianatan terhadap para Saksi oleh anak-anak mereka sendiri yang suka memberontak, seperti yang dialami dalam suatu kamp pengungsi di Afrika. Juga, di negeri-negeri yang relatif damai, Saksi-Saksi Yehuwa kadang-kadang harus menghadapi pertentangan hebat dari teman hidup mereka atau anggota-anggota keluarga lain. Seraya semua saksi tersebut memberi kesaksian dengan bijaksana dan mencoba membantu para penentang itu dengan kasih, mereka ditunjang oleh jaminan bahwa ”orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat”.—Mrk. 13:13; bandingkan dengan Markus 10:28-30; 1 Petrus 3:1-4.
MEMPERHATIKAN ”PEMBINASA KEJI” ITU
10. Pertanyaan-pertanyaan apakah timbul berkenaan Markus 13:14?
10 Semua orang yang merindukan masa seribu tahun yang mendatang, benar-benar terlibat dalam penggenapan kata-kata Yesus selanjutnya, ”Apabila kamu melihat Pembinasa keji berdiri di tempat yang tidak sepatutnya—para pembaca hendaklah memperhatikannya—maka orang-orang yang di Yudea haruslah melarikan diri ke pegunungan.” (Mrk. 13:14) Apakah ”Pembinasa keji” itu?
11. (a) Bagaimanakah kerajaan Allah dan ”Pembinasa keji” itu saling bertentangan? (b) Mengapa Perserikatan Bangsa-Bangsa ”keji” dalam pandangan Yehuwa?
11 ”Pembinasa keji” itu bertentangan dengan ”pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita [Allah Yehuwa] dan Dia yang diurapiNya”, yang lahir di surga pada tahun 1914. (Why. 11:15–12:12) Kerajaan itu secara nubuatan digambarkan ”menjulang permai” dan ”puncak keindahan”. (Mzm. 48:3; 50:2) Tetapi bangsa-bangsa segera mulai menjadi marah terhadap Kerajaan itu. (Mzm. 2:1-6) Tak lama kemudian mereka mendirikan Liga Bangsa-Bangsa, dan belakangan muncul lagi sebagai Perserikatan Bangsa-Bangsa. Dalam Alkitab, buku Wahyu, badan internasional ini dilukiskan sebagai sesuatu yang benar-benar ”keji”—”binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk”. (Why. 17:3, 8) Betapa ”keji” binatang itu dalam pandangan Yehuwa! Karena hal itu disanjung sebagai sarana yang akan membawa ’perdamaian dan keamanan’—sesuatu yang hanya dapat diberikan oleh pemerintahan Kerajaan yang mulia dari Kristus kepada umat manusia.—Yes. 9:6, 7; bandingkan dengan 1 Tesalonika 5:3.
12. Bagaimana Babel Besar tidak diperkenan Allah, dan apa akibatnya bagi dia?
12 Siapakah yang telah membuat pengakuan yang sedemikian sombongnya berkenaan saran manusia ini? Yang terutama, kaum pendeta Susunan Kristen! Pada bulan Desember 1918, Dewan Federasi Gereja-Gereja Kristus di Amerika menyanjung Liga Bangsa-Bangsa yang pada waktu itu sedang diusulkan, sebagai ”pernyataan politik dari Kerajaan Allah di bumi”. Baru-baru ini, pada tahun 1965, Paus Paulus VI menyatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai ”harapan terakhir untuk kerukunan dan perdamaian”. Sampai tahun 1981 ini, para paus dan wali gereja tetap merayu P.B.B. untuk mendapat perkenannya. Tetapi, termasuk golongan manakah kaum pendeta ini? Mereka tergolong dengan ”pelacur” agama yang digambarkan dalam Wahyu sebagai ”Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi”. (Why. 17:1, 3-6) Sebagai imperium dunia dari agama-agama palsu, ’wanita’ pelacur ini melakukan perdagangan dengan para pemimpin politik dari bangsa-bangsa, dengan menaruh kepercayaan kepada ”binatang” P.B.B. itu, bahkan menganggap dirinya ”bertakhta seperti ratu” di atas ”binatang” itu untuk memberi petunjuk-petunjuk kepadanya. (Why. 18:7) Tetapi pada waktu itu ia kelihatan ’duduk dengan enaknya’ bersama ”kekasih-kekasih” politiknya, ”sepuluh tanduk” yang radikal dari P.B.B. akan ”membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang”, dan menghancurkan dia sama sekali.—Why. 17:16.
13, 14. (a) Mengapa kini kita harus memastikan bahwa ’pelarian ke pegunungan’ sudah kita lakukan? (b) Apa buktinya bahwa banyak orang masih mentaati perintah dalam Wahyu 18:4?
13 Dengan pengertian mata iman, orang-orang Kristen kini bahkan dapat melihat ”Pembinasa keji” itu—P.B.B.—”berdiri di tempat yang tidak sepatutnya”, dengan ’tanduk-tanduk’ yang mengancam apa yang disebut ”tempat kudus” dari Susunan Kristen. (Mrk. 13:14; Mat. 24:15) Kebinasaan atas agama-agama palsu makin dekat! Dengan menaruh keyakinannya pada binatang yang ”keji” ini Susunan Kristen telah salah perhitungan! Seraya pembaca memperhatikan hal-hal ini, apa yang harus ia lakukan? Yesus menjawab, ’Segeralah lari ke pegunungan.’
14 Untunglah, ”orang-orang yang di Yudea” tidak menunda-nunda pelarian mereka ke ”pegunungan” perlindungan Yehuwa di luar kawasan itu. Karena itu, dewasa ini dalam 205 negeri dan daerah di seputar dunia, Saksi-Saksi Yehuwa memperingatkan tentang akhir yang segera dari susunan perkara ini. Mereka mengindahkan suara dari surga yang mengatakan, ”Pergilah kamu, hai umatKu, pergilah dari padanya [Babel Besar] supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya. Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.” (Why. 18:4, 5) Umat Yehuwa telah menjadikan diri mereka ”bukan dari dunia”. (Yoh. 15:19) Ribuan orang terus melarikan diri. Ini nyata dari jumlah yang dibaptis sebanyak 416.167 orang dalam tiga tahun semenjak tahun 1975.
KEADAAN YANG MENDESAK
15. Bagaimana kita dapat menerapkan nasihat Markus 13:15, 16 dalam kehidupan kita sendiri?
15 Dalam menekankan betapa mendesaknya keadaan pada ”kesudahan” dari susunan perkara-perkara ini, Yesus selanjutnya berkata, ”Orang yang sedang di peranginan di atas rumah janganlah ia turun dan masuk untuk mengambil sesuatu dari rumahnya, dan orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali untuk mengambil pakaiannya.” (Mrk. 13:15, 16) Pada zaman Alkitab, jika bencana mengancam, adalah gegabah bagi seseorang untuk turun dari loteng rumahnya melalui tangga luar, dan memasuki rumah untuk menyelamatkan harta miliknya. Sering kali jalan untuk melarikan diri yang paling cepat adalah melintasi atap yang bersambungan dengan tetangga. Demikian juga seorang petani yang sedang bekerja di ladangnya yang hanya mengenakan pakaian kerja. Kesempatannya untuk meluputkan diri akan terancam jika ia kembali untuk mengambil pakaian yang bagus. Dewasa inipun, keselamatan dapat diperoleh dengan lari ke kerajaan Allah dan tetap mendahulukan kepentingan Kerajaan—bukan dengan mencoba menyelamatkan harta benda dari suatu dunia yang terkutuk.—Bandingkan dengan Lukas 9:62; 12:22-31; 17:31, 32.
16. (a) Keadaan siapakah yang sangat parah bila ’sengsara’ akhir itu menimpa? (b) Sebaliknya, harapan apa yang dapat menghibur para orang tua yang takut akan Allah?
16 Yesus berkata selanjutnya, ”Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu.” (Mrk. 13:17) Keadaannya sulit—sulit sekali—bagi orang-orang semacam itu pada waktu pasukan kekaisaran Roma menghancurkan Yerusalem pada tahun 70 M. Dan akan sangat sukar bagi keluarga-keluarga yang mengabaikan keluputan yang Yehuwa sediakan pada waktu ’sengsara’ terakhir itu terjadi di bumi. Tetapi bahagialah para orang tua yang takut akan Allah, yang berusaha membesarkan anak-anak ”dengan disiplin dan pengaturan-mental dari Yehuwa”. Dapat diharapkan bahwa anak-anak yang taat itu akan mendapat manfaat beserta keluarga mereka, yang dapat berarti keselamatan bagi mereka. (Ef. 6:4, NW; bandingkan dengan 1 Korintus 7:14.) Tetapi jalan keselamatan tidaklah mudah, seperti dinyatakan oleh kata-kata Yesus selanjutnya,
17. (a) Apa yang dapat kita harapkan pada ”musim dingin” dari ’sengsara’ itu? (b) Bagaimana kita dapat bertindak bijaksana sekarang, dan dengan harapan apa untuk masa depan? (Yes. 26:20, 21)
17 ”Berdoalah, supaya semuanya itu [pelarianmu] jangan terjadi pada musim dingin. Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan [kesengsaraan, NW] seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia, yang diciptakan Allah, sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi. Dan sekiranya Tuhan [Yehuwa, NW] tidak mempersingkat waktunya, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan yang telah dipilihNya, Tuhan mempersingkat waktunya.” (Mrk. 13:18-20) Secara pribadi, kita dapat gagal jika selama musim yang lebih baik, seperti musim panas kita menunda-nunda pelarian dan menunggu sampai musim dingin dari ”kesengsaraan” itu. Dalam masa-masa yang tidak normal ini, tak seorangpun dapat berharap untuk terus menempuh kehidupan yang normal. Tindakan yang bijaksana dewasa ini adalah melarikan diri ke pihak kerajaan Allah, dan tetap tinggal di sana, hidup berkorban demi kepentingan Kerajaan. (Mrk. 8:34-36; Mat. 6:33) Seraya kita dengan berani menghadapi sengsara yang paling hebat itu, kita dapat berterima kasih atas jaminan yang Yesus berikan bahwa Yehuwa akan ”mempersingkat waktunya” demi menyelamatkan ”yang hidup” yang berbakti kepadaNya—yaitu ”orang-orang pilihan” yang kemudian akan memerintah dengan Kristus, serta ”kumpulan besar” yang membentuk inti dari orang-orang yang akan hidup di bumi selama milenium itu.—Why. 5:9, 10; 7:4, 9-17.
18. Bagaimana kita dapat mengharapkan memuncaknya ’ketakutan pada bangsa-bangsa’? (Yes. 45:18)
18 Setelah memperingatkan tentang ”Mesias-Mesias palsu dan nabi-nabi palsu”, yang telah banyak muncul pada hari-hari terakhir ini, Yesus menyebut tentang penglihatan-penglihatan yang menakutkan di langit serta ’kekuasaan dan kemuliaan’ dari kedatangannya sebagai ”Anak Manusia”, pada waktu ia melaksanakan penghukuman dan mengumpulkan miliknya untuk diselamatkan. (Mat. 24:24; Mrk. 13:26) Tak diragukan lagi, dengan berkurangnya persediaan makanan, bahan bakar dan lain-lainnya, dan karena senjata-senjata terus ditimbun untuk penghancuran besar-besaran, akan makin hebat pula ’ketakutan dan kebingungan pada bangsa-bangsa. . . , orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi’. (Luk. 21:25, 26) Apakah bangsa-bangsa itu akan mencoba tindakan bunuh diri dengan peperangan nuklir besar-besaran, masih akan kita lihat. Tetapi mereka tidak dapat, dan tidak akan memusnahkan umat manusia dari muka bumi ini! Bagi ”orang-orang pilihan” beserta rekan-rekan mereka, ada janji yang pasti berkenaan keselamatan.—Luk. 21:28; Mat. 24:21, 22.
19. Kita dapat berharap untuk melihat apa tidak lama lagi?
19 Memang, ”penderitaan” itu telah menimbulkan banyak kesedihan bagi umat manusia sejak ’bangsa bangkit melawan bangsa’ dalam perang dunia. (Mrk. 13:8) Tetapi Yesus meyakinkan kita bahwa, sama seperti mendekatnya musim panas dapat dilihat dari tunas-tunas yang keluar dari pohon ara, demikian pula ’hal-hal yang terjadi’ ini harus segera mencapai puncaknya dengan kedatangan Kristus untuk melaksanakan penghukuman. Ia berkata, ”Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” (Mrk. 13:21-27, 30, 31) Tambahan pula, Wahyu yang Yesus berikan kemudian kepada rasul Yohanes, meyakinkan kita bahwa 1.000 tahun kerajaan Allah di bawah Kristus akan mulai setelah dilenyapkannya si Iblis dan segala perbuatannya.—Why. 20:2, 3; 1 Yoh. 3:8.
”BERJAGA-JAGALAH”
20. (a) Mengapa berbahaya bila kita mengantuk pada waktu ini? (b) Selaras dengan Markus 13:34, 35, bagaimana kita dapat memperlihatkan loyalitas kepada Majikan kita?
20 Kata-kata penutup dari nubuatan besar yang Yesus berikan itu memuat peringatan keras bagi kita semua. Beberapa orang mungkin telah dininabobokan sehingga mengantuk, atau bahkan sampai tertidur, karena ”Anak Manusia” tidak datang untuk mengadakan perhitungan dengan bangsa-bangsa pada suatu tanggal yang telah ditentukan. Betapa bahayanya! Yesus menasihati, ”Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja. Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba.” Karena kita tidak mengetahui waktunya maka ini merupakan alasan kuat untuk tetap waspada. Selanjutnya, keloyalan kepada Majikan kita, yang diperlihatkan dengan mengabarkan ”kabar baik” tentang kedatangannya dengan bergairah, menuntut agar kita tetap waspada. ”Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang.”—Mrk. 13:32-35.
21. Mengingat janji apa kita harus ’berjaga-jaga’?
21 Karena itu, bilamana ”Anak Manusia” datang dengan ”tiba-tiba” untuk melaksanakan penghukuman, semoga ia tidak mendapati kita tidur melainkan aktif sekali melakukan kehendak Bapa kita. Karena kita akan diberkati jika kita memperhatikan kata-kata Yesus, ”Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!” (Mrk. 13:37) Semoga janji Yehuwa yang berharga ini menguatkan kita sehingga selamat melampaui ’sengsara’ itu dan masuk ke dalam perdamaian yang gemilang yang akan berlangsung selama 1.000 tahun di bawah kerajaan Allah yang dipimpin oleh Kristus!—Why. 20:1-6; 21:1-5.
[Gambar di hlm. 15]
”Penderitaan” bagi umat manusia mulai pada tahun 1914 dan terus meningkat hingga sekarang