’Teruslah Menghasilkan Banyak Buah’
’Teruslah menghasilkan banyak buah dan dengan demikian kamu menjadi murid-muridku.’—YOHANES 15:8.
1. (a) Berdasarkan perkataan Yesus kepada rasul-rasulnya, apa syarat menjadi murid? (b) Pertanyaan apa hendaknya kita ajukan kepada diri sendiri?
PERISTIWANYA pada malam sebelum kematian Yesus. Ia telah menggunakan banyak waktu untuk membesarkan hati rasul-rasulnya dengan percakapan dari hati ke hati. Sekarang, pasti telah lewat tengah malam, tetapi Yesus, yang digugah oleh kasihnya kepada sahabat-sahabat karibnya, terus bercakap-cakap. Lalu, di sela-sela percakapannya, ia mengingatkan mereka tentang satu syarat lagi yang perlu mereka penuhi agar dapat tetap menjadi murid-muridnya. Ia berkata, ”Bapakku dimuliakan dalam hal ini, bahwa kamu terus menghasilkan banyak buah dan dengan demikian kamu menjadi murid-muridku.” (Yohanes 15:8) Apakah dewasa ini kita memenuhi syarat ini untuk menjadi muridnya? Apa artinya ”menghasilkan banyak buah”? Untuk mendapatkan jawabannya, mari kita perhatikan percakapan yang terjadi pada malam itu.
2. Ilustrasi apa tentang buah yang Yesus ceritakan pada malam sebelum kematiannya?
2 Nasihat untuk menghasilkan buah merupakan bagian dari ilustrasi yang Yesus ceritakan kepada para rasulnya. Ia mengatakan, ”Akulah tanaman anggur yang benar, dan Bapakku penggarapnya. Setiap cabang padaku yang tidak menghasilkan buah disingkirkannya, dan setiap cabang yang menghasilkan buah dibersihkannya, agar menghasilkan lebih banyak buah. Kamu sudah bersih oleh karena perkataan yang telah kukatakan kepadamu. Tetaplah dalam persatuan dengan aku, dan aku dalam persatuan dengan kamu. Sebagaimana cabang tidak dapat menghasilkan buah dari dirinya sendiri kecuali tetap pada tanaman anggur, demikian juga kamu tidak dapat berbuah, kecuali kamu tetap dalam persatuan dengan aku. Akulah tanaman anggur, kamu cabang-cabangnya. . . . Bapakku dimuliakan dalam hal ini, bahwa kamu terus menghasilkan banyak buah dan dengan demikian kamu menjadi murid-muridku. Sebagaimana Bapak telah mengasihi aku dan aku telah mengasihi kamu, tetaplah dalam kasihku. Jika kamu menjalankan perintah-perintahku, kamu akan tetap dalam kasihku.”—Yohanes 15:1-10.
3. Apa yang harus dilakukan para pengikut Yesus agar dapat menghasilkan buah?
3 Dalam ilustrasi ini, Yehuwa adalah sang Penggarap, Yesus adalah tanaman anggur, dan para rasul yang Yesus ajak bicara adalah cabang-cabangnya. Selama para rasul itu berupaya keras untuk ”tetap dalam persatuan” dengan Yesus, mereka akan menghasilkan buah. Yesus lalu menjelaskan bagaimana para rasul itu dapat berhasil mempertahankan persatuan yang vital ini, ”Jika kamu menjalankan perintah-perintahku, kamu akan tetap dalam kasihku.” Belakangan, rasul Yohanes menuliskan kata-kata yang serupa kepada rekan-rekan Kristennya, ”Ia yang menjalankan perintah-perintah [Kristus] tetap berada dalam persatuan dengan dia.”a (1 Yohanes 2:24; 3:24) Jadi, dengan menjalankan perintah-perintah Kristus, para pengikutnya tetap dalam persatuan dengan dia, dan selanjutnya, persatuan itu memungkinkan mereka menghasilkan buah. Apa saja ciri buah yang perlu kita hasilkan?
Kesempatan untuk Membuat Kemajuan
4. Apa yang dapat kita pelajari dari fakta bahwa Yehuwa ’menyingkirkan’ setiap cabang yang tidak menghasilkan buah?
4 Dalam ilustrasi tentang tanaman anggur itu, Yehuwa ’menyingkirkan’, atau memotong, sebuah cabang apabila cabang itu tidak menghasilkan buah. Apa artinya hal ini bagi kita? Artinya, semua murid tidak hanya dituntut untuk menghasilkan buah, tetapi mereka semua juga mampu melakukannya, tidak soal bagaimana keadaan atau keterbatasan yang mungkin ada. Pastilah bertentangan dengan jalan-jalan Yehuwa yang pengasih untuk ’menyingkirkan’, atau mendiskualifikasi, seorang murid Kristus karena sang murid gagal melaksanakan suatu hal yang memang di luar kemampuannya.—Mazmur 103:14; Kolose 3:23; 1 Yohanes 5:3.
5. (a) Bagaimana ilustrasi Yesus menunjukkan bahwa kita dapat membuat kemajuan dalam menghasilkan buah? (b) Apa dua macam buah yang akan kita bahas?
5 Ilustrasi Yesus tentang tanaman anggur juga menunjukkan bahwa sejauh keadaan kita memungkinkan, kita harus mencari kesempatan untuk membuat kemajuan dalam kegiatan kita sebagai seorang murid. Perhatikan bagaimana Yesus mengatakannya, ”Setiap cabang padaku yang tidak menghasilkan buah disingkirkannya, dan setiap cabang yang menghasilkan buah dibersihkannya, agar menghasilkan lebih banyak buah.” (Yohanes 15:2) Di bagian akhir ilustrasi itu, Yesus mendesak para pengikutnya untuk menghasilkan ”banyak buah”. (Ayat 8) Apa yang tersirat? Sebagai murid, kita hendaknya tidak pernah berpuas diri. (Penyingkapan 3:14, 15, 19) Sebaliknya, kita hendaknya mencari cara-cara untuk membuat kemajuan dalam menghasilkan buah. Jenis buah apa saja yang hendaknya kita hasilkan lebih berlimpah? Buah-buah itu adalah (1) ”buah roh” dan (2) buah Kerajaan.—Galatia 5:22, 23; Matius 24:14.
Buah Berupa Sifat-Sifat Kristen
6. Bagaimana Yesus Kristus menandaskan pentingnya buah roh yang pertama disebutkan?
6 Yang pertama tercantum di antara ”buah roh” adalah kasih. Roh kudus Allah menghasilkan kasih dalam diri orang Kristen, karena mereka menaati perintah yang Yesus berikan tidak lama sebelum ia mengucapkan ilustrasi tentang tanaman anggur yang menghasilkan buah. Ia memberi tahu para rasulnya, ”Aku memberikan kepadamu perintah baru, agar kamu mengasihi satu sama lain.” (Yohanes 13:34) Sebenarnya, sepanjang percakapannya pada malam terakhir kehidupannya di bumi, Yesus berulang kali mengingatkan para rasulnya tentang perlunya memperlihatkan sifat kasih.—Yohanes 14:15, 21, 23, 24; 15:12, 13, 17.
7. Bagaimana rasul Petrus memperlihatkan bahwa menghasilkan buah berkaitan dengan memanifestasikan sifat-sifat seperti yang Kristus perlihatkan?
7 Petrus, yang hadir pada malam itu, memahami bahwa kasih seperti yang Kristus perlihatkan dan sifat-sifat yang terkait harus nyata di antara murid-murid sejati Kristus. Bertahun-tahun kemudian, Petrus menganjurkan orang Kristen untuk memupuk sifat-sifat seperti pengendalian diri, kasih sayang persaudaraan, dan kasih. Ia menambahkan bahwa dengan melakukannya, hal ini akan mencegah kita ”menjadi tidak aktif ataupun tidak berbuah”. (2 Petrus 1:5-8) Apa pun keadaan kita, memperlihatkan buah roh tidaklah di luar kemampuan kita. Oleh karena itu, semoga kita berupaya keras memperlihatkan kasih, kebaikan hati, kelemahlembutan, dan sifat-sifat lain seperti yang Kristus perlihatkan sampai taraf yang lebih sepenuhnya, karena ”tidak ada hukum [maupun batas] yang menentang hal-hal demikian”. (Galatia 5:23) Ya, marilah kita menghasilkan ”lebih banyak buah”.
Menghasilkan Buah Kerajaan
8. (a) Apa kaitan antara buah roh dan buah Kerajaan? (b) Pertanyaan apa yang patut kita pertimbangkan?
8 Buah yang berwarna-warni dan ranum menambah keindahan tanaman. Namun, buah tidak hanya berfungsi sebagai penambah keindahan. Buah juga vital bagi penyebarluasan tanaman itu melalui biji-bijinya. Demikian pula, buah roh tidak sekadar memperindah kepribadian Kristen kita. Sifat-sifat seperti kasih dan iman juga memotivasi kita untuk menyebarkan berita Kerajaan, yang bagaikan benih, yang terdapat dalam Firman Allah. Perhatikan bagaimana rasul Paulus menandaskan kaitan yang vital ini. Ia mengatakan, ”Kami juga memperlihatkan iman [salah satu buah roh] dan karena itu kami berbicara.” (2 Korintus 4:13) Dengan cara ini, Paulus menjelaskan lebih lanjut, kita ”mempersembahkan korban pujian kepada Allah, yaitu buah-buah bibir”—buah jenis kedua yang perlu kita perlihatkan. (Ibrani 13:15) Apakah kita memiliki kesempatan dalam kehidupan kita untuk lebih produktif, yakni menghasilkan ”banyak buah”, sebagai pemberita Kerajaan Allah?
9. Apakah menghasilkan buah sama dengan menjadikan murid? Jelaskan.
9 Agar dapat menjawab dengan tepat, pertama-tama kita perlu memahami apa yang dimaksud dengan buah Kerajaan. Apakah tepat untuk menyimpulkan bahwa menghasilkan buah sama dengan menjadikan murid? (Matius 28:19) Apakah buah yang kita hasilkan terutama memaksudkan orang-orang yang kita bantu menjadi penyembah Yehuwa yang terbaptis? Tidak. Seandainya demikian halnya, semua Saksi yang dikasihi yang telah dengan setia mengumumkan berita Kerajaan selama bertahun-tahun di daerah-daerah yang kurang menyambut akan sangat berkecil hati. Ya, seandainya buah Kerajaan yang kita hasilkan sekadar berupa murid-murid baru, Saksi-Saksi yang rajin itu akan sama seperti dahan-dahan gundul dalam ilustrasi Yesus! Tentu saja, bukan demikian keadaannya. Kalau begitu, apa buah utama Kerajaan dari pelayanan kita?
Menghasilkan Buah dengan Menyebarkan Benih Kerajaan
10. Bagaimana ilustrasi Yesus tentang penabur dan jenis-jenis tanah yang berbeda memperlihatkan apa buah Kerajaan itu dan apa yang bukan?
10 Ilustrasi Yesus tentang penabur dan jenis-jenis tanah yang berbeda menunjukkan jawabannya—jawaban yang menenteramkan hati bagi saudara-saudari yang memberikan kesaksian di daerah-daerah yang kurang produktif. Yesus mengatakan bahwa benih itu adalah berita Kerajaan yang terdapat dalam Firman Allah dan bahwa tanah menggambarkan hati manusia. Beberapa benih ”jatuh di tanah yang baik, dan setelah bertunas, menghasilkan buah”. (Lukas 8:8) Buah apa? Nah, setelah setangkai gandum bertunas dan matang, buah yang dihasilkannya bukan tangkai-tangkai gandum kecil, melainkan benih baru. Demikian pula, buah yang dihasilkan seorang Kristen tidak harus berupa murid-murid baru, tetapi benih Kerajaan yang baru.
11. Bagaimana buah Kerajaan dapat didefinisikan?
11 Dengan demikian, buah yang dimaksud bukanlah murid-murid baru maupun sifat-sifat Kristen yang baik. Karena benih yang ditaburkan adalah firman Kerajaan, buahnya pastilah penggandaan benih itu. Dalam hal ini, menghasilkan buah berkaitan dengan membuat pernyataan tentang Kerajaan. (Matius 24:14) Apakah kita mampu menghasilkan buah Kerajaan seperti itu—memberitakan kabar baik Kerajaan—tidak soal keadaan kita? Ya, tentu! Dalam ilustrasi yang sama, Yesus menjelaskan alasannya.
Memberikan yang Terbaik demi Kemuliaan Allah
12. Apakah menghasilkan buah Kerajaan mampu dilakukan oleh semua orang Kristen? Jelaskan.
12 ”Yang ditabur di tanah yang baik,” kata Yesus, ”menghasilkan, yang ini seratus kali lipat, yang itu enam puluh, yang lain tiga puluh.” (Matius 13:23) Biji-bijian yang ditaburkan di ladang mungkin memberikan hasil yang berbeda-beda sesuai dengan keadaannya. Demikian pula, apa yang dapat kita lakukan dalam memberitakan kabar baik mungkin berbeda-beda sesuai dengan keadaan kita, dan Yesus memperlihatkan bahwa ia memakluminya. Ada yang mungkin memiliki lebih banyak kesempatan; yang lain-lain mungkin lebih sehat dan lebih kuat. Jadi, apa yang mampu kita lakukan bisa jadi lebih banyak atau lebih sedikit daripada yang orang lain lakukan, tetapi selama kita memberikan yang terbaik, Yehuwa merasa senang. (Galatia 6:4) Sekalipun usia lanjut atau penyakit yang melemahkan membatasi partisipasi kita dalam pekerjaan pengabaran, Bapak kita yang beriba hati, Yehuwa, pastilah memandang kita sebagai salah satu dari orang-orang yang ”terus menghasilkan banyak buah”. Mengapa? Karena kita memberikan kepada-Nya ’semua yang kita miliki’—dinas kita yang sepenuh jiwa.b—Markus 12:43, 44; Lukas 10:27.
13. (a) Apa alasan kita yang terutama untuk ”pergi” menghasilkan buah Kerajaan? (b) Apa yang akan membantu kita terus menghasilkan buah di daerah-daerah yang kurang menyambut? (Lihat kotak di halaman 21.)
13 Sejauh mana pun kita mampu menghasilkan buah Kerajaan, kita akan tergugah untuk ”pergi dan terus menghasilkan buah” apabila kita terus mengingat alasan kita melakukannya. (Yohanes 15:16) Yesus menyebutkan alasan yang paling utama, ”Bapakku dimuliakan dalam hal ini, bahwa kamu terus menghasilkan banyak buah.” (Yohanes 15:8) Ya, kegiatan pengabaran kita menyucikan nama Yehuwa di hadapan seluruh umat manusia. (Mazmur 109:30) Honor, seorang Saksi setia pada pertengahan usia 70-an, berkomentar, ”Bahkan di daerah-daerah yang kurang menyambut, mewakili Yang Mahatinggi merupakan suatu hak istimewa.” Sewaktu Claudio, yang telah menjadi Saksi yang bergairah sejak tahun 1974, ditanya mengapa ia terus mengabar sekalipun hanya sedikit orang di daerahnya yang menyambut, ia mengutip Yohanes 4:34, yang memuat kata-kata Yesus, ”Makananku adalah melakukan kehendak dia yang mengutus aku dan menyelesaikan pekerjaannya.” Claudio menambahkan, ”Seperti Yesus, saya tidak hanya ingin memulai, tetapi juga ingin menyelesaikan pekerjaan saya sebagai pemberita Kerajaan.” (Yohanes 17:4) Saksi-Saksi Yehuwa di seluas dunia sependapat dengannya.—Lihat kotak ”Caranya ’Menghasilkan Buah dengan Ketekunan’”, di halaman 21.
Mengabar dan Mengajar
14. (a) Apa tujuan ganda pekerjaan Yohanes Pembaptis dan Yesus? (b) Bagaimana Saudara menggambarkan kegiatan orang Kristen dewasa ini?
14 Pemberita Kerajaan pertama yang disebutkan dalam Injil adalah Yohanes Pembaptis. (Matius 3:1, 2; Lukas 3:18) Tujuan utama Yohanes adalah ”memberikan kesaksian”, dan ia melakukannya dengan iman yang sepenuh hati dan dengan harapan ”agar segala macam orang dapat percaya”. (Yohanes 1:6, 7) Sebenarnya, beberapa orang yang Yohanes kabari kemudian menjadi murid Kristus. (Yohanes 1:35-37) Dengan demikian, Yohanes adalah pengabar dan juga pembuat murid. Yesus pun adalah seorang pengabar dan pengajar. (Matius 4:23; 11:1) Jadi, tidaklah mengherankan apabila Yesus memerintahkan para pengikutnya agar tidak hanya mengabarkan berita Kerajaan, tetapi juga membantu orang-orang yang menerima berita itu untuk menjadi murid-muridnya. (Matius 28:19, 20) Dengan demikian, pekerjaan kita dewasa ini merupakan perpaduan antara pengabaran dan pengajaran.
15. Apa persamaan antara tanggapan terhadap pekerjaan pengabaran pada abad pertama M dan dewasa ini?
15 Di antara orang-orang abad pertama M yang mendengar Paulus mengabar dan mengajar, ”ada yang percaya akan hal-hal yang dikatakan; yang lain-lain tidak mau percaya”. (Kisah 28:24) Dewasa ini, tanggapan orang-orang tidak jauh berbeda. Sayangnya, sebagian besar benih Kerajaan jatuh di tanah yang tidak baik. Meskipun demikian, beberapa benih jatuh di tanah yang baik, berakar, dan bertunas, seperti yang Yesus nubuatkan. Sesungguhnya, di seluas dunia, rata-rata lebih dari 5.000 orang menjadi murid sejati Kristus setiap minggu! Murid-murid baru ini ”percaya akan hal-hal yang dikatakan”, meskipun kebanyakan orang lain tidak. Apa yang turut membuat hati mereka menyambut berita Kerajaan? Sering kali, minat pribadi yang diperlihatkan oleh Saksi-Saksi—yang bagaikan menyirami benih yang baru ditaburkan—besar pengaruhnya. (1 Korintus 3:6) Perhatikan dua saja dari banyak contoh yang ada.
Minat Pribadi Besar Pengaruhnya
16, 17. Mengapa penting untuk memperlihatkan minat pribadi kepada orang-orang yang kita jumpai dalam pelayanan kita?
16 Karolien, seorang Saksi muda di Belgia, mengunjungi seorang wanita lansia yang tidak memperlihatkan minat pada berita Kerajaan. Karena tangan wanita itu terbalut perban, Karolien dan rekan dinasnya menawarkan bantuan, tetapi wanita itu menolaknya. Dua hari kemudian, kedua Saksi itu mengunjungi kembali wanita itu dan menanyakan bagaimana keadaannya. ”Hal ini ternyata besar pengaruhnya,” kata Karolien. ”Ia kagum melihat bahwa kami benar-benar berminat pada dirinya sebagai suatu pribadi. Ia mengundang kami masuk ke rumahnya, dan sebuah pengajaran Alkitab pun dimulai.”
17 Sandi, seorang Saksi di Amerika Serikat, juga memperlihatkan minat pribadi kepada orang-orang yang ia kabari. Ia memeriksa berita kelahiran di surat kabar setempat, lalu mengunjungi para orang tua baru itu sambil membawa Buku Cerita Alkitab.c Karena sang ibu biasanya ada di rumah dan bangga memperlihatkan bayinya kepada para tamu, sering kali Sandi bisa mengadakan percakapan. ”Saya bercakap-cakap dengan orang tua itu tentang pentingnya menjalin tali kasih dengan bayi yang baru lahir itu melalui pembacaan,” jelas Sandi. ”Kemudian, saya berbicara tentang tantangan membesarkan anak dalam masyarakat dewasa ini.” Baru-baru ini, sebagai hasil kunjungan seperti itu, seorang ibu dan enam orang anak mulai melayani Yehuwa. Mengambil inisiatif dan memperlihatkan minat pribadi dapat membawa hasil yang menyukacitakan seperti itu dalam pelayanan kita.
18. (a) Mengapa persyaratan untuk ”menghasilkan banyak buah” adalah hal yang mampu dilakukan oleh kita semua? (b) Saudara hendaknya bertekad memenuhi tiga syarat apa untuk menjadi murid, yang disebutkan dalam Injil Yohanes?
18 Sungguh menenteramkan hati mengetahui bahwa persyaratan untuk ”terus menghasilkan banyak buah” adalah sesuatu yang mampu kita lakukan! Tidak soal kita sudah lanjut usia atau masih muda, tidak soal kita sehat atau tidak, tidak soal kita mengabar di daerah yang menyambut atau tidak, kita semua dapat menghasilkan banyak buah. Bagaimana caranya? Dengan memperlihatkan buah roh secara lebih sepenuhnya dan dengan menyebarkan berita tentang Kerajaan Allah dengan kesanggupan terbaik kita. Pada waktu yang sama, kita berupaya keras untuk ’tetap ada dalam perkataan Yesus’ dan untuk ’mempunyai kasih di antara kita’. Ya, dengan memenuhi ketiga syarat penting untuk menjadi murid yang disebutkan dalam Injil Yohanes ini, kita membuktikan bahwa kita ”benar-benar murid [Kristus]”.—Yohanes 8:31; 13:35.
[Catatan Kaki]
a Meskipun cabang-cabang tanaman anggur dalam ilustrasi itu memaksudkan rasul-rasul Yesus dan orang-orang Kristen lain yang akan mewarisi tempat dalam Kerajaan surgawi Allah, ilustrasi itu memuat kebenaran-kebenaran yang dapat bermanfaat bagi semua pengikut Kristus dewasa ini.—Yohanes 3:16; 10:16.
b Mereka yang tidak bisa keluar rumah karena usia lanjut atau penyakit mungkin dapat memberi kesaksian melalui surat atau, jika memungkinkan, melalui telepon, atau mungkin mereka dapat membagikan kabar baik kepada orang-orang yang menjenguk.
c Diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa.
Pertanyaan Tinjauan
• Apa jenis buah yang perlu kita hasilkan dengan lebih berlimpah?
• Mengapa ”menghasilkan banyak buah” adalah tujuan yang mampu kita lakukan?
• Apa tiga syarat penting untuk menjadi murid yang disebutkan dalam Injil Yohanes yang telah kita bahas?
[Kotak/Gambar di hlm. 21]
CARA ”MENGHASILKAN BUAH DENGAN KETEKUNAN”
APA yang membantu Saudara untuk terus setia mengabarkan berita Kerajaan di daerah-daerah yang kurang menyambut? Berikut ini adalah beberapa jawaban atas pertanyaan tadi.
”Mengetahui kita memiliki dukungan penuh dari Yesus membangkitkan optimisme dan kegigihan, tidak soal reaksi orang-orang di daerah itu.”—Harry, usia 72 tahun; dibaptis tahun 1946.
”Ayat di 2 Korintus 2:17 selalu menganjurkan saya. Ayat itu mengatakan bahwa kita ambil bagian dalam dinas ini ’di bawah pengamatan Allah, bersama Kristus’. Sewaktu saya dalam dinas, saya menikmati pergaulan bersama sahabat-sahabat terbaik saya.”—Claudio, usia 43 tahun; dibaptis tahun 1974.
”Terus terang, saya harus berjuang untuk melakukan pekerjaan pengabaran. Namun, saya merasakan kebenaran kata-kata yang terdapat di Mazmur 18:29, ’Dengan Allahku aku dapat memanjat dinding.’ ”—Gerard, usia 79 tahun; dibaptis tahun 1955.
”Jika saya dapat membacakan satu ayat saja dalam dinas, saya merasa sangat puas karena seseorang telah membiarkan hatinya diuji oleh Alkitab.”—Eleanor, usia 26 tahun; dibaptis tahun 1989.
”Saya terus mencoba pendekatan yang berbeda-beda. Ada begitu banyak pendekatan yang tidak mungkin saya gunakan semuanya sepanjang sisa kehidupan saya.”—Paul, usia 79 tahun; dibaptis tahun 1940.
”Saya tidak sakit hati oleh tanggapan yang negatif. Saya berupaya melakukan pendekatan secara informal, bercakap-cakap dengan orang-orang dan mendengarkan sudut pandangan mereka.”—Daniel, usia 75 tahun; dibaptis tahun 1946.
”Saya telah berjumpa dengan orang-orang yang baru dibaptis yang memberi tahu saya bahwa pengabaran saya berperan dalam membuat mereka menjadi Saksi. Tanpa sepengetahuan saya, saudara lain belakangan mengadakan pengajaran Alkitab bersama mereka dan membantu mereka membuat kemajuan. Saya bersukacita mengetahui dinas kita adalah kerja sama tim.”—Joan, usia 66 tahun; dibaptis tahun 1954.
Apa yang membantu Saudara ”menghasilkan buah dengan ketekunan”?—Lukas 8:15.
[Gambar di hlm. 20]
Dengan memperlihatkan buah roh dan dengan mengumumkan berita Kerajaan, kita menghasilkan banyak buah
[Gambar di hlm. 23]
Apa yang Yesus maksudkan sewaktu ia memberi tahu para rasulnya, ’Teruslah menghasilkan banyak buah’?