Mengapa Kita Perlu Berhimpun?
”Biarlah kita memperhatikan satu sama lain . . . dengan tidak mengabaikan pertemuan kita.”—IBR. 10:24, 25.
1-3. (a) Bagaimana orang Kristen menunjukkan bahwa mereka senang berhimpun? (Lihat gambar di awal artikel.) (b) Apa yang akan kita bahas dalam artikel ini?
SAAT Corinna berusia 17 tahun, ibunya ditangkap dan disuruh melakukan kerja paksa di tempat yang jauh. Belakangan, Corinna sendiri dibawa ke Siberia, yang jaraknya ribuan kilometer dari rumahnya. Di sana, ia bekerja di sebuah peternakan dan diperlakukan seperti budak. Kadang, ia dipaksa bekerja di tempat terbuka yang sangat dingin dengan baju seadanya. Meski begitu, Corinna dan seorang saudari lain bertekad untuk terus berhimpun apa pun keadaannya.
2 Corinna berkata, ”Kami berangkat dari peternakan pada sore hari dan berjalan 25 kilometer ke stasiun. Keretanya berangkat jam dua pagi, dan kami naik kereta selama enam jam. Lalu, kami berjalan kaki sepuluh kilometer ke tempat perhimpunan.” Meski begitu, Corinna sangat senang. Ia bercerita, ”Di perhimpunan, kami mempelajari Menara Pengawal dan menyanyikan lagu Kerajaan. Acara itu benar-benar menghibur dan menguatkan iman kami.” Kedua saudari itu kembali ke peternakan tiga hari setelahnya, tapi pemilik peternakan sama sekali tidak tahu bahwa mereka pergi.
3 Umat Yehuwa selalu senang berkumpul. Misalnya, orang Kristen abad pertama senang berkumpul untuk menyembah Yehuwa dan belajar tentang Dia. (Kis. 2:42) Saudara pasti juga senang berhimpun. Tapi seperti saudara-saudari lain, Saudara bisa jadi sulit berhimpun secara teratur. Saudara mungkin harus bekerja seharian, punya banyak urusan, atau selalu kelelahan. Jadi, apa yang bisa menggerakkan kita untuk berupaya mengatasi semua rintangan itu agar bisa berhimpun?[1] Bagaimana kita bisa menyemangati pelajar Alkitab kita dan saudara-saudari untuk teratur berhimpun? Dalam artikel ini, kita akan membahas mengapa berhimpun itu bermanfaat untuk kita dan orang lain, serta menyenangkan Yehuwa.[2]
PERHIMPUNAN BERMANFAAT UNTUK KITA
4. Di perhimpunan, kita belajar tentang Yehuwa. Jelaskan.
4 Di perhimpunan, kita diajar. Setiap kali berhimpun, kita belajar lebih banyak tentang Yehuwa. Misalnya, belum lama ini, kebanyakan sidang mempelajari buku Mendekatlah kepada Yehuwa dalam Pelajaran Alkitab Sidang. Bagaimana perasaan Saudara ketika kita membahas sifat-sifat Yehuwa, dan ketika Saudara mendengar komentar saudara-saudari tentang Dia? Saudara tentu semakin menyayangi Yehuwa. Di perhimpunan, kita juga mempelajari Alkitab lebih dalam dengan sungguh-sungguh memperhatikan khotbah, pertunjukan, dan pembacaan Alkitab. (Neh. 8:8) Renungkan juga hal-hal yang kita pelajari tiap minggu saat membuat persiapan dan mendengar komentar saudara-saudari untuk pokok-pokok penting Alkitab.
5. Bagaimana perhimpunan mengajar Saudara untuk menerapkan nasihat Alkitab dan meningkatkan mutu pelayanan?
5 Acara perhimpunan mengajar kita untuk menerapkan apa yang kita pelajari dari Alkitab. (1 Tes. 4:9, 10) Misalnya, setelah menghadiri Pelajaran Menara Pengawal, apakah Saudara pernah merasa ingin meningkatkan pelayanan dan mutu doa Saudara atau mengampuni saudara seiman? Selain itu, perhimpunan tengah pekan mengajar kita caranya memberitakan kabar baik dan membantu orang lain memahami kebenaran dari Alkitab.—Mat. 28:19, 20.
6. Saat kita berhimpun, hal apa saja yang menguatkan dan menghibur kita?
6 Di perhimpunan, kita dikuatkan. Dunia Setan berusaha melemahkan iman kita dan bisa membuat kita stres dan kecil hati. Tapi dengan berhimpun, kita dihibur dan dikuatkan untuk terus melayani Yehuwa. (Baca Kisah 15:30-32.) Kita sering membahas bagaimana nubuat-nubuat dalam Alkitab menjadi kenyataan. Dengan begitu, kita semakin yakin bahwa janji Allah tentang masa depan akan ditepati. Kita dikuatkan saat saudara-saudari menyampaikan khotbah, berkomentar, dan bernyanyi memuji Yehuwa sepenuh hati. (1 Kor. 14:26) Dan, saat kita mengobrol dengan mereka sebelum dan setelah perhimpunan, kita merasa bahagia karena kita punya banyak sahabat yang benar-benar menyayangi kita.—1 Korintus 16:17, 18.
7. Mengapa berhimpun itu sangat penting?
7 Di perhimpunan, kita menerima bantuan roh kudus. Yesus menggunakan roh kudus untuk memimpin sidang-sidang. Ia malah menasihati kita untuk ”mendengar apa yang dikatakan roh kepada sidang-sidang jemaat”. (Pny. 2:7) Roh kudus bisa membantu kita menolak godaan dan menginjil dengan berani. Roh kudus juga membantu kita membuat keputusan yang bijaksana. Itulah sebabnya kita perlu berusaha keras untuk berhimpun dan menerima bantuan roh kudus.
DI PERHIMPUNAN, KITA MEMBANTU ORANG LAIN
8. Jika kita hadir, berkomentar, dan bernyanyi di perhimpunan, apa manfaatnya atas saudara-saudari? (Lihat juga kotak ”Ia Selalu Merasa Lebih Baik Setelah Berhimpun”.)
8 Di perhimpunan, kita bisa menunjukkan kepada saudara-saudari bahwa kita menyayangi mereka. Banyak anggota sidang harus berjuang menghadapi berbagai kesulitan. Rasul Paulus menulis, ”Biarlah kita memperhatikan satu sama lain.” (Ibr. 10:24, 25) Kita berhimpun untuk saling menguatkan. Ini bukti bahwa kita peduli kepada saudara-saudari. Sewaktu berhimpun, kita menunjukkan bahwa kita ingin bertemu dan mengobrol dengan mereka, serta memperhatikan keadaan mereka. Kita juga menguatkan mereka saat kita berkomentar dan bernyanyi sepenuh hati.—Kol. 3:16.
9, 10. (a) Dari Yohanes 10:16, kita mengerti bahwa berhimpun itu penting. Jelaskan. (b) Jika kita rutin berhimpun, apa manfaatnya bagi mereka yang telah dibuang oleh keluarganya?
9 Dengan berhimpun, kita membantu sidang tetap kompak dan bersatu. (Baca Yohanes 10:16.) Yesus menyamakan dirinya dengan seorang gembala, dan para pengikutnya dengan sekawanan domba. Coba pikirkan: Jika dua domba ada di sebuah bukit, dua domba lain di lembah, dan seekor domba lagi di tempat lain, apakah lima ekor domba itu bisa disebut satu kawanan? Tidak, karena sekawanan domba selalu bersama dan mengikuti gembala mereka. Demikian pula, kita tidak boleh terpisah dari saudara-saudari kita. Jadi, kita harus terus berhimpun. Kita harus berkumpul bersama agar bisa menjadi ”satu kawanan” dan mengikuti ”satu gembala”.
10 Dengan berhimpun, kita mendukung sidang menjadi satu keluarga. (Mz. 133:1) Beberapa anggota sidang telah dibuang oleh keluarga, misalnya oleh orang tua atau kakak-adik mereka. Tapi, Yesus berjanji akan memberi mereka keluarga yang menyayangi dan memedulikan mereka. (Mrk. 10:29, 30) Jika Saudara rutin berhimpun, Saudara bisa menjadi seperti ayah, ibu, kakak, atau adik bagi seseorang di sidang. Jika kita memikirkan itu, kita akan berusaha sebisanya untuk berhimpun.
KITA AKAN MENYENANGKAN YEHUWA
11. Mengapa bisa dikatakan bahwa dengan berhimpun, kita memberi Yehuwa apa yang semestinya Ia terima?
11 Dengan berhimpun, kita memberi Yehuwa apa yang semestinya Ia terima. Karena Yehuwa menciptakan kita, sudah semestinya kita berterima kasih, menghormati, dan memuji-Nya. (Baca Penyingkapan 7:12.) Ini bisa kita lakukan di perhimpunan saat kita berdoa, bernyanyi, dan berbicara tentang Yehuwa. Sungguh luar biasa bisa menyembah Yehuwa seperti ini setiap minggu!
12. Bagaimana perasaan Yehuwa kalau kita menaati perintah-Nya untuk berhimpun?
12 Karena Yehuwa menciptakan kita, kita seharusnya menaati Dia. Ia memerintahkan kita untuk terus berhimpun, terlebih lagi karena akhir itu semakin dekat. Jadi, kalau kita menaati perintah itu, Yehuwa pasti senang. (1 Yoh. 3:22) Yehuwa tahu bahwa kita benar-benar ingin berhimpun, dan Ia menghargai semua upaya kita untuk datang.—Ibr. 6:10.
13, 14. Dengan berhimpun, kita mendekat kepada Yehuwa dan Yesus. Jelaskan.
13 Dengan berhimpun, kita menunjukkan bahwa kita mau mendekat kepada Yehuwa dan Putra-Nya. Di perhimpunan, Yehuwa mengajar kita melalui Firman-Nya, Alkitab. (Yes. 30:20, 21) Bahkan saat mereka yang tidak melayani Yehuwa datang ke perhimpunan, mereka bisa merasakan bahwa kita dibimbing oleh Allah. (1 Kor. 14:23-25) Yehuwa membimbing perhimpunan dengan roh kudus-Nya, dan apa pun yang kita pelajari di perhimpunan berasal dari Yehuwa. Jadi saat berhimpun, kita mendengarkan Yehuwa dan merasakan kasih sayang-Nya. Hasilnya, kita semakin dekat dengan-Nya.
14 Yesus, Kepala sidang Kristen, berkata, ”Di mana ada dua atau tiga orang berkumpul dalam namaku, aku ada di tengah-tengah mereka.” (Mat. 18:20) Alkitab juga berkata bahwa Yesus ”berjalan di tengah-tengah” sidang. (Pny. 1:20–2:1) Jelaslah, Yehuwa dan Yesus menyertai dan menguatkan kita di perhimpunan. Menurut Saudara, bagaimana perasaan Yehuwa ketika melihat Saudara berusaha keras untuk mendekat kepada-Nya dan Putra-Nya?
15. Dengan berhimpun, kita menunjukkan kepada Allah bahwa kita rela menaati-Nya. Jelaskan.
15 Dengan berhimpun, kita menunjukkan kepada Yehuwa bahwa kita rela menaati-Nya. Yehuwa tidak memaksa kita untuk menaati-Nya. (Yes. 43:23) Jadi, jika kita memilih untuk menaati perintah-Nya untuk berhimpun, itu berarti kita mengasihi-Nya dan percaya bahwa Ia berhak memberi kita aturan. (Rm. 6:17) Misalnya, bagaimana jika atasan kita menyuruh kita terus bekerja sampai-sampai kita tidak bisa rutin berhimpun? Atau, pemerintah mungkin mendenda, memenjarakan, atau menghukum siapa pun yang menyembah Yehuwa. Atau kadang, kita mungkin tidak mau berhimpun karena ingin melakukan hal lain. Dalam setiap situasi, kita harus memutuskan apa yang akan kita lakukan. (Kis. 5:29) Tapi, setiap kali kita memutuskan untuk menaati Yehuwa, kita membuat-Nya senang.—Ams. 27:11.
TERUSLAH BERKUMPUL DENGAN SAUDARA-SAUDARI
16, 17. (a) Apa buktinya bahwa perhimpunan sangat penting bagi orang Kristen abad pertama? (b) Apa yang dikatakan Saudara George Gangas tentang perhimpunan?
16 Setelah berkumpul pada Pentakosta 33 M, orang Kristen berkumpul secara rutin untuk menyembah Yehuwa. Mereka ”terus hadir di bait”. (Kis. 2:46) Mereka tetap berhimpun meski pemerintah Romawi dan pemimpin agama Yahudi menganiaya mereka. Meski ada banyak tantangan, mereka terus berusaha semampunya untuk beribadat bersama.
17 Pada zaman modern, hamba-hamba Yehuwa juga menganggap perhimpunan sebagai berkat, dan mereka senang berada di sana. George Gangas, yang pernah menjadi anggota Badan Pimpinan selama 22 tahun, berkata, ”Salah satu hal yang sangat saya sukai adalah bertemu dengan saudara-saudari. Saya merasa dikuatkan. Saya selalu berusaha datang di Balai Kerajaan paling awal dan pulang paling akhir. Sewaktu mengobrol dengan hamba-hamba Allah, saya sangat bahagia. Sewaktu bersama mereka, saya merasa seperti bersama keluarga sendiri di firdaus rohani.” Ia menambahkan, ”Saya selalu ingin berhimpun.”
18. Bagaimana perasaan Saudara terhadap perhimpunan, dan apa tekad Saudara?
18 Apakah Saudara setuju dengan Saudara Gangas? Jika demikian, teruslah berusaha sebisa mungkin untuk berhimpun, bahkan saat ada tantangan. Buktikan kepada Yehuwa bahwa perasaan Saudara sama seperti perasaan Raja Daud. Ia berkata, ”Yehuwa, aku mencintai rumah tempat tinggalmu.”—Mz. 26:8.
^ [1] (paragraf 3) Ada saudara-saudari yang tidak bisa teratur berhimpun karena keadaan. Misalnya, mereka mungkin sakit parah. Mereka bisa yakin bahwa Yehuwa memahami situasi mereka dan sangat menghargai semua upaya mereka untuk menyembah-Nya. Para penatua bisa membantu mereka mengikuti acara perhimpunan, mungkin dengan sambungan telepon atau dengan merekam acaranya untuk mereka.
^ [2] (paragraf 3) Lihat kotak ”Alasan untuk Berhimpun”.