Buku Alkitab Nomor 4—Bilangan
Penulis: Musa
Tempat Penulisan: Padang Gurun dan Dataran Moab
Selesai Ditulis: 1473 S.M.
Masa yang Ditinjau: 1512-1473 S.M.
1. Mengapa peristiwa-peristiwa dalam buku Bilangan dicatat, dan apa yang ditandaskan kepada kita?
PERISTIWA-PERISTIWA yang dialami orang Israel selama perjalanan di padang gurun telah dicatat dalam Alkitab demi manfaat kita dewasa ini.a Seperti dikatakan rasul Paulus: ”Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita . . . supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat.” (1 Kor. 10:6) Kisah yang hidup dalam buku Bilangan menandaskan kepada kita bahwa keselamatan bergantung kepada menguduskan nama Yehuwa, menaati Dia dalam keadaan apapun, dan memperlihatkan respek kepada wakil-wakil-Nya. Perkenan-Nya diperoleh bukan karena kebaikan atau jasa apapun di pihak umat-Nya melainkan karena belas kasihan dan kasih kemurahan-Nya yang besar.
2. Nama Bilangan menunjuk kepada hal apa, tetapi judul yang lebih tepat apa diberikan oleh orang Yahudi?
2 Nama Bilangan memaksudkan perhitungan jumlah penduduk yang mula-mula dilakukan di Gunung Sinai dan kemudian di Dataran Moab, seperti dicatat dalam pasal 1-4 dan 26. Nama ini diambil dari judul Numeri dalam Alkitab Vulgate Latin dan berasal dari A·rith·moiʹ dalam Septuagint Yunani. Tetapi, orang Yahudi dengan lebih tepat menyebut buku ini Bemidh·barʹ, yang berarti ”Di Padang Gurun.” Kata bahasa Ibrani midh·barʹ menyatakan suatu tempat terbuka, tanpa kota-kota dan desa-desa. Peristiwa-peristiwa dalam buku Bilangan terjadi di padang gurun di sebelah selatan dan timur Kanaan.
3. Apa yang membuktikan bahwa Musa adalah penulis buku Bilangan?
3 Rupanya buku Bilangan merupakan bagian dari lima jilid yang asli, yang mencakup Kejadian sampai Ulangan. Dalam New World Translation ayat pertama dibuka dengan kata sambung ”dan,” yang menghubungkannya dengan apa yang ditulis sebelumnya. Maka, buku ini pasti ditulis oleh Musa, yang menulis catatan terdahulu. Ini juga jelas dari keterangan dalam buku itu bahwa ”Musa menuliskan,” dan dari kalimat penutup: ”Itulah perintah dan peraturan yang diperintahkan [Yehuwa] kepada orang Israel dengan perantaraan Musa.”—Bil. 33:2; 36:13.
4. Jangka waktu mana ditinjau oleh Bilangan, dan kapan buku itu selesai ditulis?
4 Orang Israel telah satu tahun lebih sedikit meninggalkan Mesir. Dengan menyambung kisah itu pada bulan kedua dari tahun kedua setelah Eksodus (keluar dari Mesir), buku Bilangan meninjau masa 38 tahun dan sembilan bulan berikutnya, dari 1512 hingga 1473 S.M. (Bil. 1:1; Ul. 1:3) Meskipun tidak termasuk dalam jangka waktu ini, peristiwa-peristiwa dalam Bilangan 7:1-88 dan 9:1-15 diceritakan pula sebagai penjelasan latar belakang. Bagian permulaan dari buku ini pasti telah ditulis seraya peristiwa-peristiwa itu terjadi, namun jelas bahwa Musa baru selesai menulis buku Bilangan menjelang akhir tahun ke-40 di padang gurun, yaitu pada permulaan tahun menurut kalender, 1473 S.M.
5. Ciri-ciri apa membuktikan autentisitas buku Bilangan?
5 Autentisitas kisahnya tak dapat diragukan. Tentang daerah yang umumnya kering yang mereka lewati, Musa mengatakan bahwa ini adalah ”padang gurun yang besar dan dahsyat,” dan memang, bahkan sekarang penduduk yang berserakan terus berpindah-pindah mencari padang rumput dan air. (Ul. 1:19) Selain itu, petunjuk yang terinci mengenai perkemahan bangsa itu, perintah untuk berangkat lagi, dan aba-aba terompet yang mengatur urusan di perkemahan, membuktikan bahwa kisah itu benar-benar ditulis ”di padang gurun.”—Bil. 1:1.
6. Bagaimana penemuan-penemuan arkeologi membenarkan buku Bilangan?
6 Bahkan laporan yang menakutkan dari mata-mata sewaktu mereka kembali dari ekspedisi ke Kanaan, yaitu bahwa ”kota-kotanya berkubu dan sangat besar,” didukung oleh arkeologi. (13:28) Penemuan-penemuan zaman modern memperlihatkan bahwa penduduk Kanaan pada waktu itu memperkokoh kedudukan mereka dengan serangkaian benteng-benteng yang terbentang di beberapa tempat di seluruh negeri, mulai dari Dataran Rendah Yizreel di sebelah utara sampai Gerar di sebelah selatan. Kota-kota itu bukan hanya dibentengi tetapi biasanya didirikan di atas puncak-puncak bukit, dengan menara-menara yang menjulang tinggi di atas tembok-tembok, sehingga sangat menakjubkan bagi orang-orang seperti umat Israel, yang selama beberapa generasi telah hidup di negeri Mesir yang datar.
7. Bagaimana mengenai kejujuran dari buku Bilangan?
7 Bangsa-bangsa di dunia cenderung menutupi kegagalan mereka dan membesar-besarkan kemenangan mereka, tetapi dengan kejujuran yang membuktikan kebenaran sejarah, buku Bilangan menceritakan bahwa Israel telah dikalahkan sama sekali oleh orang Amalek dan oleh orang Kanaan. (14:45) Dengan terus terang diakui bahwa umat itu ternyata tidak setia dan berlaku tidak respek terhadap Allah. (14:11) Dengan kejujuran yang luar biasa, Musa, nabi Allah, menyingkapkan dosa-dosa bangsa itu, dosa kemenakan-kemenakannya, dan dosa saudara laki-laki dan perempuannya. Ia juga tidak menyembunyikan kesalahannya sendiri, karena ia menceritakan tentang peristiwa ketika ia tidak memuliakan Yehuwa pada waktu air disediakan di Meriba, sehingga ia kehilangan hak istimewa untuk memasuki Negeri Perjanjian.—3:4; 12:1-15; 20:7-13.
8. Bagaimana penulis-penulis Alkitab lain membuktikan bahwa buku Bilangan itu terilham?
8 Kisah ini merupakan bagian yang asli dari Alkitab yang diilhami oleh Allah dan bermanfaat. Hal ini didukung oleh fakta bahwa hampir semua peristiwa besar, maupun banyak rincian lain, secara langsung disebutkan oleh penulis-penulis Alkitab lain, yang banyak di antaranya menonjolkan arti pentingnya. Misalnya, Yosua (Yos. 4:12; 14:2), Yeremia (2 Raj. 18:4), Nehemia (Neh. 9:19-22), Asaf (Mzm. 78:14-41), Daud (Mzm. 95:7-11), Yesaya (Yes. 48:21), Yehezkiel (Yeh. 20:13-24), Hosea (Hos. 9:10), Amos (Amos 5:25), Mikha (Mi. 6:5), Lukas dalam catatannya mengenai khotbah Stefanus (Kis. 7:36), Paulus (1 Kor. 10:1-11), Petrus (2 Ptr. 2:15, 16), Yudas (Yud. 11) dan Yohanes ketika mencatat kata-kata Yesus kepada sidang Pergamus (Why. 2:14), semua mengutip dari Bilangan, begitu juga Yesus Kristus sendiri.—Yoh. 3:14.
9. Apa yang ditegaskan buku Bilangan berkenaan Yehuwa?
9 Maka, untuk maksud apa buku Bilangan ditulis? Sesungguhnya kisahnya bukan sekedar mempunyai nilai sejarah. Bilangan menandaskan bahwa Yehuwa adalah Allah yang tertib, yang menuntut pembaktian eksklusif dari makhluk ciptaan-Nya. Hal ini dengan jelas sekali ditanamkan dalam pikiran pembaca seraya ia memperhatikan bagaimana orang Israel dihitung jumlahnya, diuji, dan disaring dan melihat bagaimana haluan ketidaktaatan dan pemberontakan bangsa itu digunakan untuk menandaskan betapa pentingnya untuk taat kepada Yehuwa.
10. Demi manfaat siapakah buku Bilangan dipelihara, dan mengapa?
10 Catatan itu dipelihara demi kefaedahan generasi-generasi yang akan datang, seperti dijelaskan oleh Asaf, ”supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintahNya” dan supaya ”mereka jangan seperti nenek moyang mereka, angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak tetap hatinya dan tidak setia jiwanya kepada Allah.” (Mzm. 78:7, 8) Berulang kali peristiwa-peristiwa dalam Bilangan dituturkan kembali dalam mazmur, yaitu nyanyian-nyanyian suci di kalangan orang Yahudi dan dengan demikian sering diulangi sebagai sesuatu yang bermanfaat bagi bangsa tersebut.—Mzm. 78, 95, 105, 106, 135, 136.
ISI BUKU BILANGAN
11. Isi buku Bilangan dapat dibagi dalam tiga bagian apa?
11 Bilangan secara logis dibagi dalam tiga bagian. Bagian pertama, yang berakhir di pasal 10, ayat 10, membahas peristiwa-peristiwa yang terjadi sewaktu orang Israel masih berkemah di kaki Gunung Sinai. Bagian berikut, yang berakhir dengan pasal 21, menceritakan apa yang terjadi 38 tahun dan satu atau dua bulan lebih berikutnya, selama mereka berada di padang gurun dan sampai mereka tiba di Dataran Moab. Bagian terakhir, sampai pasal 36, membahas peristiwa-peristiwa di Dataran Moab sewaktu orang Israel mempersiapkan diri untuk memasuki Negeri Perjanjian.
12. Seberapa besarkah perkemahan orang Israel di Sinai, dan bagaimana perkemahan ini diorganisasi?
12 Peristiwa-peristiwa di Gunung Sinai (1:1–10:10). Orang Israel sudah berada di daerah Pegunungan Sinai selama kira-kira satu tahun. Di sini mereka telah dibentuk menjadi organisasi yang tertib dan bersatu. Atas perintah Yehuwa kini diadakan sensus dari semua pria yang berumur 20 tahun ke atas. Ternyata besarnya suku-suku berkisar dari 32.200 pria dewasa dalam suku Manasye sampai 74.600 dalam suku Yehuda, sehingga jumlah seluruhnya menjadi 603.550 pria yang memenuhi syarat untuk berdinas dalam tentara Israel, selain suku Lewi, para wanita dan anak-anak—suatu perkemahan yang mungkin terdiri dari tiga juta orang atau lebih. Kemah pertemuan dan perkemahan orang Lewi terletak di tengah seluruh perkemahan. Di tempat-tempat yang ditunjuk, orang Israel lain berkemah di tiap sisi. Mereka dibagi menjadi kelompok-kelompok terdiri dari tiga suku, masing-masing suku mendapat petunjuk mengenai urutan mereka dalam barisan bila seluruh perkemahan harus bergerak. Yehuwa memberikan petunjuk-petunjuk, dan catatan itu berbunyi: ”Orang Israel berbuat demikian; tepat seperti yang diperintahkan [Yehuwa] kepada Musa.” (2:34) Mereka menaati Yehuwa dan memperlihatkan respek kepada Musa, wakil Allah yang kelihatan.
13. Bagaimana tugas-tugas pelayanan orang Lewi diatur?
13 Orang Lewi kemudian dipisahkan untuk dinas Yehuwa, sebagai tebusan untuk putra-putra sulung Israel. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok, menurut garis keturunan mereka dari ketiga putra Lewi: Gerson, Kehat, dan Merari. Tempat-tempat dalam perkemahan dan tanggung jawab dinas mereka ditentukan berdasarkan pembagian ini. Dari umur 30 tahun ke atas, mereka harus melakukan pekerjaan yang berat yaitu mengangkut tabernakel. Untuk pekerjaan yang lebih ringan diatur agar orang-orang lain melayani, mulai pada usia 25 tahun. (Pada zaman Daud ini dikurangi menjadi 20 tahun.)—1 Taw. 23:24-32; Ezr. 3:8.
14. Petunjuk-petunjuk apa yang diberikan untuk menjaga kesucian dan kebersihan dari perkemahan?
14 Agar perkemahan tetap bersih, diberikan petunjuk-petunjuk untuk mengkarantina mereka yang dijangkiti penyakit, untuk mengadakan pendamaian atas perbuatan ketidaktaatan, untuk menyelesaikan perkara-perkara dalam hal seseorang mungkin mencurigai tingkah laku istrinya, dan untuk menjamin tingkah laku yang benar dari mereka yang dengan sumpah telah dipisahkan untuk hidup sebagai orang Nazir bagi Yehuwa. Karena umat itu harus menyandang nama Allah, mereka harus bertindak selaras dengan perintah-perintah-Nya.
15. (a) Sehubungan dengan penahbisan mezbah, sumbangan-sumbangan apa yang diberikan? (b) Hubungan apakah yang harus diingat oleh Israel, dan perayaan Paskah mengingatkan mereka kepada apa?
15 Dalam memberikan beberapa rincian tentang bulan sebelumnya (Bil. 7:1, 10; Kel. 40:17), Musa kemudian menceritakan tentang sumbangan bahan-bahan dari ke-12 kepala suku umat itu selama jangka waktu 12 hari sejak saat penahbisan mezbah. Tidak ada persaingan atau usaha mencari kehormatan bagi diri sendiri dalam melakukan itu; masing-masing menyumbang tepat seperti apa yang diberikan orang lain. Semua kini harus mengingat bahwa di atas kepala-kepala suku ini, dan di atas Musa sendiri, ada Allah Yehuwa, yang memberikan petunjuk-petunjuk kepada Musa. Mereka sekali-kali tidak boleh melupakan hubungan mereka dengan Yehuwa. Perayaan Paskah dimaksudkan untuk mengingatkan mereka kepada pembebasan yang menakjubkan dari Mesir oleh Yehuwa, dan mereka merayakannya di padang gurun pada waktu yang sudah ditetapkan, satu tahun sesudah mereka meninggalkan Mesir.
16. Bagaimana Yehuwa memimpin bangsa itu, dan aba-aba terompet apa yang ditetapkan?
16 Dengan cara yang sama sebagaimana Ia telah memimpin perjalanan Israel ke luar Mesir, Yehuwa terus memimpin bangsa itu dalam perjalanan mereka pada siang hari dengan suatu awan yang menudungi tabernakel dari kemah Suci dan pada malam hari dengan api yang tampak di situ. Apabila awan itu bergerak, bangsa itu pun pindah. Apabila awan itu tetap berada di atas tabernakel, bangsa itu tetap berkemah di situ, untuk beberapa hari atau satu bulan atau lebih lama, karena kisah itu menuturkan kepada kita: ”Atas titah [Yehuwa] mereka berkemah dan atas titah [Yehuwa] juga mereka berangkat; mereka memelihara kewajibannya kepada [Yehuwa], menurut titah [Yehuwa] dengan perantaraan Musa.” (Bil. 9:23) Seraya waktu untuk meninggalkan Sinai mendekat, aba-aba terompet ditentukan untuk mengumpulkan orang-orang dan memimpin berbagai divisi dari perkemahan dalam perjalanan menempuh padang gurun.
17. Lukiskan tata cara dari barisan.
17 Peristiwa-peristiwa di padang gurun (10:11–21:35). Akhirnya, pada hari ke-20 bulan kedua, Yehuwa mengangkat awan dari atas tabernakel, dengan demikian memberi tanda agar orang Israel berangkat dari daerah Sinai. Dengan tabut perjanjian Yehuwa di tengah-tengah mereka, berangkatlah mereka menuju Kades-Barnea, kira-kira 240 kilometer ke sebelah utara. Pada waktu mereka berjalan beriringan pada siang hari, awan Yehuwa ada di atas mereka. Setiap kali Tabut diberangkatkan, Musa memohon agar Yehuwa bangkit dan mencerai-beraikan musuh-musuh-Nya, dan setiap kali Tabut itu berhenti, ia berdoa kepada Yehuwa supaya kembali ”kepada umat Israel yang beribu-ribu laksa” jumlahnya.—10:36.
18. Sungut-sungut apa timbul dalam perjalanan ke Kades-Barnea, dan bagaimana Yehuwa menyesuaikan prosedur teokratis dalam perkemahan?
18 Namun, timbul masalah di perkemahan. Dalam perjalanan ke arah utara menuju Kades-Barnea, sedikitnya tiga kali orang-orang bersungut-sungut. Untuk memadamkan pemberontakan yang pertama, Yehuwa mendatangkan api yang menghanguskan beberapa dari antara orang-orang itu. Kemudian ’khalayak campuran’ (NW) itu membuat umat Israel menggerutu karena mereka tidak lagi mendapat makanan seperti ikan, mentimun, semangka, kucai (prei), bawang merah, dan bawang putih dari Mesir, tetapi manna saja. (11:4) Musa menjadi begitu susah hatinya sehingga ia minta agar Yehuwa membunuh dia daripada membiarkannya terus menjadi pengasuh seluruh umat ini. Dengan penuh timbang rasa Yehuwa mengambil sebagian roh dari Musa dan memberikan dia kepada 70 di antara para tua-tua, yang selanjutnya membantu Musa sebagai nabi di perkemahan. Kemudian datanglah daging dengan berlimpah. Sebagaimana pernah terjadi sebelumnya, angin dari Yehuwa mendatangkan burung-burung puyuh dari lautan, dan dengan rakus umat itu menangkap banyak sekali burung dan dengan tamak menyimpannya. Murka Yehuwa menyala terhadap orang-orang itu, dan menumpas banyak orang karena keinginan mereka yang tamak dan mementingkan diri.—Kel. 16:2, 3, 13.
19. Bagaimana Yehuwa bertindak ketika Miryam dan Harun mencari-cari kesalahan Musa?
19 Kesulitan-kesulitan berlangsung terus. Miryam dan Harun tidak mempunyai pandangan yang benar terhadap adik mereka, Musa, sebagai wakil Yehuwa dan mempersalahkan dia berkenaan istrinya yang baru datang ke perkemahan. Mereka menuntut lebih banyak wewenang, sebanding dengan wewenang Musa, meskipun ”Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.” (Bil. 12:3) Yehuwa sendiri membereskan perkara ini dan menyatakan bahwa Musa menempati kedudukan yang istimewa, dan Ia menghukum Miryam, yang kemungkinan menjadi penghasut dari keluhan itu, dengan penyakit kusta. Hanya karena Musa menengahi, ia belakangan disembuhkan.
20, 21. Peristiwa-peristiwa apa yang menyebabkan Yehuwa memutuskan bahwa Israel harus mengembara selama 40 tahun di padang gurun?
20 Ketika Israel tiba di Kades, mereka berkemah di perbatasan Negeri Perjanjian. Yehuwa kemudian menyuruh Musa untuk mengutus mata-mata guna menyelidiki negeri itu. Mereka masuk dari sebelah selatan, terus berjalan ke arah utara ”menuju ke Hamat,” menempuh ratusan kilometer selama 40 hari. (13:21) Ketika mereka kembali dan membawa beberapa dari buah-buah yang terdapat dengan limpah di negeri Kanaan, sepuluh mata-mata dengan tidak beriman mengatakan bahwa sangat bodoh untuk mencoba menghadapi suatu bangsa yang begitu kuat dengan kota-kota berbenteng yang begitu besar. Kaleb mencoba menenteramkan hati umat itu dengan memberikan laporan yang baik, namun tidak berhasil. Para mata-mata yang suka memberontak itu menimbulkan perasaan gentar dalam hati orang Israel dan menyatakan bahwa negeri itu ”memakan penduduknya” dan berkata, ”Semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.” Ketika sungut-sungut pemberontakan menjalar di seluruh perkemahan, Yosua dan Kaleb membujuk, ”[Yehuwa] menyertai kita; janganlah takut kepada mereka.” (13:32; 14:9) Akan tetapi, orang banyak mulai mengancam akan melempari mereka dengan batu.
21 Kemudian Yehuwa langsung campur tangan dan berkata kepada Musa: ”Berapa lama lagi bangsa ini menista Aku, dan berapa lama lagi mereka tidak mau percaya kepadaKu, sekalipun sudah ada segala tanda mujizat yang Kulakukan di tengah-tengah mereka!” (14:11) Musa membujuk agar Yehuwa tidak membinasakan bangsa Israel, karena nama dan kemasyhuran-Nya terlibat. Maka Yehuwa memutuskan bahwa bangsa Israel harus terus mengembara di padang gurun sampai semua orang yang telah terdaftar dari umat itu, dari umur 20 tahun ke atas, mati. Dari pria-pria yang tercatat, hanya Kaleb dan Yosua akan diizinkan memasuki Negeri Perjanjian. Atas prakarsa sendiri dengan sia-sia umat itu mencoba maju berperang, dan menderita kekalahan yang hebat di tangan orang Amalek dan orang Kanaan. Betapa besar harga yang harus dibayar umat itu karena tidak mempunyai respek terhadap Yehuwa dan wakil-wakil-Nya yang loyal!
22. Dengan cara-cara apa pentingnya ketaatan ditandaskan?
22 Mereka memang harus belajar banyak dalam hal ketaatan. Tepatlah bahwa Yehuwa memberi lebih banyak hukum yang menandaskan kebutuhan itu. Ia memberi tahu mereka bahwa pada waktu memasuki Negeri Perjanjian, mereka harus mengadakan pendamaian untuk kesalahan-kesalahan, tetapi orang yang sengaja tidak taat harus disingkirkan tanpa kecuali. Jadi, ketika seseorang didapati sedang mengumpulkan kayu dan melanggar hukum Sabat, Yehuwa memerintahkan: ”Orang itu pastilah dihukum mati.” (15:35) Guna mengingatkan mereka akan perintah-perintah Yehuwa dan betapa penting untuk patuh, Yehuwa menginstruksikan agar orang-orang memakai rumbai-rumbai di bagian bawah dari jubah mereka.
23. Apa kesudahan dari pemberontakan Korah, Datan, dan Abiram?
23 Meskipun demikian, pemberontakan timbul lagi. Korah, Datan, Abiram, dan 250 orang terkemuka dari umat itu bersekongkol melawan wewenang Musa dan Harun. Musa menghadapkan persoalan itu kepada Yehuwa, dan berkata kepada para pemberontak: ’Ambillah perbaraan dan ukupan dan persembahkanlah di hadapan Yehuwa, dan biarlah Ia memilih.’ (16:6, 7) Lalu kemuliaan Yehuwa tampak kepada seluruh perhimpunan itu. Dengan cepat Ia melaksanakan hukuman, menyebabkan bumi terbelah dua dan menelan keluarga Korah, Datan, dan Abiram. Kemudian Ia mendatangkan api untuk menghanguskan ke-250 orang itu, termasuk Korah, yang sedang mempersembahkan dupa. Esok harinya, orang-orang mulai mempersalahkan Musa dan Harun atas apa yang telah dilakukan Yehuwa, dan sekali lagi Ia menghukum mereka dengan tulah dan menumpas 14.700 orang yang bersungut-sungut itu.
24. Tanda apakah diadakan Yehuwa untuk mengakhiri pemberontakan tersebut?
24 Karena peristiwa-peristiwa ini, Yehuwa memerintahkan agar setiap suku mempersembahkan sebuah tongkat di hadapan-Nya, termasuk sebuah tongkat dengan nama Harun tertera di atasnya untuk suku Lewi. Keesokan harinya Harun ternyata dipilih Yehuwa untuk imamat, karena hanya tongkatnya saja yang berbunga dan mengeluarkan buah badam (amandel) yang matang. Tongkat ini harus disimpan di dalam peti perjanjian ”menjadi tanda bagi orang-orang durhaka [”suka memberontak,” BIS].” (Bil. 17:10; Ibr. 9:4) Sesudah memberikan petunjuk-petunjuk selanjutnya untuk menunjang penyelenggaraan imamat melalui persepuluhan dan mengenai penggunaan air pentahiran dengan abu seekor lembu merah, catatan itu membawa kita kembali ke Kades. Di sini Miryam meninggal dan dikubur.
25. Bagaimana Musa dan Harun lalai untuk memuliakan Yehuwa, dan dengan akibat apa?
25 Kembali di perbatasan Negeri Perjanjian perhimpunan itu mulai bertengkar dengan Musa karena tidak ada air. Yehuwa menganggap hal ini sebagai pertengkaran dengan Dia, dan Ia menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya serta memerintahkan Musa untuk mengambil tongkat dan mengeluarkan air dari bukit batu. Apakah Musa dan Harun kemudian memuliakan Yehuwa? Tidak. Musa, dalam kemarahannya malah memukul bukit batu itu dua kali. Orang Israel dan hewan mereka mendapat air untuk minum, tetapi Musa dan Harun lalai memberikan pujian kepada Yehuwa. Meskipun perjalanan di padang gurun yang menyedihkan sudah hampir selesai, kedua orang itu membuat Yehuwa tidak senang dan diberi tahu bahwa mereka tidak akan memasuki Negeri Perjanjian. Harun meninggal di atas Gunung Hor, dan putranya Eleazar mengambil alih tugas-tugas imam besar.
26. Peristiwa-peristiwa apa menandai perjalanan memutari daerah Edom?
26 Bangsa Israel menuju ke timur dan berusaha melewati negeri Edom tetapi ditolak. Pada waktu mereka berjalan memutar jauh untuk menghindari Edom, umat itu mendapat kesulitan lagi karena bersungut-sungut terhadap Allah dan Musa. Mereka sudah bosan dengan manna, dan mereka haus. Karena sikap mereka yang melawan, Yehuwa mendatangkan ular-ular yang berbisa ke tengah-tengah mereka, sehingga banyak yang mati. Akhirnya, waktu Musa menengahi, Yehuwa menyuruh dia membuat ular tembaga dan menaruhnya di atas sebuah tiang. Mereka yang digigit tetapi memandang ular tembaga itu tetap hidup. Ketika berjalan ke arah utara, orang Israel secara berturut-turut dihadang oleh raja-raja yang keras kepala yaitu Sihon raja orang Amori dan Og raja Basan. Israel mengalahkan kedua raja ini dalam pertempuran, dan Israel menduduki daerah sebelah timur Lembah Belah.
27. Bagaimana Yehuwa menggagalkan rencana Balak sehubungan dengan Bileam?
27 Peristiwa-peristiwa di Dataran Moab (22:1–36:13). Orang Israel sudah tidak sabar lagi untuk memasuki negeri Kanaan. Sekarang mereka berkumpul di dataran gurun pasir Moab, sebelah utara Laut Mati dan di sebelah timur Sungai Yordan di seberang Yerikho. Ketika melihat perkemahan yang besar sekali terbentang di hadapan mereka, orang Moab merasa gentar. Raja mereka, Balak, setelah meminta saran dari orang-orang Midian, memanggil Bileam untuk memakai tenung dan mengutuk orang Israel. Meskipun Allah sendiri berfirman kepada Bileam, ”Janganlah engkau pergi bersama-sama dengan mereka,” ia mau pergi. (22:12) Bileam ingin mendapat upah. Akhirnya ia pergi juga, tetapi dihadang oleh malaikat dan secara mukjizat keledai betinanya berbicara menghardik dia. Ketika akhirnya Bileam hendak menyampaikan ucapan-ucapannya mengenai Israel, roh Allah menggerakkan dia, sehingga keempat ucapannya hanya menubuatkan berkat-berkat atas bangsa Allah, dan bahkan menubuatkan bahwa sebuah bintang akan keluar dari Yakub dan tongkat kerajaan akan muncul dari Israel untuk menaklukkan dan menghancurkan.
28. Jerat halus apa dipasang untuk Israel atas saran Bileam dan bagaimana tulah itu dihentikan?
28 Karena Bileam gagal mengutuk Israel sehingga menimbulkan kemarahan Balak, ia kemudian berusaha menyenangkan raja tersebut dengan menyarankan agar orang Moab menggunakan wanita-wanita mereka untuk menggoda orang Israel supaya turut serta dalam upacara-upacara yang cabul dari ibadat Baal. (31:15, 16) Di sinilah, tepat di perbatasan Negeri Perjanjian, orang Israel mulai jatuh kepada perbuatan amoral yang keji dan berpaling kepada ibadat ilah-ilah palsu. Seraya murka Yehuwa menyala di dalam suatu tulah, Musa memerintahkan hukuman yang tegas terhadap mereka yang berbuat dosa itu. KKetika Pinehas, putra imam besar, melihat seorang kepala suku membawa seorang wanita Midian ke dalam kemahnya di tengah-tengah perkemahan, ia mengejar dan membunuh mereka, menghujam wanita itu di bagian kemaluannya. Maka berhentilah tulah itu, tetapi baru sesudah 24.000 orang mati karenanya.
29. (a) Apa yang diperlihatkan oleh sensus pada akhir tahun yang ke-40? (b) Persiapan apa yang kemudian diadakan untuk memasuki Negeri Perjanjian?
29 Kini Yehuwa memerintahkan Musa dan Eleazar untuk mengadakan sensus lagi, seperti yang telah dilakukan hampir 39 tahun sebelumnya di Gunung Sinai. Perhitungan akhir memperlihatkan bahwa jumlah mereka tidak bertambah. Malahan sekarang berkurang 1.820 pria dalam daftar mereka. Dari antara mereka yang telah didaftar untuk dinas militer di Sinai tidak seorang pun masih hidup, kecuali Yosua dan Kaleb. Sebagaimana telah dinyatakan Yehuwa, mereka semua mati di padang gurun. Kemudian Yehuwa memberi petunjuk-petunjuk berkenaan pembagian negeri itu sebagai warisan. Ia mengulangi bahwa Musa tidak akan memasuki Negeri Perjanjian karena ia gagal memuliakan Yehuwa di sumber air Meriba. (20:13; 27:14, catatan kaki NW Ref.) Yosua ditugaskan sebagai pengganti Musa.
30. Cara bagaimana perhitungan dibuat dengan orang-orang Midian, dan pembagian daerah apakah yang diadakan di sebelah timur Sungai Yordan?
30 Dengan perantaraan Musa, Yehuwa kemudian mengingatkan orang Israel betapa penting hukum-hukum-Nya berkenaan korban dan perayaan serta seriusnya nazar. Ia juga memerintahkan Musa untuk membuat perhitungan dengan orang Midian karena peranan mereka dalam membujuk Israel sehubungan dengan Baal Peor. Semua pria Midian dibunuh, begitu juga Bileam. Hanya gadis-gadis yang masih perawan yang tidak dibunuh, 32.000 dari antara mereka ditawan bersama dengan semua hasil jarahan termasuk 808.000 binatang. Tidak seorang pun dari umat Israel yang dilaporkan hilang dalam pertempuran. Putra-putra Ruben dan Gad, yang memelihara ternak, memohon untuk menetap di daerah sebelah timur Sungai Yordan, dan setelah mereka bersepakat untuk membantu menaklukkan Negeri Perjanjian, permohonan mereka diluluskan. Jadi kedua suku tersebut, bersama setengah dari suku Manasye, mendapat dataran tinggi yang subur ini sebagai milik mereka.
31. (a) Ketika memasuki negeri itu, bagaimana Israel harus terus memperlihatkan ketaatan? (b) Petunjuk-petunjuk apa diberikan berkenaan warisan suku?
31 Sesudah meninjau tempat-tempat persinggahan sepanjang perjalanan selama 40 tahun, catatan kembali memusatkan perhatian akan pentingnya ketaatan kepada Yehuwa. Allah memberi negeri itu kepada mereka, tetapi mereka harus melaksanakan penghukuman-Nya dengan mengusir penduduk yang bejat dan menyembah hantu-hantu dan sama sekali membasmi agama berhala mereka. Batas-batas yang terinci dari negeri yang diberikan Allah kepada mereka dinyatakan. Pembagian daerah harus diadakan menurut undian. Suku Lewi yang tidak mendapat warisan suku, harus diberi 48 kota dengan padang-padang rumputnya, dan 6 di antaranya dijadikan kota perlindungan bagi orang yang membunuh dengan tidak sengaja. Daerah harus tetap menjadi milik suku dan tidak boleh dipindahkan kepada suku lain melalui perkawinan. Jika tidak ada ahli waris pria, maka anak-anak perempuan yang mendapat warisan—misalnya, putri-putri Zelafehad—harus kawin dengan orang dari suku mereka sendiri. (27:1-11; 36:1-11) Buku Bilangan diakhiri dengan perintah-perintah Yehuwa ini melalui Musa dan putra-putra Israel akhirnya bersiap-siap memasuki Negeri Perjanjian.
MENGAPA BERMANFAAT
32. Cara bagaimana Yesus dan korbannya dibayangkan dalam Bilangan?
32 Yesus mengacu ke buku Bilangan pada beberapa peristiwa, dan para rasulnya serta penulis-penulis Alkitab lain dengan jelas memperlihatkan betapa besar arti dan manfaat catatan ini. Rasul Paulus secara spesifik membandingkan pelayanan Yesus yang setia dengan pelayanan Musa, yang sebagian besar dicatat di buku Bilangan. (Ibr. 3:1-6) Dalam korban-korban binatang dan dalam memercikkan abu dari lembu muda berwarna merah di Bilangan 19:2-9, kita melihat lagi gambaran tentang persediaan yang jauh lebih mulia untuk pentahiran dengan perantaraan korban Kristus.—Ibr. 9:13, 14.
33. Mengapa dikeluarkannya air di padang gurun menarik minat kita dewasa ini?
33 Paulus juga memperlihatkan bahwa dikeluarkannya air dari batu karang di padang gurun itu sangat berarti bagi kita, dengan mengatakan: ”Mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.” (1 Kor. 10:4; Bil. 20:7-11) Sesuai dengan itu, Kristus sendirilah yang mengatakan: ”Barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”—Yoh. 4:14.
34. Bagaimana Yesus memperlihatkan bahwa ular tembaga itu mempunyai arti nubuat?
34 Yesus juga langsung menunjuk kepada suatu peristiwa yang dicatat di buku Bilangan yang membayangkan persediaan Allah yang menakjubkan dengan perantaraan dirinya. ”Sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun,” katanya, ”demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal.”—Yoh. 3:14, 15; Bil. 21:8, 9.
35. (a) Umat Kristiani harus waspada terhadap apa, sebagaimana diperlihatkan oleh orang Israel di padang gurun, dan mengapa? (b) Dalam surat dari Yudas dan Petrus, mereka menunjuk kepada contoh-contoh ketamakan dan pemberontakan manakah?
35 Mengapa orang Israel dihukum untuk mengembara selama 40 tahun di padang gurun? Karena kurang iman. Rasul Paulus memberikan nasihat yang tegas berkenaan hal ini: ”Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari.” Karena tidak taat dan tidak beriman, orang Israel mati di padang gurun. ”Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian [Allah] itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.” (Ibr. 3:7–4:11; Bil. 13:25–14:38) Sebagai peringatan kepada orang-orang fasik yang menghina perkara-perkara suci, Yudas menunjuk kepada ketamakan Bileam untuk mendapat upah dan kepada kata-kata Korah yang memberontak melawan hamba Allah, Musa. (Yud. 11; Bil. 22:7, 8, 22; 26:9, 10) Bileam juga disebut oleh Petrus sebagai orang ”yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat,” dan oleh Yesus yang telah dimuliakan di dalam wahyunya melalui Yohanes sebagai orang yang ”menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.” Tentu saja sidang Kristen dewasa ini perlu diperingatkan terhadap orang-orang yang tidak saleh demikian.—2 Ptr. 2:12-16; Why. 2:14.
36. Terhadap praktik-praktik yang merugikan apa Paulus memperingatkan kita, dan bagaimana kita dewasa ini mendapat manfaat dari nasihatnya?
36 Pada waktu timbul perbuatan amoral di sidang Korintus, Paulus menulis kepada mereka mengenai ”menginginkan hal-hal yang jahat” dan khusus menunjuk kepada Bilangan. Ia menasihati: ”Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang.” (1 Kor. 10:6, 8; Bil. 25:1-9; 31:16)b Bagaimana mengenai peristiwa ketika orang Israel mengeluh bahwa menaati perintah-perintah Allah mendatangkan kesusahan atas diri mereka dan bahwa mereka tidak puas dengan persediaan manna dari Yehuwa? Mengenai ini, Paulus mengatakan: ”Janganlah kita mencobai [Yehuwa], seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular.” (1 Kor. 10:9; Bil. 21:5, 6) Kemudian Paulus melanjutkan: ”Janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.” Betapa pahitnya pengalaman orang-orang Israel karena mereka menggerutu terhadap Yehuwa, wakil-wakil-Nya, dan persediaan-Nya! Semua ini yang ”telah menimpa mereka sebagai contoh” harus menjadi peringatan yang jelas bagi kita semua dewasa ini, agar kita dapat terus melayani Yehuwa dengan penuh iman.—1 Kor. 10:10, 11; Bil. 14:2, 36, 37; 16:1-3, 41; 17:5, 10.
37. Perlihatkan bagaimana buku Bilangan membantu kita mengerti bagian-bagian lain dari Alkitab.
37 Buku Bilangan juga memberikan latar belakang yang memungkinkan kita untuk lebih mengerti banyak bagian lain dari Alkitab.—Bil. 28:9, 10—Mat. 12:5; Bil. 15:38—Mat. 23:5; Bil. 6:2-4—Luk. 1:15; Bil. 4:3—Luk. 3:23; Bil. 18:31—1 Kor. 9:13, 14; Bil. 18:26—Ibr. 7:5-9; Bil. 17:8-10—Ibr. 9:4.
38. Dalam hal-hal khusus apa buku Bilangan itu bermanfaat, dan buku itu mengarahkan perhatian kita kepada apa?
38 Apa yang dicatat dalam buku Bilangan memang telah diilhamkan oleh Allah, dan bermanfaat untuk mengajar kita mengenai pentingnya ketaatan kepada Yehuwa dan respek kepada orang-orang yang telah diangkat sebagai pengawas di antara umat-Nya. Melalui contoh, buku tersebut mencela perbuatan salah, dan dengan berbagai peristiwa yang mengandung arti nubuat, buku tersebut mengarahkan perhatian kita kepada Dia yang telah disediakan Yehuwa sebagai Juru Selamat dan Pemimpin dari umat-Nya dewasa ini. Buku Bilangan mengungkapkan mata rantai yang penting dan mengandung pelajaran dalam catatan yang mengarah kepada didirikannya Kerajaan Yehuwa yang adil-benar di tangan Kristus Yesus, pribadi yang Ia angkat sebagai Perantara dan Imam Besar.
[Catatan Kaki]