Keamanan Seluas Dunia di Bawah ”Raja Damai”
”Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan [Yehuwa] semesta alam akan melakukan hal ini.”—YESAYA 9:6.
1, 2. (a) Kelahiran dari Kerajaan Allah akan menjadi peristiwa untuk apa, dan bilamana kelahiran ini terjadi? (b) Menurut piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, apa yang ditugaskan kepada organisasi itu, tetapi menurut perjanjian Kerajaan, apa yang ditugaskan kepada Yesus Kristus? (c) Bagaimana kita tahu bahwa Yehuwa pasti akan berpaut kepada perjanjian Kerajaan?
KELAHIRAN Yesus, anak manusia yang sempurna, merupakan suatu peristiwa yang mendatangkan sukacita luar biasa, demikian pula kelahiran dari Kerajaannya yang sudah lama dijanjikan merupakan suatu peristiwa penuh sukacita. (Mazmur 96:10-12) Menurut fakta-fakta sejarah modern, pemerintahan itu diletakkan di atas bahu Yesus yang telah dimuliakan pada tahun 1914. Adanya organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa dewasa ini tidak menyangkal fakta tersebut. Penguasa-penguasa dari ke-159 negara anggota PBB tidak satu pun berasal dari keluarga Daud. Meskipun demikian, dalam piagam dari komplotan dunia itu merekalah yang ditugaskan untuk mencapai perdamaian dan keamanan seluas dunia bagi umat manusia.
2 Namun perjanjian Yehuwa untuk Kerajaan tidak pernah dibatalkan. Di Yesaya 9:6 ungkapan ”di atas takhta Daud” meneguhkan perjanjian yang Allah adakan dengan Daud untuk suatu kerajaan yang kekal. Selain itu, Yehuwa telah bersumpah bahwa nubuat itu akan terlaksana dengan sukses. Yehuwa akan berpaut kepada perjanjian tersebut, dan ini jelas sekali dalam Mazmur 89:4, 5, 36, 37, ”Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihanKu, Aku telah bersumpah kepada Daud, hambaKu: Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu, dan membangun takhtamu turun temurun. Sekali Aku bersumpah demi kekudusanKu, tentulah Aku tidak akan berbohong kepada Daud: Anak cucunya akan ada untuk selama-lamanya, dan takhtanya seperti matahari di depan mataKu.” Perjanjian itu, maupun gelar ”Raja Damai” menyatakan tugas Yesus Kristus untuk mewujudkan keamanan seluas dunia.
3. Mengapa saat ”Raja Damai” mulai pemerintahannya bukan suatu masa yang damai bagi surga atau bumi?
3 Namun, waktu dari Allah Yehuwa untuk menaruh pemerintahan itu di atas bahu Putra MahkotaNya bukan merupakan tahun perdamaian di surga maupun di bumi. Menurut Wahyu pasal 12, kelahiran KerajaanNya akan disusul oleh peperangan di surga. Setan si Iblis dan hantu-hantunya berperang melawan pemerintahan yang baru didirikan, dan Raja yang baru ditakhtakan dengan malaikat-malaikat sucinya berperang melawan kekuatan hantu-hantu itu. Hasilnya ialah Setan dan hantu-hantunya dicampakkan dari surga dan turun ke daerah sekitar bumi kita ini. Maka, seruan berikut ini didengungkan, ”Celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.” (Wahyu 12:12) Sejak si Iblis direndahkan kepada keadaan hina, menyedihkan sekali, bumi ini menjadi tempat dari kekerasan yang tiada bandingnya dan peperangan. Umat manusia benar-benar membutuhkan pemerintahan dari ”Raja Damai”, karena ini akan mewujudkan keamanan seluas dunia.
4. Mengapa gelar ”Allah yang Perkasa” tidak boleh dikacaukan dengan Allah Yang Mahakuasa?
4 Menurut Yesaya 9:6, gelar-gelar lain, selain ”Raja Damai”, ditambahkan kepada nama yang mulia dari Yesus Kristus. Salah satu gelar ialah ”Allah yang Perkasa”. Ia tidak akan disebut Allah Yang Mahakuasa, seolah-olah dia adalah anggota yang setara dari ilah tiga serangkai. Bahkan pada hari kebangkitannya, ia menyatakan bahwa ia masih tetap lebih rendah dari Yehuwa. Ia muncul di hadapan Maria Magdalena dan menyuruhnya memberitahu murid-muridnya yang cemas, bahwa ia kembali kepada Bapa mereka dan Bapanya dan kepada Allah mereka dan Allahnya. (Yohanes 20:17) Terus sampai sekarang, ia tetap menuntun semua makhluk dalam ibadat kepada Yehuwa, ”Allah yang mengatasi segala allah”. (Daniel 11:36) Ya, Yesus Kristus mempunyai Allah dan Allah itu bukan Yesus sendiri melainkan Bapa surgawi Yehuwa. ”Raja Damai” dengan agungnya menjadi pelopor dari perdamaian dan keamanan yang kekal di seluruh alam semesta!
5. Mengapa Yesus Kristus adalah pribadi yang paling memenuhi syarat untuk membimbing semua makhluk yang cerdas dalam ibadat kepada Allah yang benar dan hidup, Yehuwa?
5 Untuk selama-lamanya, Putra Allah yang dimuliakan ini akan terus membimbing semua makhluk yang cerdas dalam ibadat dari satu-satunya Allah yang hidup dan benar, Yehuwa. Putra Allah yang telah ditinggikan ini benar-benar memenuhi syarat untuk ini. Dari antara semua makhluk di surga dan di bumi, Putra Allah yang dimuliakan inilah pribadi yang telah mengenal Yehuwa selama jangka waktu yang lama dan yang paling akrab. Di 1 Korintus 2:11 rasul Paulus mengatakan, ”Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia?” Demikian halnya dengan Yesus Kristus. Meskipun ia digunakan oleh Allah Yehuwa dalam penciptaan manusia, benar-benar menjadi manusia merupakan suatu perkara lain, yaitu dalam lingkungan di bumi dan secara pribadi langsung mengalami perasaan seorang manusia. Karena itu tertulis bahwa ”sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritaNya” sebagai manusia di atas bumi. (Ibrani 5:8) Ia ternyata benar-benar layak untuk dengan yakin dipercayakan ”segala kuasa di sorga dan di bumi” dan menyandang gelar ”Allah yang Perkasa”.—Matius 28:18; bandingkan Filipi 2:5-11.
”Penasihat yang Menakjubkan” dan ”Bapa yang Kekal”
6. Bagaimana Yesus Kristus menjadi ”Penasihat yang Menakjubkan”, dan bagaimana ”kumpulan besar” mendapat manfaat dari nasihatnya yang mengagumkan?
6 Karena semua alasan yang kuat ini, Raja surgawi Allah benar-benar dapat melayani umat manusia sebagai ”Penasihat yang Menakjubkan”. (Yesaya 9:5, NW) Nasihatnya selalu bijaksana, sempurna dan tidak dapat salah. Sebagai Perantara antara Allah Yehuwa dan mereka yang telah dibawa ke dalam perjanjian baru, ia benar-benar melayani sebagai penasihat yang mengagumkan selama 19 abad. Kini, sejak 1935, ”kumpulan besar” dari ”domba-domba lain”-nya telah menerima nasihatnya yang mengagumkan dan mendapat pengajaran serta bimbingan yang paling baik. (Wahyu 7:9-17; Yohanes 10:16) Sebagai perwakilan dalam tugas memberi nasihat, pada masa ”kesudahan dari sistem ini” (NW) ia mengangkat golongan ”hamba yang setia dan bijaksana” yang telah dijanjikan dan menetapkannya atas semua miliknya, atau kepentingan kerajaannya di bumi. (Matius 24:3, 45-47; Lukas 12:42-44) ”Kumpulan besar” itu kini menerima nasihat rohani yang benar-benar menakjubkan dan dapat dipercaya karena didasarkan atas Firman Allah yang telah disingkapkan.
7. Mengapa Setan si Iblis tidak lagi allah yang perkasa bagi umat Yehuwa?
7 Karena mereka menyambut nasihat itu, Setan si Iblis, ”ilah sistem ini”, bukan lagi Allah yang perkasa bagi kita sebagai umat Yehuwa. (2 Korintus 4:4, NW) Kita telah berlaku taat dengan keluar dari Babel Besar, imperium agama palsu sedunia, dan kita tidak lagi ambil bagian dalam dosa-dosanya yang keji. Kita telah mengambil sikap yang tak tergoyahkan di pihak Pribadi yang di atas bahunya Allah Yehuwa menaruh pemerintahanNya.
8. (a) Mengapa gelar ”Bapa yang Kekal” teristimewa menarik bagi ”kumpulan besar”? (b) Apa yang akan terjadi atas mereka yang membiarkan Setan si Iblis menjadi bapa rohani mereka?
8 Gelar ”Bapa yang Kekal” merupakan suatu sebutan sayang. ”Kumpulan besar” dari ”domba-domba lain” sangat menghargai istilah ini. Setan si Iblis sebagai bapa tidak menarik bagi mereka. Mereka merasa ngeri jika mereka mengingat para pemimpin agama Yahudi yang menentang Yesus dan yang kepada mereka ia berkata, ”Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.” (Yohanes 8:44) ”Kumpulan besar” telah keluar dari antara anak-anak rohani Setan si Iblis, yang kedudukannya sebagai bapa atas umat manusia yang berdosa tidak akan kekal. Mereka yang membiarkan dia menjadi bapa rohani mereka akan binasa bersamanya. Kebinasaan kekal, yang dilambangkan oleh ”api yang kekal” dari Matius 25:41, menantikan si Iblis dan semua orang yang masih tetap menganggap Iblis sebagai bapa mereka.—Matius 25:41-46.
9. Bagaimana ”kumpulan besar” sebelumnya sudah merasakan menjadi anak-anak dari ”Bapa yang Kekal”?
9 Sebaliknya, ”kumpulan besar” dapat merasakan sebelumnya bagaimana menjadi anak-anak dari ”Bapa yang Kekal”.a Cara bagaimana? Dengan mendengarkan suaranya dan menjadi ”domba-domba lain”-nya dan dengan bergabung bersama kaum sisa dari Israel rohani. Hubungan keluarga yang hangat ini menunjukkan adanya perdamaian. Ketika menulis di bawah ilham, rasul Paulus menyebut Yehuwa di Roma 16:20 sebagai ”Allah, sumber damai sejahtera”. Maka, betapa cocok bahwa Putra tunggalNya disebut ”Raja Damai”! Dengan memulihkan perdamaian di seluruh alam semesta, ”Raja Damai” pasti akan bertindak selaras dengan makna dari gelarnya yang agung!
Pemerintahan Kerajaan dari ”Raja Damai”
10, 11. Setelah menubuatkan kelahiran manusia yang paling agung yang pernah terjadi, apa yang dikatakan Yesaya selanjutnya, dan apa arti ucapannya?
10 Setelah Yesaya menubuatkan kelahiran yang paling mulia yang pernah ada—ya, kelahiran Putra Allah yang akan mendapat kehormatan dengan gelar ”Raja Damai”—nabi itu diilhami oleh roh Yehuwa untuk mengatakan, ”Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan . . . Kecemburuan [”gairah”, NW] [Yehuwa] semesta alam akan melakukan hal ini.”—Yesaya 9:6.
11 Dengan mengatakan ”besar kekuasaannya”, nubuat itu menunjukkan bahwa wilayah dari ”Raja Damai” akan meliputi seluruh bumi. Tidak akan ada batas-batas di bumi yang membatasi wilayah kekuasaannya. Itu akan mencakup seluruh bola bumi. Selanjutnya, dalam bumi Firdaus yang akan datang, perdamaian tidak akan berakhir. Tidak pernah akan ada kekacauan lagi di mana-mana. Perdamaian akan meluas sampai ke seluruh bumi dan selalu melimpah. (Mazmur 72:7) Perdamaian dalam hal ini berarti lebih dari sekedar tidak adanya kekerasan dan peperangan. Ini termasuk keadilan dan kebenaran, karena Yesaya mengatakan bahwa kekuasaannya akan didukung ”dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya”. Akan ada berkat-berkat yang limpah bagi umat manusia. Dan gairah Allah Yehuwa yang tidak kenal lelah akan melaksanakan ini dalam jaman kita.
12. Bagaimana pemerintahan di bahu ”Raja Damai” diwakili di seluruh bumi?
12 Bahkan sekarang, pemerintahan di atas bahu ”Raja Damai” ini diwakili di seluruh bumi. Pemerintahan kerajaan surgawinya kini dengan cepat diterima di mana-mana. Sisa dari murid-murid Yesus Kristus yang diurapi dengan roh telah dikumpulkan semua dari antara bangsa-bangsa. Selain itu, ”kumpulan besar” sedang dikumpulkan dari 200 negeri lebih. Sekarang ada 3.229.022 saksi Yehuwa, dan pekerjaan pengumpulan yang penuh sukacita ini masih belum selesai. ”Kumpulan besar” menyambut dengan gembira pemerintahan yang ada di atas bahu ”Raja Damai”. Para anggotanya sangat berterima kasih untuk dapat tunduk kepada pemerintahan itu dan menjadi utusan-utusannya di seluruh bumi, bersama ”utusan-utusan Kristus”, yaitu kaum sisa terurap.—2 Korintus 5:20.
Komplotan Jaman Modern akan Dihancurkan
13. (a) Utusan-utusan Kerajaan itu berusaha melakukan apa di antara mereka sendiri? (b) Bagaimana pandangan Allah tentang Perserikatan Bangsa-Bangsa?
13 Utusan-utusan Kerajaan ini juga memelihara perdamaian di antara mereka sendiri. Mereka ’berusaha memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera’. (Efesus 4:3) Mereka melakukan hal ini meskipun banyak kekacauan di seluruh bumi. Kelompok bangsa-bangsa di dalam dan di luar Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam kenyataannya berbaris menentang pemerintahan dari ”Raja Damai”. Dalam pandangan Allah, Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah suatu komplotan dunia yang besar sekali. Mengapa? Karena badan itu menyatakan bertekad untuk mencapai tujuan yang ditugaskan Allah hanya kepada ”Raja Damai”Nya. Dan badan ini menuntut agar orang-orang dari segala bangsa mendukungnya dalam membentuk keamanan seluas dunia melalui usaha-usaha manusia. Badan tersebut bahkan menyatakan tahun 1986 sebagai ”Tahun Perdamaian Internasional”. Dengan demikian badan itu membuktikan diri sebagai suatu komplotan melawan ”Raja Damai” dan perjanjian Yehuwa dengannya untuk Kerajaan yang kekal.
14. Bagaimana nabi Yesaya memperingatkan semua yang melawan Yehuwa dan perjanjian KerajaanNya?
14 Karena alasan semacam itulah, nabi Yesaya memperingatkan Raja Ahas dan rakyatnya pada jaman dulu untuk tidak mencari perdamaian dan keamanan dengan mengadakan persekutuan dengan Kuasa Dunia Asyur. Peringatan itu terdapat di Yesaya 8:9, 10. Dengan keagungan yang puitis, nabi itu memperingatkan semua yang menentang Yehuwa dan perjanjian KerajaanNya, ”Ketahuilah, hai bangsa-bangsa, dan terkejutlah, perhatikanlah, ya segala pelosok bumi, berikatpingganglah, dan terkejutlah; berikatpingganglah dan terkejutlah! Buatlah rancangan, tetapi akan gagal juga; ambillah keputusan, tetapi tidak terlaksana juga, sebab Allah menyertai kami!”
15. Apa yang akan terjadi atas komplotan melawan perjanjian Kerajaan dewasa ini, seperti ditunjukkan oleh komplotan pada jaman Raja Ahas?
15 Jadi biarlah bangsa-bangsa di bawah penguasa dunia ini, Setan si Iblis, berkomplot melawan perjanjian Kerajaan dan Ahli Waris serta Penguasa dirajanya. Komplotan itu akan dihancurkan sama sekali, sama seperti komplotan pada jaman Raja Ahas. Raja Rezin dari Aram dan Raja Pekah dari Israel tidak takut kepada Yehuwa yang berbala tentara tetapi berkomplot melawan perjanjianNya untuk Kerajaan. Nah, komplotan mereka dihancurleburkan. Demikian pula, Raja Ahas dari Yehuda tidak takut kepada Yehuwa melainkan ikut berkomplot dengan kuasa dunia Asyur. Hal ini tidak benar-benar membantu Ahas dan mendatangkan perdamaian dan keamanan baginya. Itu mengakibatkan kesedihan dan perbudakan. Yang paling buruk, hal itu mengakibatkan Ahas tidak diperkenan oleh Yehuwa.
16. Bagaimana Yehuwa mematahkan komplotan Asyur melawan perjanjian Kerajaan, dan apa yang digambarkan oleh ini bagi jaman kita?
16 Setelah kematian Ahas dan pada jaman putranya Hizkia, Yehuwa yang berbala tentara mematahkan komplotan Asyur melawan perjanjian Kerajaan. Raja Asyur dipaksa untuk mengundurkan diri dari negeri Yehuda setelah malaikat Yehuwa membinasakan 185.000 dari prajurit-prajuritnya. Musuh tidak berhasil melepaskan bahkan satu anak panah pun ke arah kota Yerusalem. (Yesaya 37:33-36) Kekalahan yang serupa atas komplotan dunia jaman sekarang melawan perjanjian Kerajaan Yehuwa dan ”Raja Damai” merupakan suatu hal yang pasti, karena Allah menyertai PangeranNya Imanuel dan semua yang menyambutnya dengan gembira.
Dengan Berani Berpihak kepada Kedaulatan Universal Yehuwa
17. (a) Apa yang tidak lama lagi akan dilakukan oleh unsur-unsur politik terhadap Babel Besar, dan apa yang dibutuhkan dan diterima oleh umat Yehuwa? (b) Setelah menyingkirkan Babel Besar, apa yang akan dilakukan oleh para penguasa yang ateis, sehingga mendorong Yehuwa untuk mengambil tindakan apa?
17 Unsur-unsur politik tidak lama lagi akan mengerahkan usaha mereka bukan hanya melawan Susunan Kristen tetapi melawan semua dari Babel Besar, imperium agama palsu seluruh dunia, untuk menyingkirkannya sama sekali. Pada saat yang genting itu, perlindungan ilahi atas umat Yehuwa akan sangat berperan dalam suatu tingkat yang luar biasa. Karena didorong oleh kemenangan yang berdarah atas Babel Besar, para penguasa yang ateis dengan keji akan berpaling melawan orang-orang yang ada di pihak pemerintahan Allah melalui Yesus Kristus. Pada waktu itu Allah akan menggunakan ”Raja Damai”-Nya untuk berperang dalam ’peperangan pada hari besar Allah Yang Mahakuasa’. (Wahyu 16:14) Yesus Kristus akan terbukti sebagai Pejuang yang tidak terkalahkan dengan pemerintahan yang tidak akan berakhir. Ia akan terbukti sebagai ”Allah yang Perkasa” di bawah Allah Yang Mahakuasa yang berkemenangan, Yehuwa. ”Allah yang Perkasa” ini akan memahkotai karirnya yang luar biasa menakjubkan dengan kemenangan di Armagedon yang akan bergema secara abadi! Semua bersorak menyambut kemenangan yang tiada bandingnya itu!
18. Dalam menghadapi komplotan jaman modern melawan perjanjian Kerajaan, Saksi-Saksi Yehuwa bertekad untuk melakukan apa, dan dengan hasil apa?
18 Maka, kalian semua saksi-saksi dari Yehuwa, teruslah maju, lebih menonjol lagi di dunia dari pada sebelumnya, dengan kepercayaan penuh kepada Allah kalian dan RajaNya yang memerintah, ”Raja Damai”! Perlihatkan keberanian yang terang-terangan terhadap komplotan dunia dewasa ini. Dengan pengabaran kalian di mana-mana mengenai berita Kerajaan itu dan kemenangannya yang akan datang atas komplotan dunia di Armagedon, saudara-saudara sekalian, berpihaklah kepada tanda-tanda dan mujizat-mujizat demi kepujian Yehuwa. Pada waktu si Iblis menggerakkan para penguasa duniawi melawan kita, ingatlah, kemenangan akan diperoleh mereka yang tetap benar dan setia kepada Kerajaan dari Imanuel, ”Raja Damai”, karena ”Allah Menyertai Kita”! (Matius 1:23; bandingkan Yesaya 8:10.) Dan semoga semua malaikat di surga dan seluruh umat manusia yang memelihara integritas di bumi mengatakan ”Amin” kepada pembenaran kedaulatan Yehuwa atas semua perkara yang diciptakan di surga dan di bumi, dengan keamanan yang tidak akan berakhir!
[Catatan Kaki]
a Untuk pembahasan yang terinci mengenai peranan Yesus Kristus sebagai ”Bapa yang Kekal”, lihat pasal 20 dari buku Worldwide Security Under the ”Prince of Peace” (akan segera terbit dalam bahasa Indonesia), yang diterbitkan oleh Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.
Pertanyaan-Pertanyaan sebagai Ringkasan
◻ Bagaimana gelar ”Allah yang Perkasa” berlaku untuk Yesus Kristus?
◻ Bagaimana Yesus menjadi ”Penasihat yang Menakjubkan”?
◻ Kita harus berusaha menjadi anak-anak siapa, dan siapa yang harus kita tolak sebagai bapa?
◻ Dalam kenyataan, apa gerangan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu?
◻ Apa yang akan terjadi atas komplotan jaman sekarang melawan perjanjian Kerajaan dan Ahli Warisnya, ”Raja Damai”?
[Gambar di hlm. 14, 15]
Seluruh alam semesta akan dipersatukan dalam ibadat yang penuh damai kepada Penguasa Universal