Dengan Saksama Mengikuti Perintah-Perintah sang Raja
”Aku hendak merenungkan titah-titahMu dan mengamat-amati jalan-jalanMu. Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapanMu; firmanMu tidak akan kulupakan.”—MAZMUR 119:15, 16.
1. Mengapa setiap orang dan segala sesuatu berada di bawah perintah-perintah Yehuwa?
SETIAP orang dan segala sesuatu harus tunduk kepada perintah-perintah Allah Yang Mahakuasa Yehuwa, Raja kekekalan. Dialah Pribadi yang menciptakan alam semesta ini. Dialah Sumber semua kehidupan. Ia membentuk bumi dan mempersiapkannya untuk didiami. Ia adalah Allah ketertiban, dan dengan melaksanakan ketetapan-ketetapanNya, ketertiban akan dipelihara di antara semua ciptaanNya.—Mazmur 36:9; Yesaya 45:18; Wahyu 15:3.
2. Siapa yang mengatur langit yang penuh bintang itu, dan bagaimana?
2 Allah Yehuwalah yang memerintahkan langit yang penuh bintang agar membentang bagaikan sebuah tenda menutupi bumi ini dan kemudian mengundang umatNya, ”Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya?” Yehuwalah yang bertanya kepada Ayub, ”Apakah engkau mengetahui hukum-hukum bagi langit? atau menetapkan pemerintahannya di atas bumi?” HukumNya tentang gaya berat dan peredaran itulah yang mengikat bersama jutaan galaksi beserta ratusan juta bintang yang ada di dalamnya dan yang mengatur pergerakan bumi pada waktu melintasi ruang angkasa.—Yesaya 40:26; Ayub 38:33.
3. Dengan perintah siapa binatang-binatang dapat memiliki kelangsungan hidup, dan apa yang akan terjadi jika mereka tidak taat?
3 Dialah Pribadi yang menumbuhkan tanam-tanaman hijau yang menutupi bumi ini bagaikan permadani. Melalui titahNyalah benih bertunas, tumbuh, dan bertambah banyak. Berbagai macam jenis kehidupan binatang yang tidak terhitung banyaknya berlimpah-limpah di bumi—dari daerah kutub sampai hutan-hutan tropis, dari tempat-tempat yang tinggi dalam atmosfir sampai tempat-tempat yang dalam di tanah, dari permukaan samudra sampai kedalaman yang paling gelap. Untuk dapat hidup, masing-masing jenis yang tidak terhitung banyaknya itu harus hidup menurut apa yang ditetapkan Yehuwa. Melalui naluri, Ia memprogram ke dalam diri mereka perintah-perintahNya demi kelangsungan hidup. ”Mereka bijak secara naluri.” (Amsal 30:24) Namun bagaimana jika burung nuri hitam yang kecil di Alaska mengatakan kepada diri sendiri, ’Saya tidak mau terbang ribuan kilometer ke Amerika Selatan. Untuk apa?’ Burung nuri kecil itu akan mati dalam badai salju musim dingin. Tetapi ia tidak akan mengatakan hal itu. Ia telah diprogram untuk berpindah tempat demi kelangsungan hidupnya. Demikian pula dengan semua binatang. Secara naluri mereka mengikuti perintah-perintah yang ditanamkan dalam diri mereka oleh Yehuwa Pencipta mereka. Tidak ada pilihan lain bagi mereka.
4. Pilihan apa yang ada pada orang-orang, dan dengan akibat apa?
4 Namun tidak demikian halnya dengan manusia. Kita diciptakan dalam gambar Allah, dan kita dapat membuat pilihan. Tetapi, meskipun Yehuwa tidak memprogram kita untuk bertindak dengan bijaksana hanya melalui naluri saja, Ia tidak meninggalkan kita dalam keadaan yang tidak tahu. Melalui FirmanNya Alkitab, Ia memberikan kita perintah-perintahNya untuk memperoleh kehidupan. Jika kita dengan saksama mengikuti perintah atau titah sang Raja, kita akan hidup. Jika kita menggunakan kebebasan kita untuk mengabaikan dan mengambil jalan menurut pilihan kita sendiri yang independen, kita akan mati. Kita harus memprogram diri sendiri agar dapat terus hidup. Begitu sederhana, bukan. ”FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku,” kata penulis mazmur. Sebaliknya, ”ada jalan yang kelihatannya lurus, tapi akhirnya jalan itu menuju maut.” (Mazmur 119:105; Amsal 14:12, BIS) Pada jaman akhir ini, penting sekali agar kita juga mengucapkan kata-kata dari Mazmur 119:15, 16, yang ditujukan kepada Yehuwa, ”Aku hendak merenungkan titah-titahMu dan mengamat-amati jalan-jalanMu. Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapanMu; firmanMu tidak akan kulupakan.”
Yehuwa Pengorganisasi UmatNya
5. Cara bagaimana Yehuwa adalah Hakim, Pemberi hukum, dan Raja Israel?
5 Yehuwa berbicara kepada Musa di Gunung Sinai, memberikan perintah-perintah untuk membimbing bangsa Israel. Yang menonjol di antaranya ialah Sepuluh Perintah, yang ditulis pada loh-loh batu oleh jari Allah. (Keluaran 20:1-17; 31:18) Selain menjadi Pemberi Hukum Israel, Yehuwa adalah Hakim mereka, yang bertindak melalui Musa dan para tua-tua lain. Musa menasihati para tua-tua tersebut untuk mengingat, ”Dalam mengadili jangan pandang bulu. Baik perkara orang kecil maupun perkara orang besar harus kamu dengarkan. Jangan gentar terhadap siapapun, sebab pengadilan adalah kepunyaan Allah.” (Ulangan 1:17) Yehuwa adalah juga Raja mereka, yang mengorganisasi jutaan orang ini agar masalah-masalah mereka ditangani dengan efisien. Mengingat ini semua, salah seorang nabiNya belakangan dapat mengatakan, ”[Yehuwa] ialah Hakim kita, [Yehuwa] ialah yang memberi hukum bagi kita; [Yehuwa] ialah Raja kita.”—Yesaya 33:22.
6. Bagaimana Yehuwa terbukti sebagai Pengorganisasi dan Pembimbing Israel di padang belantara?
6 Bangsa Israel diorganisasi menjadi suku-suku, keluarga dan rumah tangga. Pada waktu mereka mengembara di padang belantara, Yehuwa menunjukkan tempat dalam barisan bagi tiap suku. Pada waktu mereka berkemah di sekitar tabernakel (kemah suci), tiap suku mempunyai tempat yang sudah ditunjuk. (Bilangan 2:1-34; Yosua 7:14) Dengan sebuah awan, Yehuwa memerintahkan perpindahan-perpindahan mereka, ”Setiap kali awan itu naik dari atas Kemah, maka orang Israel pun berangkatlah, dan di tempat awan itu diam, di sana orang Israel berkemah. Atas titah [Yehuwa] orang Israel berangkat dan atas titah [Yehuwa] juga mereka berkemah.”—Bilangan 9:17, 18.
7. Siapa dapat dan memang membuat perubahan dalam organisasi di Israel?
7 Ketika perlu diadakan perubahan secara organisasi, Yehuwa mengaturnya. Musa mengeluh, ”Aku seorang diri tidak dapat memikul tanggung jawab atas seluruh bangsa ini, sebab terlalu berat bagiku.” Yehuwa menjawab, ”Kumpulkanlah di hadapanKu dari antara para tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang kauketahui menjadi tua-tua bangsa dan pengatur pasukannya, . . . maka mereka bersama-sama dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi tidak usah lagi engkau seorang diri memikulnya.” (Bilangan 11:14, 16, 17) Bahkan ketika umat itu menuntut seorang raja manusia, Raja kekekalan yang agung tidak meninggalkan Israel. Raja manusia itu mempunyai sebuah salinan dari Hukum Yehuwa. Nabi-nabi menyatakan berita penghukuman dari Yehuwa. Raja-raja yang setia masih menjadi pemimpin sebagai wakil Allah seraya mereka ’duduk di atas takhta Yehuwa.’—1 Tawarikh 29:23; Ulangan 17:18; 2 Raja 17:13; Yeremia 7:25.
Contoh Yang Sempurna dari Mengikuti Perintah-Perintah sang Raja
8. Bagaimana, di mana, dan dengan hasil-hasil apa Yesus memberitakan Kerajaan Yehuwa yang akan datang?
8 Ketika Yesus datang sebagai Mesias yang dijanjikan, ia mengikuti perintah-perintah Bapa surgawinya dengan gairah yang berapi-api. Pada awal pelayanan yang besar di Galilea, ia ”memberitakan: ’Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!’ Yesuspun berkeliling di seluruh Galilea; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan di antara bangsa itu. Maka orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Mereka datang dari Galilea dan dari Dekapolis, dari Yerusalem dan dari Yudea dan dari seberang Yordan.” (Matius 4:17, 23, 25; Yohanes 2:17) Ia tidak membatasi pengabarannya di sinagoga saja. Ia memberitakan kabar baik dari Kerajaan di manapun ada orang-orang yang mau mendengarkan: di bait, di pantai, di kaki gunung, di lapangan terbuka, di kota-kota, dan desa-desa, dan di rumah-rumah orang. Kumpulan orang banyak berduyun-duyun pergi kepadanya, ”mendengarkan Dia dengan penuh minat.” Mereka ”berpaut kepadanya serta mendengarkan Dia.”—Markus 12:37; Lukas 19:48, Bode.
9. Apa yang Yesus lakukan untuk meluaskan pekerjaan pengabaran, dan petunjuk-petunjuk apa yang ia berikan?
9 Kepada rasul-rasulnya ia mengatakan perlunya lebih banyak pekerja, jadi ”keduabelas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: ’Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.’ Apabila kamu masuk kota atau desa, carilah di situ seorang yang layak dan tinggallah padanya sampai kamu berangkat. Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.” (Matius 10:5-7, 11-13) Kemudian ia mengutus 70 murid lagi dengan petunjuk-petunjuk yang serupa, dan dengan mengikuti petunjuk-petunjuk ini secara saksama, mereka berhasil dan mendapat sukacita yang besar.—Lukas 10:1, 17.
10. (a) Setelah kebangkitannya, tugas selanjutnya apa yang Yesus berikan, dan dengan hasil apa? (b) Mengapa orang-orang harus dilantik untuk tugas-tugas tertentu, dan persyaratan-persyaratan apa harus dipenuhi?
10 Setelah kematian dan kebangkitannya, Kristus Yesus memperluas wilayah dari para pengikutnya, dengan mengatakan kepada mereka, ”KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu.” (Matius 28:18-20) Ketika ia naik ke surga, ia memberikan perintah yang serupa, ”Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kisah 1:8) Seraya para pengikutnya menyiarkan berita Kerajaan, ribuan bergabung dalam barisan mereka. (Kisah 2:41; 4:4; 5:14; 6:7) Sidang-sidang tumbuh di mana-mana seperti jamur di musim hujan. Para pengawas dan pelayan sidang yang memenuhi persyaratan spesifik dari Alkitab, diangkat untuk menggembalakan kawanan ini yang terdiri dari pria dan wanita. Sidang-sidang berkembang dan makin bertambah jumlahnya.—1 Timotius 3:2-10, 12, 13; Titus 1:5-9.
11. Organisasi macam apakah dimiliki Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini, dan mengapa organisasi yang efisien sangat penting sekarang?
11 Dewasa ini penting sekali agar sidang-sidang dari Saksi-Saksi Yehuwa mengikuti teladan Yesus dalam memberitakan. Untuk berbuat demikian dengan efisien, mereka mengikuti susunan organisasi yang ditetapkan pada jaman rasul-rasul. Kita berada pada akhir jaman, masa yang Yesus nubuatkan bahwa pekerjaan pengabaran di seluruh dunia akan terjadi, ”Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Matius 24:14) Setelah Perang Dunia I, beberapa ribu orang mulai memberitakan kabar baik dari Kerajaan ini; sekarang jumlah mereka telah membubung melebihi angka tiga juta! Kini sangat mendesak agar kita dengan saksama mengikuti perintah-perintah Raja kekekalan yang agung, Allah Yehuwa, dan Raja segala raja, Kristus Yesus.
Para Penatua Membutuhkan Respek dan Dukungan Saudara
12. Apa yang dituntut dari para penatua dewasa ini, dan bagaimana dinas mereka dapat menghasilkan sukacita?
12 Dalam mengikuti perintah-perintah sang Raja, para penatua sidang memainkan peranan penting. Mereka harus menjadi teladan, ”Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu.” (1 Petrus 5:1-3) Kawanan domba ini milik Allah. Ia akan meminta pertanggungjawaban dari para penatua, namun kerja sama dan ketundukan dari setiap orang dapat membuat pekerjaan mereka menyenangkan, ”Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.”—Ibrani 13:17.
13. Mengapa para penatua harus dihormati dua kali lipat?
13 Semua orang sidang harus dihormati, tetapi terutama para penatua yang bekerja keras, ”Penatua-penatua yang baik pimpinannya patut dihormati dua kali lipat, terutama mereka yang dengan jerih payah berkhotbah dan mengajar.” (1 Timotius 5:17; Roma 12:10) Mengapa ’hormat dua kali lipat’ harus diberikan kepada para penatua? Karena pekerjaan mereka yang baik. Mengenai mereka tertulis, ”Kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah.” (Kisah 20:28) Mereka bekerja keras untuk melayani saudara dan orang-orang lain. Mereka mungkin harus mendisplin beberapa orang bila perintah-perintah sang Raja diabaikan atau dilanggar—bukan tugas yang menyenangkan dan mungkin suatu tugas yang dapat menyinggung perasaan beberapa orang. Nasihat mengenai pakaian atau tingkah laku mungkin harus diberikan dan boleh jadi ditolak. Namun semua hal ini dilakukan demi kesejahteraan rohani dari sidang. Para penatua harus mendapat respek dan dihormati.
14. (a) Mengingat Yakobus 4:12, hanya dengan cara bagaimana keputusan pengadilan yang dilakukan para penatua adalah patut? (b) Bilakah bisa diadakan kelonggaran dalam pengadilan, dan bilakah belas kasihan dapat lebih unggul dari pada penghakiman?
14 Kadang-kadang para penatua harus melayani dalam suatu panitia pengadilan dan membuat keputusan hukum—kadang-kadang keputusan-keputusan yang tidak enak didengar. Bagaimana pengadilan ini selaras dengan Yakobus 4:12? Bunyinya, ”Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?” Ya, pribadi-pribadi tidak boleh mengadili satu sama lain. Selain itu keputusan yang dibuat oleh para penatua tidak boleh menurut pendapat mereka sendiri tetapi harus selaras dengan Firman Yehuwa. Perhatikan bagaimana Raja Yosafat memperingatkan hakim-hakim yang ia lantik, ”Bukanlah untuk manusia kamu memutuskan hukum, melainkan untuk [Yehuwa], . . . kiranya kamu diliputi oleh rasa takut kepada [Yehuwa]. Bertindaklah dengan seksama, karena berlaku curang, memihak ataupun menerima suap tidak ada pada [Yehuwa], Allah kita.” (2 Tawarikh 19:6, 7) Organisasi harus dijaga bersih. Namun para penatua tidak boleh keras, ”pemarah.” Belas kasihan dan pengampunan dapat diperlihatkan bila ada penyesalan yang dalam dan pertobatan yang sungguh-sungguh. Maka, ’belas kasihan akan menang atas penghakiman, sebagai yang lebih unggul dari pada penghakiman.’—1 Timotius 3:3; Yakobus 2:13; lihat catatan kaki, Alkitab Referensi NW.
15. Pelayanan apa dari para penatua membuat mereka layak mendapat respek dan hormat?
15 Jadi kewajiban para penatua sering kali sulit dan banyak tuntutannya, tetapi para penatua yang dengan setia dan penuh kasih melaksanakan tanggung jawab ini dapat menjadi sumber penyegaran rohani dan perlindungan. ”Mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.” (Yesaya 32:2) Pelindung yang ramah dan penuh kasih itulah yang mendatangkan sukacita kepada semua orang, mendapat respek dan hormat, dan memperoleh perkenan Yehuwa, bukan penuduh yang tergesa-gesa atau pendisiplin yang keras.
Bersabarlah Terhadap Satu Sama Lain
16. (a) Bagaimana reaksi beberapa orang terhadap kesalahan orang lain, dan apa dapat membuat mereka tidak terlalu kritis dan memperlihatkan pengertian yang lebih besar? (b) Bagaimana pandangan Yehuwa terhadap hamba-hamba yang setia yang membuat kesalahan?
16 Bila orang-orang bekerja sama dengan erat, problem-problem kemungkinan besar akan timbul. Akan ada kesalahan-kesalahan. Jika ini terjadi, ada yang merasa sangat terganggu. Ada beberapa orang yang bahkan menggunakan kesalahan orang lain sebagai dalih untuk membuat kesalahan yang paling besar—mereka berhenti melayani Yehuwa! Tetapi, jika mereka meneliti kesalahan mereka sendiri sama cermatnya seperti yang mereka lakukan terhadap kesalahan orang lain, kemungkinan besar mereka tidak akan terlalu kritis dan menunjukkan pengertian yang lebih besar. Musa membuat kesalahan. Begitu pula Daud. Juga Petrus. Demikian pula kita semua. Tetapi Yehuwa masih tetap menggunakan pria-pria yang setia ini pada jaman purba, dan Ia masih tetap menggunakan kita. Jadi, ”siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri. Tetapi ia akan tetap berdiri, karena [Yehuwa] berkuasa menjaga dia terus berdiri.”—Roma 14:4.
17. Dalam hal membuat kesalahan dan bersikap mengadili orang-orang lain, pokok-pokok tambahan apa harus kita ingat?
17 Mari kita juga mengingat: Di atas bumi ini, Yehuwa menggunakan orang-orang yang tidak sempurna—itulah yang dimilikiNya sekarang ini. Sebenarnya, hal ini merupakan suatu pujian bagi Yehuwa. Ia telah mencapai begitu banyak hal dengan sarana yang begitu sedikit! Kelemahan kita memperbesar kuasaNya, ”Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna.” (2 Korintus 12:9) Pekerjaan kesaksian di seluruh dunia berkembang pesat karena alasan yang Yehuwa sendiri berikan, ”Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan rohKu.” (Zakharia 4:6) Jadi marilah kita mengampuni kesalahan dan ketidaksempurnaan orang-orang lain agar kita juga dapat diampuni. Ingat, ”Jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.”—Matius 6:14, 15.
Diorganisasi untuk Mengikuti Perintah Sang Raja untuk Memberitakan
18. Agar dapat diberikan petunjuk yang terpadu untuk pengabaran kepada sidang-sidang, penyelenggaraan apa yang terdapat pada jaman rasul-rasul dan yang terdapat sekarang pada jaman kita?
18 Para rasul dan penatua yang ada di Yerusalem membentuk badan pimpinan yang membuat keputusan dengan memberikan petunjuk yang terpadu kepada sidang-sidang Kristen yang mula-mula. (Kisah 15:1-31; 16:1-5) Dewasa ini saksi-saksi yang terurap dari Yehuwa, ”hamba yang setia dan bijaksana,” mempunyai Badan Pimpinan di kantor pusat mereka di Brooklyn, New York. (Matius 24:45-47) Badan ini memimpin pekerjaan kesaksian Kerajaan yang luar biasa besarnya di seluas dunia yang kini sedang dilakukan di seluruh bumi sebagai penggenapan dari perintah untuk mengumumkan Kerajaan Yehuwa. (Matius 24:14) Pekerjaan ini tidak mungkin dapat dilakukan tanpa organisasi. Seseorang tidak mungkin dapat melakukan ini seorang diri.
19. Pekerjaan apa yang tidak mungkin dapat dilakukan orang-orang secara pribadi secara terpisah dilakukan dengan berhasil oleh Saksi-Saksi Yehuwa dengan cara saksama mengikuti perintah-perintah sang Raja?
19 Tidak ada orang perorangan dan kelompok yang tidak diorganisasi dan terpencar di mana-mana, yang dapat mengabar dalam lebih dari 190 bahasa dan 205 negeri, dengan tetap tentu memimpin lebih dari dua seperempat juta pelajaran Alkitab rumahan, dan setiap tahun membaptis kira-kira 190.000 rohaniwan baru dari kabar baik tentang Kerajaan. Tidak, dibutuhkan lebih dari tiga juta Saksi yang menggunakan hampir enam ratus juta jam pengabaran untuk melakukan pekerjaan sebesar itu dalam tahun 1985 saja. Mereka dapat melakukannya hanya karena mereka secara efisien diorganisasi menjadi hampir 50.000 sidang, semua di bawah pimpinan yang kelihatan dari satu-satunya Badan Pimpinan mereka. Hal itu juga dapat dilakukan hanya karena Badan Pimpinan, ke-94 cabang, ke-50.000 sidang, dan masing-masing ke-3.000.000 saksi-saksi, semua dipersatukan untuk dengan saksama mengikuti perintah-perintah sang Raja.
Apakah Saudara Ingat?
◻ Bagaimana Yehuwa mengorganisasi bangsa Israel?
◻ Contoh yang sempurna apa ditinggalkan Yesus untuk melaksanakan pekerjaan mengumumkan Kerajaan Yehuwa?
◻ Pelayanan yang banyak apa yang diberikan oleh para penatua membuat kita layak menghormati mereka?
◻ Mengapa kelompok-kelompok yang independen atau orang perorangan tidak dapat melakukan pekerjaan kesaksian?