-
Mengapa Allah yang Pengasih Menuntut Pembalasan?Menara Pengawal—1981 (No. 38) | Menara Pengawal—1981 (No. 38)
-
-
10. (a) Mengapakah ’Allah kasih’ juga Allah ’pembalasan’? (b) Mengapa sekarang begitu penting agar kita mengenal dan mentaati Allah?
10 Ya, berulang kali Alkitab memberitahukan kita bahwa ’Allah kasih’ adalah juga ’Allah yang mengadakan pembalasan’. Mengapa? Sebab kasih Allah tidak dapat membiarkan kejahatan selama-lamanya. (Nah. 1:2; Ul. 32:35, 41) Itulah sebabnya rasul Paulus menulis tentang ”Tuhan Yesus dari dalam sorga menyatakan diriNya bersama-sama dengan malaikat-malaikatNya, dalam kuasaNya, di dalam api yang bernyala-nyala, dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita.” (2 Tes. 1:6-9) Maka betapa pentingnya agar kita semakin mengenal Allah! Dalam dunia yang kacau balau dengan begitu banyak ragam agama, betapa pentingnya, seperti kata Alkitab, untuk ’mencari Allah yang benar dan sungguh-sungguh menemukan Dia!’—Kis. 17:27.
-
-
Mengapa Allah yang Pengasih Menuntut Pembalasan?Menara Pengawal—1981 (No. 38) | Menara Pengawal—1981 (No. 38)
-
-
Kebanyakan orang beragama sejak lahir. Tetapi apakah ini berarti bahwa mereka menyembah Allah yang benar? Sebaliknya, bukankah agama dari kebanyakan orang hanya secara kebetulan dianut sebagai suatu warisan? Akan tetapi kehidupan kita justru bergantung pada ’mengenal Allah dan mentaati Injil Yesus, Pemimpin kita’, yang Ia utus untuk menebus kita dari dosa dan kematian. (2 Tes. 1:8; Mrk. 10:45) Jelas sekali, dunia sekitar kita tidak ”mengenal Allah”. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa ada ”satu Allah dan Bapa dari semua”. (Ef. 4:6) Namun umat manusia terpecah-belah menjadi kelompok-kelompok yang menyembah banyak tuhan. Ada Budha-Budha, allah-allah nenek moyang dari agama Shinto dan Confusius, Allah dari orang Islam, juga Brahma, Wisnu dan Syiwa—tritunggal dari agama Hindu—dan tritunggal dari Susunan Kristen yakni, Bapa, Putra dan ”Roh Suci”. Banyak orang bahkan mendewakan orang-orang penting, baik mati atau masih hidup, seperti misalnya bintang-bintang ”rock”, pahlawan-pahlawan olah raga dan pemimpin-pemimpin revolusi.
-