Apakah Saudara Memenuhi Syarat untuk Melayani?
”Kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah.”—2 KORINTUS 3:5.
1. Dalam sidang Kristen tidak ada tempat bagi orang-orang macam apa?
ALLAH YEHUWA dan Yesus Kristus adalah pekerja-pekerja. Yesus berkata, ”BapaKu bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.” (Yohanes 5:17) Allah tidak berkenan kepada orang-orang yang tidak mau bekerja; Ia juga tidak berkenan kepada mereka yang berupaya mendapatkan tanggung jawab dengan maksud bisa berkuasa atas orang lain. Dalam sidang Kristen tidak ada tempat bagi orang yang malas atau ambisius demi kepentingan pribadi.—Matius 20:25-27; 2 Tesalonika 3:10.
2. Mengapa sekarang dibutuhkan banyak pria untuk memikul tanggung jawab dalam sidang Kristen?
2 Saksi-Saksi Yehuwa mempunyai ’banyak tugas dalam pekerjaan Tuhan’, terutama sekarang karena begitu banyak orang berduyun-duyun pergi ke ”gunung” ibadat sejati. (1 Korintus 15:58, NW; Yesaya 2:2-4) Kita membutuhkan banyak sekali pria yang memenuhi syarat secara rohani untuk memikul tanggung jawab dalam sidang. Karena tidak didorong oleh ambisi yang mementingkan diri, pria-pria tersebut mengagungkan Yehuwa, bukan diri mereka sendiri. (Amsal 8:13) Mereka tahu bahwa Allah membantu mereka agar memenuhi syarat untuk tugas-tugas sidang, sama seperti Ia ’membuat orang-orang sanggup menjadi pelayan-pelayan dari perjanjian baru’.—2 Korintus 3:4-6.
3. Pada dasarnya, apa saja tanggung jawab para penatua dan pelayan sidang?
3 Dewasa ini, sebagaimana di kalangan umat Kristiani pada masa awal, pria-pria dilantik oleh roh suci dan melalui penyelenggaraan organisasi Yehuwa untuk melayani sebagai penatua dan pelayan sidang. (Kisah 20:28; Filipi 1:1; Titus 1:5) Para penatua menggembalakan kawanan Allah secara rohani, mengawasi dan melindungi mereka. Mereka dibantu oleh pelayan-pelayan sidang, yang tugas-tugasnya tidak secara langsung menyangkut pengawasan rohani. (1 Petrus 5:2; bandingkan Kisah 6:1-6.) Seperti Putra Allah, yang datang untuk melayani, mereka yang telah dilantik ingin melayani saudara-saudara seiman mereka. (Markus 10:45) Jika saudara seorang pria Kristiani, apakah saudara memiliki semangat itu?
Syarat-Syarat yang Harus Dipenuhi oleh Semua
4. Di mana khususnya kita dapat membaca daftar syarat-syarat bagi mereka yang dipercayakan dengan tanggung jawab di sidang?
4 Secara khusus, ketentuan bagi mereka yang dipercayakan dengan tanggung jawab di sidang diuraikan oleh rasul Paulus dalam 1 Timotius 3:1-10, 12, 13 dan Titus 1:5-9. Seraya kita membahas syarat-syarat tersebut, yang beberapa di antaranya berlaku bagi para penatua maupun pelayan sidang, janganlah kita memandangnya menurut standar-standar duniawi. Sebaliknya, kita perlu melihatnya dengan latar abad-pertama dan sebagai sesuatu yang berlaku di antara umat Yehuwa. Memenuhi ketentuan tersebut tidak menuntut kesempurnaan, karena jika demikian tidak seorang pun akan memenuhi syarat. (1 Yohanes 1:8) Namun jika saudara seorang pria Kristiani, tidak soal apakah saudara sekarang memiliki tugas-tugas di sidang atau tidak, ada baiknya saudara menganalisis keadaan saudara sendiri.
5. Apa artinya tidak tercela?
5 Tidak bercela; mempunyai nama baik di luar jemaat; bebas dari tuduhan. (1 Timotius 3:2, 7, 8, 10 [NW]; Titus 1:6 [NW], 7) Pada waktu dilantik dan selama melayani, para pelayan sidang dan penatua harus tidak bercela, artinya bebas dari kesalahan dan tidak perlu ditegur berdasarkan tuduhan yang benar atas tingkah laku atau ajaran yang salah. Tuduhan yang tidak benar yang dibuat oleh ”saudara-saudara palsu” tidak akan membuat seseorang menjadi tercela. Seseorang dianggap tidak memenuhi syarat untuk melayani di sidang jika tuduhan itu tidak bersifat sembrono, dan dapat dibuktikan sesuai dengan standar-standar Alkitab. (2 Korintus 11:26; 1 Timotius 5:19) Seseorang yang dilantik dalam sidang harus ”juga mempunyai nama baik di luar jemaat, agar jangan ia digugat orang dan jatuh ke dalam jerat Iblis”. Jika seseorang melakukan dosa yang serius di masa lampau, ia dapat dilantik hanya jika ia telah membuat nama baik sehingga orang melupakan celaan atas dirinya.
6. Apa artinya menjadi suami dari satu istri?
6 Suami dari satu istri. (1 Timotius 3:2, 12; Titus 1:6) Ini tidak berarti bahwa hanya pria-pria yang sudah menikah dapat menjadi pelayan sidang dan penatua. Tetapi, jika ia sudah menikah, seorang pria hanya boleh mempunyai satu istri yang masih hidup dan berlaku setia kepadanya. (Ibrani 13:4) Tidak seperti banyak pria non-Kristiani pada abad pertama, ia tidak dapat menjadi poligamis.a
7. (a) Apakah usia fisik membuat seorang pria memenuhi syarat untuk menjadi penatua? (b) Apa yang termasuk dalam mengepalai keluarganya dengan baik?
7 Mengepalai keluarganya dengan baik, anak-anak tunduk kepadanya. (1 Timotius 3:4, 5, 12; Titus 1:6) Ada yang mungkin merasa bahwa seorang penatua harus berumur paling sedikit 30 tahun, tetapi Alkitab tidak menetapkan usia minimum. Namun, orang itu harus bertindak sebagai seorang pria yang lebih tua dalam arti rohani. Para pelayan sidang dan penatua harus cukup umur sehingga sudah dapat menjadi ayah. Jika sudah menikah, seorang pria tidak akan memenuhi syarat jika ia bertindak saleh di tempat lain namun berlaku sewenang-wenang di rumah. Ia harus mendapatkan respek karena mengepalai keluarganya menurut prinsip-prinsip Alkitab, dan tujuannya hendaknya mendapatkan sukses rohani dengan setiap anggota keluarga. Secara umum, seorang penatua yang adalah seorang ayah harus mempunyai anak-anak di bawah umur yang berkelakuan baik dan ”beriman”. Mereka sedang membuat kemajuan ke arah pembaktian kepada Allah atau sudah dibaptis sebagai Saksi-Saksi Yehuwa. Seorang pria yang tidak dapat membina iman dalam diri anak-anaknya kemungkinan besar tidak akan dapat melakukan hal itu dalam diri orang lain.
8. Sebelum seorang pria yang berkeluarga dapat menjadi penatua, ia harus belajar melakukan hal apa?
8 Sebelum seorang pria yang berkeluarga dapat menjadi penatua yang sanggup melakukan pengawasan rohani di sidang, ia harus belajar cara memimpin keluarganya sendiri. ’Jikalau seseorang tidak tahu bagaimana caranya mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah?’ (1 Timotius 3:5) Memang, seorang pria mungkin mendapat tentangan dari istri yang tidak beriman. (Matius 10:36; Lukas 12:52) Atau salah seorang anaknya mungkin telah melakukan dosa serius, walaupun keadaan rohani anak-anaknya yang lain baik. Tetapi, jika pria itu telah berbuat sedapat mungkin yang dapat diharapkan daripadanya, dan terutama jika ia berhasil secara rohani dengan anggota-anggota lain dalam keluarganya, bimbingan baik yang ditolak oleh salah seorang anggota keluarga tidak perlu membuat ia tidak memenuhi syarat untuk menjadi pelayan sidang atau penatua.
9. Bagaimana seorang penatua atau pelayan sidang harus berhati-hati sehubungan dengan minuman beralkohol?
9 Bukan seorang pemabuk atau suka minum terlalu banyak anggur. (1 Timotius 3:3, 8, BIS; Titus 1:7) Seorang pelayan sidang atau penatua tidak boleh secara berlebihan minum minuman beralkohol. Ketagihan kepada hal itu dapat mengakibatkan hilangnya kendali atas pikiran dan emosi, sehingga mengakibatkan pertengkaran karena mabuk atau perkelahian. Ia tidak boleh ”suka minum terlalu banyak anggur” atau mempunyai reputasi sebagai orang yang biasa minum atau peminum berat. (Amsal 23:20, 21, 29-35) Betapa menyedihkan jika kunjungan penggembalaan dinodai dengan banyak minum minuman beralkohol! Jika seseorang minum minuman keras, hendaknya ia tidak melakukan hal itu pada waktu berhimpun, dalam pelayanan, atau dinas suci lain.—Imamat 10:8-11; Yehezkiel 44:21.
10. Mengapa mereka yang mata duitan dan mencari laba yang keji tidak memenuhi syarat untuk menjadi penatua atau pelayan sidang?
10 Tidak mata duitan atau mencari laba yang keji. (1 Timotius 3:3, 8, BIS; Titus 1:7, Bode) Mereka yang mata duitan berada dalam bahaya rohani, dan ”orang tamak” (Bode) tidak akan mewarisi Kerajaan Allah. Maka, orang-orang semacam itu tidak memenuhi syarat untuk menjadi penatua atau pelayan sidang. (1 Korintus 6:9, 10; 1 Timotius 6:9, 10) Kata dasar bahasa Yunani yang diterjemahkan ”keji [”tidak jujur”, NW]” pada dasarnya berarti ”memalukan”, dan kata yang diterjemahkan ”laba” memaksudkan segala macam keuntungan. (Filipi 1:21; 3:4-8) Memang, seseorang yang perangainya menunjukkan bahwa ia akan memperlakukan ’domba-domba’ Allah dengan tidak jujur, tidak memenuhi syarat untuk memikul tanggung jawab di sidang. (Yehezkiel 34:7-10; Kisah 20:33-35; Yudas 16) Perlunya hati-hati dalam mengusulkan seseorang, menjadi lebih penting bila kita menyadari bahwa seseorang, setelah dilantik, mungkin akan dipercayakan untuk menangani keuangan dan bisa tergoda untuk mencuri sebagian dari uang itu.—Yohanes 12:4-6.
11. Mengapa ”seorang yang baru bertobat” hendaknya tidak diusulkan untuk memikul tanggung jawab di sidang?
11 Jangan seseorang yang baru bertobat; sudah diuji kelayakannya. (1 Timotius 3:6, 10 [NW]) Seseorang yang baru dibaptis belum mempunyai cukup waktu untuk membuktikan bahwa ia akan dengan setia melaksanakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Ia mungkin kurang memiliki timbang rasa terhadap mereka yang menderita atau kurang memiliki hikmat untuk membantu sesama penyembah dan ia mungkin bahkan memandang rendah orang lain. Maka, sebelum diusulkan sebagai pelayan sidang dan terutama sebagai penatua, seorang pria harus ”sudah diuji kelayakannya” dan harus membuktikan mempunyai pertimbangan yang baik dan dapat dipercaya. Tidak ada waktu yang tertentu untuk masa pengujian ini, dan tiap pribadi berbeda dalam kecepatan pertumbuhan rohani. Namun para penatua hendaknya tidak tergesa-gesa mengusulkan orang baru ”agar jangan ia menjadi sombong dan kena hukuman Iblis”. Biarlah pria itu lebih dahulu memperlihatkan kerendahan hati seperti Kristus.—Filipi 2:5-8.
Khusus bagi para Pelayan Sidang
12. Apakah syarat-syarat yang disebutkan bagi pelayan sidang harus dipenuhi oleh mereka saja?
12 Beberapa syarat disebutkan untuk para pelayan sidang. Namun, jika tuntutan itu pun tidak dipenuhi oleh para penatua, mereka tidak memenuhi syarat untuk melayani. Sebagai pria Kristiani, apakah saudara memenuhi ketentuan dalam hal-hal ini?
13. Apa artinya berlaku serius?
13 Serius. (1 Timotius 3:8, NW) Seorang pria yang memenuhi syarat untuk menjadi pelayan sidang tidak boleh menganggap ringan tanggung jawab. Ia harus bertingkah laku secara terhormat dan berwibawa sehingga mendapat respek. Walaupun senda gurau sewaktu-waktu tidak salah, ia tidak akan memenuhi syarat jika ia terus membawakan diri sebagai pelawak.
14. (a) Tidak bercabang lidah berarti apa? (b) Mempunyai hati nurani yang bersih menuntut apa?
14 Tidak bercabang lidah; mempunyai hati nurani yang bersih. (1 Timotius 3:8, 9) Para pelayan sidang (dan penatua) harus mengatakan apa yang benar, tidak suka gosip atau suka menipu. Karena mereka tidak boleh bercabang lidah, secara munafik mengatakan satu hal kepada seseorang dan mengatakan hal yang bertentangan dengan itu kepada orang lain. (Amsal 3:32; Yakobus 3:17) Pria-pria ini harus juga pendukung yang gigih dari kebenaran yang telah disingkapkan, ”memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci”. Di hadapan Allah, hati nurani orang demikian harus bersaksi bahwa ia benar dan tidak mempraktikkan sesuatu secara tersembunyi atau yang tercela. (Roma 9:1; 2 Korintus 1:12; 4:2; 7:1) Tidak seorang pun dapat memenuhi syarat untuk melayani kawanan Allah jika ia tidak berpaut erat kepada kebenaran dan prinsip-prinsip ilahi.
Fokus pada Syarat-Syarat Penatua
15. Syarat-syarat apa yang sekarang akan dibahas, dan khususnya ini menyangkut apa?
15 Beberapa syarat khusus berlaku bagi para penatua dan sebagian besar ada hubungannya dengan pekerjaan mereka sebagai gembala dan pengajar. Sebagai pria Kristiani, apakah saudara memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut?
16. (a) Apa yang dituntut untuk bersahaja dalam kebiasaan? (b) Bagaimana seorang penatua dapat memelihara pengendalian diri?
16 Bersahaja dalam kebiasaan; dapat menguasai diri. (1 Timotius 3:2, NW; Titus 1:8) Seorang penatua harus dapat menahan diri, tidak diperbudak oleh kebiasaan buruk. Bila ia menghadapi ujian, Allah akan membantu dia memelihara keseimbangan jika ia berdoa seperti pemazmur, ”Kesusahan hatiku semakin bertambah bebaskanlah aku dari kesesakanku.” (Mazmur 25:17, BIS) Seorang pengawas hendaknya juga berdoa memohon roh Allah dan memperlihatkan buah-buahnya, termasuk pengendalian diri. (Lukas 11:13; Galatia 5:22, 23) Dengan tetap mengendalikan pikiran, tutur kata, dan tindakan, seorang penatua dapat menghindari hal-hal ekstrem pada waktu ia memberikan bimbingan rohani kepada sidang.
17. Apa yang tersangkut dalam berakal sehat?
17 Bijaksana. (1 Timotius 3:2) Seorang penatua harus mempunyai akal sehat, bijaksana, hati-hati. Tutur kata dan tindak-tanduknya harus penuh arti dan masuk akal. Jalan pikirannya yang rendah hati dan seimbang didasarkan atas hikmat ilahi dan ajaran yang sehat dari Firman Yehuwa, yang wajib ia pelajari dengan rajin.—Roma 12:3; Titus 2:1.
18. Ketertiban menuntut apa dari seorang penatua?
18 Tertib. (1 Timotius 3:2, BIS) Kata Yunani yang digunakan di sini diterjemahkan ”ditata dengan baik” dalam 1 Timotius 2:9 (NW). Jadi seorang penatua harus mempunyai pola hidup yang baik, ditata atau diatur dengan baik. Sebagai contoh, Ia perlu tepat waktu. Umat Kristiani pada abad pertama rupanya tidak terlalu mementingkan catatan, dan seorang pengawas dewasa ini tidak perlu seorang akuntan atau karyawan tata usaha yang ahli. Para pelayan sidang dapat menangani hal-hal yang dituntut dalam bidang ini. Tetapi ungkapan Yunani untuk ”tertib” dapat menyatakan tingkah laku yang baik, dan seorang pria tentu tidak akan memenuhi syarat untuk menjadi penatua jika ia tidak dapat diatur atau tidak tertib.—1 Tesalonika 5:14; 2 Tesalonika 3:6-12; Titus 1:10.
19. Karena ia suka memberi tumpangan, apa yang akan dilakukan seorang penatua?
19 Suka memberi tumpangan. (1 Timotius 3:2; Titus 1:8) Seorang penatua ’gemar memberi tumpangan’. (Roma 12:13, Bode; Ibrani 13:2) Kata Yunani untuk ”suka memberi tumpangan” secara harfiah berarti ”senang dengan orang-orang yang tidak dikenal”. Jadi, penatua yang suka memberi tumpangan akan menyambut orang-orang baru ke perhimpunan Kristen, memperlihatkan minat yang sama kepada orang miskin seperti halnya kepada orang yang kaya secara materi. Ia suka memberi tumpangan kepada mereka yang melakukan banyak perjalanan demi kepentingan Kekristenan dan membantu mereka dalam perjalanan mereka ”dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah”. (3 Yohanes 5-8) Sesungguhnya, seorang penatua akan suka memberi tumpangan terutama kepada saudara-saudara seiman sesuai dengan kebutuhan mereka dan keadaannya sendiri.—Yakobus 2:14-17.
20. Dalam hal apa saja seorang penatua harus memenuhi syarat untuk mengajar?
20 Cakap mengajar. (1 Timotius 3:2) Kecakapan seorang penatua sebagai guru rohani bukanlah hasil kecerdasan mental atau hikmat duniawi. (1 Korintus 2:1-5, 13) Hal itu ia peroleh karena ia ”berpegang teguh pada ajaran yang benar sehubungan dengan seni [atau, cara] mengajarnya, sehingga ia dapat menasihati orang berdasarkan ajaran yang sehat itu dan menegur orang-orang yang menentangnya”. (Titus 1:9, NW; bandingkan Kisah 20:18-21, 26, 27.) Ia harus dapat ’mengajar dengan lemah lembut orang yang suka melawan’. (2 Timotius 2:23-26) Sekalipun seorang penatua bukan pengkhotbah yang paling baik dalam sidang, ia hendaknya siswa yang baik dari Firman Allah sehingga cukup mahir untuk mengajar dan menasihati orang-orang beriman, yang juga belajar Alkitab. (2 Korintus 11:6) Ia harus memenuhi syarat untuk memberikan ’ajaran sehat’ yang membantu keluarga-keluarga dan orang perorangan agar mengejar kehidupan yang saleh.—Titus 2:1-10.
21. (a) Mengapa dapat dikatakan bahwa seorang penatua bukan pemarah? (b) Apa artinya berakal sehat? (c) Pendamai berarti apa?
21 Bukan pemarah melainkan berakal sehat, pendamai. (1 Timotius 3:3, NW; Titus 1:7, Bode) Karena cinta damai, seorang penatua tidak akan memukul seseorang secara fisik atau menggertak mereka dengan kata-kata yang kasar atau tajam. (Bandingkan 2 Korintus 11:20.) (Komentar sebelumnya bahwa ia bukan ”orang yang pemabuk” memperlihatkan bahwa ia menghindari penyalahgunaan alkohol yang begitu sering mengakibatkan pertengkaran.) Karena ”berakal sehat” (atau, ”suka mengalah”), tidak berlaku sewenang-wenang atau sulit disenangkan hatinya, ia tidak akan mempersoalkan hal-hal kecil. (1 Korintus 9:12; Filipi 4:5, NW; 1 Petrus 2:18) Karena seorang penatua tidak suka berkelahi, atau bertengkar, ia menghindari perselisihan dan ’tidak lekas marah’.—Titus 3:2; Yakobus 1:19, 20.
22. Apa yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa seorang penatua tidak boleh angkuh?
22 Tidak angkuh. (Titus 1:7) Secara harfiah, ini berarti ”tidak mau menyenangkan diri sendiri saja”. (Bandingkan 2 Petrus 2:10.) Seorang penatua tidak boleh dogmatis tetapi harus mempunyai pandangan yang rendah hati terhadap kesanggupannya. Karena tidak menganggap ia dapat menangani hal-hal dengan cara lebih baik daripada orang lain, ia dengan rendah hati akan membagi tanggung jawab kepada orang lain dan menghargai jika ada banyak penasihat.—Bilangan 11:26-29; Amsal 11:14; Roma 12:3, 16.
23. (a) Bagaimana saudara akan mendefinisikan ”suka akan yang baik”? (b) Berbudi berarti apa?
23 Suka akan yang baik; berbudi. (Titus 1:8) Untuk dapat memenuhi syarat sebagai penatua, seorang pria harus mengasihi apa yang baik dan berbudi atau benar dan adil. Seorang pencinta kebaikan mengasihi apa yang baik dalam pandangan Yehuwa, melakukan perbuatan-perbuatan kebaikan hati, suka membantu, dan memperlihatkan penghargaan terhadap kebaikan orang lain. (Lukas 6:35; bandingkan Kisah 9:36, 39; 1 Timotius 5:9, 10.) Berbudi berarti menyelaraskan diri dengan hukum dan standar Allah. Antara lain, orang demikian tidak berat sebelah dan selalu memikirkan hal-hal yang benar, suci, dan penuh kebajikan. (Lukas 1:6; Filipi 4:8, 9; Yakobus 2:1-9) Karena kebaikan berbeda dari berbudi dalam arti kebaikan bertindak melebihi apa yang dituntut oleh keadilan, seorang pencinta kebaikan berbuat lebih banyak untuk orang lain daripada apa yang dituntut darinya.—Matius 20:4, 13-15; Roma 5:7.
24. Berlaku loyal menuntut apa?
24 Loyal. (Titus 1:8, NW) Seorang pria yang memenuhi syarat untuk menjadi penatua memelihara pengabdian yang tak terpatahkan kepada Allah dan berpaut kepada hukum ilahi, tidak soal cara bagaimana integritasnya diuji. Ia melakukan apa yang Yehuwa harapkan darinya, dan ini termasuk melayani sebagai pemberita Kerajaan yang setia.—Matius 24:14; Lukas 1:74, 75; Kisah 5:29; 1 Tesalonika 2:10.
Memenuhi Syarat-Syarat Itu
25. Syarat-syarat yang baru dibahas dituntut dari siapa, dan bagaimana itu dapat dipenuhi?
25 Sebagian besar dari syarat-syarat yang baru dibahas menyangkut hal-hal yang dituntut dari setiap Saksi Yehuwa dan yang dapat diraih dengan berkat Allah atas pelajaran, upaya, pergaulan yang baik, dan doa masing-masing. Orang perorangan bisa jadi lebih unggul dalam salah satu tuntutan daripada orang lain. Tetapi sampai suatu tingkat yang masuk akal, para pelayan sidang dan penatua harus memenuhi semua tuntutan untuk hak istimewa khusus mereka.
26. Mengapa pria-pria Kristiani merelakan diri untuk memikul tanggung jawab di sidang?
26 Semua Saksi-Saksi Yehuwa seharusnya ingin berupaya sedapat mungkin dalam dinas Allah. Semangat ini menggerakkan pria-pria Kristiani untuk merelakan diri bagi tanggung jawab di sidang. Apakah saudara seorang pria yang sudah berbakti dan dibaptis? Jika demikian, berupayalah meraih dan buatlah upaya apapun agar memenuhi syarat untuk melayani!
[Catatan Kaki]
a Lihat juga wIN No. 56, halaman 3, di bawah judul kecil ”Perceraian menurut Alkitab”.
Bagaimana Saudara Akan Menjawab?
◻ Mengapa sekarang dibutuhkan banyak pria yang terbaptis untuk menerima tanggung jawab di sidang?
◻ Apa beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh pelayan-pelayan sidang?
◻ Apa beberapa tuntutan yang harus dipenuhi para penatua?
◻ Mengapa seorang penatua harus mengetahui cara memimpin keluarganya dengan baik?
◻ Apa yang menggerakkan pria-pria Kristiani untuk merelakan diri dalam memikul tugas-tugas di sidang?
[Gambar di hlm. 25]
Para penatua dan pelayan sidang harus mengepalai keluarga mereka menurut prinsip-prinsip Alkitab