Pemerintahan Allah—Satu-satunya Harapan Umat Manusia
1-3. (a) Seberapa besarkah problem-problem yang dihadapi oleh umat manusia? (b) Bagaimana masa depan dapat diketahui?
PADA musim panas dua tahun yang lalu, ketika para cendekiawan dan pemimpin-pemimpin agama mengadakan suatu konperensi di Institut Teknologi Massachusetts, masalah-masalah yang dihadapi dunia digambarkan sebagai ’sungguh-sungguh hampir tak dapat dipahami’. Jerome R. Ravetz, seorang dosen ilmu filsafat dari Universitas Leeds di Inggris memperingatkan bahwa tidak ada kemungkinan untuk ”merencanakan keselamatan. Masalahnya sudah begitu luas dan rumit sehingga akal budi manusia saja tidak akan dapat menaklukkannya”.
2 Kalau begitu, apa yang dapat kita harapkan di masa depan? Seorang pendeta dari Gereja Persekutuan di Kanada menegaskan, ”Tak seorangpun dapat meramalkan dengan pasti bahwa akan datang hari yang lebih baik. Apakah peradaban akan lenyap atau apakah akhirnya suatu masyarakat yang baru akan muncul dengan kehidupan yang lebih makmur bagi semua, tak seorangpun tahu dengan pasti.”
3 Tetapi, apakah memang demikian? Tidak! Sebenarnya, ada Pribadi yang mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan karena Ia mempunyai kekuasaan dan hikmat untuk menentukannya sesuai dengan kehendakNya. Pribadi ini adalah Pencipta kita, Allah Yehuwa. Mengingat bahwa manusia jelas tidak mampu untuk menghasilkan pemerintahan yang baik, tidakkah saudara setuju bahwa sudah tiba waktunya untuk mulai mendengar padaNya? Mengenai diriNya, Allah berkata, ”Yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: ’KeputusanKu akan sampai, dan segala kehendakKu akan Kulaksanakan.’” (Yes. 46:10) Dan Allah senang sekali menyediakan bagi umat manusia suatu pemerintahan yang baik.
TEMA DARI ALKITAB
4, 5. (a) Apakah tema utama dari Alkitab? (b) Bagaimana hal itu diungkapkan?
4 Jika seseorang bertanya kepada saudara, ”Apakah tema utama dari Alkitab?” Bagaimana jawaban saudara? Menarik sekali bahwa Modern Churchman, sebuah majalah agama berkata, ”Sumbangan yang berarti dari para ahli teologia selama abad yang lalu adalah menggali kembali tema utama Perjanjian Baru, yakni Kerajaan Allah.” Namun, apakah para ahli teologia dan pendeta-pendeta telah mengungkapkan ajaran penting dari Alkitab ini kepada jemaat mereka? Perhatikanlah jawaban yang diberikan atas pertanyaan tersebut oleh seorang awam yang terkemuka dari gereja Presbiterian, yang ditulis dalam buku Christianity and Crisis (Kekristenan dan Krisis),
”Bila memang pernah timbul suatu perdebatan sengit di antara para ahli teologia mengenai arti dari Kerajaan itu atau pertalian dengan dunia kita, saya tidak pernah mendengarnya. Dan sehubungan dengan khotbah-khotbah, sudah lebih dari tiga puluh tahun sejak terakhir kali saya mendengar seorang penginjil berusaha menerangkan kepada jemaatnya bahwa Kerajaan itu sungguh-sungguh disediakan bagi mereka. . . . Sebagai seorang awam saya meminta dengan sangat kepada para ahli teologia dan pendeta-pendeta kami: Ceritakanlah kepada kami mengenai Kerajaan Allah; jelaskan kepada kami apakah itu gerangan dan cara bagaimana harus dikaitkan dengan keadaan kita sekarang.”
5 Namun pemimpin-pemimpin agama tidak melakukannya! Jika seandainya diadakan riset, hampir tak seorangpun dari pengunjung gereja yang dapat mengerti apakah Kerajaan Allah itu, bagaimana ia akan datang atau apa yang akan dilakukannya bagi umat manusia. Sebaliknya, majalah yang kini saudara pegang bertindak sesuai dengan judulnya Menara Pengawal Mengumumkan Kerajaan Yehuwa. Halaman-halamannya selalu menekankan berita Kerajaan itu. Sebenarnya pemerintahan Allah merupakan tema utama dari Alkitab.
TEMA DARI MULA SAMPAI AKHIR
6-9. (a) Perkembangan-perkembangan apa yang timbul sehingga Yehuwa mengatur suatu pemerintahan yang baru? (b) Kejadian 3:15 menubuatkan tentang apa, dan bagaimana Wahyu 12 membantu kita untuk mengerti penggenapannya?
6 Catatan Alkitab mulai dengan melukiskan bagaimana Allah mempersiapkan bumi untuk tempat tinggal manusia dan menempatkan pasangan manusia pertama dalam suatu taman yang indah yang disebut Eden. Tetapi, sebelum pasangan itu mempunyai keturunan, salah seorang malaikat Allah menggunakan ular untuk berbicara kepada si perempuan, Hawa, dan membujuknya untuk memberontak melawan perintah Allah. Kemudian perempuan itu berbicara kepada Adam suaminya, dan berhasil mengajak dia ikut menolak bimbingan Allah. (Kej. 3:1-6; Why. 12:9) Pada saat itu juga, Yehuwa melihat kebutuhan umat manusia di masa depan akan suatu pemerintahan ilahi yang baru. Maka, ketika berbicara kepada si pemberontak utama, malaikat yang menjadikan dirinya Setan si Iblis, Allah berkata, ”Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”—Kej. 3:15.
7 Namun, saudara mungkin bertanya, ”Bagaimana dapat dikatakan bahwa nubuat ini memaksudkan suatu pemerintahan yang baru?” Marilah kita menyelidikinya dan kita akan menemukan jawabannya. Ayat itu mengatakan bahwa akan ada permusuhan atau kebencian antara Setan dan ”perempuan” dan antara ”benih” atau anak-anak Setan dan ”benih” atau keturunan ”perempuan”. Pertama-tama, kita perlu mengetahui siapa yang dimaksudkan dengan ”perempuan”.
8 Ia bukanlah seorang perempuan dari bumi—tidak ada kebencian khusus dalam diri Setan terhadap perempuan manusia manapun. Maka yang dimaksudkan di sini adalah perempuan secara simbolik. Di buku terakhir dari Alkitab yaitu Wahyu, dikatakan bahwa perempuan ini ”berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya”. Guna membantu kita mengenalinya, perhatikan apa yang selanjutnya dikatakan oleh Wahyu mengenai putranya, ”Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhtaNya.”—Why. 12:1-5.
9 Siapakah ”anak ini”—”anak” pemerintahan—yang akan ”menggembalakan semua bangsa”, sebagai wakil Allah? Itu adalah Kerajaan Allah di tangan Yesus Kristus, sebagaimana akan kita buktikan nanti. Dan karena itu perempuan surgawi adalah organisasi Allah yang terdiri dari malaikat-malaikat yang setia, yang melahirkan Kerajaan Mesias. Jadi, ketika Adam dan Hawa memberontak terhadap pemerintahan Allah, Yehuwa mengambil prakarsa dan menetapkan suatu pemerintahan Kerajaan yang akan menjadi pendorong dan harapan bagi mereka yang mencintai kebenaran.
TERANG MENGENAI KERAJAAN BERKEMBANG
10, 11. (a) Kepada kerajaan-kerajaan manakah hamba-hamba Allah di zaman purba tidak menaruh kepercayaan, dan mengapa tidak? (b) ”Kota” manakah yang Allah persiapkan bagi mereka?
10 Secara bertahap Allah Yehuwa memberikan kepada hamba-hambaNya keterangan mengenai pemerintahan ini, dan menyebutkannya sebagai satu-satunya yang dapat diandalkan oleh umat manusia. Karena kekuasaan dari Yang Mahakuasa menjamin kepastian suksesnya, hamba-hamba Allah yang setia tidak menaruh kepercayaan pada kerajaan-kerajaan buatan manusia. Dengan terus terang mereka mengaku bahwa mereka menantikan pemerintahan Kerajaan surgawi Allah. Rasul Paulus umpamanya, menulis mengenai hal ini,
”Dalam iman mereka semua ini [hamba-hamba Allah yang setia sebelum Kekristenan] telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. . . . Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.”—Ibr. 11:13-16.
11 Apa sebenarnya ”kota” ini yang Allah persiapkan bagi hamba-hambaNya di zaman purba? Itu adalah kerajaan surgawi Allah, pemerintahan Allah. Marilah kita meninjau kembali persiapan-persiapan yang telah dilakukan untuk berdirinya pemerintahan Kerajaan itu. Seperti disebutkan di atas dalam surat Paulus kepada orang-orang Ibrani, hamba-hamba Allah di jaman dulu ”tidak memperoleh apa yang dijanjikan” mengenai Kerajaan. Janji apakah itu?
12-14. Janji-janji apakah mengenai pemerintahan Allah diberikan kepada Abraham, Ishak, Yakub, Yehuda dan Daud?
12 Di Kejadian 22:18 Yehuwa berjanji kepada Abraham, ”Oleh keturunanmulah [benihmu, NW] semua bangsa di bumi akan mendapat berkat.” Dalam suratnya kepada orang-orang Galatia, rasul Paulus menyebutkan Yesus Kristus sebagai benih Abraham. Melalui dia bangsa-bangsa akan memberkati diri sendiri. (Gal. 3:16) Janji yang sama mengenai ”benih” yang akan datang yang membawa berkat diberikan kepada Ishak, putra Abraham, dan Yakub, cucunya. (Kej. 26:3-5; 28:13, 14) Jadi sebagaimana diperlihatkan oleh janji-janji ini, ”benih” dari perempuan Allah akan datang melalui garis keturunan Ishak dan Yakub.
13 Perhatikan janji selanjutnya yang diberikan kepada putra Yakub, Yehuda, ”Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya [Syilo, NW], maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.” (Kej. 49:10) Yesus Kristus yang ’berasal dari suku Yehuda’ telah terbukti sebagai ’Syilo’, dan kepadanya ”akan takluk bangsa-bangsa”. Dan perhatikanlah bagaimana hal ini dijelaskan selanjutnya dalam Alkitab.—Ibr. 7:14.
14 Hampir 700 tahun sesudah janji kepada Yehuda itu, Yehuwa berkata mengenai Daud dari suku Yehuda, ”Aku telah mendapat Daud, hambaKu; Aku telah mengurapinya dengan minyakKu yang kudus, maka tanganKu tetap dengan dia, bahkan lenganKu meneguhkan dia. Aku menjamin akan adanya anak cucunya [benihnya, NW] sampai selama-lamanya, dan takhtanya seumur langit.” (Mzm. 89:21, 22, 30) Ketika Allah berfirman mengenai ”benih” dari Daud yang akan berdiri ”selama-lamanya”, dan ”tahtanya” yang berdiri ”seumur langit”, Ia sedang menunjukkan mengenai kekekalan dari pemerintahan Kerajaan di tangan penguasa yang diurapiNya, Yesus Kristus. Bagaimana kita mengetahuinya?
RAJA DARI PEMERINTAHAN ALLAH MUNCUL
15, 16. (a) Bagaimana kita tahu bahwa Yesus Kristus adalah ”benih” dari Daud? (b) Mengapa Yohanes dapat mengumumkan, ”Kerajaan surga sudah dekat”?
15 Nah, marilah kita pertimbangkan apa yang terjadi di abad pertama Masehi. Yehuwa mengutus malaikat Gabriel untuk memberitahu perawan Maria mengenai anak yang akan lahir baginya secara mujizat. ”Hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepadaNya takhta Daud, bapa leluhurNya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan KerajaanNya tidak akan berkesudahan.” (Luk. 1:31-33) Ketika Yesus lahir, ’malaikat Yehuwa’ berkata kepada para gembala bahwa orang inilah Mesias yang dijanjikan, Juruselamat dan Pemimpin itu.—Luk. 2:8-12.
16 Jadi, pemerintahan Allah mulai menjadi nyata di abad pertama. Pada waktunya, Yohanes Pembaptis mulai memberitakan, ”Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Mat. 3:1, 2) Mengapa Yohanes dapat berkata demikian? Karena calon Raja dari pemerintahan itu ada di tengah-tengah mereka. Setelah Yohanes membaptiskan Yesus, Allah mencurahkan Roh suciNya untuk mengurapi Yesus sebagai Pribadi yang akan menjadi raja dari pemerintahan surgawi. Maka selama tiga setengah tahun melayani, Yesus membuktikan diri layak menjadi raja dengan setia kepada Allah sampai mati, ketika si Ular mematuk tumitnya. (Kej. 3:15) Karena dibangkitkan kepada kehidupan di surga, Kristus sanggup melaksanakan kehendak Bapanya untuk ”meremukkan segala kerajaan” buatan manusia ”dan menghabisinya”, guna membuka jalan bagi pemerintahan Allah di bumi.—Dan. 2:44; Mat. 6:9, 10.
17. Penyingkapan-penyingkapan apakah lebih jauh diberikan mengenai susunan pemerintahan Allah?
17 Penyingkapan lebih jauh mengenai Pemerintahan ini adalah bahwa orang-orang lain dari antara umat manusia akan mendapat hak kehormatan untuk memerintah bersama Kristus sebagai raja-raja. Melalui Daniel, nabiNya, Allah menunjukkan bahwa mereka yang disebut ”orang-orang kudus” akan memerintah bersama PutraNya. (Dan. 7:13, 14, 27) Kristus, juga memberi janji yang sama kepada para rasulnya yang setia. (Luk. 22:28-30) Kepada orang-orang Kristen yang terurap di Galatia, rasul Paulus menjelaskan dalam suratnya, ”Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham.” Dengan demikian, Paulus menunjukkan bahwa walaupun Kristus adalah benih utama yang dijanjikan, Allah akan memilih orang-orang lain untuk bersama dengan dia menjadi ”ahli waris kerajaan”. (Gal. 3:16, 29; Yak. 2:5) Selaras dengan itu, Paulus menulis kepada Timotius, ”Jika kita bertekun, kitapun akan ikut memerintah dengan Dia.” (2 Tim. 2:12) Belakangan rasul Yohanes menulis mengenai mereka yang akan ”memerintah sebagai raja di bumi” bersama Yesus Kristus, sambil menyebutkan bahwa jumlah mereka 144.000.—Why. 5:10; 14:1-3.
SUATU HARAPAN YANG BERSINAR MENEMBUS KEGELAPAN
18-20. (a) Bagaimanakah seorang teknisi listrik dengan bagus meringkaskan tema dari Alkitab? (b) Hanya siapakah yang telah mengumumkan berita Kerajaan?
18 Bukankah sangat menakjubkan bagaimana Allah menyingkapkan maksud tujuanNya yang mulia untuk mendirikan suatu pemerintahan yang benar demi kefaedahan kekal bagi mereka yang mengasihiNya dan percaya kepadaNya? Namun, alangkah memalukan kegagalan para ulama dan para ahli teologia Susunan Kristen yang tidak setia karena tidak mengumumkan maksud tujuan ini kepada kawanan mereka! Dengan demikian maka orang-orang yang berada dalam kegelapan mental dan tanpa pengetahuan mengenai Kerajaan telah menaruh kepercayaan kepada pemerintahan manusia yang silih berganti, yang mengakibatkan kesedihan dan kekecewaan bagi mereka. Namun, apakah saudara menghargai berita Alkitab? Bagaimana saudara akan menjawab jika seseorang bertanya, ”Apakah tema utama dari Alkitab?”
19 Beberapa tahun yang lalu, salah seorang Saksi-Saksi Yehuwa yang bekerja sebagai teknisi listrik di suatu toko serba ada di Dayton, Ohio, mendapat kesempatan yang baik untuk memberi jawaban. Ia diminta oleh redaktur surat kabar dari toko itu untuk menulis suatu tinjauan dari buku yang paling menarik yang belum lama ia baca. Ia menulis,
”Aku tidak akan pernah selesai membaca buku ini selama hidupku. Kisahnya mulai dengan hancurnya sebuah tempat tinggal yang bagus oleh karena pemberontakan. Kemudian menyusul tragedi (peristiwa yang menyedihkan), bencana, kesedihan, pembunuhan dan kematian. Seraya keluarga itu bertambah besar, peralihan ke dalam keadaan putus asa dan kegelapan bertambah cepat. Abad berganti abad, bangsa-bangsa timbul dan tenggelam, ribuan tokoh berlalu satu demi satu, setiap emosi manusia, dari kebencian yang kejam dan biadab sampai kasih martir dihadapi. Kemudian, harapan yang mulai sebagai cahaya sayup-sayup perlahan-lahan menjadi kenyataan yang pasti. Pemerintahan yang sempurna akan membangun kembali tempat tinggal yang bagus itu. Penguasanya adalah Yesus Kristus, Sang Raja. Pemerintahannya, Kerajaan Allah. Keluarga tersebut, umat manusia. Bukunya adalah Alkitab!”
20 Alangkah bagusnya kesaksian yang diberikan oleh teknisi listrik itu mengenai Kerajaan Allah dan apa yang akan dilakukan oleh Kerajaan itu bagi umat manusia! Benar, pemerintahan Allah adalah satu-satunya harapan untuk menikmati hidup yang penuh arti dengan kebahagiaan yang sejati! Inilah berita yang terus diumumkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa di seluruh dunia dalam menggenapi nubuat Yesus, ”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Mat. 24:14) Ya, tidak lama lagi semua pemerintahan manusia akan berakhir—karena kegagalannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia. Ini akan menandai mulainya suatu susunan yang baru dan benar di bawah bimbingan dan pengawasan Raja surgawi, Yesus Kristus dan rekan-rekannya sebagai raja. Ah, betapa menakjubkan untuk menjadi rakyat dari pemerintahan Allah itu! Periksalah sebentar berkat-berkat yang menurut Alkitab akan dicurahkannya kepada umat manusia.
SUATU PEMERINTAHAN YANG MEMENUHI KEBUTUHAN MANUSIA
21, 22. (a) Bertentangan dengan usaha-usaha manusia, sukses apakah yang akan dicapai oleh Kerajaan itu dalam mengatasi masalah peperangan, kejahatan dan rasa takut? (b) Apakah pengaruh pemerintahan Allah atas binatang-binatang?
21 Di Mazmur 46:8, 9 [NW] kita diundang untuk memeriksa pekerjaan-pekerjaan Yehuwa, ”Mari, kamu sekalian, lihatlah kegiatan Yehuwa, bagaimana ia telah menetapkan peristiwa-peristiwa yang mencengangkan di bumi.” Dan apakah beberapa dari peristiwa-peristiwa yang menakjubkan ini? ”Ia menghentikan peperangan sampai ke ujung bumi.” Pemerintahan-pemerintahan manusia sama sekali gagal untuk menghentikan peperangan. Tetapi Allah tidak akan gagal untuk menciptakan perdamaian abadi, karena penulis mazmur berkata, ”Orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, . . . lenyaplah orang fasik.” (Mzm. 37:9, 10) Masyarakat manusia tidak akan memerlukan penjara-penjara, polisi, gembok pada pintu, ya, tidak ada rasa takut. Maka janji Allah adalah bahwa di bawah pemerintahan KerajaanNya, mereka yang hidup akan menikmati hidup itu, ”dengan tidak ada yang mengejutkan”.—Mi. 4:4.
22 Bahkan dewasa ini, orang-orang yang mempunyai sifat-sifat/kecenderungan-kecenderungan seperti binatang, dengan menerapkan Firman Allah dalam hidup mereka, telah belajar untuk hidup dalam damai dengan orang-orang lain. Firman Allah menunjukkan bahwa dalam pemerintahan Kerajaan, bahkan binatang-binatang akan hidup dalam damai. ”Serigala akan tinggal bersama domba”, kata Alkitab, ”anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya.” Pastilah, tak ada pemerintahan manusia yang bahkan dapat berharap untuk melaksanakan hal demikian!—Yes. 11:6.
23. Kuasa-kuasa apakah dari penguasa yang baru atas bumi akan menjamin kelimpahan makanan bagi semua warga Kerajaan?
23 Syarat penting lainnya untuk dunia semacam itu yang kita dambakan adalah bahwa akan ada cukup makanan bagi semua. Pemerintahan manusia telah gagal untuk melenyapkan kekurangan pangan dan kelaparan, tetapi pemerintahan Kerajaan tidak akan gagal. Ketika Yesus berada di bumi, ia telah memperlihatkan bahwa, dengan bantuan Roh suci Allah, ia mempunyai kuasa untuk mengendalikan angin, laut, tanam-tanaman dan ikan. (Mrk. 4:39; Mat. 21:19; Yoh. 21:6) Pikirkanlah, apa arti semuanya ini bila Kerajaan itu memerintah! Pengawasan yang sempurna atas iklim di seluruh bumi akan berarti tidak ada lagi paceklik. Hal ini akan menjamin berlimpahnya makanan bagi semua. Alkitab mengatakan, ”Biarlah tanaman gandum berlimpah-limpah di negeri, bergelombang di puncak pegunungan.”—Mzm. 72:16.
24-26. Apakah yang akan dilakukan oleh Kerajaan itu bagi yang sakit, yang lumpuh, yang tuli, bahkan bagi orang-orang yang mengalami proses menjadi tua?
24 Pemerintahan-pemerintahan manusia telah gagal untuk membebaskan keluarga manusia dari penyakit dan penderitaan, hal mana merupakan syarat penting agar dapat menikmati suatu kehidupan yang sungguh-sungguh bahagia. Tetapi, Yesus ketika di bumi, telah menyembuhkan segala macam penyakit dan segala macam cacat-tubuh. Hal ini memperlihatkan apa yang akan ia lakukan seluas dunia untuk menyediakan kesehatan dan kehidupan bagi semua warganya. Di bawah pemerintahan Kerajaannya akan ada penggenapan yang sungguh dari janji Alkitab, ”Tidak seorangpun yang tinggal di situ akan berkata: ’Aku sakit.’” (Yes. 33:24) Bahkan tak ada lagi rekening-rekening dokter dan dokter gigi! Tak ada lagi puskesmas, rumah-rumah sakit dan rekening-rekeningnya!
25 Proses menjadi tua dapat merupakan pengalaman yang paling menyedihkan sekarang. Sebagaimana ditulis oleh seorang wanita, ”Saya bukanlah tipe orang yang mudah merasa tertekan, tetapi kini saya mengalaminya dan saya tahu sebabnya, saya mulai jadi tua. Sebenarnya saya tidak begitu peduli dengan rasa sakit atau nyeri yang biasa dan demikian juga dengan penampilan saya. Dulu waktu masih muda saya cantik sekali tetapi sekarang tidak lagi. Muka saya penuh garis-garis dan kerutan-kerutan yang tidak dapat diperbaiki dengan pembedahan plastik, dan rambut saya sudah mulai memutih. . . . Bagaimana saya dapat menghilangkan kesedihan-kesedihan itu?”—New York Post, 23 Maret 1979.
26 Kebenarannya adalah bahwa hanya Kerajaan Allah satu-satunya obat yang mujarab bagi problem-problem seperti itu. Di bawah pemerintahannya, proses menjadi tua akan dibalik oleh kuasa Allah sehingga tubuh dan pikiran akan kembali muda menuju kesempurnaan! Akan terdapat kesehatan yang sempurna sehingga ’tubuh manusia mengalami kesegaran seorang remaja’. (Ayb. 33:25) Keadaan-keadaan akan menjadi seperti dilukiskan di Yesaya 35:5, 6, ”Mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai.”
27. Apakah buktinya bahwa bahkan kematian akan ditaklukkan?
27 Namun, seseorang mungkin berkata, ”Bila orang tidak akan sakit dan menjadi tua, mereka tidak akan mati.” Memang benar. Itulah yang sungguh akan terjadi. Pemilik-pemilik perusahaan pemakaman harus mencari pekerjaan lain, karena Allah berjanji, ”Maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan.” (Why. 21:4; Yes. 25:8) Penulis mazmur berkata mengenai Yehuwa, ”Engkau yang membuka tanganMu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup.” (Mzm. 145:16) Coba pikirkan, apa artinya semua ini! Kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan yang layak dari tiap orang akan dipenuhi, dan ini akan jauh lebih baik dari yang kita bayangkan sekarang sebagai manusia yang tidak sempurna.
28, 29. (a) Berkat-berkat apa lagi yang telah lama dirindukan, akan diwujudkan oleh Kerajaan itu? (b) Apakah buktinya bahwa yang mati akan dibangkitkan? (Luk. 7:11-15; 8:49-56)
28 Betapa gembiranya! Di bawah keadaan yang adil dan benar dari pemerintahan Kerajaan, anak-anak akan diberi kesempatan untuk belajar dan bertumbuh menjadi sempurna, bebas dari perasaan takut akan peperangan dunia dan dari bahaya kejahatan di jalan-jalan. Tak akan ada lagi kecemasan untuk jadi korban ketagihan obat-obat bius atau pengaruh yang merusak dari pergaulan yang buruk. Setiap orang akan mendapat kesempatan untuk memperkembangkan sepenuhnya kesanggupan dan bakat-bakatnya, dan akan ada kegiatan yang menyenangkan dan yang sangat berguna bagi semua orang. Nabi Yesaya melukiskan apa yang dapat dilakukan oleh pemerintahan Kerajaan itu, dengan berkata, ”Mereka akan mendirikan rumah-rumah dan mendiaminya juga; mereka akan menanami kebun-kebun anggur dan memakan buahnya juga. . . . sebab umur umatKu akan sepanjang umur pohon, dan orang-orang pilihanKu akan menikmati pekerjaan tangan mereka.”—Yes. 65:17-25.
29 Di sinilah terdapat janji mengenai martabat dan tujuan bagi setiap pria, wanita dan anak-anak. Cara hidup yang lama akan lenyap dari ingatan. Orang akan membangun, menanam dan menuai apa yang tetap menjadi miliknya. Anak-anak akan dibesarkan dalam lingkungan yang tenang dan sehat. Bahkan yang mati akan dibangkitkan! (Yoh. 5:28, 29) Para ayah, ibu, saudara laki-laki dan perempuan, paman dan bibi, teman-teman dan tetangga-tetangga mulai dari zaman Habel sampai waktu sekarang ini, mereka semua akan dipersatukan kembali di bumi ini. Betapa menyenangkan hari itu!
30. (a) Dengan perantaraan apakah maksud tujuan Allah semula bagi bumi akan dilaksanakan? (b) Harapan Kerajaan itu mendorong saudara untuk melakukan apa?
30 Tak ada pemerintahan manusia yang berani menjanjikan hasil-hasil demikian bagi warga-warganya. Hanya Allah yang dapat menjamin penggenapan dari janji-janji demikian. Terutama sekali, di bawah pemerintahan Kerajaan seluruh umat manusia akan dipersatukan dalam ibadat kepada Yehuwa. Di bawah bimbingan surgawiNya, bumi ini akan berangsur-angsur diubah menjadi firdaus sedunia, suatu taman Eden seluas bumi. Dan semua yang hidup akan menikmati kesehatan yang sempurna dan hidup kekal di bawah Kerajaan Allah. Sungguh harapan yang menakjubkan! Dan didasarkan pada sumber yang paling dapat dipercaya, Allah Yehuwa sendiri.