-
Melayani dengan Loyal sebagai Rekan Sekerja dalam KebenaranMenara Pengawal—1984 (No. 62) | Menara Pengawal—1984 (No. 62)
-
-
”Saudaraku yang kekasih, engkau bertindak sebagai orang percaya [dengan setia, Bode], di mana engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka adalah orang-orang asing. Mereka telah memberi kesaksian di hadapan jemaat tentang kasihmu. Baik benar perbuatanmu, jikalau engkau menolong mereka dalam perjalanan mereka, dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah. Sebab karena namaNya mereka telah berangkat dengan tidak menerima sesuatupun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah [orang-orang kafir, Bode]. Kita wajib menerima orang-orang yang demikian, supaya kita boleh mengambil bagian dalam pekerjaan mereka [menjadi kawan bekerja bersama-sama, Bode] untuk kebenaran.”—3 Yohanes 5-8.
-
-
Melayani dengan Loyal sebagai Rekan Sekerja dalam KebenaranMenara Pengawal—1984 (No. 62) | Menara Pengawal—1984 (No. 62)
-
-
12. (a) Cara bagaimana orang-orang Kristen yang berkeliling harus diantarkan dalam perjalanan mereka? (b) Demi kepentingan nama siapa saudara-saudara ini pergi? (c) Apa pertentangan antara cara memperlakukan saudara-saudara yang setia dengan orang-orang yang murtad?
12 Sang rasul menganjurkan Gayus untuk mengantarkan orang-orang Kristen yang berkeliling ini ”dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah”, yang dalam dinasNya mereka mengerahkan tenaga. Mereka harus dibekali dengan hal-hal seperti makanan dan uang untuk perjalanan. (Titus 3:13) Saudara-saudara ini seharusnya dibantu karena mereka telah pergi demi ”nama itu”, menurut ayat Yunani. Di sini Yohanes jelas memaksudkan nama Allah yang tidak ada bandingnya, Yehuwa, karena ia menganjurkan agar mereka diantarkan ”dengan suatu cara yang berkenan kepada Allah”. (Bandingkan New World Translation; Kingdom Interlinear Translation; RS.) Meskipun guru-guru keliling yang murtad tidak perlu diterima dengan ramah, saudara-saudara setia yang berkunjung ini patut diperlakukan sebagai saksi-saksi yang loyal dari Allah Yehuwa dan PutraNya.—Yesaya 43:10-12; Kisah 1:6-8; 2 Yohanes 9-11.
13. (a) Fakta bahwa musafir-musafir Kristen ini ”tidak menerima sesuatupun” dari orang kafir, berarti apa? (b) Maka bagaimana orang-orang lain dapat menjadi ”rekan-rekan sekerja dalam kebenaran”?
13 Musafir-musafir Kristen yang bekerja keras ini ”tidak menerima sesuatupun dari orang kafir”. Seperti rasul Paulus, mereka jelas sekali ingin ”memberitakan Injil tanpa upah” dengan tidak memberikan beban keuangan kepada orang-orang yang mereka beritakan kebenaran. (1 Korintus 9:18; 2 Korintus 11:7; 1 Tesalonika 2:9) Karena saudara-saudara ini telah pergi demi nama Yehuwa dan memberitakan ”Injil” kepada orang-orang Kafir tanpa menerima bantuan materi dari mereka, rekan-rekan Kristen ”wajib menerima [penginjil-penginjil] yang demikian”. Dengan membantu mereka, para penyembah Yehuwa yang rela memberi tumpangan ini memainkan peranan penting dalam meneruskan kepentingan-kepentingan Kekristenan. Dengan demikian mereka terbukti sebagai ’rekan-rekan sekerja dalam kebenaran’. Semangat yang sama menggerakkan Saksi-Saksi Yehuwa dewasa ini.
-