”Sesungguhnya Yehuwa Datang Dengan Beribu-ribu Orang KudusNya”
”Sesungguhnya Tuhan [Yehuwa] datang dengan beribu-ribu orang kudusNya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan.”—Yudas 14, 15.
1. Sebagai Hakim yang Agung, bagaimana hendaknya kita memandang Yehuwa?
YEHUWA, Hakim yang Agung, patut dihormati. (Yesaya 33:22) Namun banyak orang sangat tidak menghormatiNya. Orang-orang yang berbuat salah dan angkuh itu mencakup ”orang-orang fasik” yang disebutkan Yudas, sang murid, dalam suratnya yang terilham. Tetapi, tidak seorang pun mengabaikan Allah dan luput dari hukuman, karena tidak diragukan lagi ’Yehuwa akan datang hendak menghakimi semua orang fasik’.—Yudas 14, 15; Ayub 9:1-4.
2. (a) Sampai sejauh ini pembahasan dari surat Yudas telah menarik perhatian kita kepada pokok-pokok apa? (b) Nasihat Yudas selanjutnya hendaknya menggerakkan kita untuk berbuat apa?
2 Pembahasan kita sebelumnya mengenai surat Yudas menekankan perlunya menentang guru-guru palsu dan orang-orang yang akan akan mencemarkan tubuhnya, tetapi kita harus mengindahkan peringatan-peringatan Alkitab dan merespektir wewenang yang ditetapkan oleh Allah. (Yudas 1-10) Kini semoga nasihat Yudas selanjutnya menambah respek kita kepada Hakim yang Agung sehingga kita akan berdiri teguh di antara saksi-saksiNya sambil mengingat harapan hidup kekal.
”Celakalah Mereka”
3. Kain bersalah dalam hal apa?
3 Mengenai ”orang-orang fasik” yang melawan Yehuwa, Yudas menulis,
”Celakalah mereka, karena mereka mengikuti jalan yang ditempuh Kain dan karena mereka, oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam, dan mereka binasa karena kedurhakaan seperti Korah.” (Yudas 11)
Dengan mengatakan ”celakalah mereka”, Yudas menyatakan bahwa bencana akan menimpa ”orang-orang fasik” yang telah menyelusup ke dalam sidang umat Yehuwa. (Bandingkan Lukas 11:42-47, 52.) Orang-orang itu ”mengikuti jalan yang ditempuh Kain”. Allah berkenan kepada Habel dan korbannya berupa daging dan darah binatang, sedangkan korban yang tidak berdarah dari Kain, yang dipersembahkan dengan semangat yang tidak baik, ditolak. Kain kurang iman dan tidak merespektir kemuliaan atau martabat yang dianugerahkan Allah kepada Habel. Karena iri hati dan dengki, Kain bahkan mengabaikan peringatan ilahi dan membunuh saudaranya.—Kejadian 4:2-8; Ibrani 11:4; 1 Yohanes 3:12.
4. (a) Apa ’jalan Kain’ itu? (b) Mengapa hendaknya saudara menghindari ’jalan Kain’?
4 Yang terutama, Kain tidak memperlihatkan respek untuk Yehuwa, dan haluannya yang tanpa respek itu disebut ’jalan yang ditempuh Kain’. Tindakannya yang menantang dan motifnya yang jahat, semuanya salah, demikian pula pada jaman sekarang dengan setiap orang yang mengaku sebagai salah seorang Saksi Yehuwa tetapi yang berusaha untuk mengubah kasih karunia Allah menjadi alasan untuk melampiaskan hawa nafsu. Setiap orang sedemikian menempuh ”jalan” Kain. Seperti Kain, yang membenci dan membunuh saudaranya, orang-orang sedemikian adalah ’pembunuh-pembunuh manusia’ karena mereka membenci orang-orang Kristen yang setia yang telah ditinggikan oleh Yehuwa dengan dinasNya. (1 Yohanes 3:15) Allah mengutuk Kain, dan pada waktu Air Bah keturunannya disapu bersih. Demikian pula, ”celakalah” bagi mereka yang mengikuti ’jalan Kain’ karena hal itu tidak menyenangkan Yehuwa dan mengakibatkan kebinasaan.
5. (a) Haluan apa yang ditempuh Bileam? (b) Pada jaman Yudas siapa yang ”menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam”? (c) Apa yang akan terjadi atas setiap orang yang kini berusaha untuk merusak umat Yehuwa dengan ajaran-ajaran palsu dan pemuasan hawa nafsu yang bersifat binatang?
5 Orang-orang fasik yang menajiskan tubuh juga ”oleh sebab upah, menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam”. Karena tertarik kepada upah yang berulang kali ditawarkan oleh Balak, Raja Moab, Bileam tiga kali berusaha mengutuk orang-orang Israel. Tetapi Yehuwa selalu mengubah kutukan itu menjadi berkat. Karena itu, Bileam yang tamak memberi saran kepada Balak bahwa jika orang-orang Israel dapat dibujuk kepada agama palsu dan menuruti hawa nafsu seperti binatang, Allah akan mengutuk bahkan umatNya sendiri. Saran yang jahat ini diikuti, dan karena orang-orang Israel melampiaskan hawa nafsu mereka, 24.000 orang di antara mereka terbunuh oleh suatu tulah dan hukuman langsung yang didatangkan Allah. (Bilangan 22:1–25:9; Wahyu 2:14) Belakangan, Bileam sendiri mati di tangan orang-orang yang telah ia coba kutuki. (Bilangan 31:8) Demikian pula, bencana akan menimpa setiap orang yang mengaku Saksi Yehuwa tetapi yang tamak dan berusaha merusak umat Yehuwa dengan ajaran palsu dan menuruti hawa nafsu binatang. Sudah ada contoh-contoh tentang hal ini pada jaman modern, dan saksi-saksi Yehuwa yang berbakti dan setia hendaknya waspada!
6, 7. (a) Korah orang Lewi itu bersalah dalam hal apa? (b) Apa yang terjadi atas Korah dan mereka yang bergabung dengannya? (c) Bagaimana hendaknya kita memandang ”kedurhakaan”?
6 Contoh peringatan lain yang disebutkan oleh Yudas ialah dari Korah, orang Lewi itu, yang ’mendurhaka’. Karena didorong oleh ambisi, Korah melontarkan tuduhan palsu bahwa Musa secara mementingkan diri telah mengatur agar saudaranya sendiri, Harun, menjadi imam besar, dan menuduh Harun telah merampas kehormatan keimaman bagi diri sendiri dan keluarganya. Korah tidak merespektir kehormatan atau wibawa yang dianugerahkan Allah kepada Harun dan putra-putranya, tetapi memberontak terhadap keputusan pelantikan Allah.
7 Meskipun Korah dan beberapa orang dari suku Ruben yang ditarik ke pihaknya telah diselamatkan keluar dari Mesir, mereka tidak pernah memasuki Negeri Perjanjian. Sebaliknya, tanah membelah dan beberapa dari mereka dikuburkan hidup-hidup, sedangkan yang lainnya dibakar sampai mati dengan api dari Yehuwa. Kemudian, 14.700 orang Israel yang bersungut-sungut terhadap hukuman Allah ini mati ditimpa suatu tulah dari Yehuwa. (Bilangan pasal 16) Pelaksanaan hukuman Allah terhadap ”orang-orang fasik” yang memberontak begitu pasti sehingga Yudas mengatakan bahwa mereka ”binasa”. Hal itu benar-benar mendorong kita untuk menghindari ”kedurhakaan”!
8. Contoh-contoh peringatan dari Kain, Bileam dan Korah mempunyai makna apa dewasa ini?
8 Ya, bencana pasti akan menimpa setiap orang yang menempuh haluan pemberontakan terhadap Yehuwa dan penyelenggaraan organisasiNya. Yudas memperlihatkan bahwa ”celakalah” mereka yang kekurangan kasih dan iman (seperti Kain), yang (seperti Bileam) ingin sekali dibayar untuk ajaran-ajaran yang mendukung pelampiasan hawa nafsu, dan yang (seperti Korah) tidak merespektir wewenang yang dianugerahkan oleh Allah. Dan kata-kata Yudas sungguh-sungguh memberi peringatan keras bagi setiap orang yang mengaku sebagai Saksi Yehuwa namun yang mempunyai sikap suka mengritik atau tidak merespektir penyelenggaraan teokratis dari Allah bagi jaman kita.
Peringatan dengan Perbandingan
9. Apa maksudnya persamaan antara guru-guru palsu yang fasik dengan ”batu karang yang tersembunyi di bawah air”?
9 Yudas memberikan peringatan selanjutnya, menyatakannya dengan perbandingan,
”Mereka inilah noda [batu karang yang tersembunyi di bawah air, NW] dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka [gembala-gembala, NW] tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali. Mereka bagaikan ombak laut yang ganas, yang membuihkan keaiban mereka sendiri; mereka bagaikan bintang-bintang [yang mengembara, BIS; tanpa arah tertentu, NW] yang baginya telah tersedia tempat di dunia kekelaman untuk selama-lamanya.” (Yudas 12, 13)
Antara lain, guru-guru palsu itu bagaikan ”batu karang yang tersembunyi di bawah air”. Orang-orang tersebut pura-pura mengasihi orang-orang yang percaya dan karena itu bagaikan batu karang yang bergerigi di bawah air yang dapat merobek dan membunuh orang yang berenang atau menghancurkan kapal. Jika Saksi-Saksi Yehuwa tidak terus ”berjuang untuk mempertahankan iman”, guru-guru yang menipu demikian dapat mengakibatkan orang-orang yang goyah ’kandas imannya’.—1 Timotius 1:19.
10. (a) ”Perjamuan kasih” dari orang-orang Kristen yang mula-mula dapat berbentuk apa, dan dengan motif apa ”orang-orang fasik” menghadirinya? (b) Apa yang harus dihindari pada pertemuan-pertemuan ramah tamah di antara Saksi-Saksi Yehuwa?
10 ”Orang-orang fasik” itu sering menghadiri ”perjamuan kasih” dari orang-orang Kristen. Kejadian-kejadian sedemikian mungkin berupa jamuan makan dari orang-orang Kristen yang kaya secara materi yang mengundang saudara-saudara seiman mereka yang kurang berada. Tetapi orang yang akan mencemarkan tubuh menghadirinya dengan motif-motif yang keji. (Bandingkan 2 Petrus 2:13.) Demikian pula, ada orang-orang dewasa ini yang mencoba mengubah pertemuan-pertemuan ramah tamah di antara Saksi-Saksi Yehuwa menjadi kesempatan untuk makan, minum secara berlebihan, disertai nyanyian dan dansa-dansi duniawi. Hendaknya saksi-saksi Kristen yang setia jangan sekali-kali membiarkan hal ini terjadi pada pertemuan-pertemuan ramah tamah mereka.
11. (a) Guru-guru palsu yang fasik adalah gembala-gembala macam apa? (b) Sikap apa hendaknya dimiliki orang-orang Kristen yang loyal terhadap guru-guru palsu sedemikian dewasa ini?
11 Guru-guru palsu yang fasik juga bagaikan gembala-gembala yang menipu dan mengorbankan kawanan itu untuk melengkapi dan memberi makan diri mereka sendiri. Mereka berusaha menyimpangkan orang-orang yang goyah kepada haluan yang sesat dan tidak memberi mereka makanan rohani yang baik. (Bandingkan Yehezkiel 34:7-10.) Betapa pentingnya agar orang-orang Kristen yang loyal menentang pandangan-pandangan dari guru-guru palsu sedemikian dewasa ini!
12. Bagaimana guru-guru palsu pada jaman Yudas sama seperti awan-awan yang tidak berair, yang berlalu ditiup angin?
12 Guru-guru palsu dari jaman Yudas juga bagaikan awan-awan yang memperdayakan, menjanjikan banyak hujan yang dibutuhkan, tetapi ternyata sama sekali tidak mengandung air dan berlalu ditiup oleh angin. Orang-orang itu dibawa oleh angin kesalahan, dan karena bagaikan ”awan yang tak berair” mereka secara rohani kosong dan tidak menguntungkan. Semoga Saksi-Saksi Yehuwa waspada terhadap guru-guru palsu yang angkuh demikian.
13. Mengapa guru-guru palsu itu bagaikan pohon-pohon yang tidak berbuah yang ”dua kali mati” dan ”terbantun dengan akar-akarnya”?
13 Karena kekurangan buah-buah dari roh suci Allah, orang-orang yang jahat itu bagaikan pohon-pohon tanpa buah pada musim gugur, pada akhir dari musim buah-buahan. Mereka seperti pohon-pohon yang ”dua kali mati” (Bode) atau ”mati sama sekali”. Orang-orang itu ”menyelusup” ke dalam sidang dengan pura-pura aktif secara rohani setelah dibaptis dengan resmi dalam air. Tetapi karena mereka tidak menghasilkan buah untuk kemuliaan Allah, mereka harus diperlakukan sama seperti pohon-pohon buah-buahan yang tidak menghasilkan apa-apa di Palestina purba. Pohon-pohon ini dicabut dan dimusnahkan untuk menghindari pajak atas pohon buah-buahan. ”Terbantun dengan akar-akarnya” jelas memperlihatkan bahwa guru-guru murtad yang tidak bertobat itu menghadapi kebinasaan.
14. Bagaimana guru-guru palsu itu seperti ”ombak laut yang ganas”?
14 Karena guru-guru palsu itu tidak memiliki roh suci Allah, mereka juga bagaikan ”ombak laut yang ganas”. Mereka seganas gelombang-gelombang laut yang bergolak yang mengaduk lumpur dan ganggang laut. Sama seperti itu, orang-orang yang gelisah dan bersifat binatang rupanya membual dalam pernyataan-pernyataan tentang iman, tetapi tindakan-tindakan dan ajaran-ajaran mereka yang fasik menyingkapkan bahwa mereka adalah pedosa-pedosa yang najis dengan alasan untuk merasa malu.—Yesaya 57:20, 21.
15. Guru-guru palsu itu sama seperti bintang-bintang macam apa, dan apa yang tersedia bagi mereka?
15 Karena guru-guru palsu itu tidak mempertahankan haluan yang teguh dalam kebenaran, mereka bagaikan ”bintang-bintang yang mengembara”. Tentu, pelayaran yang berpedoman pada bintang-bintang akan mustahil jika bintang-bintang tersebut mengembara tidak menentu. Demikian pula, seperti bintang-bintang yang tidak mempunyai ”arah tertentu”, orang-orang yang murtad itu tidak dapat dipercaya untuk bimbingan rohani yang sehat. Bagi terang yang palsu demikian Allah tidak ’menyediakan’ apa-apa kecuali ”kekelaman” abadi, dan ini berarti kebinasaan kekal mereka. Sesungguhnya, untuk banyak alasan, saksi-saksi Kristen yang setia dari Yehuwa sama sekali menentang guru-guru palsu dan doktrin-doktrin mereka.
Yehuwa Bertindak untuk Menghakimi
16. Siapakah Henokh, dan apa yang ia nubuatkan?
16 Sebagai bukti bahwa Yehuwa akan bertindak terhadap orang-orang yang fasik, Yudas mengatakan,
”Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: ’Sesungguhnya Tuhan [Yehuwa] datang dengan beribu-ribu orang kudusNya, hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan.’” (Yudas 14, 15)
Dihitung dari Adam, manusia pertama, Henokh adalah ”keturunan ketujuh”. Di antaranya terdapat Set, Enos, Kenan, Mahalalel dan Yared. (Kejadian 5:3-18) ”Henokh hidup bergaul [berjalan, NW] dengan Allah”, menempuh haluan selaras dengan kebenaran yang disingkapkan. (Kejadian 5:24; Ibrani 11:5) Henokh dikelilingi oleh kenajisan rohani, tetapi ia dengan berani melayani sebagai nabi Allah.
17. Bagaimana Yudas mengetahui tentang nubuat Henokh?
17 Bagaimana Yudas mengetahui tentang nubuat Henokh tidak diungkapkan. Hal ini tidak disebutkan sebelumnya dalam Kitab-Kitab yang diilhami ilahi. Mungkin Yesus mengutip nubuat Henokh dalam suatu khotbah dan kemudian ini diteruskan secara lisan. Tetapi tidak ada bukti bahwa Yudas mengutip pernyataan serupa yang terdapat dalam suatu Kitab Henokh yang diragukan keasliannya. Karena Yudas menulis di bawah ilham ilahi, nubuat Henokh yang dimasukkan ke dalam suratnya membuktikan keaslian dari kata-kata tersebut.
18. (a) Mengapa dapat dikatakan bahwa Henokh bernubuat juga tentang guru-guru palsu dari jaman Yudas? (b) Menurut nubuat Henokh, bagaimana Hakim yang Agung akan berurusan dengan mereka yang memperlakukan Dia tanpa respek?
18 Henokh ’juga bernubuat tentang [guru-guru palsu dari jaman Yudas]’ jelas memperlihatkan bahwa apa yang ia nubuatkan berkenaan pedosa-pedosa yang semula juga berlaku atas mereka. Yehuwa, Hakim yang Agung, yang tidak direspektir oleh orang-orang yang fasik atau tercela, akan menjatuhkan hukumanNya yang setimpal atas mereka. Dalam melakukan hal itu, Yehuwa akan datang dengan ”datang dengan beribu-ribu orang kudusNya”, yaitu, malaikat-malaikat yang benar dalam jumlah yang besar sekali. (Bandingkan Ulangan 33:2; Daniel 7:9, 10.) Pribadi yang utama dari ’ribuan orang kudus’ tersebut ialah Mesias, dan melalui dia Yehuwa datang serta menjatuhkan hukuman.—Lukas 1:35; Yohanes 5:27; Kisah 17:30, 31.
19. (a) Sama seperti orang-orang jahat pada jaman Henokh, bagaimana ”orang-orang fasik” mengucapkan ”kata-kata nista” terhadap Yehuwa? (b) Apa yang pasti akan menimpa orang-orang fasik yang mencemarkan tubuh? (c) Jadi bagaimana hendaknya Saksi-Saksi Yehuwa bertingkah laku?
19 Yehuwa memberikan orang-orang yang fasik atau yang tercela itu banyak sekali kesempatan untuk memperlihatkan kesalahan mereka, seperti melalui ’pelampiasan hawa nafsu’. Dengan perbuatan-perbuatan dan kata-kata mereka yang keji, kefasikan mereka menjadi nyata dan atas dasar itu mereka terbukti bersalah, kemudian ’dijatuhkan hukuman’ oleh Allah. Sama seperti orang-orang jahat pada jaman Henokh mengucapkan ”kata-kata nista” terhadap Allah, demikian pula ”orang-orang fasik” itu mengabaikan kekuasaan dan menghujat orang-orang yang telah dikaruniai kemuliaan tertentu oleh Yehuwa. (Yudas 8-10) Jadi mereka mengucapkan ”kata-kata nista” terhadap Yehuwa dan dihukum. Untuk menggenapi nubuat Henokh, Allah menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik dalam air bah jaman Nuh. Maka, pelaksanaan hukuman ilahi terhadap orang-orang fasik yang mencemarkan tubuh sudah pasti, dan Saksi-Saksi Yehuwa dapat berharap untuk melihat pelaksanaan hukuman yang serupa pada jaman sekarang. Maka, tentu kita harus menjaga tingkah laku dan kata-kata kita agar dapat menyenangkan Allah dan luput dari kebinasaan.
Jauhkan Cakap Besar dan Sifat Bersungut-sungut
20. Bagaimana hendaknya hamba-hamba Yehuwa memandang sungut-sungut dan keluhan dari ”orang-orang fasik”?
20 Yudas menyebutkan sifat-sifat fasik lainnya dengan menulis,
”Mereka itu orang-orang yang menggerutu dan mengeluh tentang nasibnya, hidup menuruti hawa nafsunya, tetapi mulut mereka mengeluarkan perkataan-perkataan yang bukan-bukan [cakap besar, Bode] dan mereka menjilat [menyanjung-nyanjung, BIS] orang untuk mendapat keuntungan.” (Yudas 16)
Orang-orang Kristen saksi-saksi dari Yehuwa dinasihati untuk ’melakukan segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut’. (Filipi 2:14, 15) Tetapi ”orang-orang fasik” itu adalah ”orang-orang yang menggerutu” sama seperti orang-orang Israel yang bersungut-sungut terhadap Musa dan Harun dan akibatnya harus mati di padang belantara karena mereka sebenarnya bersungut-sungut terhadap Allah. (Bilangan 14:1-38; 1 Korintus 10:10) Orang-orang yang bersifat binatang juga ”mengeluh tentang nasibnya”, sama seperti orang-orang duniawi yang miskin yang mungkin mengeluh karena mereka tidak kaya, dan sebagainya. Tentu, sama seperti orang-orang Kristen sejati pada jaman Yudas, Saksi-Saksi Yehuwa jaman sekarang bersandar pada hikmat surgawi dan bantuan dari roh Allah untuk menahan keadaan-keadaan yang sukar. Semoga kita sekali-kali tidak menjadi seperti orang-orang fasik yang bersungut-sungut pada jaman Yudas!
21. (a) Bagaimana ”orang-orang fasik” ”hidup menurut hawa nafsunya”? (b) Bagaimana orang-orang yang keras kepala itu ”menyanjung-nyanjung orang untuk mendapatkan keuntungan”, dan mengapa hal itu salah?
21 Orang-orang yang keras kepala itu ”hidup menuruti hawa nafsu”, dikuasai oleh keinginan hawa nafsu mereka yang imoral dan bukannya perintah-perintah Allah atau PutraNya. (Bandingkan Yakobus 4:1-3.) Dan seraya ”mulut mereka mengeluarkan cakap besar”, atau ”memuji-muji diri sendiri” (BIS), mereka memilih beberapa orang yang mereka puji-puji secara tidak tulus. (Bandingkan Mazmur 140:12; Titus 1:10, 11; 2 Petrus 2:18, 19.) Orang-orang yang imoral itu ”menyanjung-nyanjung orang untuk mendapat keuntungan”. Mereka berusaha mencari muda dan mendapatkan dukungan dari mereka yang kaya, terkemuka, atau yang lain-lain, sambil berharap untuk mendapatkan keuntungan materi atau sosial. Tetapi hal ini sangat mementingkan diri dan membutakan orang-orang yang berbuat salah itu terhadap tujuan saleh yang lebih luhur yaitu mendapatkan perkenan Yehuwa. Jadi mereka gagal untuk merespektir Hakim yang Agung dan dengan demikian akan mendapat hukuman kebinasaan dari padaNya.
22. Seperti telah dibahas sejauh ini, apa yang disampaikan Yudas demi kefaedahan kita, dan apa yang dimuat dalam kata-kata penutupnya?
22 Yudas dengan terus terang mendesak saudara-saudara seimannya agar ”tetap berjuang untuk mempertahankan iman”. Ia menunjuk kepada peringatan-peringatan Alkitab terhadap imoralitas, pemberontakan dan sungut-sungut, dan ia merasa pasti terhadap pelaksanaan hukuman ilahi. Sepatutnyalah Saksi-Saksi Yehuwa memikirkan hal-hal itu! Seperti yang akan kita lihat [dalam Brosur berikut], kata-kata penutup dari Yudas, yang memuat permohonan sepenuh hati, juga sangat berarti bagi para penyembah Yehuwa.
Dapatkah saudara menjawab pertanyaan-pertanyaan ini?
□ Apa ’jalan Kain’ itu, dan mengapa umat Yehuwa harus menghindarinya?
□ Siapa ”menceburkan diri ke dalam kesesatan Bileam”, dan mengapa hendaknya saudara menghindarinya?
□ Contoh peringatan apa yang ada dalam hal Korah orang Lewi itu?
□ Bagaimana ”orang-orang fasik” yang dibahas Yudas sama dengan pohon-pohon yang tidak menghasilkan buah yang harus ”dua kali mati” dan ”yang terbantun dengan akar-akarnya”?
□ Apa yang dinubuatkan Henokh, dan kata-katanya hendaknya menggerakkan kita untuk berbuat apa?
□ Atas dasar nasihat Yudas, sikap apa hendaknya kita miliki terhadap bersungut-sungut dan ”menyanjung-nyanjung orang untuk mendapat keuntungan”?
[Gambar di hlm. 28]
Guru-guru palsu yang tidak bertobat menghadapi kebinasaan sama seperti pohon-pohon buah-buahan yang tidak menghasilkan apa-apa dicabut