Saat ”Pelacur Besar” Dihukum Sudah Dekat
”[Mereka] akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.”—Why. 17:16.
1, 2. Keterangan apakah yang Allah berikan kepada hamba-hambaNya dan mengapa?
SANG Pencipta, Allah Yehuwa mengetahui dengan tepat apa yang akan terjadi di masa depan. Dialah ”yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian”. (Yes. 46:10) Ia ”Yang Mahatinggi” mengetahui secara terperinci ”akhir” dari sistem dunia ini dalam ’sengsara besar’ yang akan datang. (Ayb 37:16; Mat. 24:21) Karena Ia adalah Allah yang pengasih, Ia menyingkapkan perincian ini secukupnya kepada orang-orang yang melayaniNya dengan loyal agar mereka diberi penerangan yang sepatutnya, dikuatkan dan dilindungi. Alkitab menyatakan, ”Sungguh, Tuhan ALLAH [Yehuwa, NW] tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusanNya kepada hamba-hambaNya, para nabi.”—Am. 3:7.
2 Jadi, Allah memberi hamba-hambaNya yang rendah hati pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang-orang lain. Seperti yang dikatakan oleh rasul Paulus, ”Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, . . . Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh.” (1 Kor. 2:8-10) Sebab lebih dahulu memperoleh pengetahuan dari Yehuwa, hamba-hambaNya diperlengkapi—sebenarnya ditugaskan oleh Allah—untuk memberitakan ke seluruh dunia, peringatan mengenai akhir yang mendekat dari sistem sekarang ini, bersama dengan berita penghiburan mengenai orde baru.—Mat. 24:14.
3. Apakah hamba-hamba Yehuwa akan mengetahui apabila ’sengsara besar’ sungguh-sungguh telah mulai terjadi?
3 Karena Yehuwa memberikan hamba-hambaNya yang loyal pengetahuan di muka mengenai akhir dari sistem sekarang, apakah ini mencakup pengetahuan yang memungkinkan mereka mengerti apabila ’sengsara besar’ sungguh-sungguh telah mulai? Ya. Apa buktinya? Ini menyangkut pelaksanaan hukuman Allah atas apa yang Alkitab sebut ”Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi”. (Why. 17:5) Dan, sekarang juga peristiwa-peristiwa sudah terjadi untuk mempersiapkan jalan bagi pelaksanaan hukuman itu!
4. Mengapa berfaedah untuk mengetahui apa yang terjadi atas Babel purba?
4 Siapakah pelacur simbolik ini yang disebut dalam Alkitab? Bagaimana dapat dikatakan bahwa peristiwa-peristiwa yang menjurus kepada pembinasaannya sedang terjadi? Kita dapat belajar banyak mengenai hal-hal ini dengan mengingat Babel yang lain, imperium dunia yang berkuasa lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Apa yang terjadi dengan Babel purba itu sebenarnya lebih dari pada sekedar suatu sejarah. Peristiwa itu memiliki persamaan nubuat yang luar biasa dengan apa yang segera akan menimpa ”pelacur besar” di zaman kita.—Why. 17:1.
”BABEL BESAR” PURBA
5. Mengapa Nebukhadnezar rupanya mempunyai alasan untuk menyombongkan diri?
5 ”Bukankah itu Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?” (Dan. 4:30) Demikianlah raja Babel, Nebukhadnezar, menyombongkan diri, lebih dari enam abad sebelum Masehi. Rupanya Nebukhadnezar mempunyai alasan yang kuat untuk menyombongkan diri karena Babel adalah kota yang paling berkuasa pada waktu itu, ibukota dari imperium yang paling berkuasa yang pernah ada di dunia. Kota yang sangat besar itu nampaknya tidak terkalahkan karena dikelilingi oleh dua lapis tembok raksasa. Juga ada persediaan air yang cukup banyak—Sungai Efrat—yang mengalir melalui kota itu. Sepanjang sungai, di dalam kota, ada tembok-tembok yang sangat besar dengan pintu-pintu gerbang yang dapat ditutup untuk mencegah masuknya pengacau-pengacau.
6. Babel menjadi terkenal oleh apa?
6 Meskipun Babel mempunyai kekuatan militer yang besar, ia lebih termasyhur oleh karena suatu hal lain: Ia menjadi pusat agama palsu sedunia di zaman purbakala. Menurut keterangan yang diperoleh, tidak kurang dari 53 peninggalan kuil-kuil ditemukan dalam puing-puing kota. The World Book Encyclopedia mengatakan, ”Sebenarnya orang-orang Babel tidak pernah benar-benar menyingkirkan dewa-dewa sebelumnya, sehingga jumlah dewa yang mereka sembah bertambah mencapai ribuan. Ada dewa-dewa dan dewi-dewi pelindung bagi setiap kota maupun dewa-dewa yang menggambarkan benda-benda seperti matahari, bulan dan bintang, cuaca, hasil panen, sungai-sungai dan tanah.” Pengaruh agama Babel begitu kuat sehingga pada waktunya ia mempengaruhi bahkan Susunan Kristen. Sampai kini kepercayaan dan praktek-praktek agama palsu dari Babel setelah Air Bah dapat ditemukan dalam hampir setiap agama di dunia.—Kej. 11:1-9.
7. (a) Apakah kesalahan yang fatal dari Babel? (b) Apa yang akan Yehuwa lakukan atasnya?
7 Akan tetapi, Babel di zaman Nebukhadnezar mempunyai cela yang fatal: Ia adalah musuh lama yang keras kepala dari Allah yang benar, Yehuwa dan dari umatNya. Selain itu, ia telah menumpahkan banyak darah yang tidak bersalah. Alkitab mengatakan, ”Babel akan jatuh oleh karena orang-orang yang mati terbunuh di antara Israel sama seperti jatuhnya orang-orang yang mati terbunuh di seluruh bumi oleh karena Babel.” (Yer. 51:49) Oleh karena itu, Yehuwa menyatakan, ”Babel, yang permai di antara kerajaan-kerajaan, perhiasan orang Kasdim yang megah, akan sama seperti Sodom dan Gomora pada waktu Allah menunggangbalikkannya . . . Waktunya akan datang segera, dan usianya tidak akan diperpanjang.” Nubuat itu dicatat oleh Yesaya sekitar tahun 732 S.M. (Yes. 13:19-22) Kira-kira seabad kemudian, Yeremia mengatakan, ”Karena murka TUHAN [Yehuwa, NW] negeri itu tidak akan didiami lagi, sama sekali akan menjadi tempat tandus. Setiap orang yang melewati Babel akan merasa ngeri dan akan bersuit karena pukulan-pukulan yang dideritanya.” Ya, ”Babel besar” yang nampaknya tak terkalahkan akan ”menjadi timbunan puing, tempat persembunyian serigala-serigala . . . tanpa penduduk”.—Yer. 50:13; 51:37.
8. Perincian apa yang diberikan mengenai bagaimana Babel akan jatuh?
8 Tepatnya bagaimanakah Babel akan jatuh? Yehuwa memberikan Yesaya dan Yeremia beberapa perincian. Yesaya menulis bahwa Yehuwa adalah ”Yang berkata kepada tubir lautan: ’Jadilah kering, Aku mau mengeringkan sungai-sungaimu!’” (Yes. 44:27) Selanjutnya Yesaya menyatakan, ”Inilah firmanKu [Yehuwa] kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresy yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup.” (Yes. 45:1) Yeremia menubuatkan, ”Pahlawan-pahlawan Babel telah berhenti berperang, . . . kegagahberanian mereka sudah lenyap, mereka sudah menjadi seperti perempuan.” (Yer. 51:30) Jadi, sungai yang melindungi Babel, Efrat, akan ’menjadi kering’; pemimpin yang telah diberi nama oleh Yehuwa lama sebelum ia lahir, yaitu ”Koresy”, akan menjadi penakluknya; pintu-pintu gerbang sepanjang sungai tidak akan ”tertutup”; dan prajurit-prajurit Babel akan ”berhenti berperang”.
9. Mengapa pesta yang diadakan oleh Belsyazar sangat menjijikkan bagi Yehuwa?
9 Pada tanggal 5/6 Oktober tahun 539 S.M. nubuat-nubuat itu tergenap dengan tepat. Pada malam itu, raja Babel yang sombong, Belsyazar, mengadakan suatu pesta untuk seribu orang pejabat dan orang-orang lain. Dengan mengadakan suatu pesta keagamaan pada kesempatan itu untuk dapat menghujat Yehuwa, baginda mengeluarkan bejana-bejana suci yang dirampas oleh Nebukhadnezar dari bait Yerusalem pada tahun 607 S.M. Dari bejana-bejana tersebut, yang sebelumnya dipakai oleh umat Allah dalam dinas mereka kepada Yehuwa, Belsyazar dan orang-orang lainnya, termasuk permaisuri dan selir-selir raja, dengan sombong minum untuk menghormati dewa-dewa palsu mereka.—Dan. 5:1-4.
10. Apa tulisan tangan di dinding itu dan bagaimana reaksi Belsyazar?
10 Akan tetapi Yehuwa tidak dapat dipermainkan lebih jauh! Waktunya tiba bagiNya untuk bertindak! ”Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis pada kapur dinding istana raja, . . . dan raja melihat punggung tangan yang sedang menulis itu.” (Dan. 5:5) Belsyazar begitu takut sehingga ”lututnya berantukan”. (Dan. 5:6) Dengan berani Daniel menafsirkan tulisan tangan yang berasal dari Allah kepada raja dengan menyatakan, ”Masa pemerintahan tuanku dihitung oleh Allah dan telah diakhiri; . . . Tuanku ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; . . . kerajaan tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.”—Dan. 5:26-28.
11. Bagaimana nubuat Alkitab mengenai Babel tergenap secara terperinci?
11 Di luar tembok Babel, pasukan Persia yang dipimpin oleh Koresy Agung bersama dengan orang-orang Media yang dipimpin oleh Darius, mengepung kota. Sementara orang-orang Babel itu sedang bersukaria dalam pesta pora keagamaan mereka yang penuh hujat itu dan merasa aman dalam perlindungan dewa-dewa serta kekuatan persenjataan mereka, Koresy menjalankan siasat yang jitu. Di sebelah utara Babel, para ahli teknik Koresy membuat celah di tepi Sungai Efrat, mengalihkan aliran airnya sehingga tidak lagi mengalir ke arah selatan melalui kota. Permukaan air sungai di dalam dan di sekitar kota Babel mulai makin surut. Dalam waktu yang singkat sekali air cukup rendah sehingga pasukan di bawah pimpinan Koresy dapat masuk ke palungan sungai dari arah utara dan selatan, dan bergerak sepanjang sungai menuju jantung kota Babel. Mengherankan sekali, pintu-pintu gerbang sepanjang sungai di dalam kota ditinggalkan terbuka oleh orang-orang Babel yang mabuk atau yang tidak menduga akan terjadinya sesuatu. Dengan kekuatan yang luar bisa angkatan perang Koresy mengepung Babel. ”Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu.” (Dan. 5:30) ”Babel besar” telah jatuh—hanya dalam satu malam! Betapa mengejutkan, bukan hanya bagi orang-orang Babel tetapi juga bagi semua bangsa di sekelilingnya! Akhir dari kerajaan itu terjadi tepat sebagaimana dinubuatkan oleh hamba-hamba Yehuwa. Dan pada waktunya Babel memang menjadi ”timbunan puing”, ”tempat tandus dan suitan”, ”tanpa penduduk”.
ARTINYA BAGI ZAMAN KITA
12. Apa yang dikatakan oleh rasul Yohanes mengenai ”Babel besar” di Wahyu pasal 17?
12 Apakah artinya bagi zaman kita? Banyak sekali. Lebih dari enam abad setelah kejatuhan Babel, rasul Yohanes diilhami untuk menulis buku Wahyu (Apocalypse atau Penyingkapan). Di dalam buku itu ia menyebutkan bahwa masih ada ”Babel besar” yang lain, dan melukiskannya sebagai ”ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi”. (Why. 17:5) Yohanes menulis bahwa dengan dialah ”raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya”.—Why. 17:2.
13. (a) Mengapa ”Babel besar” modern tidak mungkin hanya suatu kuasa politik yang lain? (b) Mengapa pelacur itu disebut ”Babel besar”?
13 Karena dikatakan bahwa raja-raja mengadakan hubungan yang imoral dengan ”Babel besar” jelaslah ia tidak mungkin sekedar seorang ”raja” yang lain. Apa yang sebenarnya digambarkan adalah faktor yang membuat Babel purba menjadi terkenal—yaitu agama palsu. Itulah sebabnya pelacur modern itu memakai nama yang sama seperti kota purba itu. Memang, banyak dari doktrin-doktrin dan praktek-praktek palsu yang terdapat dalam agama Babel modern dapat ditemukan dalam agama Babel purba. Jadi pelacur ”Babel besar” dari zaman kita menjadi lambang dari imperium agama palsu seluas dunia yang selama berabad-abad berkompromi dalam hubungan yang imoral dengan dunia ini, sebaliknya dari pada melayani Allah dengan murni. Selain itu, dalam memberi petunjuk lain mengenai identitas keagamaannya, buku Wahyu berkata mengenai dia, ”Oleh ilmu sihirmu [agama palsu] semua bangsa disesatkan.”—Why. 18:23.
14. Persamaan-persamaan apa yang ada antara kedua Babel itu?
14 Ingatlah bahwa Babel purba merupakan musuh lama yang keras kepala dari Allah dan umatNya, dan bertanggung jawab atas begitu banyak penumpahan darah dalam banyak penaklukannya. Demikian pula, mengenai Babel modern Alkitab berkata, ”Dan di dalamnya terdapat darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan darah semua orang, yang dibunuh di bumi.” (Why. 18:24) Pelacur inilah yang terutama menindas umat Yehuwa pada zaman modern, yaitu saksi-saksiNya. Juga, karena ia mendukung peperangan antar bangsa, menghasut orang-orang di semua pihak untuk saling membunuh, ia bertanggung jawab atas darah dari ”semua orang yang dibunuh di bumi”.
15. Di tangan siapakah pelacur itu akan mengalami kehancuran, dan berapa lama itu akan berlangsung?
15 Karena ”dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit”, hukuman Allah atas pelacur itu akan segera datang. (Why. 18:5, 21) Alkitab mengatakan bahwa ”segala malapetakanya akan datang dalam satu hari” bahkan ”dalam satu jam”! (Why. 18:8, 10) Halnya akan sama seperti apa yang terjadi dengan rekannya, Babel purba, yang jatuh dalam satu malam! Di tangan siapakah pelacur itu akan menderita kebinasaan? Yehuwa akan membiarkan unsur-unsur politik yang telah mengadakan hubungan imoral dengannya, menjadi alat-alat pembinasanya. ”[Mereka] akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya dengan api.”—Why. 17:16.
16. Apa artinya ”banyak air” yang atasnya Babel modern duduk, dan dalam hal ini persamaan apa yang ada dengan Babel purba?
16 Ada persamaan lain antara Babel purba dan Babel modern yang menyangkut cara pembinasaan mereka. Babel purba duduk di atas air, air aksara dari Sungai Efrat. Babel modern juga ”duduk di tempat yang banyak airnya”, kata Wahyu 17:1. Apa yang dimaksud dengan air ini? Firman Allah menjawab, ”Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.” (Why. 17:15) Perhatikan bahwa robohnya Babel purba terjadi segera setelah turunnya air aksara dari Sungai Efrat. Apakah ada persamaannya dengan berkurangnya atau menurunnya air simbolik (manusia) yang berada di bawah Babel modern? Ya, dan hal itu sedang terjadi di depan mata kita!—Why. 16:1, 12.
BAGAIMANA ”BANYAK AIR” ITU TURUN
17. Dengan cara bagaimana ”banyak air” yang simbolik, di bawah pelacur itu, turun?
17 Cara bagaimana ”banyak air” simbolik di bawah Babel modern berkurang atau turun? Dalam hal bahwa jutaan orang, termasuk puluhan ribu pendeta dan pekerja-pekerja agama melepaskan dukungan yang biasanya mereka berikan kepada agama mereka, sehingga agama-agama tersebut menjadi sangat lemah. Terutama demikian halnya dalam Susunan Kristen yang jauh lebih patut dipersalahkan karena mereka mengaku melayani Allah maupun Kristus. Meskipun kadang-kadang dinyatakan adanya ”kebangkitan kembali” dalam beberapa agama, khususnya dalam beberapa agama yang tidak terlalu ortodoks, pada umumnya hal ini hanya di kulit saja. Dengan beberapa perkecualian, kecenderungan umum tidak disangsikan lagi dan dapat dilihat dari beberapa komentar dalam berita-berita dunia, seperti berikut ini:
”Sesuatu telah terjadi dengan Dunia Kristen. Tiap gejala menunjukkan bahwa kita telah memasuki malam yang panjang sekali dan kita tidak akan keluar lagi . . .
”Wujud Kekristenan dan agama Roma Katolik yang berpengaruh dalam susunan masyarakat sudah lenyap. Kita sedang menyaksikan kematian dari Kekristenan yang dibentuk secara sosial dan politik.”—Malachi Martin, seorang penulis Katolik yang terkemuka dalam majalah Providence ”Sunday Journal”, 17 Februari 1980.
”Kekurangan imam dan biarawati di negara-negara Barat mendekati titik bahaya di banyak bangsa.”—”Time” 21 Agustus 1978.
”Agama Kristen mundur dengan cepat . . . suatu gambaran agnostisme takhyul, kekacauan dan ketidak-tahuan. . . Tidaklah berlebihan bila dikatakan bahwa hampir semua anak tidak mendapat gambaran, apa sebenarnya agama Kristen itu.”—London ”Times” tanggal 25 September 1978, dalam komentarnya mengenai laporan dari Dewan Pendidikan Gereja Inggris.
18, 19. Berikan bukti-bukti tambahan mengenai turunnya ”banyak air” ini.
18 Ketika Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Perancis pada bulan Mei 1980, harian The New York Times (31 Mei) memberi komentar, ”Pengaruh gereja merosot dengan cepat di Perancis. Suatu penyelidikan tentang pendapat umum baru-baru ini menyingkapkan bahwa hanya 15 persen dari penduduk yang terus mempraktekkan ajaran Katolik, meskipun 85 persen dibaptis di gereja.” Di Brasilia, Uskup Agung Luciano Cabral Duarte mengatakan, ”Orang-orang Katolik kehilangan kekuatan dan mati anemia rohani yang berat.” (Veja, 30 Januari 1980) Di Nigeria, seorang pendeta dari Gereja Presbyterian mengakui, ”Kini gereja rupanya telah kehilangan identitasnya, seperti seseorang yang menderita amnesia [ketidakmampuan mengingat kembali pengalaman-pengalaman lampau] dan bertanya, ’Siapakah saya’, dan ’Untuk apa saya ada di sini’?” (Daily Star, 11 September 1978) Di Yunani, sebuah harian mengatakan berikut ini mengenai sebuah Gereja Yunani Ortodoks yang dulunya dihormati,
”Kini Gereja, yaitu kaum pendeta, khususnya golongan imam atasan, sering kali menjadi sarang skandal, sumber kebodohan dan omong kosong.
”Bahkan sedemikian rupa sehingga untuk beberapa waktu sampai sekarang, sebagian besar orang-orang Yunani memandang kebanyakan kaum pendeta bukan sebagai lembaga rohani yang dihormati, melainkan sebagai sekelompok penghasut dan pembuat skandal, orang-orang radikal dan pemeras-pemeras yang bukannya ’membimbing kawanannya’, melainkan menyenangkan mereka dengan ocehan dan igauannya.”—”To Vima”, 15 Oktober 1978.
19 Mengenai pusat yang terpenting dari Gereja Ortodoks Timur di Turki, harian Time menyatakan, ”Wilayah keuskupan yang bersejarah yang pernah menjadi pusat dari separuh dunia Kristen, hampir mati.” Alvin Reines, seorang rabi Amerika berkata mengenai agama Yahudi, ’Golongan Yahudi Amerika berada dalam keadaan krisis yang menyedihkan. Masalahnya, orang-orang Yahudi Amerika sama sekali tidak mau menerima pengajaran-pengajaran tradisional dari Yudaisme.’ Di Inggris, begitu banyak gereja ditutup dalam tahun-tahun belakangan ini karena pengunjungnya terus berkurang sehingga seorang komentator menyebut mereka ”rumpun manusia yang hampir punah”. Di Jerman, suatu penyelidikan mengenai pendapat umum mengungkapkan bahwa hanya 17 persen orang Jerman di bawah umur 35 tahun percaya bahwa Allah ada. Di Jepang, jika orang ditanyai, ”Apakah Anda mempunyai agama atau semacamnya?” 60 persen menjawab, ”Tidak” dan 7 persen lainnya tidak memberi jawaban. Di banyak negara, keadaan agama-agama dunia adalah seperti yang dikatakan oleh majalah The Age dari Melbourne, Australia, Australia—bahwa semua golongan agama ”sedang mengalami kemunduran dalam jumlah orang-orang yang beriman”. Karena ”berkurangnya jumlah para pemeluk”, berkurangnya atau menurunnya ”banyak air” yang di atasnya pelacur itu duduk, begitu jelas sedang terjadi sekarang, mungkinkah kekuatan-kekuatan pembinasa masih jauh? Tidak.
20. Nasihat penting apa yang sifatnya mendesak diberikan oleh Firman Allah kepada orang-orang yang berminat kepada kebenaran?
20 Berkurangnya dukungan terhadap ”pelacur besar” itu cocok dengan gambaran nubuat Alkitab mengenai ”hari-hari terakhir” ketika dikatakan bahwa manusia akan ”lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya”. Nubuat itu selanjutnya menasihatkan, ”Jauhilah mereka itu!” (2 Tim. 3:4, 5) Demikian pula, pengumuman tegas yang ditujukan kepada orang-orang yang cenderung kepada kebenaran yang masih ada dalam ”Babel besar” modern adalah, ”Pergilah kamu, hai umatKu, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya.”—Why. 18:4.
21. Tindakan akhir apa akan membangkitkan amarah Yehuwa dan dengan hasil apa?
21 Kini ”pelacur besar” itu segera akan dihukum mati atas keputusan Allah terhadapnya. Sama seperti Babel purba, kejatuhan Babel modern yang terjadi dengan cepat akan merupakan kejutan besar bagi dunia. (Why. 18:9-19) Kebinasaannya merupakan kejadian yang akan menandai permulaan ’sengsara besar’. Kemudian unsur-unsur anti-Allah juga akan mengalihkan perhatian kepada hamba-hamba Yehuwa dengan maksud untuk membinasakan mereka. (Yeh. 38:16) Tetapi Yehuwa berkata kepada orang-orangNya yang loyal, ”Barangsiapa yang mengusik kamu, ia itu mengusik biji mataKu.” (Za. 2:8, Klinkert) Ini menimbulkan reaksi spontan dari Allah. Yehuwa berkata, ”Pada waktu itu, . . . amarahKu akan timbul. Dalam murkaKu, dalam cemburuKu dan dalam api kemurkaanKu Aku akan berfirman.” (Yeh. 38:18, 19) Apabila Ia datang untuk menyelamatkan hamba-hambaNya yang loyal, Allah dengan segera menghantam bangsa-bangsa dengan kekuatanNya yang menghancurkan di Armagedon, ’peperangan hari besar Allah Yang Mahakuasa’. Musuh-musuh Allah dan pengikut-pengikutnya dengan demikian dibinasakan dan bumi dibersihkan dari semua kejahatan.—Why. 16:14, 16; Ams. 2:22.
22. Bagaimana orang-orang yang loyal kepada Yehuwa akan mendapat upah?
22 Sesudah Armagedon, mulailah orde baru yang menakjubkan! Orang-orang yang setia yang ”keluar dari kesusahan yang besar” mendapat upah yang limpah. ”Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka. Mereka akan menjadi umatNya dan Ia akan menjadi Allah mereka. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu.”—Why. 21:3, 4.
23. (a) Mengapa kita harus tabah meskipun keadaan begitu sukar dewasa ini? (b) Apa yang harus kita anjurkan untuk dilakukan oleh orang-orang yang mencari kebenaran?
23 Maka bersemangatlah, kamu sekalian, pencinta-pencinta kebenaran! Ketahuilah bahwa hari-hari dari ”pelacur besar” dan para penguasa politik yang menindas dari sistem dunia ini akan segera berakhir, dan bahwa Yehuwa segera akan menyingkirkan mereka. Karena Allah ”tidak berdusta”, yakinlah bahwa Ia akan memenuhi harapan saudara untuk hidup kekal dalam orde baru firdaus. Di sana tiap hari saudara akan ”bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah”. (Tit. 1:2; Mzm. 37:11) Sementara itu, ambillah manfaat dari persediaan Yehuwa untuk memperkuat saudara secara rohani dalam menghadapi hari-hari yang sukar yang segera akan datang. Seraya saudara berbuat itu, dengan kasih pertimbangkanlah orang-orang lain yang mungkin masih ”lapar dan haus akan kebenaran”. Anjurkan mereka untuk mengingat baik-baik nasihat Alkitab, ”Carilah TUHAN [Yehuwa, NW] selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepadaNya selama Ia dekat!”—Mat. 5:6; Yes. 55:6.
[Gambar di hlm. 20]
Sungai Efrat mengalir melintasi Babel purba