-
Lenyapnya Dunia yang Terpecah BelahPemerintahan Dunia yang Mendatang—Kerajaan Allah
-
-
2, 3. (a) Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak berhasil berbuat apa bagi dunia? (b) Bagaimana Alkitab melukiskan imperium agama yang terpecah belah?
2 Walaupun organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa kini sudah berusia lebih dari tiga puluh tahun dan mempunyai 147 bangsa sebagai anggota, namun ia telah gagal menyembuhkan keadaan dunia yang terpecah belah. Dewasa ini banyak delegasi P.B.B. menyadari bahwa kekuatan yang paling memecah belah adalah agama dunia. Perbedaan-perbedaan agama sangat berurat berakar. Sekte-sekte bahkan memisah-misahkan sistim-sistim agama yang besar. Susunan Kristen sendiri terbagi-bagi menjadi seribu bagian atau lebih. Walaupun adanya perbedaan-perbedaan di antara mereka, Firman Allah mengelompokkan mereka semuanya sebagai satu imperium agama palsu sedunia. Firman Allah mengibaratkan imperium agama ini dengan seorang wanita: ”Dan perempuan yang telah kau [rasul Yohanes] lihat itu, adalah kota besar yang memerintah atas raja-raja di bumi.” (Wahyu 17:18) Jadi, siapakah sebenarnya ”perempuan” ini yang sama seperti kota kerajaan yang menjalankan pengaruh atas para penguasa politik? Rasul Yohanes memberitahukan:
3 ”Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: ’Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi.’ Dan aku melihat perempuan itu mabuk oleh darah orang-orang kudus dan darah saksi-saksi Yesus.” (Wahyu 17:5, 6) ”Pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya. Dengan dia raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya.”—Wahyu 17:1, 2.
-
-
Lenyapnya Dunia yang Terpecah BelahPemerintahan Dunia yang Mendatang—Kerajaan Allah
-
-
5. Cara bagaimanakah pelacur ini menunggangi ”binatang buas” itu? Mengapa?
5 Ibu dari ”wanita-wanita pelacur” ini telah melahirkan banyak ”pelacur” agama lainnya dan menjadikan mereka anggota-anggota sedunia dari rumah pelacurannya. Dewasa ini Babel Besar memuji-muji Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagaimana dahulu ia lakukan terhadap Liga Bangsa-Bangsa. Ia telah menaruh kepercayaannya kepada organisasi itu dan bukan kepada kerajaan Mesias Allah, pemerintah dunia yang mendatang. Jadi ia menungganginya. Demi popularitas dan keuntungan pribadi sendiri ia mau dibawa ke mana saja oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk mempertahankan imperiumnya yang terpecah secara agama dalam keadaan ”berbeda-beda tapi satu.” Tetapi apa yang ia tunggangi itu sesungguhnya berbahaya. Bukan tanpa maksud tujuan Alkitab melukiskan apa yang ia tunggangi itu sebagai ”binatang [binatang buas, NW]” berwarna merah ungu berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh. Binatang buas ini penuh tertulis dengan ”nama-nama hujat.” Nama yang diberikan oleh Babel Besar untuk binatang itu merupakan hujat terhadap Allah.—Wahyu 17:3.
-