Pasal 13
Membeli Emas yang Telah Dimurnikan dalam Api
LAODIKIA
1, 2. Apa lokasi sidang terakhir dari ketujuh sidang yang menerima pesan dari Yesus yang telah dimuliakan, dan apa beberapa ciri dari kota itu?
LAODIKIA adalah sidang terakhir dari ketujuh sidang yang menerima pesan dari Yesus yang telah dibangkitkan. Dan pesan ini benar-benar memuat penjelasan yang membuka mata dan menggugah hati!
2 Dewasa ini, saudara bisa menemukan puing-puing dari Laodikia dekat Denizli, kira-kira 88 kilometer di sebelah tenggara Alasehir. Pada abad pertama, Laodikia merupakan sebuah kota yang makmur. Kota ini terletak pada suatu persimpangan jalan utama, dan merupakan pusat perbankan dan perdagangan yang penting. Penjualan salep mata yang terkenal menambah kekayaannya, dan kota ini juga terkenal dengan pakaiannya yang bermutu tinggi produksi setempat dari wol hitam yang halus. Kekurangan air, yang merupakan problem utama dari kota ini, berhasil diatasi dengan menyalurkan air dari sumber-sumber air panas yang terletak tidak jauh dari sana. Jadi, pada waktu masuk di kota air itu hanya suam-suam kuku.
3. Bagaimana Yesus membuka pesannya kepada sidang di Laodikia?
3 Laodikia terletak dekat kota Kolose. Ketika menulis kepada orang-orang Kolose, rasul Paulus menyebut tentang surat yang ia kirimkan kepada orang-orang Laodikia. (Kolose 4:15, 16) Kita tidak tahu apa yang Paulus tulis dalam surat itu, tetapi pesan yang Yesus kirimkan sekarang kepada orang-orang Laodikia menunjukkan bahwa mereka telah jatuh ke dalam keadaan rohani yang menyedihkan. Walaupun demikian, seperti biasa, Yesus mula-mula menyebutkan identitasnya sendiri, dengan mengatakan: ”Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah.”—Wahyu 3:14.
4. Bagaimana Yesus adalah ”Amin”?
4 Mengapa Yesus menyebut dirinya ”Amin”? Gelar ini menambah bobot pengadilan kepada pesannya. ”Amin” adalah transliterasi (penyalinan huruf dari satu abjad ke huruf abjad bahasa lain) dari kata Ibrani yang berarti ”pasti,” ”terjadilah demikian,” dan digunakan pada akhir doa-doa untuk meneguhkan perasaan yang dinyatakan di dalamnya. (1 Korintus 14:16) Yesus adalah ”Amin” karena integritasnya yang tanpa cacat dan kematiannya sebagai korban meneguhkan dan menjamin penggenapan semua janji Yehuwa yang berharga. (2 Korintus 1:20) Sejak waktu itu, semua doa sepatutnya ditujukan kepada Yehuwa melalui Yesus.—Yohanes 15:16; 16:23, 24.
5. Dalam hal apa Yesus adalah ”Saksi yang setia dan benar”?
5 Yesus juga ”Saksi yang setia dan benar.” Dalam nubuat ia sering dihubungkan dengan kesetiaan, kebenaran, dan kejujuran, karena ia dapat dipercaya sepenuhnya sebagai hamba dari Allah Yehuwa. (Mazmur 45:5; Yesaya 11:4, 5; Wahyu 1:5; 19:11) Ia adalah Saksi yang terbesar bagi Yehuwa. Sebenarnya, sebagai ”permulaan dari ciptaan Allah,” Yesus telah menyatakan kemuliaan Allah dari awal mula sekali. (Amsal 8:22-30) Sebagai manusia di bumi, ia memberi kesaksian tentang kebenaran. (Yohanes 18:36, 37; 1 Timotius 6:13) Setelah kebangkitannya, ia menjanjikan roh suci kepada murid-muridnya dan mengatakan kepada mereka, ”Kamu akan menjadi saksiKu di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Dari hari Pentakosta tahun 33 M. seterusnya, Yesus memimpin orang-orang Kristen terurap ini dalam memberitakan kabar baik ”di seluruh alam di bawah langit.” (Kisah 1:6-8; Kolose 1:23) Sesungguhnya, Yesus layak disebut Saksi yang setia dan benar. Orang-orang Kristen yang terurap di Laodikia akan mendapat manfaat dengan mendengarkan kata-katanya.
6. (a) Bagaimana Yesus menggambarkan keadaan rohani dari sidang di Laodikia? (b) Teladan bagus apa dari Yesus yang tidak diikuti oleh orang-orang Kristen di Laodikia?
6 Pesan apa yang ingin disampaikan Yesus kepada orang-orang Laodikia? Ia tidak mempunyai kata-kata pujian. Dengan terus terang ia memberitahu mereka: ”Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulutKu.” (Wahyu 3:15, 16) Bagaimana tanggapan saudara terhadap pesan sedemikian dari Tuhan Yesus Kristus? Tidakkah saudara akan sadar dan memeriksa diri sendiri? Tentu, orang-orang Laodikia itu perlu bertindak, karena mereka telah menjadi lamban secara rohani, rupanya terlalu menganggap semua seolah-olah sudah semestinya. (Bandingkan 2 Korintus 6:1.) Sebagai orang-orang Kristen mereka seharusnya meniru Yesus, yang selalu memperlihatkan gairah yang berapi-api untuk Yehuwa dan dinasNya. (Yohanes 2:17) Selanjutnya, orang-orang yang penurut mendapati bahwa ia selalu ramah dan lemah lembut, menyegarkan seperti secangkir air dingin pada hari yang panas terik. (Matius 11:28, 29) Tetapi orang-orang Kristen di Laodikia tidak panas dan juga tidak dingin. Seperti air yang mengalir ke kota mereka, mereka telah menjadi suam-suam kuku. Mereka layak ditolak sama sekali oleh Yesus, ’dimuntahkan dari mulutnya’! Semoga kita sendiri selalu berusaha dengan bergairah, seperti yang dilakukan Yesus, untuk selalu memberikan penyegaran rohani kepada orang-orang lain.—Matius 9:35-38.
”Engkau Berkata, ’Aku Kaya’”
7. (a) Bagaimana Yesus menyatakan akar dari problem orang-orang Kristen di Laodikia? (b) Mengapa Yesus mengatakan bahwa orang-orang Kristen Laodikia ”buta dan telanjang”?
7 Apa sebenarnya akar dari problem orang-orang Laodikia? Kita mendapat pandangan yang baik dari kata-kata Yesus berikut: ”Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang.” (Wahyu 3:17; bandingkan Lukas 12:16-21.) Karena hidup di sebuah kota yang kaya, mereka merasa yakin kepada diri sendiri karena harta mereka. Kemungkinan, jalan hidup mereka dipengaruhi oleh arena, teater, dan gedung olahraga, sehingga mereka ”lebih suka pada kesenangan dunia daripada menuruti Allah.”a (2 Timotius 3:4, BIS) Tetapi orang-orang Laodikia yang kaya secara materi sebenarnya telah menjadi miskin secara rohani. Mereka hanya mempunyai sedikit, kalaupun ada, ’harta yang tersimpan di sorga.’ (Matius 6:19-21) Mereka tidak menjaga mata mereka tetap baik, dengan menaruh Kerajaan Allah di tempat pertama dalam kehidupan mereka. Mereka benar-benar dalam kegelapan, buta, tanpa penglihatan rohani. (Matius 6:22, 23, 33) Selain itu, meskipun pakaian yang indah dapat dibeli dengan kekayaan materi mereka, dalam mata Yesus mereka telanjang. Mereka tidak mempunyai pakaian rohani untuk menyatakan diri sebagai orang Kristen.—Bandingkan Wahyu 16:15.
8. (a) Cara bagaimana keadaan seperti di Laodikia juga terdapat dewasa ini? (b) Bagaimana ada orang-orang Kristen yang menipu diri sendiri dalam dunia yang tamak ini?
8 Benar-benar keadaan yang mengejutkan! Namun tidakkah kita sering melihat keadaan yang serupa dewasa ini? Apa sebab utamanya? Ini adalah sikap percaya diri yang timbul oleh karena bersandar pada harta benda dan sumber daya manusia. Seperti para pengunjung gereja dari Susunan Kristen, dari kalangan umat Yehuwa ada yang telah menipu diri, dengan berpikir bahwa mereka dapat menyenangkan Allah dengan hanya sewaktu-waktu menghadiri perhimpunan. Mereka mencoba untuk selamat hanya dengan menjadi ”pelaku firman” sekedarnya saja. (Yakobus 1:22) Meskipun berulang kali diperingatkan oleh golongan Yohanes, mereka menaruh perhatian pada pakaian yang penuh gaya, mobil, dan rumah, dan pada kehidupan yang dipusatkan pada rekreasi dan kesenangan. (1 Timotius 6:9, 10; 1 Yohanes 2:15-17) Ini semua mengakibatkan tumpulnya daya pengertian rohani. (Ibrani 5:11, 12) Sebaliknya dari keadaan suam-suam kuku tanpa gairah, mereka perlu mengobarkan kembali ”api roh” dan memperlihatkan keinginan besar yang menyegarkan untuk ’memberitakan firman.’—1 Tesalonika 5:19, NW; 2 Timotius 4:2, 5.
9. (a) Kata-kata Yesus yang mana seharusnya menyentakkan orang-orang Kristen yang suam-suam kuku, dan mengapa? (b) Bagaimana ’domba-domba’ yang tersesat dapat dibantu oleh sidang?
9 Bagaimana pandangan Yesus terhadap orang-orang Kristen yang suam-suam kuku? Kata-katanya yang terus terang seharusnya menyentakkan mereka: ”Engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang.” Hati nurani mereka telah sedemikian tumpul sehingga mereka bahkan tidak menyadari keadaan mereka yang memuakkan. (Bandingkan Amsal 16:2; 21:2.) Keadaan yang serius ini dalam sidang tidak dapat dikesampingkan begitu saja. Dengan memberikan contoh bagus dalam kegairahan dan dengan menggembalakan dalam kasih, para penatua dan orang-orang lain yang ditugaskan oleh mereka mungkin dapat membangunkan ’domba-domba’ yang tersesat ini kepada sukacita dari dinas sepenuh hati yang mereka nikmati sebelumnya.—Lukas 15:3-7.
Nasihat tentang ”Menjadi Kaya”
10. Apa gerangan ”emas” yang Yesus katakan kepada orang-orang Kristen di Laodikia agar mereka beli dari dia?
10 Apakah ada obat untuk keadaan yang menyedihkan ini di Laodikia? Ya, jika orang-orang Kristen itu mau mengikuti nasihat Yesus: ”Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari padaKu emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya.” (Wahyu 3:18a) ”Emas” Kristen sejati, yang telah dimurnikan dalam api dan disingkirkan semua kotorannya akan menjadikan mereka ”kaya di hadapan Allah.” (Lukas 12:21) Di mana mereka dapat membeli emas sedemikian? Bukan dari pemilik-pemilik bank setempat tetapi dari Yesus! Rasul Paulus menjelaskan apa gerangan emas itu ketika ia menyuruh Timotius memberikan perintah kepada orang-orang Kristen yang kaya ”agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang akan datang.” Hanya dengan berusaha keras secara ini mereka dapat ”mencapai hidup yang sebenarnya.” (1 Timotius 6:17-19) Orang-orang Laodikia yang kaya secara materi seharusnya mengikuti saran Paulus dan dengan demikian menjadi kaya secara rohani.—Lihat juga Amsal 3:13-18.
11. Teladan-teladan jaman modern apa yang ada dari mereka yang membeli ”emas yang telah dimurnikan dalam api”?
11 Apakah ada teladan-teladan pada jaman modern dari mereka yang membeli ”emas yang telah dimurnikan dalam api”? Ya, ada! Bahkan ketika hari Tuhan mendekat, suatu kelompok kecil siswa Alkitab sadar akan kesalahan dari banyak ajaran Susunan Kristen yang bersifat Babel, seperti misalnya Tritunggal, jiwa yang tidak berkematian, siksaan api neraka, baptisan bayi, dan penyembahan patung-patung (termasuk salib dan patung Maria). Dalam membela kebenaran Alkitab, orang-orang Kristen ini menyatakan Kerajaan Yehuwa sebagai satu-satunya harapan umat manusia dan korban tebusan Yesus sebagai dasar untuk keselamatan. Hampir 40 tahun sebelumnya, mereka menyatakan bahwa tahun 1914 adalah tahun yang ditandai dalam nubuat Alkitab sebagai masa berakhirnya zaman Orang Kafir, yang disertai oleh perkembangan-perkembangan yang mengejutkan di bumi.—Wahyu 1:10.
12. Siapakah salah seorang dari mereka yang ambil pimpinan di kalangan orang-orang Kristen yang sadar, dan bagaimana ia memberikan contoh yang bagus sekali dalam menimbun harta di surga?
12 Yang mengambil pimpinan di kalangan orang-orang Kristen yang sadar ini adalah Charles Taze Russell, yang pada awal tahun 1870-an, membentuk kelas pelajaran Alkitab di Allegheny (sekarang bagian dari Pittsburgh), Pennsylvania, A.S. Ketika ia mulai menyelidiki kebenaran, Russell mempunyai usaha kongsi dengan ayahnya dan bakal menjadi jutawan. Tetapi ia menjual usaha pertokoannya yang mempunyai banyak cabang dan menggunakan hartanya untuk membantu membiayai pemberitaan Kerajaan Allah di seluruh dunia. Pada tahun 1884 Russell menjadi presiden pertama dari badan hukum yang sekarang dikenal sebagai Lembaga Alkitab dan Risalat Menara Pengawal dari Pennsylvania. Pada tahun 1916 ia meninggal dalam sebuah kereta api dekat Pampa, Texas, dalam perjalanan ke New York, karena kelelahan setelah perjalanan pengabarannya yang terakhir mengelilingi Amerika Serikat bagian barat. Ia memberikan contoh yang sangat bagus dalam menimbun harta rohani di surga, teladan yang diikuti oleh ratusan ribu rohaniwan perintis yang rela berkorban dalam tahun-tahun terakhir dari tahun 1900-an.—Ibrani 13:7; Lukas 12:33, 34; bandingkan 1 Korintus 9:16; 11:1.
Membubuhkan Salep Mata Rohani
13. (a) Bagaimana minyak mata rohani akan memperbaiki keadaan orang-orang Laodikia? (b) Pakaian macam apakah yang disarankan Yesus, dan mengapa?
13 Yesus juga dengan tegas menasihati orang-orang Laodikia itu: ”Supaya engkau membeli . . . pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.” (Wahyu 3:18b) Mereka harus mencari obat untuk kebutaan rohani mereka dengan membeli minyak (salep) mata yang dapat menyembuhkan, bukan yang dijual oleh tabib-tabib setempat, tetapi jenis yang hanya dapat disediakan oleh Yesus. Hal ini akan membantu mereka untuk mendapat pengertian rohani, membantu mereka agar dapat berjalan pada ”jalan orang benar” dengan mata mereka yang berseri-seri dipusatkan untuk melakukan kehendak Allah. (Amsal 4:18, 25-27) Jadi, mereka akan mengenakan, bukan pakaian yang mahal dari wol hitam produksi setempat di Laodikia, tetapi ”pakaian putih” halus yang menyatakan identitas mereka yaitu hak istimewa sebagai pengikut Yesus Kristus.—Bandingkan 1 Timotius 2:9, 10; 1 Petrus 3:3-5.
14. (a) Minyak mata rohani apa yang tersedia sejak tahun 1879? (b) Apakah sumber pokok dari dukungan keuangan Saksi-Saksi Yehuwa? (c) Dalam menggunakan sumbangan, bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa berbeda dari yang lain?
14 Apakah minyak mata rohani ini tersedia pada jaman modern? Tentu! Pada tahun 1879 Pastor Russell, sebutan penuh kasih untuknya pada waktu itu, sebagai pembelaan atas kebenaran mulai menerbitkan majalah yang dikenal di seluruh dunia sebagai The Watchtower Announcing Jehovah’s Kingdom (Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa). Dalam terbitannya yang kedua, ia mengatakan: ”[Majalah ini], kami percaya, mempunyai YEHUWA sebagai pendukungnya, dan karena itu tidak pernah akan mengemis ataupun memohon manusia untuk mendukungnya. Bila Ia yang mengatakan: ’Semua emas dan perak di gunung-gunung adalah kepunyaanKu,’ tidak lagi menyediakan dana yang diperlukan, kami akan mengerti bahwa itulah waktunya untuk menghentikan penerbitannya.” Beberapa penginjil televisi abad ke-20 telah mengumpulkan banyak sekali harta dan hidup dalam kemewahan yang tanpa malu (dan kadang-kadang imoral). (Bandingkan Wahyu 18:3.) Bertentangan dengan itu, Siswa-Siswa Alkitab, yang sekarang dikenal sebagai Saksi-Saksi Yehuwa, telah menggunakan semua sumbangan sukarela yang mereka terima untuk mengorganisasi dan memajukan pengabaran Kerajaan Yehuwa yang akan datang di seluruh dunia. Golongan Yohanes sampai sekarang memimpin penerbitan Menara Pengawal dan Sedarlah!, majalah-majalah yang telah mempunyai peredaran bersama pada tahun 2006 sejumlah lebih dari 59 juta eksemplar. Menara Pengawal tersedia dalam kira-kira 150 bahasa. Ini adalah majalah resmi dari sidang jemaat dari enam juta lebih orang Kristen yang telah menggunakan minyak mata rohani sedemikian untuk membuka mata mereka kepada agama palsu dan menyadari betapa mendesaknya memberitakan Injil kepada semua bangsa.—Markus 13:10.
Mengambil Manfaat dari Teguran dan Disiplin
15. Mengapa Yesus memberikan nasihat yang keras kepada orang-orang Kristen di Laodikia, dan bagaimana seharusnya reaksi sidang terhadap itu?
15 Mari kita kembali kepada orang-orang Laodikia. Bagaimana mereka akan menanggapi nasihat Yesus yang keras? Apakah mereka layak kecil hati dan merasa bahwa Yesus tidak lagi menghendaki mereka sebagai pengikutnya? Tidak, sama sekali tidak demikian. Pesan itu selanjutnya berbunyi: ”Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar, sebab itu relakanlah hatimu [”hendaklah kalian bersemangat,” BIS] dan bertobatlah!” (Wahyu 3:19) Sama seperti disiplin dari Yehuwa, disiplin dari Yesus adalah tanda dari kasihnya. (Ibrani 12:4-7) Sidang Laodikia seharusnya menarik manfaat dari perhatiannya yang pengasih dan menerapkan nasihatnya. Mereka seharusnya bertobat, mengakui bahwa keadaan mereka yang suam-suam kuku sama saja dengan berdosa. (Ibrani 3:12, 13; Yakobus 4:17) Biarlah para penatua mereka meninggalkan jalan-jalan yang materialistis dan ”mengobarkan karunia” yang mereka miliki dari Allah. Dengan mulai bekerjanya minyak mata rohani itu, biarlah semua di sidang mendapatkan penyegaran seperti dari seteguk air yang mendinginkan dari mata air yang sejuk.—2 Timotius 1:6; Amsal 3:5-8; Lukas 21:34.
16. (a) Bagaimana kasih sayang Yesus diperlihatkan dewasa ini? (b) Jika kita mendapat nasihat yang keras, bagaimana seharusnya reaksi kita?
16 Bagaimana dengan kita dewasa ini? Yesus tetap ”mengasihi orang-orang yang menjadi miliknya di dunia.” Ini akan ia lakukan ”senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Yohanes 13:1, BIS; Matius 28:20) Kasih sayangnya diperlihatkan melalui golongan Yohanes jaman modern dan bintang-bintang, atau para penatua, di sidang Kristen. (Wahyu 1:20) Dalam jaman yang sangat sulit ini, para penatua berminat sekali untuk membantu kita semua, tua dan muda, agar tetap berada di dalam batas-batas kawanan teokratis, menolak kebebasan, ketamakan yang materialistis, dan kenajisan dari imoralitas dunia. Jika kita sewaktu-waktu mendapat nasihat atau disiplin yang keras, ingat bahwa ”teguran yang mendidik itu jalan kehidupan.” (Amsal 6:23) Kita semua tidak sempurna dan hendaknya bergairah untuk bertobat sebagaimana perlu agar kita dapat diperbaiki dan tetap berada dalam kasih Allah.—2 Korintus 13:11.
17. Bagaimana kekayaan dapat berbahaya secara rohani bagi kita?
17 Kita tidak boleh membiarkan materialisme, kekayaan, atau kurangnya kekayaan membuat kita suam-suam kuku. Kekayaan dapat membantu membuka kemungkinan-kemungkinan corak pelayanan yang baru, tetapi itu juga dapat berbahaya. (Matius 19:24) Seorang yang kaya mungkin merasa bahwa ia tidak perlu bergairah dalam pekerjaan pengabaran seperti orang-orang lain, asalkan ia dari waktu ke waktu memberikan sumbangan yang besar. Atau ia mungkin merasa bahwa karena ia kaya ia berhak mendapat beberapa kelebihan tertentu. Selain itu, ada banyak kesenangan dan rekreasi yang dapat dinikmati orang kaya yang tidak mampu dinikmati oleh orang-orang lain. Tetapi selingan itu menghabiskan waktu dan dapat menjauhkan seseorang yang tidak waspada dari pelayanan Kristen, dengan demikian membuat orang yang tidak bijaksana itu suam-suam kuku. Semoga kita menghindari semua jerat sedemikian dan tetap ”berjerih payah dan berjuang” sepenuh hati, sambil mengharapkan hidup kekal.—1 Timotius 4:8-10; 6:9-12.
”Makan Bersama-sama”
18. Kesempatan apa yang Yesus letakkan di hadapan orang-orang Kristen di Laodikia?
18 Yesus selanjutnya mengatakan: ”Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suaraKu dan membuka pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.” (Wahyu 3:20) Jika saja orang-orang Kristen di Laodikia itu mau menyambut Yesus ke dalam sidang mereka, ia akan membantu mereka mengatasi keadaan mereka yang suam-suam kuku!—Matius 18:20.
19. Apa yang Yesus maksudkan ketika ia berjanji untuk makan malam bersama sidang di Laodikia?
19 Yesus menyebut tentang perjamuan makan, yang pasti mengingatkan orang-orang Laodikia akan saat-saat ketika ia makan bersama para muridnya. (Yohanes 12:1-8) Kesempatan-kesempatan sedemikian selalu mendatangkan berkat rohani bagi mereka yang hadir. Demikian pula, ada peristiwa-peristiwa penting setelah kebangkitan Yesus ketika ia hadir pada suatu perjamuan makan bersama murid-muridnya, dan kesempatan-kesempatan sedemikian sangat menguatkan mereka. (Lukas 24:28-32; Yohanes 21:9-19) Maka, janjinya untuk datang ke sidang Laodikia dan makan malam bersama mereka adalah janji untuk memberikan manfaat rohani yang limpah kepada mereka andaikata saja mereka mau menerima dia.
20. (a) Pada permulaan hari Tuhan, apa akibatnya atas keadaan suam-suam kuku dari Susunan Kristen? (b) Bagaimana pengadilan Yesus terhadap Susunan Kristen?
20 Teguran Yesus yang pengasih kepada orang-orang Laodikia mempunyai arti yang sangat penting bagi orang-orang Kristen terurap yang masih ada sekarang ini. Ada dari mereka yang ingat bahwa seraya hari Tuhan mulai, para penganut agama Susunan Kristen berada dalam keadaan suam-suam kuku sampai taraf yang memalukan. Bukannya menyambut kedatangan kembali Tuhan kita pada tahun 1914, kaum pendetanya melibatkan diri dalam pembantaian pada Perang Dunia I, yang 24 dari 28 bangsa yang berperang mengaku Kristen. Betapa besar hutang darah mereka! Selama Perang Dunia II, yang juga diperjuangkan sebagian besar oleh orang-orang dalam Susunan Kristen, dosa-dosa agama palsu sekali lagi ”bertimbun-timbun sampai ke langit.” (Wahyu 18:5) Selanjutnya, kaum pendeta telah membelakangi Kerajaan Yehuwa yang akan datang dengan mendukung Liga Bangsa Bangsa, Perserikatan Bangsa Bangsa, dan gerakan-gerakan yang nasionalistis, revolusioner, yang tidak satu pun dari antaranya dapat memecahkan problem-problem umat manusia. Yesus sudah lama menolak golongan pendeta, mengadili dan mencampakkan mereka, sama seperti seorang nelayan membuang ikan yang tidak baik yang tertangkap dalam jalanya. Keadaan yang menyedihkan dari gereja-gereja Susunan Kristen dewasa ini membuktikan penghakiman atasnya. Semoga nasib akhirnya menjadi peringatan bagi kita!—Matius 13:47-50.
21. Sejak tahun 1919 dan seterusnya, bagaimana orang-orang Kristen di sidang yang sejati menyambut kata-kata Yesus kepada orang-orang Kristen di Laodikia?
21 Bahkan dalam sidang yang sejati, ada pribadi-pribadi yang suam-suam kuku, bagaikan minuman yang tidak panas sehingga membangkitkan semangat ataupun tidak dingin menyegarkan. Tetapi Yesus masih tetap mengasihi sidangnya dengan hangat. Ia menyediakan diri bagi orang-orang Kristen yang menyambutnya dengan tangan terbuka, dan banyak yang telah menyambut dia, seolah-olah kepada suatu perjamuan makan. Hasilnya, dari tahun 1919 seterusnya mata mereka telah dibuka kepada arti dari nubuat-nubuat Alkitab. Mereka menikmati masa penyuluhan yang besar.—Mazmur 97:11; 2 Petrus 1:19.
22. Perjamuan makan apa di masa depan yang boleh jadi dimaksudkan Yesus, dan siapa yang akan ambil bagian di dalamnya?
22 Ketika berbicara kepada orang-orang Laodikia, boleh jadi Yesus juga memaksudkan perjamuan makan lain. Belakangan dalam buku Wahyu kita membaca: ”Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” Ini adalah perjamuan kemenangan yang agung demi kepujian bagi Yehuwa setelah Ia melaksanakan penghukuman atas agama palsu—suatu perjamuan yang dinikmati di surga oleh Kristus beserta pengantin perempuan yang lengkap yakni 144.000. (Wahyu 19:1-9) Para anggota yang suka menyambut dari sidang Laodikia purba itu—ya, dan saudara-saudara Kristus Yesus yang setia dewasa ini, yang mengenakan pakaian yang bersih yaitu tanda pengenal sebagai orang Kristen terurap yang sejati—semua akan berpesta dengan Pengantin Laki-Laki mereka pada perjamuan tersebut. (Matius 22:2-13) Benar-benar suatu dorongan yang kuat untuk bersemangat dan bertobat!
Takhta bagi Para Pemenang
23, 24. (a) Mengenai pahala lebih lanjut apa Yesus berbicara? (b) Bilamana Yesus duduk di atas takhta Mesiasnya, dan bilamana ia mulai menghakimi orang-orang yang mengaku Kristen? (c) Janji yang menakjubkan apa yang Yesus berikan kepada murid-muridnya ketika ia memperkenalkan Peringatan kematiannya?
23 Yesus berbicara tentang pahala selanjutnya, dengan mengatakan: ”Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhtaKu, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan BapaKu di atas takhtaNya.” (Wahyu 3:21) Sebagai penggenapan kata-kata Daud di Mazmur 110:1, 2, Yesus yang memelihara integritas, setelah mengalahkan dunia, telah dibangkitkan pada tahun 33 M. dan ditinggikan untuk duduk bersama Bapanya di takhta surgawiNya. (Kisah 2:32, 33) Pada suatu tahun yang penting lain, 1914, Yesus datang untuk duduk di atas takhta Mesiasnya sendiri sebagai Raja dan Hakim. Penghakiman mulai pada tahun 1918 dengan orang-orang yang mengaku Kristen. Para pemenang terurap yang mati sebelum tahun tersebut ketika itu dibangkitkan dan bergabung dengan Yesus dalam Kerajaannya. (1 Petrus 4:17) Ia telah menjanjikan ini kepada mereka ketika memperkenalkan Peringatan kematiannya, dengan mengatakan kepada murid-muridnya: ”Aku menentukan hak-hak kerajaan bagi kamu, sama seperti BapaKu menentukannya bagiKu, bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan Aku di dalam KerajaanKu, dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.”—Lukas 22:28-30.
24 Benar-benar satu penugasan yang menakjubkan—duduk dengan Raja yang memerintah pada waktu ”penciptaan kembali” dan bersama-sama dengan dia, atas dasar korbannya yang sempurna, memulihkan dunia umat manusia yang taat kepada kesempurnaan seperti di Eden! (Matius 19:28; 20:28) Seperti Yohanes memberitahu kita, Yesus membuat mereka yang menang menjadi ’suatu kerajaan, imam-imam bagi Allah, BapaNya,’ untuk menduduki takhta-takhta di sekeliling takhta surgawi Yehuwa sendiri yang agung. (Wahyu 1:6; 4:4) Mari kita semua—dari kaum terurap atau masyarakat bumi baru yang berharap untuk ikut memulihkan Firdaus—mencamkan kata-kata Yesus kepada orang-orang Laodikia!—2 Petrus 3:13; Kisah 3:19-21.
25. (a) Seperti pesan-pesan sebelumnya, bagaimana Yesus mengakhiri pesannya kepada Laodikia? (b) Bagaimana orang-orang Kristen secara perorangan dewasa ini harus menanggapi kata-kata Yesus kepada sidang di Laodikia?
25 Seperti pesan-pesan sebelumnya, Yesus mengakhiri surat ini dengan kata-kata nasihat: ”Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” (Wahyu 3:22) Kita sekarang telah jauh memasuki jaman akhir. Bukti ada di sekeliling kita bahwa sehubungan dengan kasih Susunan Kristen telah mendingin. Sebaliknya, semoga kita sebagai orang-orang Kristen sejati dengan sungguh-sungguh menyambut pesan Yesus kepada sidang di Laodikia, ya, kepada seluruh tujuh pesan dari Tuhan kita kepada sidang-sidang. Ini dapat kita lakukan dengan turut serta secara bergairah dalam penggenapan atas nubuat Yesus yang besar untuk jaman kita, ”Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.”—Matius 24:12-14.
26. Kapankah Yesus berbicara lagi secara langsung kepada Yohanes, namun dalam hal apa ia ambil bagian?
26 Nasihat Yesus kepada ketujuh sidang selesai. Ia baru berbicara lagi kepada Yohanes dalam buku Wahyu di pasal terakhir; tetapi ia ambil bagian dalam banyak dari penglihatan-penglihatan, misalnya, dalam melaksanakan penghukuman Yehuwa. Marilah kita sekarang bergabung dengan golongan Yohanes dalam mempelajari penglihatan kedua yang penting yang disingkapkan oleh Tuhan Yesus Kristus.
[Catatan Kaki]
a Tempat-tempat ini telah digali ahli-ahli arkeologi di lokasi Laodikia.
[Kotak di hlm. 73]
Materialisme Lawan Hikmat
Pada tahun 1956 dulu, seorang kolomnis berita menulis: ”Diperkirakan bahwa satu abad yang lalu manusia secara rata-rata mempunyai 72 kebutuhan, di antaranya 16 dianggap kebutuhan pokok. Dewasa ini, manusia rata-rata diperkirakan mempunyai 474 kebutuhan, 94 di antaranya dianggap kebutuhan pokok. Satu abad yang lalu, 200 barang disodorkan kepada orang-orang umumnya melalui seni menjual—tetapi dewasa ini ada 32.000 barang yang penawarannya perlu ditolak. Kebutuhan pokok manusia hanya sedikit—kemauan atau keinginannya, tidak terbatas.” Dewasa ini, orang-orang diserang dengan gagasan bahwa kekayaan materi dan harta benda adalah hal utama dalam kehidupan. Jadi, banyak orang akhirnya mengabaikan nasihat yang bijaksana dari Pengkhotbah 7:12 (Klinkert): ”Hikmat itu seolah-olah pernaungan, dan uangpun seolah-olah pernaungan, tetapi kelebihan ilmu inilah perinya: Bahwa hikmat memberi kehidupan kepada segala orang yang menaruh dia.”
[Gambar di hlm. 67]
Air yang sampai di Laodikia suam-suam kuku, tidak menyegarkan. Orang-orang Kristen di Laodikia mempunyai semangat suam-suam kuku yang tidak memuaskan