-
Para Penunggang Kuda yang Misterius dari WahyuMenara Pengawal—1986 (Seri 20) | Menara Pengawal—1986 (Seri 20)
-
-
Kita hanya bisa merasa kagum memandang penunggang-penunggang tersebut dengan tunggangan mereka. Tetapi, kuda-kuda dengan penunggangnya yang disaksikan oleh penulis buku Wahyu (Apocalypse) sungguh menggetarkan bila diperhatikan! Misterius, dan juga menakjubkan. Para penunggang kuda tersebut dikenal di mana-mana sebagai Para Penunggang Kuda dalam Kitab Wahyu.
Bayangkan sekarang, empat penunggang kuda yang cekatan bergemuruh menghampiri saudara, salah satunya bahkan mengacung-acungkan sebilah pedang! Perhatikan warna kuda-kuda mereka. Tidak ada yang sama. Yang satu berwarna putih, satu merah, satu hitam, dan satu lagi berwarna hijau kuning pucat. Benar-benar pemandangan yang aneh dan misterius.
Ikutilah penglihatan yang bergerak dengan cepat yang disaksikan rasul Yohanes penulis Alkitab. Ia mengatakan, ”Aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. . . . Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar. . . . Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. Dan aku mendengar seperti ada suara . . . berkata, ’Secupak gandum [untuk upah sehari], dan tiga cupak jelai [untuk upah sehari] . . . Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning [pucat, BIS] dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi.”—Wahyu 6:2-8.
Sejak penglihatan ini pertama kali ditulis, maknanya telah menjadi teka-teki bagi banyak sekali pembaca. Apa yang dilambangkan oleh kuda-kuda yang misterius dengan para penunggangnya ini? Bilamana derap langkah mereka mulai? Apakah derap langkah mereka ada hubungannya dengan kehidupan dewasa ini? Berbagai penjelasan telah diberikan mengenai apa yang mungkin dilambangkan oleh kuda-kuda dan para penunggangnya ini, dan kapan sebenarnya derap langkah mereka mulai.
Perbedaan yang paling besar adalah penafsiran mengenai kuda putih dengan penunggangnya. Misalnya New Catholic Encyclopedia menjelaskan bahwa kuda putih melambangkan ’kemenangan injil, atau imperialisme’.
Dalam buku Daniel and the Revelation (Daniel dan Wahyu), Uriah Smith memberikan penafsiran ini, ”Seekor kuda putih . . . adalah lambang yang cocok untuk kemenangan injil di abad pertama . . . Warna putih dari kuda itu menyatakan kemurnian iman pada abad itu.”
The Expositor’s Bible mengatakan, ”Dalam hal penunggang kuda yang pertama tujuan dan bukanlah pribadi Kristus yang diperkenalkan kepada kita, pada tahap permulaan dari kemajuannya yang berkemenangan, dan dengan janji tentang kemenangannya di masa depan. . . . Kita tahu bahwa tujuan ini ada di dunia, bahwa kerajaan ini ada di tengah-tengah kita, dan bahwa mereka yang menentangnya akan menderita kekalahan.” Tetapi, Woodrow Kroll, dari Yayasan Yahudi Kristen, merasa bahwa penunggang kuda putih itu adalah Antikristus.
-
-
Menyingkapkan Misteri Para Penunggang KudaMenara Pengawal—1986 (Seri 20) | Menara Pengawal—1986 (Seri 20)
-
-
SIAPA yang dapat menyingkapkan misteri para penunggang kuda dalam kitab Wahyu? Dalam Alkitab, di Daniel 2:47, Allah Yehuwa disebut sebagai ”Yang menyingkapkan rahasia-rahasia.” Karena Ia yang mengilhami Alkitab, termasuk penglihatan tentang penunggang-penunggang kuda itu, Ia dapat memberikan jawaban yang kita butuhkan. Maka, dengan menyelidiki FirmanNya yang telah disingkapkan untuk mendapat keterangan, kita dapat menyingkapkan arti kuda-kuda yang beraneka warna itu beserta para penunggangnya.—Amos 3:7; 2 Timotius 3:16; 2 Petrus 1:21.
Ketiga ayat pengantar dari kitab Wahyu, atau Apocalypse, memberi petunjuk untuk membantu mengungkapkan misteri ini. Kelihatan dari ayat-ayat itu bahwa serentetan penglihatan ini berhubungan dengan peristiwa-peristiwa di masa depan, yaitu masa depan yang ditinjau dari tahun 96 M. ketika rasul Yohanes melihat segala perkara tersebut dan menulisnya. Ini selaras dengan pernyataannya di Wahyu 1:10 bahwa hal-hal yang dilihat dalam penglihatan-penglihatan ini baru akan terjadi setelah ”hari Tuhan” mulai.—Bandingkan 1 Korintus 1:8; 5:5.
Sambil mengingat hal ini, kita akan memeriksa kuda-kuda itu dengan para penunggangnya. Mula-mula, penting untuk mendapatkan pengertian yang benar tentang kuda putih dan penunggangnya. Maka arti dari para penunggang kuda lainnya akan cocok.
Menyelidiki Penafsiran-Penafsiran
Dalam artikel sebelumnya, dikatakan bahwa salah satu penafsiran tentang kuda putih dengan penunggangnya adalah bahwa keduanya melambangkan ’kemenangan injil, atau imperialisme’. Tetapi dunia masih belum ditobatkan kepada injil (kabar baik) tentang Kristus dan maksud-tujuan Allah mengenai dia. Dan, memang, imperialisme tidak melaju dalam kemenangan. Sebaliknya, imperialisme terpecah-belah dan berantakan di abad ini.
Bagaimana dengan penafsiran bahwa kuda putih melambangkan kemenangan injil dan kemurnian iman di abad pertama? Di sini diabaikan fakta bahwa penglihatan itu menyangkut perkara-perkara yang akan terjadi di masa depan. Dan karena Yohanes menulis penglihatan ini ketika ia dipenjarakan dalam pengasingan di pulau Patmos pada tahun 96 Tarikh Masehi, yang dilambangkannya tidak mungkin berhubungan dengan abad pertama.
Menurut penjelasan lain, kuda putih memperkenalkan tujuan, bukan pribadi Kristus dan bahwa Kerajaannya ’ada di tengah-tengah’ kita, yaitu, dalam hati kita. Tetapi tujuan Yesus Kristus dan Kekristenan tidak mulai pada suatu waktu di masa depan dari penulisan Wahyu. Sebaliknya, tujuan ini terbukti sudah sangat nyata di kalangan orang Kristen abad pertama sebelum Yohanes menulis.
Juga, ketika Yesus mengatakan bahwa ”Kerajaan Allah ada di antara kamu”, ia sedang berbicara kepada orang-orang Farisi yang munafik secara agama sebagai jawaban atas pertanyaan yang mereka ajukan. Yesus tidak berbicara kepada para pengikutnya yang setia dan mengatakan kepada mereka bahwa Kerajaan itu sesuatu yang ada ’di antara mereka’ dalam arti berada dalam hati mereka. Tetapi, ia mengatakan kepada orang-orang Farisi yang tidak percaya bahwa ia, Yesus, sebagai wakil dari Kerajaan Allah yang akan datang, hadir di tengah-tengah mereka pada waktu peristiwa itu.—Lukas 17:21; lihat juga The Jerusalem Bible dan The New English Bible.
Bagaimana dengan pandangan bahwa penunggang kuda putih itu adalah Antikristus? Alkitab sama sekali tidak mengatakan bahwa Antikristus akan mengadakan serangan sedemikian rupa sehingga tentang dia dapat dikatakan bahwa ”ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan”, seperti dikatakan tentang penunggang kuda putih itu. (Wahyu 6:2) Jelaslah bahwa siapapun yang menunggang kuda putih itu akan terus berpacu merebut kemenangan yang sempurna. Kemenangannya tidak akan tergagalkan. Semua musuhnya akan dibinasakan.
Petunjuk-Petunjuk Alkitab Membantu Menyingkapkannya
Petunjuk yang tidak mungkin diragukan tentang penunggang kuda putih diberikan oleh ”Yang menyingkapkan rahasia” belakangan dalam rentetan penglihatan yang sama. Di Wahyu 19:11-16, seekor kuda putih terlihat lagi, kali ini dengan tanda pengenal yang jelas dari penunggangnya.
Berdasarkan fakta bahwa kuda putih terlihat dua kali dalam penglihatan-penglihatan yang bersifat nubuat ini, menjadi jelas bahwa ia adalah kuda yang sama dan bahwa yang digambarkan adalah berbagai kewajiban atau kegiatan dari penunggangnya. Dalam adegan yang disebut belakangan, penunggangnya diberi nama. Ia disebut ”Yang Setia dan Yang Benar”, ”Firman Allah”, dan ”Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan.”
Dengan sebutan-sebutan ini, tidak ada lagi keraguan tentang identitas penunggang kuda putih itu. Ia tidak lain dari pada Tuhan Yesus Kristus sendiri! (Bandingkan Wahyu 17:14.) Namun pada saat mana dalam kehidupannya? Pasti beberapa waktu setelah akhir abad pertama, ketika penglihatan wahyu diberikan. Perhatikan pula bahwa kini sebuah mahkota kerajaan diberikan kepadanya. Jadi pada suatu waktu di masa depan Yesus Kristus akan memulai peranan istimewa sebagai Raja, atau Penguasa. Dan dalam kedudukan itu, ia juga digambarkan sebagai seorang pejuang yang dipersenjatai dengan sebuah panah, untuk berpacu ”sebagai pemenang untuk merebut kemenangan”.
Bahwa ini pasti di masa depan, juga diperlihatkan oleh fakta berikut: Pada waktu penglihatan dalam Wahyu diberikan, lebih dari 60 tahun telah berlalu sejak Yesus mengakhiri kehidupannya di bumi, dibangkitkan dari antara orang-orang mati, dan naik ke surga. Ketika ia kembali ke surga, Yesus diberitahu supaya menunggu di sebelah kanan Allah sampai waktu di masa depan ketika musuh-musuhnya dijadikan ”tumpuan kakiNya”.—Ibrani 10:12, 13.
Derap Langkah itu Mulai
Jadi berpacu di atas kuda putih itu menunjuk kepada suatu waktu ketika Yesus Kristus akan ditakhtakan sebagai Raja dari Kerajaan Allah di surga. Pada waktu itu Allah akan mengutus dia dengan perintah, ”Memerintahlah di antara musuhmu!” (Mazmur 110:2) Tetapi kapan hal ini terjadi?
Penobatan Yesus Kristus sebagai Raja surgawi dilukiskan di Mazmur 45:4-8. Kemudian dalam Ibrani 1:8, 9 rasul Paulus mengutip mazmur ini dan menerapkan ayat 6 dan 7 kepada Putra Allah, Yesus Kristus. Keterangan terperinci dan bukti-bukti Alkitab yang diterbitkan oleh Saksi-Saksi Yehuwa menunjukkan bahwa penobatan Yesus Kristus di surga terjadi pada akhir dari Zaman Orang Kafir, ”waktu yang sudah ditentukan” bagi bangsa-bangsa, pada tahun 1914.—Lukas 21:24, BIS.a
Maka, penafsiran apapun yang menyatakan bahwa derap langkah penunggang kuda itu dimulai lebih awal dari pada tahun 1914 tidak mungkin benar. Juga, karena penunggang kuda putih itu berada di depan, kuda-kuda lain beserta para penunggangnya yang menyusul, memaksudkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi bersamaan, atau beberapa waktu setelah mereka mulai berpacu. Maka derap langkah dari keempat penunggang kuda ini, harus terjadi sejak dan setelah mulainya ”akhir zaman” pada tahun 1914. Sejak itulah ”hari-hari terakhir” mulai nyata terlihat—Daniel 12:4; 2 Timotius 3:1-5, 13.
-