-
Bagaimana Saudara akan Berdiri di Hadapan Kursi Penghakiman?Menara Pengawal—1995 | 15 Oktober
-
-
Bagaimana Saudara akan Berdiri di Hadapan Kursi Penghakiman?
”Apabila Putra manusia tiba dalam kemuliaannya, dan semua malaikat bersamanya, ketika itu ia akan duduk di takhtanya yang mulia.”—MATIUS 25:31.
1-3. Apa alasan yang kita miliki untuk bersikap optimis sehubungan dengan keadilan?
’BERSALAH ATAU TIDAK BERSALAH?’ Banyak yang bertanya-tanya sewaktu mereka mendengar laporan tentang suatu kasus pengadilan. Hakim dan dewan juri mungkin berupaya jujur, namun, apakah pada umumnya keadilan diberlakukan? Tidakkah saudara mendengar tentang ketidakadilan dan kecurangan dalam proses pengadilan? Ketidakadilan demikian bukan hal baru, sebagaimana kita lihat dalam perumpamaan Yesus yang terdapat di Lukas 18:1-8.
2 Apa pun pengalaman saudara dengan keadilan manusia, perhatikan kesimpulan Yesus, ”Tidakkah Allah pasti akan menyebabkan keadilan dilaksanakan bagi orang-orang terpilihnya yang berseru kepadanya siang dan malam . . . ? Aku memberi tahu kamu: Ia akan menyebabkan keadilan dilaksanakan atas mereka dengan cepat. Meskipun demikian, apabila Putra manusia datang, apakah dia akan benar-benar mendapati iman itu di atas bumi?”
3 Ya, Yehuwa akan memastikan bahwa akhirnya hamba-hamba-Nya menerima keadilan. Yesus juga terlibat, khususnya sekarang, karena kita hidup pada ”hari-hari terakhir” dari sistem yang fasik ini. Yehuwa tidak lama lagi akan menggunakan Putra-Nya yang berkuasa untuk melenyapkan kefasikan dari muka bumi. (2 Timotius 3:1; 2 Tesalonika 1:7, 8; Penyingkapan 19:11-16) Kita dapat memperoleh pemahaman akan peranan Yesus dengan melihat salah satu perumpamaan terakhir yang ia berikan, yang sering disebut perumpamaan tentang domba dan kambing.
4. Bagaimana kita telah memahami masa penggenapan dari perumpamaan tentang domba dan kambing, tetapi mengapa kita akan memberikan perhatian kepada perumpamaan ini sekarang? (Amsal 4:18)
4 Untuk waktu yang lama kita memahami bahwa perumpamaan itu menggambarkan Yesus duduk sebagai Raja pada tahun 1914 dan sejak itu memberikan keputusan—kehidupan abadi bagi orang-orang yang terbukti seperti domba, kematian yang permanen bagi kambing-kambing. Namun setelah meninjau kembali perumpamaan ini ternyata diperlukan penyesuaian atas pemahaman tentang masa penggenapannya dan apa yang digambarkannya. Pemurnian ini memperteguh pentingnya pekerjaan pengabaran kita dan pentingnya tanggapan orang. Untuk melihat dasar bagi pengertian yang lebih dalam berkenaan perumpamaan ini, marilah kita membahas apa yang Alkitab perlihatkan tentang Yehuwa dan Yesus, sebagai Raja dan juga sebagai Hakim.
Yehuwa sebagai Hakim Tertinggi
5, 6. Mengapa tepat untuk memandang Yehuwa sebagai Raja maupun Hakim?
5 Yehuwa memerintah alam semesta dengan kuasa atas segala sesuatu. Karena tidak memiliki awal dan akhir, Ia adalah ”Raja kekekalan”. (1 Timotius 1:17; Mazmur 90:2, 4; Penyingkapan 15:3) Ia memiliki wewenang untuk membuat peraturan, atau hukum, dan untuk melaksanakannya. Namun wewenang-Nya termasuk bertindak sebagai Hakim. Yesaya 33:22 mengatakan, ”[Yehuwa] ialah Hakim kita, [Yehuwa] ialah yang memberi hukum bagi kita; [Yehuwa] ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita.”
6 Hamba-hamba Allah telah lama mengakui Yehuwa sebagai Hakim dari berbagai kasus dan sengketa. Misalnya, setelah ”Hakim segenap bumi” mempertimbangkan bukti kefasikan Sodom dan Gomora, Ia memutuskan bahwa penduduknya patut dibinasakan dan melaksanakan penghakiman yang adil-benar tersebut. (Kejadian 18:20-33; Ayub 34:10-12) Betapa menenteramkan hal ini seharusnya bagi kita, karena mengetahui bahwa Yehuwa adalah Hakim yang adil-benar yang selalu dapat melaksanakan penghakiman-Nya!
7. Bagaimana Yehuwa bertindak sebagai Hakim dalam berurusan dengan Israel?
7 Di Israel purba, Yehuwa kadang-kadang memberikan penghakiman secara langsung. Tidakkah saudara akan terhibur pada saat itu karena mengetahui bahwa seorang Hakim yang sempurna memutuskan perkara-perkara? (Imamat 24:10-16; Bilangan 15:32-36; 27:1-11) Allah juga menyediakan ”keputusan pengadilan” (NW) yang seluruhnya baik sebagai standar untuk menghakimi. (Imamat 25:18, 19; Nehemia 9:13; Mazmur 19:10, 11; 119:7, 75, 164; 147:19, 20) Ia adalah ”Hakim segenap bumi”, maka kita semua dipengaruhi oleh hal itu.—Ibrani 12:23.
8. Penglihatan yang relevan apa yang dilihat oleh Daniel?
8 Kita memiliki pembuktian dari ”saksi mata” yang ikut menentukan dalam masalah ini. Nabi Daniel diberi penglihatan tentang binatang-binatang buas yang menggambarkan berbagai pemerintahan atau kekaisaran. (Daniel 7:1-8, 17) Ia menambahkan, ”Takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju.” (Daniel 7:9) Perhatikan bahwa Daniel melihat takhta-takhta ”lalu duduklah Yang Lanjut Usianya [Yehuwa]”. Tanyalah kepada diri sendiri, ’Apakah di sini Daniel menyaksikan Allah menjadi Raja?’
9. Apa salah satu arti dari ”duduk” di atas takhta? Berikan contoh-contoh.
9 Ya, bila kita membaca bahwa seseorang ”duduk” di atas takhta, kita mungkin berpikir bahwa ia menjadi raja, karena Alkitab kadang-kadang menggunakan istilah demikian. Misalnya, ”Pada waktu [Zimri] menjadi raja itu, segera sesudah ia duduk di atas takhtanya, ia . . .” (1 Raja 16:11; 2 Raja 10:30; 15:12; Yeremia 33:17) Sebuah nubuat tentang Mesias mengatakan, ”Ia . . . akan duduk memerintah di atas takhtanya.” Jadi, ’duduk di atas takhta’ dapat berarti menjadi raja. (Zakharia 6:12, 13) Yehuwa digambarkan sebagai seorang Raja yang duduk di atas takhta. (1 Raja 22:19; Yesaya 6:1; Penyingkapan 4:1-3) Ia adalah ”Raja kekekalan”. Namun, sewaktu Ia menegaskan sebuah aspek yang baru berkenaan kedaulatan, Ia dapat dikatakan menjadi Raja, seolah-olah duduk kembali di atas takhta-Nya.—1 Tawarikh 16:1, 31; Yesaya 52:7; Penyingkapan 11:15-17; 15:3; 19:1, 2, 6.
10. Apa fungsi utama dari raja-raja Israel? Gambarkan.
10 Tetapi berikut ini sebuah pokok penting: Suatu fungsi utama dari raja-raja zaman purba adalah untuk memeriksa kasus-kasus dan memberikan penghakiman. (Amsal 29:14) Ingatlah penghakiman yang bijaksana dari Salomo ketika dua wanita mengaku memiliki bayi yang sama. (1 Raja 3:16-28; 2 Tawarikh 9:8) Salah satu bangunan pemerintahannya adalah ”Balai Singgasana, tempat ia memutuskan hukum” yang juga disebut ”balai pengadilan”. (1 Raja 7:7) Yerusalem digambarkan sebagai tempat ’ditaruhnya kursi-kursi pengadilan’. (Mazmur 122:5) Jelaslah, ’duduk di atas takhta’ dapat juga berarti menjalankan wewenang sebagai hakim.—Keluaran 18:13; Amsal 20:8.
11, 12. (a) Apa makna dari kata-kata di Daniel pasal 7 bahwa Yehuwa duduk? (b) Bagaimana ayat-ayat lain meneguhkan bahwa Yehuwa duduk untuk menghakimi?
11 Sekarang marilah kita kembali kepada latar ketika Daniel melihat ’Yang Lanjut Usia duduk’. Daniel 7:10 menambahkan, ”Duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-Kitab.” Ya, Yang Lanjut Usia duduk untuk memberikan penghakiman berkenaan dominasi atas dunia dan untuk memutuskan bahwa Putra manusia layak memerintah. (Daniel 7:13, 14) Kemudian kita membaca bahwa ”Yang Lanjut Usianya itu datang dan penghakiman yang menguntungkan diberikan kepada orang-orang kudus”, orang-orang yang diputuskan pantas memerintah bersama Putra manusia. (Daniel 7:22, NW) Akhirnya, ”Majelis Pengadilan lalu duduk” dan memberikan penghakiman yang tidak menguntungkan kepada kuasa dunia yang terakhir.—Daniel 7:26, NW.a
12 Oleh karena itu, Daniel melihat Allah ’duduk di atas takhta’ mengartikan kedatangan-Nya untuk memberikan penghakiman. Sebelumnya Daud bernyanyi, ”Engkau [Yehuwa] membela perkaraku dan hakku, sebagai Hakim yang adil Engkau duduk di atas takhta.” (Mazmur 9:5, 8) Dan Yoel menulis, ”Baiklah bangsa-bangsa bergerak dan maju ke lembah Yosafat, sebab di sana Aku [Yehuwa] akan duduk untuk menghakimi segala bangsa.” (Yoel 3:12; bandingkan Yesaya 16:5.) Yesus maupun Paulus berada dalam situasi pengadilan yaitu seorang manusia duduk untuk memeriksa kasus dan memberikan penghakiman.b—Yohanes 19:12-16; Kisah 23:3; 25:6.
Kedudukan Yesus
13, 14. (a) Jaminan apa yang dimiliki umat Allah bahwa Yesus akan menjadi Raja? (b) Kapan Yesus duduk di takhtanya, dan dalam arti apa ia memerintah dari tahun 33 M dan seterusnya?
13 Yehuwa adalah Raja dan juga Hakim. Bagaimana dengan Yesus? Malaikat yang mengumumkan kelahirannya mengatakan, ”Allah Yehuwa akan memberinya takhta Daud bapaknya, . . . dan kerajaannya tidak akan berakhir.” (Lukas 1:32, 33) Yesus akan menjadi ahli waris yang permanen dari kerajaan dinasti Daud. (2 Samuel 7:12-16) Ia akan memerintah dari surga, karena Daud mengatakan, ”Demikianlah firman [Yehuwa] kepada tuanku [Yesus]: ’Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.’ Tongkat kekuatanmu akan diulurkan [Yehuwa] dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu!”—Mazmur 110:1-4.
14 Kapankah hal itu akan terjadi? Yesus tidak memerintah sebagai Raja sewaktu menjadi manusia. (Yohanes 18:33-37) Pada tahun 33 M, ia meninggal, dibangkitkan, dan naik ke surga. Ibrani 10:12 mengatakan, ”Pria ini mempersembahkan satu korban bagi dosa untuk selama-lamanya dan duduk di sebelah kanan Allah.” Wewenang apa yang Yesus miliki? ”[Allah] mendudukkan dia di sebelah kanannya di tempat-tempat surgawi, jauh di atas setiap pemerintah dan wewenang dan kuasa dan pertuanan . . . dan menjadikan dia kepala atas segala perkara bagi sidang jemaat.” (Efesus 1:20-22) Karena Yesus pada saat itu memiliki wewenang sebagai raja atas orang-orang Kristen, Paulus dapat menulis bahwa Yehuwa ”melepaskan kita dari wewenang kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan Putra yang ia kasihi”.—Kolose 1:13; 3:1.
15, 16. (a) Mengapa kita mengatakan bahwa Yesus tidak menjadi Raja dari Kerajaan Allah pada tahun 33 M? (b) Kapan Yesus mulai memerintah dalam Kerajaan Allah?
15 Akan tetapi, pada waktu itu Yesus tidak bertindak sebagai Raja dan Hakim atas bangsa-bangsa. Ia didudukkan di sebelah Allah, menantikan saat untuk bertindak sebagai Raja dari Kerajaan Allah. Paulus menulis tentang dia, ”Sehubungan dengan yang mana dari antara malaikat-malaikat ia pernah mengatakan, ’Duduklah di sebelah kananku, hingga aku menempatkan musuh-musuhmu sebagai tumpuan bagi kakimu’?”—Ibrani 1:13.
16 Saksi-Saksi Yehuwa telah menerbitkan banyak bukti bahwa masa penantian Yesus berakhir pada tahun 1914, sewaktu ia menjadi penguasa dari Kerajaan Allah di surga yang tidak kelihatan. Penyingkapan 11:15, 18 mengatakan, ”Kerajaan dunia menjadi kerajaan Tuan kita dan Kristusnya, dan ia akan berkuasa sebagai raja kekal selama-lamanya.” ”Namun bangsa-bangsa menjadi murka, dan murkamu sendiri datang.” Ya, bangsa-bangsa menyatakan murka terhadap satu sama lain selama Perang Dunia I. (Lukas 21:24) Peperangan, gempa-gempa bumi, sampar, kekurangan makanan, dan sebagainya, yang telah kita lihat sejak tahun 1914 meneguhkan bahwa Yesus kini memerintah dalam Kerajaan Allah, dan akhir yang penghabisan dari dunia ini telah dekat.—Matius 24:3-14.
17. Selama ini pokok-pokok kunci apa yang telah kita tentukan?
17 Sebagai tinjauan singkat: Allah dapat dikatakan duduk di atas takhta sebagai Raja, tetapi dalam arti lain Ia dapat duduk di takhta-Nya untuk menghakimi. Pada tahun 33 M, Yesus duduk di sebelah kanan Allah, dan ia sekarang adalah Raja dari Kerajaan tersebut. Namun, apakah Yesus yang sekarang memerintah sebagai Raja, juga bertindak sebagai Hakim? Dan mengapa hal ini hendaknya membangkitkan minat kita, khususnya pada zaman ini?
18. Bukti apa yang ada bahwa Yesus juga akan menjadi Hakim?
18 Yehuwa, yang memiliki hak untuk menetapkan hakim, memilih Yesus sebagai Hakim yang memenuhi standar-Nya. Yesus memperlihatkan hal ini ketika berbicara tentang orang-orang yang menjadi hidup secara rohani, ”Bapak sama sekali tidak menghakimi siapa pun, melainkan dia telah mempercayakan semua penghakiman kepada Putra.” (Yohanes 5:22) Namun, peranan Yesus sebagai hakim tidak hanya dalam penghakiman semacam itu, karena ia adalah hakim dari yang hidup dan yang mati. (Kisah 10:42; 2 Timotius 4:1) Paulus pernah menyatakan, ”[Allah] telah menetapkan suatu hari manakala ia bermaksud menghakimi bumi yang berpenduduk dalam keadilbenaran oleh seorang pria [Yesus] yang telah ia tetapkan, dan ia telah memberi jaminan kepada semua orang dalam hal ia telah membangkitkan dia.”—Kisah 17:31; Mazmur 72:2-7.
19. Mengapa tepat untuk mengatakan tentang Yesus duduk sebagai Hakim?
19 Maka bolehkah kita menyimpulkan bahwa Yesus duduk di atas takhta yang mulia dalam peranan yang spesifik sebagai Hakim? Ya. Yesus memberi tahu para rasul, ”Pada penciptaan kembali, pada waktu Putra manusia duduk di atas takhtanya yang mulia, kamu yang telah mengikuti aku, kamu sendiri juga akan duduk di atas dua belas takhta, menghakimi kedua belas suku Israel.” (Matius 19:28) Meskipun Yesus sekarang adalah Raja dari Kerajaan ini, kegiatannya selanjutnya yang disebutkan di Matius 19:28 akan mencakup duduk di atas takhta untuk menghakimi selama Milenium. Pada waktu itu ia akan menghakimi segenap umat manusia, yang adil-benar dan yang tidak adil-benar. (Kisah 24:15) Ada gunanya untuk mengingat hal ini pada waktu kita mengalihkan perhatian kita kepada salah satu perumpamaan Yesus yang berhubungan dengan zaman kita dan kehidupan kita.
Apa yang Dikatakan Perumpamaan Ini?
20, 21. Apa yang ditanyakan oleh rasul-rasul Yesus yang berkaitan dengan zaman kita, yang mengarah kepada pertanyaan apa?
20 Tidak lama sebelum Yesus meninggal, rasul-rasulnya bertanya kepadanya, ”Kapankah hal-hal ini akan terjadi, dan apa yang akan menjadi tanda dari kehadiranmu dan dari penutup sistem perkara?” (Matius 24:3) Yesus menubuatkan perkembangan-perkembangan penting di atas bumi sebelum ”akhir itu akan datang”. Tidak lama sebelum akhir tersebut, bangsa-bangsa akan ”melihat Putra manusia datang di atas awan-awan langit dengan kuasa dan kemuliaan yang besar”.—Matius 24:14, 29, 30.
21 Namun, apa yang akan dialami orang-orang dari bangsa-bangsa tersebut sewaktu Putra manusia tiba dalam kemuliaannya? Mari kita mencari jawabannya melalui perumpamaan tentang domba dan kambing, yang dimulai dengan kata-kata ini, ”Apabila Putra manusia tiba dalam kemuliaannya, dan semua malaikat bersamanya, ketika itu ia akan duduk di takhtanya yang mulia. Dan semua bangsa akan dikumpulkan di hadapannya.”—Matius 25:31, 32.
22, 23. Pokok-pokok apa menunjukkan bahwa perumpamaan tentang domba dan kambing belum mulai tergenap pada tahun 1914?
22 Apakah perumpamaan ini berlaku ketika Yesus duduk dalam kuasa Kerajaan pada tahun 1914, sebagaimana kita pahami selama ini? Nah, Matius 25:34 memang berbicara tentang dia sebagai Raja, maka secara masuk akal penerapan dari perumpamaan tersebut adalah sejak Yesus menjadi Raja pada tahun 1914. Namun penghakiman apa yang ia lakukan tidak lama setelah itu? Ini bukanlah penghakiman atas ”semua bangsa”. Sebaliknya, ia mengalihkan perhatiannya kepada orang-orang yang mengaku membentuk ”rumah Allah”. (1 Petrus 4:17) Selaras dengan Maleakhi 3:1-3, Yesus, sebagai utusan Yehuwa, sebagai hakim memeriksa orang-orang Kristen terurap yang masih berada di atas bumi. Ini juga merupakan waktu untuk vonis penghakiman atas Susunan Kristen, yang dengan keliru mengaku sebagai ”rumah Allah”.c (Penyingkapan 17:1, 2; 18:4-8) Namun, tidak ada satu petunjuk pun yang menyatakan bahwa pada waktu itu, atau dalam hal ini sejak saat itu, Yesus duduk untuk memberikan keputusan akhir berkenaan orang-orang dari semua bangsa sebagai domba atau kambing.
23 Jika kita menganalisis kegiatan Yesus dalam perumpamaan ini, kita melihat bahwa ia memberikan keputusan akhir kepada semua bangsa. Perumpamaan ini tidak memperlihatkan bahwa penghakiman demikian akan berlanjut selama suatu periode panjang yang lamanya bertahun-tahun, seolah-olah setiap orang yang meninggal selama beberapa dekade terakhir ini diputuskan layak untuk mendapatkan kematian abadi atau kehidupan abadi. Tampaknya mayoritas orang yang telah meninggal dalam dekade-dekade terakhir telah pergi ke kuburan umum umat manusia. (Penyingkapan 6:8; 20:13) Namun, perumpamaan tersebut menggambarkan masa manakala Yesus menghakimi orang-orang dari ”semua bangsa” yang pada saat itu hidup dan menghadapi pelaksanaan vonis penghakimannya.
24. Kapan perumpamaan tentang domba dan kambing akan digenapi?
24 Dengan kata lain, perumpamaan ini menunjuk ke masa depan sewaktu Putra manusia akan datang dalam kemuliaannya. Ia akan duduk untuk menghakimi orang-orang yang hidup pada saat itu. Penghakimannya akan didasarkan atas apa yang mereka manifestasikan sendiri berkenaan orang-orang macam apa mereka. Pada saat itu ”perbedaan antara orang benar dan orang fasik” sudah akan ditetapkan dengan jelas. (Maleakhi 3:18) Pernyataan dan pelaksanaan penghakiman yang sebenarnya akan dilakukan dalam waktu yang terbatas. Yesus akan memberikan keputusan yang adil berdasarkan apa yang telah menjadi nyata berkenaan orang perorangan.—Lihat juga 2 Korintus 5:10.
25. Apa yang digambarkan Matius 25:31 ketika mengatakan tentang Putra manusia duduk di takhtanya yang mulia?
25 Maka, hal ini berarti bahwa Yesus ”duduk di takhtanya yang mulia” untuk penghakiman, yang disebutkan di Matius 25:31, berlaku di masa depan sewaktu Raja yang penuh kuasa ini akan duduk untuk menyatakan dan melaksanakan penghakiman atas bangsa-bangsa. Ya, latar tentang penghakiman yang melibatkan Yesus di Matius 25:31-33, 46 dapat dibandingkan dengan latar dalam Daniel pasal 7, ketika Raja yang berkuasa, Yang Lanjut Usianya, duduk untuk menjalankan peranan-Nya sebagai Hakim.
26. Penjelasan baru apa tentang perumpamaan tersebut kini menjadi nyata?
26 Memahami perumpamaan tentang domba dan kambing dengan cara ini menunjukkan bahwa dijatuhkannya penghakiman atas domba dan kambing terjadi di masa depan. Ini akan terjadi setelah mulainya ”kesengsaraan” yang disebutkan di Matius 24:29, 30 dan Putra manusia ”tiba dalam kemuliaannya”. (Bandingkan Markus 13:24-26.) Kemudian, seraya segenap sistem yang fasik ini mendekati ajalnya, Yesus akan membuka pengadilan dan memberikan serta melaksanakan penghakiman.—Yohanes 5:30; 2 Tesalonika 1:7-10.
27. Kita hendaknya berminat untuk mengetahui apa tentang perumpamaan Yesus yang terakhir?
27 Hal ini memperjelas pengertian kita tentang masa penggenapan perumpamaan Yesus, yang memperlihatkan kapan domba dan kambing akan dihakimi. Tetapi bagaimana hal ini mempengaruhi kita yang dengan bergairah memberitakan kabar baik Kerajaan? (Matius 24:14) Apakah ini membuat pekerjaan kita menjadi kurang berarti, atau apakah ini mendatangkan bobot tanggung jawab yang lebih berat? Marilah kita lihat dalam artikel berikut bagaimana kita dipengaruhi.
[Catatan Kaki]
a Kata yang diterjemahkan ”Majelis Pengadilan” di Daniel 7:10, 26 juga terdapat di Ezra 7:26 dan Daniel 4:37; 7:22.
b Sehubungan dengan orang-orang Kristen yang membawa satu sama lain ke pengadilan, Paulus bertanya, ”Apakah orang-orang yang dipandang rendah dalam sidang jemaat yang kamu tetapkan sebagai hakim [secara harfiah ”kamu dudukkan”]?”—1 Korintus 6:4.
c Lihat buku Wahyu—Klimaksnya yang Menakjubkan Sudah Dekat!, halaman 56, 73, 235-45, 260, diterbitkan oleh Lembaga Alkitab dan Risalah Menara Pengawal New York, Inc.
Apakah Saudara Ingat?
◻ Bagaimana Yehuwa menjadi Raja maupun Hakim?
◻ ’Duduk di takhta’ dapat memiliki dua arti apa?
◻ Apa yang sebelumnya kita katakan tentang masa penggenapan dari Matius 25:31, namun apa dasarnya untuk menyesuaikan pandangan tersebut?
◻ Kapankah Putra manusia duduk di takhtanya, seperti yang ditunjukkan dalam Matius 25:31?
-
-
Apa Masa Depan bagi Domba dan Kambing?Menara Pengawal—1995 | 15 Oktober
-
-
Apa Masa Depan bagi Domba dan Kambing?
”Ia akan memisahkan orang-orang satu dari yang lain, sama seperti seorang gembala memisahkan domba-domba dari kambing-kambing.”—MATIUS 25:32.
1, 2. Mengapa hendaknya perumpamaan tentang domba dan kambing menarik minat kita?
YESUS KRISTUS pasti adalah Guru terbesar di atas bumi. (Yohanes 7:46) Salah satu metode pengajarannya adalah menggunakan perumpamaan. (Matius 13:34, 35) Perumpamaan-perumpamaan itu sederhana namun penuh kuasa dalam menyampaikan kebenaran rohani yang dalam dan bersifat nubuat.
2 Dalam perumpamaan tentang domba dan kambing, Yesus menunjuk kepada suatu masa manakala ia akan bertindak dalam peranan yang istimewa, ”Apabila Putra manusia tiba dalam kemuliaannya, dan . . .” (Matius 25:31) Hal ini hendaknya menarik minat kita karena dengan perumpamaan inilah Yesus mengakhiri jawabannya atas pertanyaan, ”Apa yang akan menjadi tanda dari kehadiranmu dan dari penutup sistem perkara?” (Matius 24:3) Namun, apa artinya hal ini bagi kita?
3. Sebelumnya dalam khotbahnya, apa yang Yesus katakan akan berkembang segera setelah kesengsaraan besar mulai?
3 Yesus menubuatkan perkembangan mencolok yang datang ”segera setelah” pecahnya kesengsaraan besar, perkembangan yang kita nanti-nantikan. Ia mengatakan bahwa pada saat itu ”tanda Putra manusia” akan muncul. Hal ini akan dengan hebat mempengaruhi ”semua suku di bumi” yang akan ”melihat Putra manusia datang di atas awan-awan langit dengan kuasa dan kemuliaan yang besar”. Putra manusia akan disertai oleh ”malaikat-malaikatnya”. (Matius 24:21, 29-31)a Bagaimana dengan perumpamaan tentang domba dan kambing? Alkitab-Alkitab zaman modern mencantumkannya dalam pasal 25, tetapi ini merupakan bagian dari jawaban Yesus, yang memberikan perincian lebih lanjut tentang kedatangannya dalam kemuliaan dan memfokuskan kepada penghakimannya atas ”semua bangsa”.—Matius 25:32.
Tokoh-Tokoh Dalam Perumpamaan
4. Apa yang disebutkan tentang Yesus pada permulaan dari perumpamaan tentang domba dan kambing, dan siapa lagi yang disebutkan?
4 Yesus memulai perumpamaannya dengan mengatakan, ”Apabila Putra manusia tiba.” Saudara mungkin mengetahui siapa ”Putra manusia” itu. Para penulis Injil sering menerapkan ungkapan itu kepada Yesus. Bahkan Yesus sendiri berbuat demikian, tidak diragukan karena mengingat penglihatan Daniel tentang ”seorang seperti anak [”putra”, NW] manusia” yang mendekati Yang Lanjut Usia untuk menerima ”kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja”. (Daniel 7:13, 14; Matius 26:63, 64; Markus 14:61, 62) Meskipun Yesus adalah pribadi utama dalam perumpamaan ini, ia tidak seorang diri. Sebelumnya dalam khotbah ini, seperti yang dikutip di Matius 24:30, 31, ia mengatakan bahwa bilamana Putra manusia ’datang dengan kuasa dan kemuliaan yang besar’, malaikat-malaikatnya akan memainkan peranan yang penting. Demikian pula, perumpamaan tentang domba dan kambing memperlihatkan malaikat-malaikat bersama dengan Yesus sewaktu ia ”duduk di takhtanya yang mulia” untuk menghakimi. (Bandingkan Matius 16:27.) Namun Hakim ini dan malaikat-malaikatnya berada di surga, maka apakah manusia dibahas dalam perumpamaan tersebut?
5. Bagaimana kita dapat mengidentifikasi ”saudara-saudara” Yesus?
5 Pandangan sekilas pada perumpamaan ini menyingkapkan tiga kelompok yang perlu kita identifikasi. Selain domba dan kambing, Putra manusia menambahkan kelompok ketiga yang identitasnya penting untuk mengidentifikasi domba dan kambing. Yesus menyebut kelompok ketiga ini sebagai saudara-saudara rohaninya. (Matius 25:40, 45) Pastilah mereka para penyembah yang sejati, karena Yesus mengatakan, ”Barangsiapa melakukan kehendak Bapakku . . . , dia adalah saudara lelaki, dan saudara perempuan, dan ibuku.” (Matius 12:50; Yohanes 20:17) Lebih jelas lagi, Paulus menulis tentang orang-orang Kristen yang menjadi bagian dari ”benih Abraham” dan yang adalah putra-putra Allah. Ia menyebut mereka ”saudara-saudara” Yesus dan ”yang mengambil bagian dalam panggilan surgawi”.—Ibrani 2:9–3:1; Galatia 3:26, 29.
6. Siapa ”yang paling kecil” di antara saudara-saudara Yesus?
6 Mengapa Yesus menyebutkan tentang ”yang paling kecil” dari saudara-saudaranya? Kata-kata tersebut mengulangi apa yang para rasul dengar diucapkan olehnya sebelum itu. Sewaktu mengkontraskan Yohanes Pembaptis, yang meninggal sebelum Yesus dan karena itu memiliki harapan di bumi, dengan orang-orang yang memperoleh kehidupan di surga, Yesus mengatakan, ”Tidak pernah tampil yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis; tetapi seseorang yang lebih kecil dalam kerajaan surga lebih besar daripada dia.” (Matius 11:11) Beberapa yang pergi ke surga mungkin menonjol di sidang, seperti para rasul, dan orang-orang lain tidak demikian, tetapi mereka semua adalah saudara-saudara rohani Yesus. (Lukas 16:10; 1 Korintus 15:9; Efesus 3:8; Ibrani 8:11) Oleh karena itu, meskipun beberapa orang tampaknya tidak penting di bumi, mereka adalah saudara-saudaranya dan hendaknya diperlakukan sepantasnya.
Siapa Domba dan Kambing Sebenarnya?
7, 8. Apa yang Yesus katakan tentang domba-domba, maka apa yang dapat kita simpulkan mengenai mereka?
7 Kita membaca tentang penghakiman domba-domba, ”[Yesus] akan mengatakan kepada mereka yang di kanannya, ’Mari, kamu yang telah diberkati oleh Bapakku, warisilah kerajaan yang telah dipersiapkan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab aku menjadi lapar dan kamu memberiku sesuatu untuk dimakan; aku merasa haus dan kamu memberiku sesuatu untuk diminum. Aku seorang yang tidak dikenal dan kamu menerimaku dengan murah hati; telanjang, dan kamu mengenakan pakaian padaku. Aku jatuh sakit dan kamu merawat aku. Aku di dalam penjara dan kamu datang kepadaku.’ Lalu orang-orang yang adil-benar itu akan menjawab dia dengan kata-kata, ’Tuan, bilamana kami melihatmu lapar dan memberimu makan, atau haus, dan memberimu sesuatu untuk diminum? Bilamana kami melihatmu sebagai orang yang tidak dikenal dan menerimamu dengan murah hati, atau telanjang dan mengenakan pakaian padamu? Bilamana kami melihatmu sakit atau dalam penjara dan pergi kepadamu?’ Dan sebagai jawaban raja itu akan mengatakan kepada mereka, ’Dengan sungguh-sungguh aku mengatakan kepadamu: Sejauh kamu melakukannya terhadap salah seorang di antara yang paling kecil dari saudara-saudaraku ini, kamu melakukannya terhadap aku.’”—Matius 25:34-40.
8 Jelaslah, domba-domba yang dihakimi layak berada di sebelah kanan Yesus, yakni keadaan yang terhormat dan diperkenan, mewakili suatu kelompok manusia. (Efesus 1:20; Ibrani 1:3) Apa yang mereka lakukan dan kapan? Yesus mengatakan bahwa mereka dengan baik hati, penuh respek, dan murah hati memberinya makanan, minuman, dan pakaian, membantunya sewaktu ia sakit atau berada dalam penjara. Sewaktu domba-domba mengatakan bahwa mereka tidak melakukan hal ini kepada Yesus secara pribadi, ia menunjukkan bahwa mereka memang mendukung saudara-saudara rohaninya, kaum sisa dari orang-orang Kristen terurap, maka dalam arti itu mereka melakukannya kepada Yesus.
9. Mengapa perumpamaan ini tidak berlaku selama Milenium?
9 Perumpamaan ini tidak berlaku selama Milenium, karena kaum terurap pada waktu itu tidaklah sebagai manusia-manusia yang menderita kelaparan, kehausan, penyakit, atau pemenjaraan. Namun, banyak dari antara mereka mengalami hal-hal itu selama penutup sistem ini. Sudah sejak Setan dibuang ke bumi, ia telah menjadikan kaum sisa sebagai objek khusus dari kemarahannya, mendatangkan ke atas mereka ejekan, siksaan, dan kematian.—Penyingkapan 12:17.
10, 11. (a) Mengapa tidak masuk akal untuk berpikir bahwa domba-domba mencakup setiap orang yang melakukan perbuatan baik kepada saudara-saudara Yesus? (b) Siapa yang dengan tepat digambarkan oleh domba-domba?
10 Apakah Yesus mengatakan bahwa setiap orang yang melakukan kebaikan kecil kepada salah seorang dari saudara-saudaranya, seperti menawarkan sepotong roti atau segelas air, memenuhi syarat untuk menjadi salah satu dari domba-domba ini? Tentu saja, melakukan kebaikan hati demikian dapat mencerminkan kebaikan hati manusia, namun sebenarnya, tampaknya lebih banyak yang tersangkut sehubungan dengan domba-domba dari perumpamaan ini. Misalnya, Yesus tentu tidak memaksudkan orang-orang ateis atau para pemimpin agama yang kebetulan melakukan tindakan kebaikan hati kepada salah seorang dari saudara-saudaranya. Sebaliknya, Yesus dua kali menyebut domba-dombanya ”orang-orang yang adil-benar”. (Matius 25:37, 46) Maka domba-dombanya haruslah orang-orang yang selama suatu periode waktu telah membantu—dengan aktif mendukung—saudara-saudara Kristus dan telah mempraktekkan iman sehingga menerima kedudukan yang adil-benar di hadapan Allah.
11 Selama berabad-abad, banyak orang seperti misalnya Abraham telah menikmati kedudukan yang adil-benar. (Yakobus 2:21-23) Nuh, Abraham, dan orang-orang yang setia lainnya termasuk di antara ”domba-domba lain” yang akan mewarisi kehidupan dalam Firdaus di bawah Kerajaan Allah. Belakangan ini, jutaan orang lagi telah menerima ibadat yang sejati sebagai domba-domba lain dan telah menjadi ”satu kawanan” dengan kaum terurap. (Yohanes 10:16; Penyingkapan 7:9) Orang-orang dengan harapan di bumi ini mengakui saudara-saudara Yesus sebagai duta-duta Kerajaan dan karena itu membantu mereka—secara harfiah dan rohani. Yesus menganggap apa yang domba-domba lakukan bagi saudara-saudaranya di bumi sama seperti mereka melakukannya bagi dia. Orang-orang demikian yang hidup ketika ia datang untuk menghakimi bangsa-bangsa akan dihakimi sebagai domba.
12. Mengapa domba-domba mungkin bertanya bagaimana mereka telah melakukan tindakan kebaikan hati kepada Yesus?
12 Jika domba-domba lain kini memberitakan kabar baik bersama kaum terurap dan membantu mereka, mengapa mereka bertanya, ”Tuan, bilamana kami melihatmu lapar dan memberimu makan, atau haus, dan memberimu sesuatu untuk diminum?” (Matius 25:37) Bisa jadi ada berbagai alasan. Ini adalah sebuah perumpamaan. Melaluinya, Yesus memperlihatkan perhatian yang dalam kepada saudara-saudara rohaninya; ia seperasaan dengan mereka, menderita bersama mereka. Yesus sebelumnya telah mengatakan, ”Ia yang menerima kamu menerima aku juga, dan ia yang menerima aku menerima dia juga yang mengutus aku.” (Matius 10:40) Dalam perumpamaan ini, Yesus memperluas prinsip tersebut, dengan memperlihatkan bahwa apa yang dilakukan (baik ataupun jahat) kepada saudara-saudaranya menjangkau bahkan sampai ke surga; hal itu seolah-olah dilakukan kepadanya di surga. Juga, Yesus di sini menekankan standar Yehuwa untuk menghakimi, dengan membuat jelas bahwa penghakiman Allah, apakah menguntungkan ataupun mendatangkan hukuman, adalah sah dan adil. Kambing-kambing tidak dapat berdalih, ’Seandainya saja kami dapat melihatmu secara langsung.’
13. Mengapa orang-orang yang seperti kambing mungkin akan menyapa Yesus sebagai ”Tuan”?
13 Setelah kita mengerti kapan penghakiman yang diperlihatkan dalam perumpamaan ini diberikan, kita memiliki pandangan yang lebih jelas tentang siapa kambing-kambing sebenarnya. Penggenapannya adalah ketika ”tanda Putra manusia akan muncul di langit, dan kemudian semua suku di bumi akan memukul diri sambil meratap, dan mereka akan melihat Putra manusia datang . . . dengan kuasa dan kemuliaan yang besar”. (Matius 24:29, 30) Orang-orang yang selamat dari kesengsaraan atas Babilon Besar yang telah memperlakukan saudara-saudara sang Raja dengan penuh hina, mungkin sekarang akan dengan putus asa menyapa sang Hakim sebagai ”Tuan”, mengharapkan ia menyelamatkan kehidupan mereka.—Matius 7:22, 23; bandingkan Penyingkapan 6:15-17.
14. Atas dasar apa Yesus akan menghakimi domba dan kambing?
14 Akan tetapi, penghakiman Yesus tidak akan didasarkan atas pengakuan dalam keputusasaan dari orang-orang yang dahulunya pengunjung gereja, ateis, atau orang-orang lain. (2 Tesalonika 1:8) Sebaliknya, hakim ini akan memeriksa keadaan hati dan tindakan di masa lampau dari orang-orang bahkan terhadap ”salah seorang di antara yang paling kecil [dari saudara-saudaranya]”. Memang, jumlah orang Kristen terurap yang masih ada di bumi semakin berkurang. Namun, selama kaum terurap, yang membentuk ”budak yang setia dan bijaksana”, terus menyediakan makanan rohani dan petunjuk, para calon domba memiliki kesempatan untuk melakukan hal yang baik kepada golongan budak, sebagaimana yang telah dilakukan oleh ’kumpulan besar orang dari semua bangsa dan suku dan umat’.—Penyingkapan 7:9, 14.
15. (a) Bagaimana banyak orang telah memperlihatkan diri mereka seperti kambing? (b) Mengapa kita hendaknya menghindari menyatakan apakah seseorang domba atau kambing?
15 Bagaimana saudara-saudara Kristus dan jutaan domba-domba lain yang dipersatukan dengan mereka sebagai satu kawanan telah diperlakukan? Banyak orang mungkin secara pribadi tidak menyerang wakil-wakil Kristus tetapi mereka juga tidak memperlakukan umatnya dengan penuh kasih. Karena lebih menyukai dunia yang fasik, orang-orang yang seperti kambing menolak berita Kerajaan, tidak soal mendengarnya secara langsung atau tidak. (1 Yohanes 2:15-17) Tentu saja, dalam analisis terakhir Yesus adalah pribadi yang ditetapkan untuk memberikan penghakiman. Kita tidak berhak menentukan siapa domba dan siapa kambing.—Markus 2:8; Lukas 5:22; Yohanes 2:24, 25; Roma 14:10-12; 1 Korintus 4:5.
Apa Masa Depan bagi Masing-Masing Kelompok?
16, 17. Masa depan apa akan dimiliki oleh domba-domba?
16 Yesus memberikan penghakimannya kepada domba-domba, ”Mari, kamu yang telah diberkati oleh Bapakku, warisilah kerajaan yang telah dipersiapkan bagimu sejak dunia dijadikan.” Sungguh suatu undangan yang hangat—”Mari”! Kepada apa? Kepada kehidupan abadi, sebagaimana ia nyatakan sebagai kesimpulan, ”Orang-orang yang adil-benar [akan masuk] ke dalam kehidupan abadi.”—Matius 25:34, 46.
17 Dalam perumpamaan tentang talenta, Yesus memperlihatkan apa yang dituntut dari orang-orang yang akan memerintah bersamanya di surga, tetapi dalam perumpamaan ini ia memperlihatkan apa yang diharapkan dari rakyat Kerajaan ini. (Matius 25:14-23) Jelaslah, karena dukungan mereka yang sepenuh hati kepada saudara-saudara Yesus, domba-domba ini mewarisi tempat dalam wilayah di bumi dari Kerajaannya. Mereka akan menikmati kehidupan dalam bumi firdaus—sebuah prospek yang Allah persiapkan bagi mereka ”sejak dijadikannya dunia” dari manusia-manusia yang ditebus.—Lukas 11:50, 51.
18, 19. (a) Yesus akan memberikan penghakiman apa atas kambing-kambing? (b) Bagaimana kita dapat merasa pasti bahwa kambing-kambing tidak akan menghadapi penderitaan kekal?
18 Betapa kontrasnya dengan penghakiman yang dilaksanakan atas kambing-kambing! ”Kemudian ia selanjutnya akan mengatakan kepada mereka yang di kirinya, ’Pergilah dariku, kamu yang telah dikutuk, ke dalam api abadi yang dipersiapkan bagi Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab aku menjadi lapar, tetapi kamu tidak memberi aku apa-apa untuk dimakan, dan aku merasa haus, tetapi kamu tidak memberiku apa-apa untuk diminum. Aku seorang yang tidak dikenal, tetapi kamu tidak menerimaku dengan murah hati; telanjang, tetapi kamu tidak mengenakan pakaian padaku; sakit dan dalam penjara, tetapi kamu tidak merawatku.’ Kemudian mereka juga akan menjawab dengan kata-kata, ’Tuan, bilamana kami melihatmu lapar atau haus atau seorang yang tidak dikenal atau telanjang atau sakit atau dalam penjara dan tidak melayanimu?’ Kemudian ia akan menjawab mereka dengan kata-kata, ’Dengan sungguh-sungguh aku mengatakan kepadamu: Sejauh kamu tidak melakukannya terhadap salah seorang di antara orang-orang yang paling kecil ini, kamu tidak melakukannya terhadap aku.’”—Matius 25:41-45.
19 Siswa-siswa Alkitab mengetahui bahwa ini tidak mungkin mengartikan bahwa jiwa yang tidak berkematian dari orang-orang yang seperti kambing akan menderita dalam api kekal. Tidak, karena manusia adalah jiwa; mereka tidak memiliki jiwa yang tidak berkematian. (Kejadian 2:7; Pengkhotbah 9:5, 10; Yehezkiel 18:4) Dengan memvonis kambing-kambing kepada ”api abadi”, Hakim ini memaksudkan kebinasaan tanpa harapan di masa depan, yang juga akan menjadi akhir yang permanen bagi Iblis dan hantu-hantunya. (Penyingkapan 20:10, 14) Oleh karena itu, Hakim dari Yehuwa memberikan penghakiman yang bertolak belakang. Ia mengatakan kepada domba-domba, ”Mari”; kepada kambing-kambing, ”Pergilah dariku.” Domba-domba akan mewarisi ”kehidupan abadi”. Kambing-kambing akan menerima ”kemusnahan abadi”.—Matius 25:46.b
Apa Artinya bagi Kita?
20, 21. (a) Orang-orang Kristen memiliki pekerjaan penting apa untuk dilakukan? (b) Pemisahan apa kini sedang berlangsung? (c) Bagaimana kelak keadaan dari orang-orang bila perumpamaan tentang domba dan kambing mulai digenapi?
20 Ada banyak hal yang harus dipikirkan oleh empat rasul yang mendengar jawaban Yesus tentang tanda kehadirannya dan penutup sistem ini. Mereka perlu tetap sadar dan berjaga-jaga. (Matius 24:42) Mereka juga perlu melakukan pekerjaan kesaksian yang disebutkan dalam Markus 13:10. Saksi-Saksi Yehuwa dengan penuh semangat ambil bagian dalam pekerjaan itu dewasa ini.
21 Namun, apa artinya pengertian yang baru berkenaan perumpamaan tentang domba dan kambing bagi kita? Nah, orang-orang sudah menentukan sikap. Ada yang berada pada ’jalan lebar yang menuntun ke dalam kebinasaan’, sedangkan yang lain-lain berupaya tetap berada pada ’jalan sesak yang menuntun ke dalam kehidupan’. (Matius 7:13, 14) Namun saat ketika Yesus akan menyatakan penghakiman akhir atas domba dan kambing yang digambarkan dalam perumpamaan ini masih akan terjadi di masa depan. Bila Putra manusia datang dalam peranan sebagai Hakim, ia akan menentukan bahwa banyak orang Kristen yang sejati—sebenarnya ”suatu kumpulan besar” dari domba-domba yang berbakti—akan memenuhi syarat untuk melampaui bagian akhir dari ”kesengsaraan besar” masuk ke dalam dunia baru. Prospek tersebut seharusnya menjadi sumber sukacita sekarang. (Penyingkapan 7:9, 14) Di lain pihak, jumlah yang besar dari ”semua bangsa” sudah akan membuktikan diri seperti kambing-kambing yang keras kepala. Mereka ”akan pergi ke dalam kemusnahan abadi”. Sungguh suatu kelegaan bagi bumi!
22, 23. Karena penggenapan dari perumpamaan ini masih di masa depan, mengapa pekerjaan pengabaran kita penting dewasa ini?
22 Meskipun penghakiman yang digambarkan dalam perumpamaan ini akan terjadi di masa depan yang dekat, bahkan sekarang sesuatu yang penting sedang terjadi. Kita orang-orang Kristen terlibat dalam pekerjaan yang menyelamatkan kehidupan yaitu mengumumkan berita yang menyebabkan pemisahan di antara orang-orang. (Matius 10:32-39) Paulus menulis, ”Karena ’setiap orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan diselamatkan’. Akan tetapi, bagaimana mereka akan berseru kepada dia yang kepadanya mereka tidak menaruh iman? Selanjutnya, bagaimana mereka akan menaruh iman kepada dia yang tentangnya tidak pernah mereka dengar? Selanjutnya, bagaimana mereka akan mendengar tanpa ada yang memberitakan?” (Roma 10:13, 14) Pelayanan kita di hadapan umum mencapai orang-orang di lebih dari 230 negeri dengan nama Allah dan berita keselamatan-Nya. Saudara-saudara terurap dari Kristus masih memelopori pekerjaan ini. Kira-kira lima juta orang dari domba-domba lain kini bergabung dengan mereka. Dan orang-orang di seluas bumi menyambut berita yang diumumkan oleh saudara-saudara Yesus.
23 Banyak orang dihadapkan kepada berita kita seraya kita mengabar dari rumah ke rumah atau secara tidak resmi. Yang lain-lain mungkin belajar tentang Saksi-Saksi Yehuwa serta apa yang kita wakili melalui cara-cara yang tidak kita ketahui. Ketika saat penghakiman tiba, sejauh mana Yesus akan mempertimbangkan tanggung jawab masyarakat dan prestasi keluarga? Kita tidak dapat menentukannya, dan tidak ada gunanya untuk berspekulasi. (Bandingkan 1 Korintus 7:14.) Banyak yang sekarang menutup telinga, mengejek, atau ambil bagian dalam penganiayaan langsung atas umat Allah. Oleh karena itu, ini adalah masa yang kritis; orang-orang demikian dapat berkembang menjadi orang-orang yang Yesus akan hakimi sebagai kambing.—Matius 10:22; Yohanes 15:20; 16:2, 3; Roma 2:5, 6.
24. (a) Mengapa penting bagi orang perorangan untuk menyambut baik pengabaran kita? (b) Pelajaran ini telah membantu saudara secara pribadi untuk memiliki sikap apa terhadap pelayanan saudara?
24 Namun, syukurlah banyak yang menyambut baik, mempelajari Firman Allah, dan menjadi Saksi-Saksi dari Yehuwa. Beberapa orang yang sekarang ini tampaknya bersifat seperti kambing bisa jadi berubah dan menjadi seperti domba. Intinya adalah bahwa orang-orang yang menyambut dan dengan aktif mendukung kaum sisa dari saudara-saudara Kristus dengan cara itu sekarang memberikan bukti yang akan menyediakan dasar bagi mereka untuk ditempatkan di sebelah kanan Yesus manakala, di masa depan yang dekat, ia duduk di takhtanya untuk memberikan penghakiman. Mereka sedang dan akan terus diberkati. Maka, perumpamaan ini hendaknya memacu kita untuk ikut dalam kegiatan yang lebih bergairah dalam pelayanan Kristen. Sebelum terlambat, kita ingin berbuat sebisa kita untuk memberitakan kabar baik Kerajaan dan dengan cara demikian memberi kesempatan kepada orang-orang lain untuk memberikan tanggapan. Kemudian adalah tugas Yesus untuk memberikan penghakiman, yang mendatangkan hukuman atau yang menguntungkan.—Matius 25:46.
[Catatan Kaki]
b El Evangelio de Mateo menulis, ”Kehidupan kekal adalah kehidupan yang pasti; kebalikannya adalah hukuman yang pasti. Kata sifat bahasa Yunani aionios tidak secara pokok menyatakan jangka waktu tetapi kualitas. Penghukuman yang pasti adalah kematian untuk selama-lamanya.”—Pensiunan Profesor Juan Mateos (Pontifical Biblical Institute, Roma) dan Profesor Fernando Camacho (Theological Center, Seville), Madrid, Spanyol, 1981.
Apakah Saudara Ingat?
◻ Paralel apa antara Matius 24:29-31 dan Matius 25:31-33 memperlihatkan bahwa perumpamaan tentang domba dan kambing memiliki penerapan di masa depan, dan bilamanakah itu?
◻ Siapakah ”yang paling kecil” di antara saudara-saudara Yesus?
◻ Dari ungkapan ”orang-orang yang adil-benar” yang Yesus gunakan, bagaimana kita dibantu untuk mengidentifikasi siapa yang mereka wakili dan siapa yang tidak mereka wakili?
◻ Meskipun perumpamaan ini akan digenapi di masa depan, mengapa pengabaran kita sekarang begitu penting dan mendesak?
[Kotak/Gambar di hlm. 24]
PERHATIKAN PARALELNYA
Matius 24:29-31 Matius 25:31-33
Setelah kesengsaraan besar mulai, Putra manusia datang
Putra manusia tiba
Datang dengan kemuliaan yang besar Tiba dengan kemuliaan dan
duduk di takhtanya yang mulia
Malaikat-malaikat hadir bersamanya Malaikat-malaikat tiba
bersamanya
Semua suku di bumi melihat dia Semua bangsa dikumpulkan;
kambing mendapat penghakiman
akhir (kesengsaraan besar
selesai)
[Keterangan Gambar]
Garo Nalbandian
-