PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • tr psl. 17 hlm. 151-156
  • Caranya Berdoa Sehingga Didengar Oleh Allah

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Caranya Berdoa Sehingga Didengar Oleh Allah
  • Kebenaran yang Membimbing kepada Hidup yang Kekal
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • CARANYA MENDEKATI ALLAH DALAM DOA
  • DOA-DOA YANG BERKENAN KEPADA ALLAH
  • CARA YANG PATUT UNTUK BERDOA
  • MENGHARGAI HAK KEHORMATAN DOA
  • Mendekatlah kepada Allah dengan Berdoa
    Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan?
  • Bagaimana Memperoleh Bantuan melalui Doa
    Saudara Dapat Hidup Kekal dalam Firdaus di Bumi
  • Bagaimana Saudara Dapat Mendekat kepada Allah
    Pengetahuan yang Membimbing kepada Kehidupan Abadi
  • Doa—Hadiah dari Allah
    Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Alkitab?
Lihat Lebih Banyak
Kebenaran yang Membimbing kepada Hidup yang Kekal
tr psl. 17 hlm. 151-156

Pasal 17

Caranya Berdoa Sehingga Didengar Oleh Allah

 1. Apa yang Mazmur 65:3 katakan tentang Allah dan siapa yang boleh datang kepadaNya dengan jaminan akan didengar?

ALKITAB mengatakan tentang Allah Yehuwa: “Engkau yang mendengarkan doa. KepadaMulah datang semua yang hidup.” (Mazmur 65:3 [64:3, Dy]) Ya, Allah mendengar doa. Dan orang-orang di segenap bumi yang mencintai kebenaran, yang ingin melakukan kehendakNya dan mendekatiNya menurut cara yang diperkenanNya, dapat menikmati hak istimewa yang berharga ini. (Kisah 10:34, 35) Sungguh, betapa besarnya hak kehormatan untuk dapat berbicara kepada Penguasa yang mulia dari segenap alam dan mengetahui bahwa Ia mendengar saudara!—Mazmur 8:1, 4, 5;Mazmur 8:1, 4, 5; Yesaya 45:22.

 2. (a) Berkenaan doa, janji apa diberikan oleh Alkitab di Filipi 4:6, 7? (b) Mengapa sejumlah orang merasa ragu-ragu mengenai doa?

2 Kita sungguh dikuatkan karena FirmanNya yang tertulis berjanji: “Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” (Filipi 4:6, 7) Akan tetapi, sejumlah orang secara pribadi mungkin merasa ragu-ragu mengenai soal berdoa karena banyak dari doa mereka nampaknya tidak dikabulkan. Apa sebabnya? Ini penting kita ketahui. Dalam FirmanNya, Allah menjelaskan apa kehendakNya mengenai doa.

CARANYA MENDEKATI ALLAH DALAM DOA

 3. Kepada siapa seharusnya doa kita ditujukan dan mengapa?

3 Alkitab menyatakan bahwa “barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” (Ibrani 11:6) Perhatikan bahwa ayat ini menyatakan kita harus “berpaling kepada Allah.” Sebagai Allah yang sejati dan hidup, Yehuwa ingin supaya kita berdoa kepadaNya, bukan kepada pribadi lain. Doa sebagian dari ibadat kita dan karena alasan ini doa harus ditujukan hanya kepada Pencipta, Yehuwa. (Matius 4:10) Yesus Kristus mengajar para pengikutnya untuk berdoa kepada ‘Bapanya yang di sorga.’ (Matius 6:9) Yesus Kristus tidak mengajar para muridnya untuk berdoa kepadanya, tidak pula kepada ibu insaninya Maria, maupun kepada orang lain. Yehuwa mahakuasa, mahatahu, sempurna dalam keadilan dan kasih. Maka, mengapa kita mesti berdoa kepada pribadi yang lebih rendah? Lebih jauh, rasul Paulus yang terilham meyakinkan kita bahwa Allah “tidak jauh dari kita masing-masing,” jika kita mencariNya dengan cara yang benar.—Kisah 17:27.

 4. Agar diterima oleh Allah, atas nama siapa doa harus dipanjatkan? Mengapa?

4 Tetapi saudara barangkali berkata, “Bagaimana kita, sebagai makhluk tidak sempurna yang mewarisi dosa dapat berdoa kepada Allah yang sempurna dan adil?” Dengan penuh kasih Yehuwa telah mempertimbangkan ini dan menyediakan seorang “penolong” untuk berbicara bagi kita di surga. Penolong ini adalah “Yesus Kristus, pribadi yang adil.” (1 Yohanes 2:1, 2, NW) Ia menyerahkan kehidupannya sebagai tebusan bagi umat manusia. Lagi pula, Yehuwa telah melantik dia sebagai Imam Besar. Yehuwa menuntut agar kita mengakui kedudukan PutraNya dalam maksud-tujuanNya dan memanjatkan semua doa kita atas namanya. Karena itu Yesus mengatakan kepada para pengikutnya: “Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6) Yesus juga berkata: “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikanNya kepadamu dalam namaKu.” (Yohanes 16:23) Supaya doa kita diterima oleh Allah, kita harus berdoa kepada Allah Yehuwa melalui PutraNya, artinya, atas nama Yesus.

DOA-DOA YANG BERKENAN KEPADA ALLAH

 5. (a) Mengingat apa yang dikatakan di 1 Petrus 3:12, bagaimana kita harus sungguh-sungguh berusaha hidup supaya doa kita didengar oleh Allah? (b) Siapa yang hendaknya jangan mengharap Allah akan mendengar permintaan doanya akan pertolongan?

5 Di 1 Petrus 3:12 kita membaca: “Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telingaNya kepada permohonan mereka yang minta tolong.” Jadi, agar Allah menerima doa kita, kita harus dengan ikhlas berusaha hidup selaras dengan prinsip-prinsip yang adil dari Firman Allah. Jika seseorang menolak Firman Allah dan kehendakNya, janganlah ia mengharap Allah akan menjawab doanya agar ditolong pada masa yang sukar. (Amsal 15:29; 28:9) Misalnya, kepada mereka yang tidak menghormati kesucian hidup, Allah berkata: “Bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah.” (Yesaya 1:15) Pada “akhir zaman” ini kekerasan, imoralitas, ketidakjujuran, ibadat palsu dan perbuatan salah lainnya semakin umum. Maka tentu kita perlu sungguh-sungguh merenungkan cara hidup kita sehari-hari agar doa kita didengar oleh Allah.—1 Yohanes 3:21, 22.

 6. (a) Menurut petunjuk Yesus, apa yang harus diutamakan dalam doa kita? (b) Bagaimana Yesus menunjukkan bahwa doa kita hendaknya jangan untuk diri kita saja? Maka untuk siapa kita harus berdoa?

6 Apa yang kita minta dalam doa turut menentukan apakah Allah mengabulkan doa kita. Yesus memberikan kepada para muridnya contoh doa sebagai pembimbing untuk mengetahui macam doa yang Allah terima. (Matius 6:9-13) Doa ini menunjukkan bahwa nama dan maksud Allah harus diutamakan. Kemudian kita boleh meminta kebutuhan jasmani, pengampunan dan kelepasan dari pencobaan dan dari si jahat. Perhatikan pula, bahwa Yesus mengajar kita untuk berdoa kepada “Bapa kami” agar ‘memberikan kami pada hari ini makanan kami’ dan agar ‘mengampuni kami.’ Ini menunjukkan bahwa, sewaktu berdoa, janganlah kita hanya mengingat diri sendiri, atau problem dan kebutuhan sendiri. Sebaliknya, dengan tidak mementingkan diri doa harus diperluas sehingga orang-orang lain termasuk. Kita harus mengikutsertakan, bukan saja keluarga dan sanak keluarga kita sendiri, tetapi juga orang-orang lain yang berusaha menyenangkan Allah, dan teristimewa mereka yang menghadapi pencobaan dan kesulitan dalam pelayanan mereka kepada Allah.—Yakobus 5:16; Efesus 6:18-20.

 7. (a) Apa alasan utama sehingga banyak doa tidak dikabulkan? (b) Untuk mempersembahkan doa yang dapat diterima, apa yang harus kita lakukan lebih dulu?

7 Rasul Yohanes menulis: “Inilah keberanian percaya kita kepadaNya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepadaNya menurut kehendakNya.” (1 Yohanes 5:14) Ya, setiap bagian dari kehidupan seorang Kristen patut didoakan. Tetapi yang penting, permintaannya harus selaras dengan kehendak Allah. Inilah penyebab utama mengapa banyak doa tidak dikabulkan. Orang itu tidak berusaha mencari lebih dahulu kehendak Allah. (Amsal 3:5-7) Maka, dari pada menentukan apa yang kita ingin lakukan atau miliki, dan mendoakannya kepada Allah, bukankah sepatutnya kita mencari tahu lebih dahulu apa yang Allah inginkan dari kita, apa kehendakNya bagi kita, lalu menyusun doa kita selaras dengan itu?—Yakobus 4:3, 13-15.

 8. (a) Bagaimana kita dapat mengerti kehendak Allah? (b) Apakah Allah benar-benar akan memberikan hikmat kepada kita untuk menuntun haluan hidup kita?

8 Dengan mempelajari Firman Allah dan dari pengalaman kita dalam melayaniNya bersama dengan rekan-rekan Kristen sejati, kita dapat mengerti kehendakNya. (Roma 12:2) Penulis Mazmur berdoa: “Buatlah aku mengerti, maka kau akan memegang TauratMu; aku hendak memeliharanya dengan segenap hati. Biarlah aku hidup menurut petunjuk perintah-perintahMu, sebab aku menyukainya. Condongkanlah hatiku kepada peringatan-peringatanMu, dan jangan pada laba.” (Mazmur 119:34-36) Jika kita berdoa kepada Allah dalam iman, dengan murah hati Ia akan memberikan hikmat yang kita perlukan untuk mengatasi problem-problem kehidupan. (Yakobus 1:5-8) Ia akan menolong kita untuk mengetahui dan melakukan apa yang akan membawa kehormatan bagi namaNya sendiri yang mulia, serta kebahagiaan bagi kita sendiri.—Mazmur 84:12, 13.

CARA YANG PATUT UNTUK BERDOA

 9. (a) Sewaktu kita berdoa, apakah ada sikap tubuh tertentu yang dituntut? (b) Apa yang ditunjukkan oleh Yesus mengenai doa pribadi? (c) Doa yang bagaimana dikutuk oleh Yesus?

9 Apakah Allah menuntut agar kita mengatur sikap tubuh tertentu sewaktu berdoa atau agar kita pergi ke gedung yang khusus untuk berdoa? FirmanNya menunjukkan bahwa Ia tidak menuntut hal itu. (Nehemia 8:7; Daniel 6:10; Markus 11:25; Yohanes 11:41) Yesus menunjukkan bahwa ada baiknya untuk berdoa sendirian, masuk ke dalam kamar pribadi untuk berdoa. (Matius 6:6) Meskipun Yesus sendiri kadang-kadang berdoa di tempat umum, ia mengutuk keras doa yang diucapkan di hadapan orang-orang lain hanya supaya dipandang oleh mereka dan untuk mempertunjukkan “kesucian” seseorang. Ia juga menunjukkan bahwa Allah tidak menyetujui doa yang diucapkan berulang-ulang dengan kata-kata yang sama. (Matius 6:5, 7, 8) Mengapa demikian?

10. (a) Jelaskan mengapa doa hendaknya tidak dibacakan dari buku. (b) Bahasa yang bagaimana patut digunakan sewaktu berdoa?

10 Karena yang benar-benar penting bagi Allah adalah isi hati kita. “Karena mata TUHAN [Yehuwa] menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatanNya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.” (2 Tawarikh 16:9) Bagaimana mungkin doa kita dapat mengungkapkan isi hati kita jika doa itu dibacakan dari sebuah buku doa? Maka, sewaktu berdoa, kita harus melakukannya dari hati, dengan rendah hati. “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” (Yakobus 4:6) Tak ada gunanya memakai bahasa yang luar biasa atau muluk-muluk dalam doa. Sebaliknya, kita harus berbicara kepada Allah seperti kepada teman karib yang dapat dipercaya atau seperti seorang putra kepada bapanya. Doa kita boleh juga dengan berdiam diri, di dalam hati. (1 Samuel 1:12, 13) Adakalanya kita mungkin tidak dapat menemukan perkataan yang tepat untuk mengutarakan pikiran kita kepada Allah. Tetapi kita dapat yakin bahwa Allah mengetahui kebutuhan kita dan mengerti doa kita yang sederhana.

MENGHARGAI HAK KEHORMATAN DOA

11. (a) Perlukah ditunggu sampai dibutuhkan pertolongan istimewa baru berdoa kepada Allah? (b) Mengapa patut berdoa sewaktu makan?

11 Kita semua mengalami bahwa pada saat-saat tertentu tidak ada manusia yang dapat menolong kita atau pertolongan yang diberikan orang tidak cukup bagi kebutuhan kita. Maka hanya kepada Allah kita harus berpaling. Akan tetapi, jika kita mengasihi Yehuwa dan menghargai hak kehormatan doa, kita tentu tidak akan menunggu sampai saat seperti itu tiba untuk berbicara kepadaNya. Sebaliknya, kita akan menghampiri Dia dengan tetap tentu, sering kali, dengan ucapan syukur dan pujian, maupun dengan permohonan dan permintaan kita. (Efesus 6:18; 1 Tesalonika 5:17, 18) Satu keluarga mendapat banyak faedah dari doa, bahkan dengan ucapan terima kasih yang sederhana kepada Allah pada waktu makan, mengikuti contoh Yesus.—Matius 14:19.

12. Sebutkan beberapa faedah yang menakjubkan dari doa.

12 Sesungguhnya, doa pribadi, doa keluarga dan doa sidang, semuanya menghasilkan faedah yang menakjubkan. Doa menunjukkan pengakuan yang jujur bahwa kita bergantung sepenuhnya kepada Allah untuk segala sesuatu. Ini mendekatkan kita kepada sesama penyembah, mendatangkan atas kita damai dari Pencipta yang penuh kasih, menambah arus roh suci Allah dalam hidup kita, membantu kita untuk lebih yakin akan masa depan. Doa suatu karunia dari Allah yang patut kita hargai dan gunakan.

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan