Buku Alkitab Nomor 43—Yohanes
Penulis: Rasul Yohanes
Tempat Penulisan: Efesus atau di dekatnya
Selesai Ditulis: ± 98 M.
Masa yang Ditinjau: Sesudah kata pembukaan, 29–33 M.
1. Apa yang ditunjukkan oleh Alkitab mengenai hubungan akrab Yohanes dengan Yesus?
CATATAN Injil Matius, Markus, dan Lukas telah beredar selama 30 tahun lebih dan dinilai umat Kristiani abad pertama sebagai karya dari pria-pria yang diilhami roh suci. Kini, karena sudah dekat akhir abad dan jumlah orang yang pernah bersama Yesus berkurang, tepat bila timbul pertanyaan, Apakah masih ada yang harus diceritakan? Apakah masih ada orang yang dapat, dari apa yang ia sendiri ingat, melengkapi rincian-rincian penting pelayanan Yesus? Ya, memang ada. Yohanes yang sudah berusia lanjut diberkati secara khusus dalam pergaulannya dengan Yesus. Agaknya Yohanes salah seorang murid pertama Yohanes Pembaptis yang akan diperkenalkan kepada Anak domba Allah dan salah satu dari empat orang pertama yang akan diundang Tuhan untuk menggabungkan diri sepenuh waktu bersama dia dalam pelayanan. (Yoh. 1:35-39; Mrk. 1:16-20) Ia terus bergaul akrab dengan Yesus selama pelayanannya dan adalah murid ’yang dikasihi Yesus,’ yang bersandar dekat dada Yesus pada Paskah terakhir. (Yoh. 13:23; Mat. 17:1; Mrk. 5:37; 14:33) Ia hadir pada waktu pelaksanaan hukuman yang mengharukan, ketika Yesus mempercayakan dia untuk mengurus ibu kandungnya, dan ia jugalah yang mendahului Petrus ketika mereka bergegas pergi ke kuburan untuk memastikan laporan bahwa Yesus sudah bangkit.—Yoh. 19:26, 27; 20:2-4.
2. Bagaimana Yohanes diperlengkapi dan digiatkan untuk menulis Injilnya, dan untuk maksud apa?
2 Dengan kematangan karena aktif dalam pelayanan selama hampir 70 tahun dan mendapat penglihatan-penglihatan serta mengadakan renungan ketika belakangan dipenjarakan di Pulau Patmos yang terpencil, Yohanes sangat diperlengkapi untuk menulis perkara-perkara yang sudah lama terpendam dalam hatinya. Roh suci lalu menggiatkan ingatannya dan ia menulis firman yang berharga dan memberi hidup sehingga semua yang membacanya ’akan dapat percaya bahwa Yesus-lah Kristus, Anak Allah, dan supaya mereka karena percaya dapat memperoleh hidup dalam nama Yesus.—20:31.
3, 4. Apa bukti dari luar dan dari dalam bahwa (a) Injil ini kanonik, dan (b) penulisnya adalah Yohanes?
3 Umat Kristiani pada permulaan abad kedua menerima Yohanes sebagai penulis buku ini dan juga menganggap tulisan ini sebagai bagian dari kanon Alkitab terilham yang tidak perlu diragukan. Clement dari Aleksandria, Irenaeus, Tertullian, dan Origen, semua yang dari akhir abad kedua dan permulaan abad ketiga, mengakui bahwa Yohanes-lah penulisnya. Dan lagi, banyak bukti di dalam buku itu sendiri menunjukkan bahwa Yohanes yang menulisnya. Jelas penulisnya seorang Yahudi dan mengenal baik adat kebiasaan orang Yahudi dan negeri mereka. (2:6; 4:5; 5:2; 10:22, 23) Tulisan yang sangat intim ini menunjukkan bahwa ia bukan saja seorang rasul, melainkan juga salah satu dari antara tiga orang terdekat dengan Yesus—Petrus, Yakobus dan Yohanes—yang menemani Yesus pada saat-saat khusus. (Mat. 17:1; Mrk. 5:37; 14:33) Dari antara tiga orang ini, tidak mungkin Yakobus (putra Zebedeus) karena ia telah mati dibunuh Herodes Agripa I kira-kira pada tahun 44 M., lama sebelum buku ini ditulis. (Kis. 12:2) Juga tidak mungkin Petrus, karena ia disebut bersama penulis dalam Yohanes 21:20-24.
4 Dalam ayat-ayat penutup, penulis disebut sebagai murid ”yang dikasihi Yesus.” Pernyataan ini serta pernyataan lain yang serupa digunakan beberapa kali dalam buku ini, meskipun nama rasul Yohanes tidak pernah disebut. Di sini Yesus dikutip telah berkata tentang dia: ”Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.” (Yoh. 21:20, 22) Hal ini menunjukkan bahwa usia murid tersebut akan jauh lebih lanjut daripada Petrus dan rasul-rasul lain. Semua ini cocok dengan diri Yohanes. Menarik sekali bagaimana Yohanes, setelah mendapat penglihatan Wahyu tentang kedatangan Yesus, mengakhiri nubuat yang istimewa itu dengan ucapan: ”Amin, datanglah, Tuhan Yesus!”—Why. 22:20.
5. Kapan Yohanes diperkirakan menulis Injilnya?
5 Meskipun tulisan-tulisan Yohanes sendiri tidak memberikan keterangan yang pasti tentang hal itu, pada umumnya orang percaya bahwa Yohanes menulis Injilnya setelah kembali dari pembuangan di Pulau Patmos. (Why. 1:9) Kaisar Roma, Nerva, tahun 96-98 M., memulangkan banyak orang yang ditawan pada akhir pemerintahan kaisar sebelumnya, Domitian. Setelah menulis Injilnya, kira-kira pada tahun 98 M., Yohanes diduga meninggal dengan tenang di Efesus pada tahun ketiga pemerintahan Kaisar Trajan, pada tahun 100 M.
6. Bukti apa yang menyatakan bahwa Injil Yohanes ditulis di luar Palestina, di atau dekat Efesus?
6 Tentang Efesus atau daerah di dekatnya sebagai tempat penulisan, sejarawan Eusebius (±260-342 M.) mengutip kata-kata Irenaeus: ”Yohanes, murid Tuhan, yang bahkan pernah bersandar pada dadanya, juga menulis Injil itu sendiri, ketika berada di Efesus, Asia.”a Bahwa buku itu telah ditulis di luar Palestina terbukti dari banyaknya istilah umum yang digunakan untuk menunjukkan penentang-penentang Yesus, yaitu ”orang Yahudi,” dan bukan ”orang Farisi,” ”imam kepala,” dan lain sebagainya. (Yoh. 1:19; 12:9) Juga, Danau Galilea disebut dengan nama Romanya, yaitu Danau Tiberias. (6:1; 21:1) Untuk kepentingan orang non-Yahudi, Yohanes memberikan keterangan tentang perayaan-perayaan Yahudi. (6:4; 7:2; 11:55) Tempat pembuangannya, yaitu Patmos, terletak di dekat Efesus, dan pengetahuannya tentang sidang Efesus, juga sidang-sidang lain di Asia kecil, ditunjukkan oleh Wahyu pasal 2 dan 3.
7. Betapa pentingkah Papyrus Rylands 457?
7 Manuskrip penting ditemukan dalam abad ke-20 yang membuktikan autentisitas Injil Yohanes. Salah satu naskah ini adalah sebuah fragmen dari Injil Yohanes yang ditemukan di Mesir, sekarang dikenal dengan nama Rylands Papyrus 457 (P52), yang memuat Yohanes 18:31-33, 37, 38, dan yang disimpan di Perpustakaan John Rylands, Manchester, Inggris.b Tentang pandangan orang bahwa Yohanes menulisnya pada akhir abad pertama, almarhum Sir Frederic Kenyon mengatakan di dalam bukunya The Bible and Modern Scholarship, 1949, halaman 21: ”Maka walaupun sedikit, hal itu sudah cukup membuktikan bahwa sebuah manuskrip dari Injil ini telah beredar, kemungkinan di daerah Mesir tempat manuskrip tersebut ditemukan, kira-kira pada tahun 130-150 M. Walaupun kita memperhitungkan waktu minimum yang diperlukan untuk mengedarkan buku itu dari tempat penulisannya, kita akan mendapatkan bahwa tahun penulisannya dekat sekali dengan tahun yang ditafsirkan yakni pada akhir abad pertama, sehingga tidak ada alasan lagi untuk menyangsikan kebenaran pandangan itu.”
8. (a) Apa yang menonjol dari kata pengantar Injil Yohanes? (b) Bukti apa yang diberikan bahwa pelayanan Yesus lamanya tiga setengah tahun?
8 Injil Yohanes menonjol karena kata pengantarnya, yang menyingkapkan Firman, yang ”pada mulanya bersama-sama dengan Allah,” sebagai Pribadi melalui siapa segala sesuatu diciptakan. (1:2) Setelah memberitahukan hubungan yang intim antara Bapa dan Putra, Yohanes mulai menceritakan kehidupan, pekerjaan dan khotbah Yesus, terutama dari segi kasih yang hangat yang mempersatukan segala sesuatu dalam penyelenggaraan Allah yang besar. Buku tentang kehidupan Yesus di atas bumi ini meninjau masa tahun 29-33 M., dan dengan saksama menyebutkan keempat Paskah yang dirayakan Yesus selama pelayanannya, dengan demikian memberikan bukti bahwa pelayanannya berlangsung tiga setengah tahun. Tiga Paskah di antaranya disebutkan demikian. (2:13; 6:4; 12:1; 13:1) Salah satu di antaranya disebut sebagai ”hari raya orang Yahudi,” tetapi hubungan kata-katanya menunjukkan bahwa itu terjadi segera setelah Yesus mengatakan bahwa ”empat bulan lagi tibalah musim menuai,” dengan demikian menunjukkan bahwa perayaan itu adalah Paskah, yang berlangsung sekitar permulaan musim panen.—4:35; 5:1.c
9. Apa yang memperlihatkan bahwa Injil Yohanes bersifat pelengkap, tetapi apakah buku itu memuat semua keterangan terinci dari pelayanan Yesus?
9 Kabar baik ”yang disampaikan oleh Yohanes” (BIS) sebagian besar berisi bahan pelengkap; 92 persen adalah pokok baru yang tidak dimuat ketiga Injil yang lain. Walaupun demikian, Yohanes mengakhiri bukunya dengan kata-kata: ”Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.”—21:25.
ISI BUKU YOHANES
10. Apa yang dikatakan Yohanes tentang ”Firman itu”?
10 Kata pendahuluan: Memperkenalkan ”Firman itu” (1:1-18). Dengan sangat sederhana, Yohanes menyatakan bahwa pada mulanya ”Firman itu bersama-sama dengan Allah,” bahwa kehidupan itu sendiri didapat melalui dia, bahwa ia menjadi ”terang manusia,” dan bahwa Yohanes (Pembaptis) memberikan kesaksian tentang dia. (1:1, 4) Terang itu ada dalam dunia, tetapi dunia tidak mengenal dia. Orang-orang yang mau menerima dia menjadi anak-anak Allah, dilahirkan dari Allah. Sama seperti Taurat diberikan melalui perantaraan Musa, demikian juga ”kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.”—1:17.
11. Yohanes Pembaptis memperkenalkan Yesus sebagai apa, dan murid-murid Yohanes menerima Yesus sebagai apa?
11 Mempersembahkan ”Anak domba Allah” kepada Manusia (1:19-51). Yohanes Pembaptis mengaku bahwa ia bukan Kristus dan mengatakan akan ada yang datang sesudah dia, dan tali kasut orang itu tidak layak ia bukakan. Keesokan harinya, ketika Yesus datang mendekat, Yohanes memperkenalkan dia sebagai ”Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” (1:27, 29) Kemudian, ia memperkenalkan dua orang muridnya kepada Yesus, dan satu di antara murid-murid ini, Andreas, membawa Petrus saudaranya kepada Yesus. Filipus dan Natanael juga menerima Yesus sebagai ’Anak Allah, Raja orang Israel.’—1:49.
12. (a) Apa mukjizat Yesus yang pertama? (b) Apa yang dilakukannya sewaktu berada di Yerusalem untuk Paskah yang pertama selama pelayanannya?
12 Mukjizat-mukjizat Yesus membuktikan bahwa ia adalah ”Yang Kudus dari Allah” (2:1–6:71). Yesus mengadakan mukjizatnya yang pertama di Kana, Galilea, yaitu mengubah air menjadi anggur yang paling baik pada pesta perkawinan. Ini ”yang pertama dari tanda-tanda-Nya . . . dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” (2:11) Yesus naik ke Yerusalem untuk merayakan Paskah. Ketika ia mendapati para penjual dan penukar uang berada di bait, ia mengambil sebuah cambuk dan dengan sangat marah mengusir mereka ke luar sehingga murid-muridnya ingat akan penggenapan nubuat: ”Cinta [”gairah,” NW] untuk rumahMu menghanguskan Aku.” (Yoh. 2:17; Mzm. 69:10) Ia menubuatkan bahwa bait dari tubuhnya sendiri akan dirombak dan dibangun kembali dalam tiga hari.
13. (a) Apa yang Yesus anggap perlu untuk memperoleh kehidupan? (b) Bagaimana Yohanes Pembaptis menghubungkan dirinya dengan Yesus?
13 Nikodemus yang penakut datang kepada Yesus pada malam hari. Ia mengaku bahwa Yesus diutus oleh Allah, dan Yesus berkata kepadanya bahwa seseorang harus dilahirkan dalam air dan roh agar dapat masuk Kerajaan Allah. Percaya kepada Anak manusia yang datang dari surga perlu untuk hidup. ”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yoh. 3:16) Terang yang telah datang ke dalam dunia bertentangan dengan kegelapan, ”tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang,” demikian Yesus mengakhiri pembicaraannya. Yohanes Pembaptis kemudian mengetahui kegiatan Yesus di Yudea dan mengatakan bahwa meskipun ia sendiri bukan Kristus, namun ”sahabat mempelai laki-laki . . . sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu.” (3:21, 29) Yesus sekarang harus makin besar, dan Yohanes makin kecil.
14. Apa yang Yesus jelaskan kepada wanita Samaria di Sikhar, dan apa yang dihasilkan dari pengabarannya di sana?
14 Yesus pergi lagi ke Galilea. Di tengah perjalanan, penuh debu dan ”sangat letih oleh perjalanan,” ia duduk dan beristirahat dekat sumur Yakub di Sikhar, sementara murid-muridnya pergi membeli makanan ke kota. (4:6) Waktu itu tengah hari, jam keenam. Seorang wanita Samaria datang mendekat untuk menimba air, dan Yesus minta sedikit air untuk minum. Kemudian, biarpun sangat lelah, ia mulai berbicara tentang ”air” yang sesungguhnya dan yang benar-benar menyegarkan karena memberikan hidup kekal kepada mereka yang menyembah Allah ”dalam roh dan kebenaran.” Murid-murid kembali dan mendesaknya untuk makan, dan ia menyatakan: ”Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” Ia tinggal dua hari lagi di daerah itu, sehingga banyak orang Samaria percaya bahwa ”Dialah benar-benar Juruselamat dunia.” (4:24, 34, 42) Ketika tiba di Kana, Galilea, Yesus menyembuhkan putra seorang bangsawan tanpa mendekati tempat tidurnya.
15. Tuduhan apa yang diajukan terhadap Yesus di Yerusalem, tetapi bagaimana ia menjawab para pengecamnya?
15 Yesus naik ke Yerusalem lagi untuk perayaan Yahudi. Ia menyembuhkan seorang yang sakit pada hari Sabat, dan ini mengakibatkan banyak kecaman. Yesus menyanggah: ”Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.” (5:17) Pemimpin-pemimpin Yahudi lalu menuduh Yesus menghujat, menyatakan diri sama dengan Allah, selain tuduhan bahwa ia melanggar hukum sabat. Yesus menjawab bahwa Putra tidak dapat melakukan apa pun menurut kehendak sendiri melainkan sepenuhnya bergantung kepada Bapa. Ia secara menakjubkan mengatakan bahwa ”semua orang yang di dalam kuburan [”kuburan peringatan,” NW] akan mendengar suara-Nya” untuk kebangkitan. Tetapi kepada hadirinnya yang tidak menaruh iman, Yesus berkata: ”Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?”—5:28, 29, 44.
16. (a) Apa yang Yesus ajarkan tentang makanan dan kehidupan? (b) Bagaimana Petrus menyatakan keyakinan para rasul?
16 Ketika Yesus secara mukjizat memberi makan 5.000 orang dengan lima potong roti dan dua ekor ikan kecil, orang banyak ingin menangkap dan menjadikan dia raja, tetapi ia menyingkir ke sebuah gunung. Belakangan, ia menegur mereka karena mengejar ’makanan yang dapat binasa.’ Sebaliknya, mereka seharusnya bekerja ”untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal.” Ia mengemukakan bahwa percaya kepadanya sebagai Putra berarti ambil bagian dari roti kehidupan, dan ia menambahkan: ”Jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.” Banyak muridnya tersinggung karena ucapan ini dan meninggalkan dia. Yesus bertanya kepada ke-12 rasulnya: ”Apakah kamu tidak mau pergi juga?” dan Petrus menjawab: ”Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.” (6:27, 53, 67-69) Namun, Yesus, karena mengetahui bahwa Yudas akan mengkhianati dia, mengatakan bahwa salah seorang dari antara mereka adalah seorang pemfitnah.
17. Bagaimana pengaruh ajaran Yesus di dalam bait pada Hari Raya Pondok Daun?
17 ”Terang” bertentangan dengan kegelapan (7:1–12:50). Yesus diam-diam pergi ke Yerusalem dan menampakkan diri pada pertengahan Hari Raya Pondok Daun, mengajar di depan umum dalam bait. Orang-orang memperdebatkan tentang apakah ia benar-benar Kristus. Yesus berkata kepada mereka: ”Aku datang bukan atas kehendakKu sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar . . . Dialah yang mengutus Aku.” Pada kesempatan lain ia berseru kepada orang banyak: ”Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepadaKu dan minum!” Perwira yang disuruh untuk menangkap Yesus kembali dengan tangan kosong dan memberikan laporan kepada imam-imam: ”Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” Dengan marah, orang Farisi menjawab bahwa tidak seorang pun penguasa yang percaya, juga tidak seorang pun nabi yang datang dari Galilea.—7:28, 29, 37, 46.
18. Tentangan apa dilancarkan orang Yahudi terhadap Yesus, dan bagaimana ia menjawab?
18 Dalam khotbah selanjutnya, Yesus berkata: ”Akulah terang dunia.” Atas tuduhan-tuduhan yang tidak benar bahwa ia seorang saksi dusta, bahwa ia lahir di luar perkawinan, dan bahwa ia seorang Samaria dan kerasukan setan, Yesus dengan tegas menjawab: ”Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku.” Ketika ia mengatakan, ”Sebelum Abraham jadi, Aku ada,” orang Yahudi berusaha lagi untuk membunuh dia. (8:12, 54, 58) Karena jengkel, mereka lalu menanyai seorang laki-laki buta yang disembuhkan secara mukjizat oleh Yesus, dan mengusir orang itu ke luar.
19. (a) Bagaimana Yesus berbicara tentang hubungannya dengan Bapanya dan perhatiannya kepada domba-dombanya? (b) Bagaimana ia menjawab orang Yahudi yang mengecam dia?
19 Sekali lagi Yesus berbicara kepada orang Yahudi, kali ini tentang gembala baik, yang memanggil domba-dombanya dengan menyebut nama mereka dan yang menyerahkan jiwanya demi domba-dombanya, ’supaya mereka mempunyai hidup dalam segala kelimpahan.’ Ia berkata: ”Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.” (10:10, 16) Ia mengatakan kepada orang Yahudi bahwa tak seorang pun dapat merampas domba-dombanya dari tangan Bapanya, dan ia berkata bahwa ia dan Bapanya adalah satu. Sekali lagi mereka berusaha merajam dia dengan batu sampai mati. Sebagai jawaban atas tuduhan mereka bahwa ia menghujat, ia mengingatkan mereka bahwa di dalam buku Mazmur, beberapa penguasa tertentu di bumi disebut sebagai ”allah,” sedangkan ia menyebut dirinya Putra Allah. (Mzm. 82:6) Ia mendesak agar mereka sekurang-kurangnya percaya kepada pekerjaan-pekerjaannya.—Yoh. 10:34.
20. (a) Mukjizat istimewa apa dilakukan Yesus kemudian? (b) Hal ini mengakibatkan apa?
20 Dari Betania dekat Yerusalem terdengarlah berita bahwa Lazarus, saudara laki-laki dari Maria dan Marta, sakit. Ketika Yesus tiba di sana, Lazarus telah meninggal dan sudah empat hari dikubur. Yesus melakukan mukjizat yang menakjubkan dengan menghidupkan Lazarus kembali, sehingga banyak orang percaya kepada Yesus. Hal ini mendorong orang-orang dari Sanhedrin untuk khusus mengadakan rapat. Dalam rapat itu imam besar, Kayafas, terpaksa bernubuat bahwa Yesus harus mati untuk bangsa itu. Sewaktu para imam kepala dan orang Farisi berunding untuk membunuhnya, Yesus untuk sementara waktu menyembunyikan diri.
21. (a) Bagaimana orang banyak dan orang Farisi menyambut Yesus ketika ia memasuki Yerusalem? (b) Perumpamaan apa yang Yesus berikan sehubungan dengan kematiannya serta maksud-tujuannya, dan apa yang ia anjurkan kepada para pendengarnya?
21 Enam hari sebelum Paskah, Yesus datang lagi ke Betania dalam perjalanan menuju Yerusalem, dan ia dijamu oleh keluarga Lazarus. Kemudian, satu hari setelah hari Sabat, pada tanggal 9 Nisan, dengan menunggangi seekor anak keledai, ia memasuki Yerusalem di tengah-tengah sambutan kegembiraan orang banyak; dan orang-orang Farisi berkata satu sama lain: ”Kamu lihat sendiri, bahwa kamu sama sekali tidak berhasil, lihatlah, seluruh dunia datang mengikuti Dia.” Dengan perumpamaan tentang benih gandum, Yesus menunjukkan bahwa ia harus ditanam dalam kematian supaya dapat menghasilkan buah kehidupan kekal. Ia memohon kepada Bapanya untuk memuliakan nama-Nya, dan terdengar suara dari surga: ”Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!” Yesus mendesak para pendengarnya untuk menghindari kegelapan dan agar berjalan di dalam terang, ya, supaya menjadi ”anak-anak terang.” Ketika kuasa-kuasa kegelapan menguasai dia, ia sangat memohon agar orang-orang percaya kepada dia, ’sebagai terang yang telah datang ke dalam dunia.’—12:19, 28, 36, 46.
22. Pola apa diberikan Yesus pada perjamuan Paskah, dan perintah baru apa yang ia berikan?
22 Nasihat terakhir Yesus kepada rasul-rasulnya yang setia (13:1–16:33). Ketika perjamuan malam Paskah bersama ke-12 rasulnya sedang berlangsung, Yesus bangkit dan, menanggalkan pakaian luarnya, mengambil sehelai kain lenan dan tempat mencuci kaki dan mulai membasuh kaki murid-muridnya. Petrus memprotes, tetapi Yesus berkata kepadanya bahwa kakinya juga perlu dibersihkan. Yesus menasihatkan murid-muridnya untuk mengikuti teladannya tentang kerendahan hati, karena ”seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya.” Ia berbicara tentang si pengkhianat dan kemudian menyuruh Yudas pergi. Setelah Yudas pergi, Yesus mulai berbicara akrab dengan rasul-rasul yang lain. ”Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-muridKu, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”—13:16, 34, 35.
23. Sebagai penghiburan, apa yang telah Yesus bahas tentang harapan dan penolong yang dijanjikan?
23 Yesus mengucapkan kata-kata penghiburan yang menakjubkan kepada para pengikutnya pada saat yang genting ini. Mereka harus percaya kepada Allah dan juga kepada dia. Di dalam rumah Bapanya, ada banyak tempat, dan ia akan datang kembali dan menyambut mereka. ”Akulah jalan dan kebenaran dan hidup,” kata Yesus. ”Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Dengan menghibur ia berkata kepada para pengikutnya bahwa dengan menaruh iman, mereka akan dapat melakukan pekerjaan yang lebih besar daripada yang ia lakukan dan bahwa ia akan mengabulkan segala permohonan mereka yang diajukan dalam namanya, agar Bapanya dimuliakan. Ia menjanjikan mereka penolong lain, ”Roh Kebenaran,” yang akan mengajarkan segala sesuatu kepada mereka dan mengingatkan semua yang ia katakan kepada mereka. Mereka seharusnya bersukacita bahwa ia pergi kepada Bapanya, karena Yesus berkata, ”Bapa lebih besar dari pada Aku.”—14:6, 17, 28.
24. Bagaimana Yesus membahas hubungan para rasul dengan dirinya dan Bapa, dengan berkat-berkat apa bagi mereka?
24 Yesus berbicara tentang dirinya sebagai pokok anggur yang benar dan Bapanya sebagai pengusahanya. Ia mendesak mereka agar tetap tinggal dalam persatuan dengan dia, sambil berkata: ”Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKu.” (15:8) Dan bagaimana mereka dapat sepenuhnya menikmati keriangan? Dengan mengasihi satu sama lain, sebagaimana ia mengasihi mereka. Ia menyebut mereka sahabat. Betapa berharga sekali hubungan itu! Dunia akan membenci mereka sebagaimana ia telah dibenci, dan akan menindas mereka, tetapi Yesus akan mengutus penolong untuk memberi kesaksian tentang dirinya dan untuk membimbing murid-muridnya dalam kebenaran. Kesusahan mereka saat itu akan diganti dengan keriangan bila ia melihat mereka lagi, dan tidak seorang pun akan mengambil keriangan itu dari mereka. Betapa menghibur kata-katanya: ”Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.” Ya, mereka akan diceraiberaikan, tetapi, Yesus berkata, ”Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”—16:27, 33.
25. (a) Apa yang diakui Yesus dalam doa kepada Bapanya? (b) Apa yang dimohonkan bagi dirinya, murid-muridnya, dan mereka yang akan percaya karena perkataan murid-muridnya?
25 Doa Yesus untuk murid-murid-Nya (17:1-26). Di dalam doa Yesus mengaku kepada Bapanya: ”Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” Setelah menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya di bumi, Yesus kemudian memohon agar dimuliakan di samping Bapanya dengan kemuliaan yang ia miliki sebelum dunia ada. Ia telah menyatakan nama Bapa kepada murid-muridnya dan memohon kepada Bapa agar memelihara mereka ’dalam nama-Nya sendiri.’ (NW) Ia memohon kepada Bapa, bukan supaya mereka diambil dari dunia, melainkan supaya dilindungi dari yang jahat dan dikuduskan oleh firman kebenaran-Nya. Yesus memperluas doanya mencakup semua orang yang masih akan percaya karena mendengar perkataan murid-murid ini, ”supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Ia memohon agar mereka ini juga boleh ambil bagian dalam kemuliaan surgawinya, karena ia telah menyatakan nama Bapa kepada mereka, supaya kasih-Nya tinggal di dalam diri mereka.—17:3, 11, 21.
26. Apa yang dikatakan tentang penangkapan dan penghakiman Yesus?
26 Kristus diadili dan dipantek (18:1–19:42). Yesus dan murid-muridnya kemudian pergi ke sebuah taman di seberang Lembah Kidron. Di sinilah Yudas muncul dengan suatu pasukan tentara dan mengkhianati Yesus, yang tanpa perlawanan menyerahkan diri. Tetapi, Petrus membelanya dengan pedang dan ditegur: ”Bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?” (18:11) Kemudian Yesus dalam belenggu dibawa kepada Hanas, ayah mertua Kayafas, imam besar. Yohanes dan Petrus mengikuti dari dekat, dan Yohanes berhasil mengusahakan agar mereka dapat memasuki halaman mahkamah imam besar, tempat Petrus tiga kali menyangkal bahwa ia mengenal Kristus. Yesus mula-mula ditanyai oleh Hanas dan kemudian dibawa ke hadapan Kayafas. Setelah itu, Yesus dibawa ke hadapan Pilatus gubernur Roma, dan orang-orang Yahudi berteriak-teriak menuntut hukuman mati.
27. (a) Pertanyaan apa tentang raja dan wewenang dikemukakan Pilatus, dan bagaimana Yesus mengomentarinya? (b) Bagaimana pendirian orang Yahudi sehubungan dengan raja?
27 Atas pertanyaan Pilatus, ”Jadi Engkau adalah raja?” Yesus menjawab: ”Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran.” (18:37) Pilatus, yang tidak mendapatkan bukti nyata akan kesalahan Yesus, menawarkan untuk melepaskan dia, karena sudah menjadi kebiasaan untuk membebaskan beberapa tawanan pada hari Paskah, tetapi orang-orang Yahudi minta supaya penyamun Barabas saja yang dibebaskan. Pilatus menyuruh Yesus dicambuk, dan sekali lagi ia mencoba melepaskan dia tetapi orang Yahudi berteriak: ”Salibkan [”pantek,” NW] Dia, salibkan [”pantek,” NW] Dia! . . . sebab Ia menganggap diriNya sebagai Anak Allah.” Ketika Pilatus berkata kepada Yesus bahwa ia mempunyai wewenang untuk memantekkan dia pada tiang, Yesus menjawab: ”Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas.” Sekali lagi orang-orang Yahudi berteriak: ”Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan [”pantek,” NW] Dia! . . . Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!” Ketika mendengar hal ini, Pilatus menyerahkan dia untuk dipantek.—19:6, 7, 11, 15.
28. Apa yang terjadi di Golgota, dan nubuat-nubuat apa digenapi di sana?
28 Yesus dibawa ”ke tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani Golgota,” dan digantung di antara dua orang. Di atasnya Pilatus menaruh tulisan ”Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi,” dalam bahasa Ibrani, Latin, dan Yunani, supaya semua orang membaca dan mengerti. (19:17, 19) Yesus mempercayakan pemeliharaan ibunya kepada Yohanes, dan setelah menerima anggur asam, berserulah ia: ”Sudah selesai.” Lalu ia menundukkan kepala dan menghembuskan nafas terakhir. (19:30) Untuk menggenapi nubuat, prajurit-prajurit yang melaksanakan hukuman membuang undi atas pakaiannya, tidak mematahkan kaki-kakinya, serta menikamkan tombak ke lambungnya. (Yoh. 19:24, 32-37; Mzm. 22:19; 34:21; 22:18; Zakh. 12:10) Sesudah itu, Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus mengambil jenazahnya untuk dimakamkan dan menaruhnya dalam kuburan baru yang terletak di dekat tempat itu.
29. (a) Penampakan diri apa dilakukan Yesus yang dibangkitkan kepada murid-muridnya? (b) Pokok-pokok apa ditegaskan Yesus dalam kata-kata terakhirnya kepada Petrus?
29 Yesus yang telah dibangkitkan menampakkan diri (20:1–21:25). Yohanes mengakhiri urutan kejadian tentang Kristus dengan sebuah catatan yang membahagiakan mengenai kebangkitan. Maria Magdalena mendapati kubur itu kosong, dan Petrus serta seorang murid lain (Yohanes) berlari ke sana namun hanya melihat kain kapan dan kain peluh. Maria, yang tinggal berdiri dekat kubur, berbicara kepada dua malaikat dan akhirnya, dengan orang yang dia sangka penjaga taman. Sewaktu ia menjawab, ”Maria!” segera Maria mengenali bahwa orang itu Yesus. Kemudian, Yesus menampakkan diri kepada murid-muridnya di dalam ruangan tertutup, dan ia berkata bahwa mereka akan menerima kuasa dengan perantaraan roh suci. Setelah itu, Tomas, yang tidak hadir, menolak untuk percaya, namun delapan hari kemudian Yesus sekali lagi menampakkan diri dan memberikan bukti kepadanya, setelah itu Tomas berseru: ”Ya Tuhanku dan Allahku!” (20:16, 28) Beberapa hari kemudian Yesus bertemu lagi dengan murid-muridnya, di Danau Tiberias; secara ajaib ia memberikan tangkapan ikan yang besar bagi mereka dan kemudian ia makan pagi bersama mereka. Tiga kali ia bertanya kepada Petrus apakah dia mengasihinya. Sewaktu Petrus terus mengatakan bahwa ia mengasihi Yesus maka berkatalah Yesus dengan tegas: ”Beri makanlah anak-anak dombaku” (NW), ”Gembalakanlah domba-domba kecilku” (NW), ”Beri makanlah domba-domba kecilku.” (NW) Kemudian ia menubuatkan dengan cara kematian apa Petrus akan memuliakan Allah. Petrus bertanya tentang Yohanes, dan Yesus menjawab: ”Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.”—21:15-17, 22.
MENGAPA BERMANFAAT
30. Bagaimana Yohanes khusus menitikberatkan sifat kasih?
30 Begitu tegas dalam keterusterangan dan meyakinkan dalam memberi gambaran yang akrab, dan hangat tentang Firman, yang menjadi Kristus itu, demikianlah kabar baik ”yang disampaikan oleh Yohanes” (BIS) memberikan pandangan dari dekat tentang Putra Allah yang terurap ini dalam ucapan dan tindakan. Meskipun gaya penulisan dan perbendaharaan kata Yohanes sederhana, yang memperlihatkan dirinya sebagai ”orang biasa yang tidak terpelajar,” kata-katanya penuh kuasa. (Kis. 4:13) Injilnya mencapai puncaknya dengan memberitahukan kasih yang akrab antara Bapa dan Putra, serta hubungan penuh berkat dan pengasih yang akan didapati dalam persatuan dengan mereka. Yohanes menggunakan kata ”kasih” dan ”dikasihi” lebih sering daripada gabungan ketiga Injil lainnya.
31. Hubungan apa ditekankan dalam seluruh Injil Yohanes, dan bagaimana klimaks pernyataannya dicapai?
31 Pada mulanya betapa mulia hubungan yang terdapat di antara Firman dan Allah sang Bapa! Oleh persediaan Allah maka ”Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” (Yoh. 1:14) Kemudian, di seluruh catatan Yohanes, Yesus menekankan bahwa hubungannya merupakan ketundukan dalam ketaatan mutlak kepada kehendak Bapa. (4:34; 5:19, 30; 7:16; 10:29, 30; 11:41, 42; 12:27, 49, 50; 14:10) Kata-katanya mengenai hubungan yang akrab ini mencapai klimaksnya yang gemilang dalam doa mengharukan yang dicatat dalam Yohanes pasal 17, sewaktu Yesus melaporkan kepada Bapanya bahwa ia telah menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya di atas bumi dan menambahkan: ”Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.”—17:5.
32. Dengan pernyataan apa Yesus menunjukkan hubungannya sendiri dengan murid-muridnya dan bahwa ia adalah satu-satunya saluran yang digunakan untuk memberikan berkat-berkat kehidupan kepada manusia?
32 Bagaimana mengenai hubungan Yesus dengan murid-muridnya? Peranan Yesus sebagai satu-satunya saluran yang digunakan untuk memberikan berkat-berkat Allah kepada murid-muridnya dan kepada seluruh umat manusia ini terus ditonjolkan. (14:13, 14; 15:16; 16:23, 24) Ia disebut sebagai ”Anak domba Allah,” ”roti hidup,” ”terang dunia,” ”gembala yang baik,” ”kebangkitan dan hidup,” ”jalan dan kebenaran dan hidup,” dan ”pokok anggur yang benar.” (1:29; 6:35; 8:12; 10:11; 11:25; 14:6; 15:1) Dengan perumpamaan tentang ”pokok anggur yang benar” inilah Yesus memberitahukan persatuan menakjubkan yang terdapat bukan saja di antara para pengikutnya yang sejati dengan dirinya melainkan juga dengan Bapa. Dengan menghasilkan banyak buah, mereka akan memuliakan Bapanya. ”Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu,” nasihat Yesus.—15:9.
33. Maksud-tujuan pelayanan apa dinyatakan Yesus dalam doa?
33 Lalu ia berdoa dengan sungguh-sungguh kepada Yehuwa agar mereka semua yang dikasihinya ini, dan juga mereka ’yang percaya akan dia oleh pemberitaan mereka,’ dipersatukan dengan Bapa dan dirinya sendiri, dikuduskan oleh firman kebenaran! Sesungguhnya, semua maksud-tujuan pelayanan Yesus dengan indah sekali dinyatakan dalam kata-kata terakhir dalam doanya yang berikut kepada Bapanya: ”Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”—17:20, 26.
34. Nasihat yang bermanfaat apa diberikan Yesus tentang caranya mengatasi dunia?
34 Meskipun Yesus meninggalkan murid-muridnya di dalam dunia, ia tidak akan meninggalkan mereka tanpa penolong, yakni ”Roh Kebenaran.” Dan lagi, ia memberikan kepada mereka nasihat yang tepat pada waktunya tentang hubungan mereka dengan dunia, memberitahukan mereka bagaimana hidup sebagai ”anak-anak terang.” (14:16, 17; 3:19-21; 12:36) ”Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku,” kata Yesus, ”kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Sebaliknya, ia berkata kepada putra-putra kegelapan: ”Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia . . . tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran.” Maka marilah kita bertekad untuk selalu berdiri teguh dalam kebenaran, ya, untuk ”menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran,” dan mendapatkan kekuatan dari kata-kata Yesus: ”Kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.”—8:31, 32, 44; 4:23; 16:33.
35. (a) Kesaksian apa yang Yesus berikan sehubungan dengan Kerajaan Allah? (b) Mengapa Injil Yohanes memberikan kita alasan untuk berbahagia dan bersyukur?
35 Semua ini juga ada hubungannya dengan Kerajaan Allah. Yesus memberi kesaksian ketika diadili: ”KerajaanKu bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.” Kemudian sebagai jawaban atas pertanyaan Pilatus, ia berkata: ”Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.” (18:36, 37) Sesungguhnya berbahagialah mereka yang mendengar dan yang ”dilahirkan kembali” untuk ”masuk ke dalam Kerajaan Allah” dalam persatuan dengan sang Raja. Berbahagialah ”domba-domba lain” yang mendengarkan suara sang Gembala-Raja ini dan memperoleh kehidupan. Memang, kita patut bersyukur atas persediaan Injil Yohanes, karena buku itu ditulis ”supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam namaNya.”—3:3, 5; 10:16; 20:31.
[Catatan Kaki]
a The Ecclesiastical History, Eusebius, V, VIII, 4.