Hai Kaum Muda, Lawanlah Tekanan-Tekanan Dunia!
”Janganlah biarkan dirimu dibentuk oleh dunia di sekelilingmu.”—Rm. 12:2, ”Phillips”.
1, 2. (a) Nasihat apakah yang ingin kita pertimbangkan dengan serius? (b) Mengapa sangat penting untuk mempertimbangkan nasihat itu sekarang?
ALKITAB sering menganjurkan kita untuk melawan usaha-usaha Iblis yang hendak menyimpangkan kita dari jalan sempit yang menuju kehidupan. Misalnya, rasul Paulus menulis, ”Janganlah biarkan dirimu dibentuk oleh dunia di sekelilingmu.” Pikirkanlah dengan serius nasihat di Roma 12:2 ini. Ayat ini ditulis untuk melindungi dan membimbing kita. Kata-kata di atas dikutip dari terjemahan The New Testament in Modern English oleh J. B. Phillips, tetapi kita juga dapat memperoleh manfaat dengan membaca bagaimana Alkitab-Alkitab lain menterjemahkan ayat tersebut, ”Dan janganlah kamu menurut teladan orang dunia ini.” (Bode) ”Janganlah ikuti norma-norma dunia ini.” (BIS) ”Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini.”—TB.
2 Kini lebih mendesak dari pada sebelumnya untuk berjaga-jaga agar kita tidak dibentuk oleh dunia ini. Mengapa? Karena belum lama berselang—dalam sejarah jutaan orang yang kini masih hidup—Setan dan malaikat-malaikatnya dilemparkan dari surga oleh Kristus dan malaikat-malaikatnya. Setelah melukiskan tindakan ini, Alkitab berkata, ”Celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.” (Why. 12:9, 12) Kita hidup dalam waktu singkat yang celaka ini sekarang! Jadi, dalam kemarahannya, Setan menekan kita. Ia berusaha keras untuk membuat kita menyesuaikan diri dengan tingkah laku dunia ini. Bagaimana ia melakukannya?
HUBUNGAN SEKS YANG TIDAK SAH
3, 4. Pada masa lampau, cara-cara apakah yang telah berhasil memalingkan hamba-hamba Allah dari haluan yang setia?
3 Jika suatu cara telah berhasil dengan sukses, bukankah masuk akal jika Setan akan terus menggunakannya? Ya, apa yang terlibat sehingga malaikat-malaikat meninggalkan tempat mereka yang semestinya di surga? Yaitu, keinginan yang salah berkenaan seks. (Kej. 6:1-4; Yud. 6) Perhatikan pula apa yang terjadi tidak lama sebelum orang Israel memasuki negeri Kanaan, setelah mengembara di padang belantara selama kira-kira 40 tahun. Ketika orang Moab melihat orang Israel, mereka merasa ”sangat ketakutan”, karena bangsa Israel begitu banyak jumlahnya, dan berkat Yehuwa ada pada mereka. (Bil. 22:1-3) Maka orang Moab menyewa nabi Bileam untuk mencoba membuat Allah mengutuk orang Israel. Rencana ini gagal. Tetapi akhirnya Bileam, pasti di bawah petunjuk Setan, muncul lagi dengan suatu siasat yang berhasil. Apa itu?
4 Bileam menyuruh wanita-wanita Moab dan Midian untuk memperlihatkan keramahan kepada bangsa Israel. Ini mereka lakukan dengan mengundang orang Israel ke suatu perjamuan makanan yang lezat dan anggur. Setelah menikmati makanan yang lezat dan anggur yang keras, orang Israel merasa santai, dan rupanya tari-tarian yang menggiurkan dipertunjukkan untuk merangsang hawa nafsu mereka. Akibatnya, mereka menjadi lengah, sehingga wanita-wanita tersebut mengajak orang Israel untuk mengadakan hubungan seks. Para wanita tersebut bahkan berhasil menyuruh orang Israel membungkuk kepada ilah-ilah palsu. Dengan akibat apa? Murka Yehuwa menyala-nyala atas umatNya, dan 24.000 dari antara mereka dibinasakan! Pikirkan mengenai hal ini: Ke-24.000 orang tersebut telah siap memasuki Kanaan—Negeri Perjanjian—setelah bertahun-tahun mengembara di padang belantara yang gersang. Namun mereka tidak sampai kepada penggenapan janji itu karena terjerat oleh imoralitas seksuil!—Bil. 25:1-9, 16-18; 31:16.
5. Persamaan apakah yang dapat kita lihat antara bangsa Israel yang akan memasuki Negeri Perjanjian dengan kedudukan kita dewasa ini? Jadi, apa yang dapat kita harapkan akan dicoba oleh Setan?
5 Dapatkah saudara melihat adanya persamaan dengan keadaan kita dewasa ini? Memang. (1 Kor. 10:11) Kita sekarang berada tepat di ambang susunan baru yang telah Allah janjikan, siap memasukinya seperti bangsa Israel siap memasuki Negeri Perjanjian. Mengingat contoh-contoh pada zaman dulu, apa yang dapat saudara harapkan, yang akan dicoba oleh Setan? Ya, ia akan menjerat umat Allah ke dalam keadaan yang mempengaruhi mereka untuk melakukan imoralitas seks, supaya Yehuwa memutuskan bahwa mereka tidak layak memasuki susunan baru yang benar.
6, 7. Bukti apa yang ada bahwa dunia telah meninggalkan patokan-patokan moral yang benar?
6 Tidakkah saudara setuju bahwa imoralitas dari dunia Setan merupakan ancaman besar bagi kesehatan rohani orang-orang Kristen dewasa ini? Ya, cobalah pertimbangkan bagaimana dunia telah meninggalkan patokan-patokan yang benar. Pada waktu memutuskan suatu kasus di mana seorang wanita berumur 23 tahun mengadakan hubungan seks dengan seorang anak laki-laki berumur 15 tahun, seorang hakim dari New Mexico menganggap tindakan itu bukan sesuatu yang tidak sah atau terlarang. ”Dewan Pembuat Undang-Undang tidak lagi menganggap percabulan sebagai kejahatan,” tulisnya. ”Sebagai kebijaksanaan umum, dewan tersebut telah mengakui bahwa perbuatan ini tidak melanggar adat istiadat abad ke-20.” Selaras dengan keputusan tersebut publikasi The Express dari Easton, Pennsylvania, mengatakan, ”Revolusi seks telah berakhir, dan seks keluar sebagai pemenang. Kebanyakan kaum remaja tidak lagi menganggap seks terutama sebagai suatu yang harus digunakan untuk memberontak terhadap wewenang. Bagi banyak orang muda, hal ini telah menjadi sebagian dari pola hidup mereka sehari-hari.”
7 Beberapa orang yang lebih dewasa mungkin kurang menyadari apa yang dihadapi oleh kaum muda Kristen setiap hari berkenaan godaan imoralitas seksuil. Dewasa ini terdapat jumlah yang sangat mengejutkan dari kaum muda yang mulai melakukan hubungan seks pada awal usia remaja mereka atau sebelumnya, dan petualangan seks merupakan pokok pembicaraan yang umum. Penyelidikan-penyelidikan menyingkapkan bahwa pada usia 16 tahun, lebih dari satu di antara tiap lima gadis Amerika telah melakukan hubungan seks—di beberapa negara bagian lain jumlahnya bahkan lebih besar. Majalah Time, yang melaporkan penyelidikan yang dilakukan oleh majalah Redbook atas 18.349 wanita, mengatakan, ”90% dari antara orang-orang yang berumur 25 tahun mengatakan bahwa mereka telah mengadakan hubungan seks sebelum perkawinan. . . . Hampir semua wanita—89%—telah melakukan hubungan melalui mulut.”
8, 9. (a) Betapa besarkah tekanan untuk melakukan imoralitas? (b) Apakah saudara melihat bukti di dalam sidang tentang adanya orang-orang yang menyerah kepada tekanan ini?
8 Tekanan-tekanan atas kaum muda untuk melakukan imoralitas besar sekali. Seorang perawan yang berumur 22 tahun mengeluh, ”Dewasa ini jika anda belum mengadakan hubungan seks pada saat anda berumur 18 tahun, anda lebih baik masuk biara. Semua teman-teman wanita saya telah mengadakan hubungan seks sejak sekolah lanjutan. Mereka selalu mengolok-olok saya sehingga untuk membela diri, saya mengarang cerita tentang ’petualangan’ saya.” Kaum pria mungkin menghadapi tekanan yang bahkan lebih besar dari teman-teman sebaya untuk melakukan imoralitas, karena pada umumnya lebih banyak pemuda melakukan percabulan (gendak) dari pada gadis-gadis. Misalnya, suatu majalah Perancis mengatakan bahwa 28 persen dari gadis-gadis Perancis yang berumur 15 tahun sudah bukan perawan lagi, sedangkan 54 persen dari laki-laki berumur 15 tahun telah mengadakan hubungan seks.
9 Menyedihkan sekali, laporan-laporan yang diterima menunjukkan bahwa banyak orang muda Kristen juga telah menyerah kepada tekanan dunia yang mengarah ke seks, sama seperti ke-24.000 orang Israel di zaman dulu telah menjadi korban godaan orang Moab dan Midian yang imoral. Pastilah perangkat ini masih digunakan Setan untuk menjerat hamba-hamba Allah! Apa yang dapat kita lakukan untuk melindungi diri dan menikmati berkat-berkat Yehuwa?
TINGKAH LAKU TERHADAP LAWAN JENIS KITA
10. Bagaimana pandangan Allah berkenaan percabulan (gendak)? (1 Kor. 5:1, 9-13)
10 Pertama-tama, penting untuk selalu peka terhadap petunjuk Yehuwa dan jangan menganggap tuntutan-tuntutan dari FirmanNya berasal dari manusia. Orang-orang cabul tidak akan mewarisi berkat-berkat Kerajaan. ”Jauhkanlah dirimu dari percabulan!” perintah Alkitab. ”Orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.” (1 Kor. 6:9, 18; Ibr. 13:4) Tidak satupun Badan Pembuat Undang-Undang manusiawi yang dapat mengubah hukum Allah. Penerimaan atau persetujuan manusia tidak dapat membuat suatu perbuatan salah menjadi benar dalam pandangan Yehuwa. Hubungan seks di antara orang-orang yang belum menikah tidak dibenarkan; perbuatan itu suatu dosa yang serius, tidak soal apa yang dikatakan atau dilakukan oleh siapapun. Tidak ada tempat bagi orang-orang yang imoral dalam ”bumi yang baru”. (Why. 21:1-4, 8) Jadi, sesuai dengan itu, bagaimana sepatutnya tingkah laku kita terhadap lawan jenis? Bagaimana dengan berkencan, misalnya?
11. (a) Apakah yang Firman Allah katakan tentang kawin dengan orang-orang yang tidak menyembah Yehuwa? (b) Mengapa nasihat ini cocok dewasa ini?
11 Hukum Allah bagi umat Israel mengenai perkawinan adalah, ”Janganlah juga engkau kawin-mengawin dengan mereka: anakmu perempuan janganlah kauberikan kepada anak laki-laki mereka, ataupun anak perempuan mereka jangan kauambil bagi anakmu laki-laki.” Demikian pula, orang-orang Kristen dianjurkan untuk kawin ”di dalam Tuhan sahaja”, yaitu kawin hanya dengan sesama penyembah Yehuwa. (Ul. 7:3; 1 Kor. 7:39, Bode) Tuntutan sedemikian mungkin kelihatannya terlalu mengekang. Tetapi benarkah demikian? Mengingat betapa umumnya imoralitas seksuil di dunia dewasa ini, sebenarnya nasihat ini cocok dan dapat diterapkan sama seperti ketika umat Allah tinggal dekat orang Kanaan yang rusak moralnya, atau di antara penduduk Korintus kuno yang cabul. Karena itu, jika kita dinasihatkan untuk tidak kawin dengan orang-orang dari agama lain, bukankah tidak patut untuk berkencan dengan mereka?
12. (a) Apa artinya berkencan? (b) Mengapa sangat tidak bijaksana untuk berkencan dengan seseorang yang tidak menyembah Yehuwa?
12 Apa artinya berkencan? (Inggris, date) Webster’s Third New International Dictionary memberikan definisi sebagai: ”Janji antara dua orang yang berlawanan jenis untuk menikmati bersama suatu bentuk kegiatan sosial.” Tetapi apakah para penyembah Allah yang sejati akan ”menikmati bersama . . . kegiatan sosial” dengan orang-orang yang tidak menyembah Yehuwa? Ingatlah ke-24.000 orang Israel yang berbuat demikian. Di samping itu, biasanya maksud berkencan adalah untuk lebih mengenal seorang calon teman hidup. Jadi, mengingat nasihat Alkitab agar seorang penyembah Yehuwa jangan kawin dengan seorang dari agama lain, maka tidaklah bijaksana untuk menerima maupun menawarkan kencan dengan orang semacam itu. Namun, bagaimana tentang berkencan dengan sesama Kristen?
13, 14. Bagaimanakah pandangan umum mengenai berpacaran secara tetap, namun apakah akibat yang sering terjadi?
13 Ada banyak sekali tekanan atas kaum muda Kristen untuk berkencan. Menurut Gallup Youth Survey, satu di antara tiap tiga gadis remaja Amerika mengatakan bahwa mereka mempunyai seorang pacar tetap. Tetapi, apakah berkencan dengan cara seperti itu bijaksana? Apa yang dapat terjadi? Seorang gadis menjelaskan, ”Problemnya muncul ketika saya sedang bersama seorang laki-laki yang saya sukai dan berjalan-jalan di suatu jalan yang gelap di pinggir kota, atau berada di bangku di ruang duduk saya. . . . ’Kali ini saya tidak akan berbuat apa-apa,’ kataku pada diri sendiri, tetapi kamipun berciuman dan berpelukan sampai saya menginginkan agar pemuda tersebut mengadakan persetubuhan dengan saya.”
14 Apakah saudara akan mengatakan bahwa hal ini merupakan suatu reaksi yang tidak umum, atau abnormal? Sama sekali tidak; hal ini normal sekali. Seorang muda lainnya menulis, ”Jika dua orang muda berjumpa tiap pagi, siang dan malam selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun, pastilah mereka menjadi akrab. Setelah beberapa waktu, berpegangan tangan dan berciuman mulai membosankan, dan mereka pikir bahwa mereka ’jatuh cinta’. Saya berusia 18 tahun dan mempunyai bayi berumur 1 bulan . . . Ya, kami terpaksa menikah, jadi saya kira saya seorang ahli dalam soal ini.” Bukti-bukti nampaknya mendukung pernyataan remaja ini. Di bawah judul ”Kehamilan Remaja—Suatu Epidemi”, harian New York Times tanggal 18 Juni 1978 melaporkan, ”Kira-kira satu juta gadis remaja menjadi hamil tiap tahun. Satu di antara 10 berumur 15 dan 19 tahun. Kira-kira 600.000 benar-benar melahirkan anak-anaknya, dan kelahiran tersebut seringkali menimbulkan akibat-akibat yang mengeruhkan sisa kehidupan ibu-ibu tersebut.” Fakta-fakta seperti itu memang menimbulkan rasa prihatin dan juga serius.
15. (a) Bagaimanakah beberapa orang membantah untuk membela kaum muda yang berkencan? (b) Namun, dapatkah seseorang yang mengasihi Yehuwa terlibat dalam perbuatan salah, dan bagaimana hal ini dilukiskan?
15 Namun, ada yang membela diri berkenaan soal kencan. Mereka membantah, ’Kami ’kan orang Kristen. Kami tahu percabulan itu salah, maka kami tidak akan terlibat dalam perbuatan semacam itu.’ Memang, saudara tidak bermaksud untuk terlibat di dalamnya. Tetapi bila saudara berada sendirian dengan orang yang saudara sukai, dorongan seks dapat menyebabkan saudara berbuat salah. Pertimbangkanlah pengalaman Raja Daud. Ia seorang hamba Yehuwa yang bergairah, seorang yang ’berkenan di hati Allah’. Ia mengetahui hukum Allah. Ia tahu bahwa hubungan seks dengan Batsyeba, isteri orang lain, salah. Namun ia melakukan hal itu. Mengapa? Karena ia membiarkan dirinya dalam keadaan yang membuatnya mudah sekali terkena godaan seks.—1 Sam. 13:14; 2 Sam. 11:1-4.
16. (a) Pergaulan macam apakah yang terbaik bagi kaum muda Kristen? (b) Bagaimana seseorang yang berpacaran dengan maksud untuk menikah harus berhati-hati?
16 Maka, pastilah perlu berhati-hati berkenaan soal kencan. Memang menyenangkan jika kaum muda dapat berkumpul bersama dan menikmati pergaulan satu sama lain, namun hal ini sebaiknya dilakukan secara kelompok, sebaliknya dari pada berkencan berdua-duaan. Mungkin para orang tua dan orang-orang tua lainnya di sidang sewaktu-waktu dapat merencanakan piknik atau pesta ramah tamah yang sehat. Namun, pada kesempatan seperti itu, sangat penting agar orang-orang Kristen berhati-hati supaya tingkah laku mereka selalu memberi kepujian kepada Allah yang mereka sembah. Jika saudara mempunyai rencana untuk kawin dan berkencan secara tetap dengan seorang calon teman hidup, maka dapat dimengerti bahwa saudara ingin melewatkan waktu berdua untuk membicarakan soal-soal pribadi. Tetapi saudara harus berhati-hati agar saudara tidak berpeluk-peluk dan bercumbuan, sebab hal itu dapat mengakibatkan percabulan. Sebaiknyalah dihindari tempat-tempat yang sepi dan terpencil yang dapat mengundang perbuatan seks.
MUSIK DISKO DAN DISKOTIK
17. (a) Apakah diskotik dan musik disko itu? (b) Betapa populerkah itu?
17 Untuk menikmati hiburan, banyak orang muda dewasa ini mendengarkan dan berdansa mengikuti musik disko. Maka, bagaimana dengan mengunjungi diskotik? Disko telah menjadi musik yang sangat populer, dan diskotik merupakan tempat hiburan yang paling disukai. Diskotik—disingkat disko—adalah tempat di mana piringan-piringan hitam diputar untuk berdansa, meskipun band-band dansa mungkin juga bermain di sana. Musik disko dewasa ini mempunyai irama khas yang diulang-ulangi, yang dibuat khusus untuk dansa modern. Bermacam-macam tempat disebut disko, misalnya kelab-kelab malam dengan lantai yang kecil sampai ruang-ruang dansa yang besar dihiasi dengan mewah. Menurut laporan, di kota New York saja ada lebih dari 1.500 disko. ”Satu hal yang mempersatukan tempat-tempat ini, yang sebenarnya berbeda-beda,” kata majalah Esquire, ”tak lain dari musiknya dan suasana yang umumnya sangat merangsang.”
18. Pertanyaan-pertanyaan apakah yang telah diajukan berkenaan disko? Mengapa?
18 Apakah tempat-tempat ini cocok untuk hiburan orang-orang Kristen? Inilah pertanyaan yang diajukan oleh banyak orang. Misalnya, ada sepucuk surat dari seorang gadis yang berumur 16 tahun yang mengeluh tentang akibat yang dialami kakaknya setelah pergi ke disko. ”Jadi hal ini penting sekali,” tulisnya, ”karena saya kira kini kakak saya dapat kehilangan kehidupan kekal. . . . Apa yang saya tanyakan, ialah dapat saudara-saudara menerbitkan suatu artikel mengenai akibat-akibat dan bahaya dari tempat ini? Saya kira hal ini akan membantu banyak orang.”
19-21. (a) Apa yang dapat dikatakan tentang diskotik? (b) Apakah alasan-alasannya mengapa seorang Kristen harus menghindari tempat-tempat ini? (1 Kor. 15:33; Yoh. 17:16)
19 Marilah kita mempertimbangkannya: Apa yang dimaksud dengan ”suasana yang umumnya sangat merangsang” itu, yang merupakan ciri khas kebanyakan diskotik? Harian Daily News dari New York berkata, ”Segala sesuatu mengenai diskotik ada hubungannya dengan seks—hiasan ruangan yang merangsang dan menyolok, irama musik Afrika, cara orang berpakaian dan cara mereka berdansa. Dansa disko ialah suatu campuran yang tidak tanggung-tanggung dari gerakan menyorongkan badan, berputar dan goyang pinggul yang luwes . . . Dalam diskotik, kekuatan dan kelemahan seks benar-benar diperkuat, dilebih-lebihkan dan makin ditonjolkan.” Majalah Esquire menyebut ”banyaknya lampu yang mempesona, suara, irama, gerakan, obat-obat bius, tontonan dan khayalan-khayalannya,” dan menyatakan, ”Segala sesuatu dipertunjukkan sejauh orang dapat menyerapnya; kemudian hal itu digabung dengan sikap ekstrim lain sampai akhirnya kesadaran pancaindra manusia diperkosa.”
20 Jika suatu tempat menganjurkan segi seks, dan para pengunjungnya secara keseluruhan tidak mengindahkan patokan-patokan moral dari Firman Allah yang bagus dan sehat, jelaslah ini bukan tempat yang layak bagi seorang Kristen. Tidak soal apakah tempat itu dikenal sebagai ”disko” atau memakai nama lain. Ingatlah, dunia Setan berbuat sedapat-dapatnya untuk menekan kita sehingga dapat dibentuk menurut kehendaknya. Jadi, bukankah kita seharusnya mengharapkan bahwa Setan akan menggunakan hiburan yang merangsang sebagai suatu daya tarik untuk menjerat kita? Ingat bagaimana umat Israel terjerat oleh apa yang mula-mula kelihatannya tak lebih dari pada sekedar ikut dalam suatu hiburan biasa. Namun 24.000 kehilangan kesempatan untuk hidup dalam Negeri Perjanjian. Kita tidak ingin hal itu terjadi atas diri kita, bukan? Karena itu kita perlu menolak tekanan-tekanan dunia; kita perlu berjuang agar tidak menyerupai dunia ini. Jangan diperdayakan! Seringkali orang-orang yang mengalami kesulitan dalam soal moral—yang kadang-kadang mengharuskannya dipecat adalah orang-orang yang telah pergi ke disko-disko atau tempat-tempat hiburan lain yang meragukan.
21 Memang, boleh jadi bahwa bukan di setiap disko seks ”diperkuat, dilebih-lebihkan dan makin ditonjolkan”. Suatu restoran, misalnya, memasang iklan sebagai ”disko” dan boleh jadi hiburannya sopan dibandingkan dengan tempat-tempat lain. Maka Badan Pimpinan dari Saksi-Saksi Yehuwa atau penatua-penatua setempat tidak dapat mengatakan kepada orang-orang lain bahwa mereka tidak boleh pergi ke suatu tempat yang ”sopan” seperti itu, namun kita perlu sangat berhati-hati. Telah nyata bahwa disko mempunyai reputasi sebagai tempat di mana tidak ada pengendalian moral sama sekali. Demikian pula musik disko. Johnny Bristol, seorang penggubah dan penyanyi, memperhatikan kecenderungan tersebut. Ia mengatakan, ”Seks, itulah yang ada dalam musik-musik dewasa ini.” Mungkin ada beberapa musik disko yang tidak merusak secara moral, seperti juga masih ada beberapa film yang sopan. Tetapi kecenderungannya sudah begitu jelas. Hiburan dunia ini telah merosot, diciptakan secara licik untuk mengembangkan pandangan bahwa perzinahan tidak selalu salah. Namun percabulan memang salah! Dan Allah akan ’menghakimi orang-orang cabul’.—Ibr. 13:4.
22, 23. Mengapa seorang Kristen yang matang akan menghindari diskotik meskipun ia merasa tidak akan merugikannya secara rohani jika ia pergi?
22 Janganlah saudara merasa bahwa apa yang dikatakan di sini dimaksudkan untuk merampas kesenangan saudara, baik saudara seorang muda atau dewasa. Sama sekali tidak! Kami ingin saudara berbahagia, dan menikmati kehidupan yang benar-benar sehat, untuk selama-lamanya. Tetapi Setan mempunyai umpan, yaitu hiburan—seperti di zaman dulu—yang dapat menjebak saudara ke dalam kegiatan yang akan menyebabkan Yehuwa tidak memperkenan saudara. Hindarilah jerat-jerat ini, dan bantulah orang-orang lain untuk menghindarinya pula. Sekalipun saudara pikir bahwa saudara tidak akan dirugikan secara moral jika saudara pergi ke disko tertentu, pertimbangkanlah akibatnya atas orang-orang Kristen lainnya jika saudara pergi ke sana. Karena mereka melihat saudara pergi, mereka mungkin akan lengah terhadap bahaya besar tadi, dan terlibat dalam perbuatan salah. Rasul Paulus rela untuk tidak melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak salah demi melindungi kesehatan rohani saudara-saudara Kristennya. Ia bahkan mengatakan bahwa ”apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku”. Andaikata ia berada bersama kita dewasa ini, dapatkah saudara bayangkan bahwa ia akan bersantai di suatu disko?—1 Kor. 8:13.
23 Karena itu, marilah kita bekerja sama, sebagai tubuh Kristen yang bersatu padu, untuk menolak tekanan-tekanan dunia sehingga kita semua dapat menikmati perkenan Yehuwa dan hidup dalam susunan baruNya yang benar.