Memperhatikan Kepentingan Orang-Orang Tua
”Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.”—Filipi 2:4.
1, 2. (a) Bagaimana badan pimpinan di abad pertama memperlihatkan minat dalam kebutuhan orang-orang tua? (b) Apa buktinya bahwa pekerjaan pengabaran tidak diabaikan?
TIDAK lama setelah hari Pentakosta tahun 33 M. ”timbullah sungut-sungut [dalam sidang Kristen] di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari [yaitu pembagian makanan kepada orang miskin]”. Sejumlah dari janda-janda ini pasti sudah tua dan tidak dapat mengurus diri sendiri. Bagaimanapun juga, rasul-rasul sendiri turun tangan, dan mengatakan, ”Pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas [”urusan penting”, NW] itu.”—Kisah 6:1-3.
2 Jadi orang Kristen yang mula-mula menganggap soal mengurus orang miskin sebagai ”urusan penting”. Bertahun-tahun kemudian sang murid Yakobus menulis, ”Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka.” (Yakobus 1:27) Maka, apakah ini berarti bahwa pekerjaan pengabaran yang sangat penting harus diabaikan? Tidak, karena dalam buku Kisah Para Rasul dikatakan bahwa setelah tugas membantu janda-janda diorganisasi dengan sepatutnya, ”firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak”.—Kisah 6:7.
3. Anjuran apakah yang diberikan di Filipi 2:4, dan mengapa hal ini terutama cocok dewasa ini?
3 Dewasa ini kita menghadapi ”masa yang sukar”. (2 Timotius 3:1) Karena harus memenuhi tuntutan kehidupan keluarga dan pekerjaan duniawi, kita mungkin hampir tidak mempunyai tenaga lagi—atau keinginan—untuk memperhatikan kebutuhan orang-orang tua. Maka, dengan tepat sekali, Filipi 2:4 menganjurkan kita untuk jangan hanya memperhatikan kepentingan diri sendiri tetapi kepentingan orang lain juga. Bagaimana ini dapat dilakukan dengan cara yang praktis dan seimbang?
Menghormati Janda-Janda
4. (a) Mengapa dan bagaimana sidang di abad pertama ’menghormati’ janda-janda? (b) Apakah penyelenggaraan sedemikian selalu perlu?
4 Dalam 1 Timotius pasal 5, Paulus menunjukkan bagaimana orang Kristen yang mula-mula mengurus janda-janda tua di sidang. Ia menganjurkan Timotius, ”Hormatilah janda-janda yang benar-benar janda.” (Ayat 3) Janda-janda yang sudah tua khusus disebutkan layak untuk dihormati dalam bentuk bantuan keuangan secara tetap tentu. Orang-orang sedemikian sama sekali tidak mendapat bantuan jasmani apapun dan hanya dapat ”menaruh harapannya kepada Allah dan bertekun dalam permohonan dan doa siang malam”. (Ayat 5) Bagaimana doa-doa mereka memohonkan bantuan dijawab? Melalui sidang. Dengan cara terorganisasi, janda-janda yang layak menerima dibantu dengan biaya hidup yang bersahaja. Memang, jika seorang janda cukup berada atau mempunyai sanak keluarga yang dapat menunjangnya, pemberian sedemikian tidak perlu.—Ayat 4, 16.
5. (a) Bagaimana ada janda-janda yang ingin ”hidup mewah dan berlebih-lebihan”? (b) Apakah sidang wajib membantu orang-orang sedemikian?
5 ”Tetapi seorang janda yang hidup mewah dan berlebih-lebihan,” Paulus memperingatkan, ”ia sudah mati [secara rohani] selagi hidup.” (Ayat 6) Paulus tidak menjelaskan bagaimana demikian halnya dengan beberapa janda, karena Kingdom Interlinear secara aksara menyebutnya, ”suka menggoda”. Mungkin beberapa harus berjuang melawan ”keberahian mereka”. (Ayat 11) Akan tetapi menurut Liddell & Scottˈs Greek English Lexicon, ”suka menggoda” juga dapat termasuk ’hidup tenang atau terlalu santai atau dalam pemuasan hawa nafsu’. Pada waktu itu, mungkin ada yang ingin agar sidang membuat mereka lebih kaya, membiayai kehidupan yang mewah, pemuasan diri secara tidak bersahaja. Paulus menyatakan bahwa orang-orang sedemikian tidak memenuhi syarat untuk mendapat bantuan sidang.
6, 7, dan catatan kaki. (a) Apa gerangan ’daftar’ itu? (b) Mengapa mereka di bawah usia 60 tidak memenuhi syarat untuk mendapat bantuan? (c) Bagaimana Paulus membantu janda-janda muda agar tidak mendatangkan ”hukuman atas dirinya”?
6 Paulus kemudian mengatakan, ”Yang didaftarkan [akan menerima bantuan keuangan] sebagai janda, hanyalah mereka yang tidak kurang dari enam puluh tahun.” Pada jaman Paulus seorang wanita yang berusia lebih dari 60 tahun memang dianggap tidak dapat membiayai diri sendiri dan kemungkinan tidak akan menikah lagi.a ”Tolaklah pendaftaran janda-janda yang lebih muda,” kata Paulus, ”Karena apabila mereka sekali digairahkan oleh keberahian yang menceraikan mereka dari Kristus, mereka itu ingin kawin dan dengan memungkiri kesetiaan mereka yang semula kepadaNya, mereka mendatangkan hukuman atas dirinya.”—Ayat 9, 11, 12.
7 Andaikata ’daftar’ itu terbuka bagi janda-janda muda, ada yang mungkin akan cepat menyatakan keinginan untuk tetap lajang. Tetapi, seraya waktu berlalu, mereka mungkin sulit mengendalikan ’gairah keberahian’ mereka dan ingin menikah lagi, sehingga ’mendatangkan hukuman atas dirinya dengan memungkiri kesetiaan [’janji’, Bode] mereka yang semula’ untuk tetap lajang. (Bandingkan Pengkhotbah 5:2-6.) Paulus menghindari problem-problem sedemikian, dan menyatakan selanjutnya, ”aku mau supaya janda-janda yang muda kawin lagi, beroleh anak”.—Ayat 14.
8. (a) Bagaimana nasihat Paulus melindungi sidang? (b) Apakah janda-janda muda atau pria-pria tua yang jatuh miskin juga diurus?
8 Rasul itu juga hanya mendaftarkan mereka yang untuk jangka waktu lama telah melaksanakan dinas Kristen dengan baik. (Ayat 10) Jadi sidang bukan suatu ”lembaga kesejahteraan sosial” bagi orang yang malas atau tamak. (2 Tesalonika 3:10, 11) Tetapi bagaimana dengan pria-pria tua atau janda-janda muda? Jika mereka jatuh miskin, secara pribadi anggota-anggota sidang pasti akan memelihara mereka.—Bandingkan 1 Yohanes 3:17, 18.
9. (a) Mengapa penyelenggaraan untuk memelihara orang-orang tua dewasa ini berbeda dari yang diatur pada abad pertama? (b) Pembahasan Paulus mengenai janda-janda di 1 Timotius pasal 5 membantu kita menyadari apa dewasa ini?
9 Penyelenggaraan sedemikian kemungkinan besar cukup memadai untuk kebutuhan sidang-sidang di abad pertama. Namun seperti dikatakan The Expositorˈs Bible Commentary, ”Dewasa ini, dengan adanya jaminan atau asuransi, jaminan sosial, dan kesempatan kerja, keadaannya jauh berbeda.” Akibat dari perubahan dalam keadaan sosial dan ekonomi, sidang-sidang dewasa ini hampir tidak perlu mempunyai daftar dari orang-orang tua yang harus diberi tunjangan. Meskipun demikian, kata-kata Paulus kepada Timotius membantu kita untuk menyadari: (1) Problem dari orang-orang tua merupakan urusan seluruh sidang—terutama para penatua. (2) Pemeliharaan atas orang-orang tua harus diorganisasi dengan sepatutnya. (3) Pemeliharaan sedemikian terbatas kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.
Sebagai Penatua-Penatua, Memperhatikan Kepentingan Mereka
10. Bagaimana para penatua dewasa ini dapat memberikan contoh dalam memperlihatkan minat kepada orang-orang tua?
10 Bagaimana para pengawas dewasa ini menjadi contoh dalam memperlihatkan minat kepada orang-orang tua? Dari waktu ke waktu mereka dapat mengemukakan kebutuhan orang-orang tua dalam acara rapat-rapat mereka. Bila bantuan spesifik diperlukan, mereka dapat mengatur agar itu diberikan. Mereka mungkin tidak akan melaksanakan hal itu secara pribadi, karena sering kali ada banyak saudara dalam sidang yang rela membantu, termasuk kaum remaja. Namun, mereka dapat mengawasi pemberian bantuan sedemikian dengan saksama, mungkin dengan menugaskan seorang saudara untuk mengatur bantuan yang diberikan kepada pribadi itu.
11. Bagaimana para penatua bisa mengetahui kebutuhan orang-orang tua?
11 Salomo menasihati, ”Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu.” (Amsal 27:23) Jadi para pengawas secara pribadi dapat mengunjungi orang tua itu guna menentukan cara terbaik untuk ”membantu . . . sesuai dengan kebutuhan mereka”. (Roma 12:13, NW) Seorang pengawas keliling menyatakan sebagai berikut, ”Ada orang-orang tua yang sangat independen, dan sekedar menanyakan kepada mereka apa yang perlu kita lakukan tidak ada gunanya. Sebaiknya kita memahami apa yang perlu dilakukan dan langsung melaksanakan hal itu!” Di Jepang ada pengawas-pengawas yang mendapati bahwa seorang saudari berusia 80 tahun membutuhkan banyak perhatian. Mereka melaporkan, ”Kami sekarang mengatur agar seseorang menghubunginya dua kali sehari, pagi dan malam, dengan mengunjungi atau meneleponnya.”—Bandingkan Matius 25:36.
12. (a) Bagaimana para penatua dapat mengatur agar orang-orang tua mendapat manfaat dari perhimpunan-perhimpunan? (b) Bagaimana rekaman-rekaman yang diterbitkan oleh Lembaga dapat dimanfaatkan?
12 Para pengawas juga memperhatikan agar orang-orang tua mendapat manfaat dari perhimpunan-perhimpunan. (Ibrani 10:24, 25) Apakah ada yang membutuhkan transport? Apakah ada yang hanya tidak dapat ’mendengar dan mencamkan’ perhimpunan-perhimpunan karena pendengarannya lemah? (Matius 15:10, 11) Mungkin praktis untuk memasang head phone bagi mereka. Demikian pula, ada sejumlah sidang sekarang yang mengadakan acara perhimpunan melalui saluran telepon sehingga orang-orang yang lemah fisik dapat mendengarkan di rumah. Yang lain merekam perhimpunan-perhimpunan pada tape bagi mereka yang terlalu sakit sehingga tidak dapat hadir—dalam beberapa keadaan membeli tape recorder untuk mereka. Dan mengenai rekaman, seorang penatua di Jerman mengatakan, ”Saya telah mengunjungi beberapa orang tua yang hanya duduk di depan televisi dan menonton acara-acara yang hampir tidak dapat dikatakan membina secara rohani.” Ada baiknya kita menganjurkan agar mereka mendengarkan rekaman-rekaman yang diterbitkan oleh Lembaga, misalnya yang memuat lagu-lagu Kerajaan dan pembacaan Alkitab.
13. Bagaimana orang-orang tua dapat dibantu agar tetap aktif sebagai penyiar-penyiar Kerajaan?
13 Ada anggota-anggota sidang yang sudah tua yang menjadi tidak tetap tentu atau tidak aktif sebagai pengabar. Namun, usia, tidak usah menghalangi seseorang untuk memberitakan ”Injil Kerajaan”. (Matius 24:14) Mungkin ada yang akan menyambut ajakan untuk bekerja dengan saudara dalam dinas pengabaran. Saudara mungkin dapat membangkitkan kembali kasih mereka untuk pengabaran dengan menceritakan pengalaman-pengalaman dalam dinas. Jika mereka sulit menaiki tangga, aturlah agar mereka mengerjakan apartemen-apartemen yang mempunyai lift atau daerah-daerah perumahan yang tidak bertingkat. Penyiar-penyiar juga dapat mengajak orang-orang tua untuk ikut dengan mereka ke pelajaran Alkitab—atau mengadakan pelajaran di rumah orang tua itu.
14 dan kotak. (a) Apa yang dapat dilakukan para penatua jika seorang saudara atau saudari tua mendapat problem keuangan yang parah? (b) Bagaimana beberapa sidang memenuhi kebutuhan dari penyiar-penyiar yang sudah tua?
14 ’Uang adalah perlindungan.’ (Pengkhotbah 7:12) Namun banyak saudara atau saudari tua mempunyai problem keuangan yang parah dan tidak mempunyai sanak keluarga yang mau membantu. Tetapi, pribadi-pribadi di sidang biasanya senang memberikan bantuan jika mereka diberitahu tentang kebutuhan itu. (Yakobus 2:15-17) Para penatua juga dapat mencari tahu apakah ada penyelenggaraan dari pemerintah atau badan-badan sosial, polis asuransi, pensiun, dan sebagainya. Tetapi, di beberapa negeri, pelayanan sedemikian sulit didapat, dan mungkin tidak ada pilihan selain mengikuti pola di 1 Timotius pasal 5 dan mengatur agar sidang secara keseluruhan memberikan bantuan. (Lihat Diorganisir untuk Melaksanakan Pelayanan Kita, halaman 122-3.)
Penyiar-penyiar di Nigeria dengan tetap tentu membantu seorang perintis biasa berumur 82 tahun dan istrinya dengan pemberian-pemberian materi. Setelah pemerintah merencanakan untuk membongkar bangunan tempat tinggal mereka, sidang mengundang mereka untuk pindah ke sebuah ruangan di samping Balai Kerajaan sampai dapat diatur tempat pemondokan lain.
Di Brasilia ada sidang yang membayar seorang perawat untuk mengurus satu pasangan yang sudah tua. Pada waktu yang sama, seorang saudari ditugaskan untuk membersihkan rumah, menyiapkan makanan, dan mengurus kebutuhan jasmani lainnya. Tiap bulan sidang menyisihkan dana untuk kepentingan mereka.
15. (a) Apakah ada pembatasan dalam hal bantuan yang dapat diberikan oleh sidang? (b) Bagaimana nasihat di Lukas 11:34 cocok untuk orang-orang tertentu yang akhirnya terlalu menuntut?
15 Seperti pada abad pertama, penyelenggaraan sedemikian adalah untuk orang-orang yang layak yang benar-benar membutuhkan. Para pengawas tidak berkewajiban untuk memenuhi permintaan yang berlebih-lebihan atau melayani orang-orang tua yang menuntut terlalu banyak perhatian. Orang-orang tua juga, harus tetap mempunyai ’mata yang baik’.—Lukas 11:34.
Secara Pribadi, Memperhatikan Kepentingan Mereka
16, 17. (a) Mengapa penting agar tidak hanya para penatua saja yang memperhatikan orang-orang tua? (b) Bagaimana penyiar-penyiar yang sibuk dapat ’menggunakan sebaik-baiknya setiap kesempatan yang ada’ untuk orang-orang tua?
16 Beberapa waktu yang lalu seorang saudari tua harus dirawat di rumah sakit. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa ia kurang gizi. ”Andaikata lebih banyak saudara di sidang menunjukkan minat pribadi kepadanya,” tulis seorang penatua, ”mungkin hal ini tidak perlu terjadi.” Ya, bukan hanya para penatua saja yang harus memperhatikan orang-orang tua. Paulus mengatakan, ”Kita menjadi anggota di antara sama sendiri.”—Efesus 4:25, Bode.
17 Pasti ada di antara saudara yang sudah dibebani dengan tanggung jawab pribadi. Tetapi ’janganlah hanya memperhatikan kepentingan diri sendiri’. (Filipi 2:4) Dengan organisasi pribadi yang baik saudara sering dapat ’menggunakan sebaik-baiknya setiap kesempatan yang ada’. (Efesus 5:16, BIS) Sebagai contoh, dapatkah saudara mengunjungi seorang tua setelah dinas pengabaran? Hari-hari tengah pekan terutama merupakan saat-saat mereka merasa kesepian. Kaum remaja, juga, dapat ambil bagian dengan mengunjungi orang-orang tua dan melakukan pekerjaan tertentu bagi mereka. Seorang saudari yang dibantu oleh seorang remaja berdoa, ”Terima kasih Yehuwa, untuk Saudara John muda. Ia benar-benar seorang yang baik.”
18. (a) Mengapa percakapan dengan seorang tua kadang-kadang sulit? (b) Apa yang harus kita lakukan agar kunjungan atau percakapan dengan seorang tua dapat saling membina?
18 Di perhimpunan-perhimpunan, apakah saudara hanya memberikan salam sepintas lalu kepada orang-orang tua? Memang, tidak mudah bercakap-cakap dengan seseorang yang sulit mendengar atau sulit menyatakan perasaan. Dan karena mempunyai kesehatan yang buruk, tidak semua orang tua mempunyai sifat periang. Meskipun demikian, ”panjang sabar lebih baik”. (Pengkhotbah 7:8) Dengan sedikit usaha, kita benar-benar bisa ”saling menganjurkan”. (Roma 1:12, NW) Cobalah ceritakan pengalaman dalam dinas pengabaran. Kemukakan satu pokok yang saudara baca dalam Menara Pengawal atau Sedarlah! Atau lebih baik lagi, dengarkan. (Bandingkan Ayub 32:7.) Ada banyak hal yang dapat diceritakan oleh orang-orang tua jika saudara memberi kesempatan kepada mereka. Seorang penatua mengakui, ”Mengunjungi saudara tua itu benar-benar telah mendatangkan hasil yang sangat baik bagi saya.”
19. (a) Selain orang-orang tua siapa lagi yang harus kita perhatikan juga? (b) Dengan cara bagaimana saja kita dapat membantu keluarga-keluarga yang mengurus orang tua yang sudah lanjut usia?
19 Selain memperhatikan orang-orang tua, tidakkah seharusnya saudara juga memperhatikan keluarga-keluarga yang mengurus mereka? Suatu pasangan yang mengurus orangtua mereka yang lanjut usia melaporkan, ”Sebaliknya dari menganjurkan kami, ada saudara-saudara di sidang yang memberikan kritikan. Seorang saudari mengatakan: ’Kalau saudari sering tidak hadir di perhimpunan, saudari akan sakit rohani!’ Tetapi ia sama sekali tidak mau membantu agar kami bisa menghadiri perhimpunan dengan lebih sering.” Yang juga melemahkan semangat adalah janji-janji yang tidak jelas seperti misalnya, Kalau saudara membutuhkan bantuan, beritahu saya. Ini sering kali sama dengan mengatakan, ”Kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang.” (Yakobus 2:16) Betapa jauh lebih baik untuk menyatakan perhatian saudara dengan perbuatan! Suatu pasangan melaporkan, ”Teman-teman benar-benar baik sekali dan sangat mendukung! Ada yang mau mengurus Ibu secara bergiliran, masing-masing beberapa hari sehingga kami sewaktu-waktu bisa beristirahat. Yang lain-lain mengajaknya ke pelajaran Alkitab. Dan benar-benar menganjurkan kami bila orang lain menanyakan kesehatan Ibu.”
20, 21. Apa dapat dilakukan orang-orang tua untuk membantu saudara-saudara yang mengurus mereka?
20 Namun, apa yang dapat dilakukan oleh Saksi-Saksi tua itu sendiri agar pekerjaan sedemikian dilakukan dengan sukacita, tanpa mengeluh? (Bandingkan Ibrani 13:17.) Bekerjasamalah dengan penyelenggaraan yang diadakan oleh para penatua untuk mengurus saudara. Nyatakan terima kasih dan penghargaan atas kebaikan apapun yang diperlihatkan, dan jangan terlalu menuntut atau suka mengritik. Dan meskipun penyakit dan penderitaan karena usia tua memang tidak dibuat-buat, cobalah untuk memperlihatkan keriangan dan sikap positif.—Amsal 15:13.
21 ’Saudara-saudara baik sekali. Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan tanpa mereka,’ kata banyak orang tua. Meskipun demikian, tanggung jawab utama untuk mengurus orang-orang tua harus dipikul oleh anak-anak mereka. Apa yang terlibat dalam hal ini, dan bagaimana tantangan ini dapat dihadapi dengan cara terbaik?
[Catatan Kaki]
a Imamat 27:1-7 (BIS) menyebutkan tentang penebusan orang-orang yang ”dipersembahkan” (melalui nazar) kepada bait sebagai pekerja-pekerja. Harga tebusan itu bergantung pada usia. Harga menjadi rendah sekali pada usia 60 tahun, rupanya karena pada usia itu orang dianggap tidak dapat bekerja sama keras seperti orang muda. The Encyclopædia Judaica selanjutnya mengatakan, ”Menurut Talmud, usia tua . . . dimulai pada umur 60 tahun.”
Apakah Saudara Ingat?
◻ Penyelenggaraan apa yang dibuat pada abad pertama untuk janda-janda tua?
◻ Bagaimana para pengawas dapat mengorganisasi pemeliharaan orang-orang tua di sidang?
◻ Bagaimana pribadi-pribadi di sidang memperlihatkan minat kepada saudara-saudari yang sudah tua?
◻ Apa yang dapat dilakukan orang-orang tua untuk membantu saudara-saudara yang mengurus mereka?
[Kotak di hlm. 4]
Membantu Orang-Orang Tua—Apa yang Dilakukan Beberapa Orang
Sebuah sidang di Brasilia menemukan cara yang tepat untuk mengurus kebutuhan jasmani seorang saudara yang tinggal dekat Balai Kerajaan mereka: Kelompok pelajaran buku yang ditugaskan untuk membersihkan balai juga membersihkan rumahnya.
Sebuah sidang lain di sana menemukan cara yang sederhana untuk membantu seorang saudara yang lemah fisik agar tetap aktif dalam Sekolah Pelayanan Teokratis. Ketika gilirannya tiba untuk memberikan khotbah, seorang saudara ditugaskan untuk mengajak dua atau tiga penyiar bersamanya mengunjungi saudara itu. Suatu perhimpunan singkat dibuka dengan doa, dan saudara itu menyampaikan penugasannya. Nasihat yang diperlukan diberikan. Kunjungan ini ternyata benar-benar menganjurkan!
Para pengawas keliling telah memberikan contoh baik dalam mengambil pimpinan. Di sebuah sidang seorang saudara tua yang harus tetap berada di kursi roda mulai menjengkelkan, dan akibatnya dia jarang dikunjungi. Tetapi, seorang pengawas keliling mengatur untuk memberikan pertunjukan slide dan khotbah bagi saudara itu sendiri. Saudara tua itu merasa terharu dan mengeluarkan air mata melihat pertunjukan itu. Pengawas itu mengatakan, ”Saya benar-benar merasa beruntung melihat bagaimana sedikit perhatian dan kasih dapat mendatangkan hasil-hasil sedemikian.”
Beberapa penatua di Nigeria mengadakan kunjungan penggembalaan kepada seorang saudara tua dan mendapati bahwa ia sakit parah. Dia segera dibawa ke rumah sakit. Saudara tua itu ternyata membutuhkan pengobatan jangka panjang, tetapi ia tidak dapat membayar. Ketika sidang diberitahu mengenai kebutuhannya, penyiar-penyiar datang dengan cukup banyak uang untuk menutup biayanya. Dua penatua secara bergiliran mengantarkan dan menjemputnya ke rumah sakit, meskipun untuk itu mereka harus minta ijin dari pekerjaan. Tetapi mereka bersukacita, melihat saudara itu sembuh dari sakitnya dan merintis ekstra sampai ia meninggal kira-kira empat tahun kemudian.
Di Filipina seorang saudari tua tidak mempunyai sanak keluarga. Sidang mengatur agar ia dirawat pada waktu sakit selama tiga tahun. Mereka menyediakan suatu tempat kecil untuk ditinggali, membawa makanan setiap hari dan merawat kesehatannya.
[Gambar di hlm. 3]
Semua dapat ambil bagian dalam menghormati orang-orang tua di sidang kita