PERPUSTAKAAN ONLINE Menara Pengawal
PERPUSTAKAAN ONLINE
Menara Pengawal
Indonesia
  • ALKITAB
  • PUBLIKASI
  • PERHIMPUNAN
  • w96 15/11 hlm. 3-4
  • Apakah Puasa Masih Berlaku?

Tidak ada video untuk bagian ini.

Maaf, terjadi error saat ingin menampilkan video.

  • Apakah Puasa Masih Berlaku?
  • Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
  • Subjudul
  • Bahan Terkait
  • Senjata dan Ritual
  • Puasa​—Apakah Itu Mendekatkan Anda kepada Allah?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—2009
  • Apa Kata Alkitab tentang Berpuasa?
    Pertanyaan Alkitab Dijawab
  • Apakah Puasa Dituntut oleh Allah?
    Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
  • Puasa
    Daftar Istilah
Lihat Lebih Banyak
Menara Pengawal Memberitakan Kerajaan Yehuwa—1996
w96 15/11 hlm. 3-4

Apakah Puasa Masih Berlaku?

”SAYA telah menjalankan puasa setiap hari Senin sejak remaja,” ujar Mrudulaben, seorang wanita India yang kaya yang berusia 78 tahun. Puasa telah menjadi bagian dari ibadatnya, suatu cara untuk memastikan agar perkawinannya sukses, anak-anaknya sehat, serta suaminya selalu terlindung. Sekarang setelah menjanda, ia terus berpuasa pada hari Senin untuk kesehatan yang baik dan untuk kesejahteraan anak-anaknya. Seperti dia, mayoritas wanita Hindu menjadikan puasa yang teratur sebagai bagian dari kehidupan mereka.

Prakash, seorang pengusaha setengah baya yang tinggal di pinggiran kota Mumbai (Bombay), India, mengatakan bahwa ia berpuasa pada hari Senin Sawan (Shravan) setiap tahun. Sawan adalah bulan keagamaan yang khusus dalam sistem penanggalan Hindu. Prakash menjelaskan, ”Mulanya, saya berpuasa karena alasan-alasan agama, tetapi sekarang saya mendapati keuntungan tambahan untuk terus berpuasa demi tujuan-tujuan kesehatan. Karena bulan Sawan datang menjelang akhir monsun [iklim yang ditandai oleh pergantian arah angin dan musim], itu memberikan kesempatan bagi sistem tubuh saya untuk membersihkan diri dari penyakit-penyakit khas musim penghujan.”

Beberapa orang merasa bahwa puasa membantu secara fisik, mental, dan rohani. Sebagai contoh, Grolier International Encyclopedia menyatakan, ”Penelitian ilmiah belum lama ini memperlihatkan bahwa puasa dapat menyehatkan dan, jika dilakukan dengan hati-hati, dapat lebih meningkatkan kesadaran mental dan kepekaan.” Konon Plato sang filsuf Yunani akan berpuasa selama sepuluh hari atau lebih dan Pythagoras sang pakar matematika menyuruh siswa-siswanya berpuasa sebelum ia mengajar mereka.

Bagi beberapa orang, puasa berarti sama sekali tidak makan dan minum selama suatu jangka waktu yang telah ditetapkan, sementara orang-orang lain minum selama mereka berpuasa. Tidak menyantap makanan tertentu atau berpantang jenis makanan tertentu dianggap sebagai puasa oleh banyak orang. Tetapi berpuasa tanpa pengawasan untuk jangka waktu yang panjang dapat berbahaya. Jurnalis Parul Sheth mengatakan bahwa setelah menarik persediaan karbohidratnya, tubuh kemudian akan mengubah protein dalam otot menjadi glukosa dan kemudian menggunakan persediaan lemak tubuh. Pengubahan lemak menjadi glukosa menghasilkan produk-produk beracun yang disebut senyawa keton. Seraya ia menimbun, senyawa itu akan bergerak menuju otak, merusak susunan saraf pusat. ”Pada saat inilah puasa menjadi berbahaya,” kata Sheth. ”Orang dapat menjadi bingung, linglung, dan lebih buruk. . . . [Itu dapat menyebabkan] koma dan akhirnya kematian.”

Senjata dan Ritual

Puasa telah dimanfaatkan sebagai senjata yang ampuh untuk tujuan-tujuan politik atau sosial. Orang ternama yang menggunakan senjata ini adalah Mohandas K. Gandhi dari India. Karena ia sangat disegani oleh ratusan juta orang, ia berpuasa untuk mengerahkan pengaruh yang kuat atas massa umat Hindu di India. Sewaktu menggambarkan hasil puasanya untuk menyelesaikan pertikaian industri antara buruh dan pemilik pabrik, Gandhi mengatakan, ”Hasil akhir yang dicapai aksi tersebut adalah terciptanya suatu suasana kemauan baik yang melibatkan semua orang. Hati para pemilik pabrik tersentuh . . . Aksi unjuk rasa berhenti setelah saya berpuasa selama tiga hari saja.” Nelson Mandela, presiden Afrika Selatan ikut serta dalam sebuah aksi mogok makan lima hari selama tahun-tahun yang dijalaninya sebagai tahanan politik.

Meskipun demikian, mayoritas orang yang mempraktekkan puasa melakukan itu karena alasan-alasan agama. Puasa merupakan sebuah ritual utama dalam Hinduisme. Pada hari-hari tertentu, kata buku Fast and Festivals of India, ”puasa lengkap dijalankan . . . bahkan tidak minum air sama sekali. Baik pria maupun wanita menjalankan puasa yang ketat . . . untuk menjamin kebahagiaan, kemakmuran dan pengampunan atas pelanggaran dan dosa.”

Puasa dipraktekkan secara luas dalam agama Jain. The Sunday Times of India Review melaporkan, ”Seorang muni [guru] Jain di Bombay [Mumbai] hanya minum dua gelas air matang sehari​—selama 201 hari. Berat badannya berkurang 33 kg.” Beberapa bahkan berpuasa sampai tahap membiarkan diri mereka mati kelaparan, yakin bahwa ini akan membawa keselamatan.

Bagi orang dewasa pada umumnya yang mempraktekkan ajaran Islam, puasa merupakan kewajiban selama bulan Ramadan. Mereka tidak boleh makan atau minum sejak matahari terbit sampai matahari terbenam selama satu bulan penuh. Jika ada yang sakit atau sedang dalam perjalanan selama waktu ini harus mengganti hari-hari puasa tersebut. Aksi Puasa, suatu jangka waktu 40 hari menjelang Paskah, adalah waktu berpuasa bagi beberapa orang dalam Susunan Kristen, dan banyak ordo agama berpuasa pada hari-hari spesifik lain.

Puasa memang masih dijalankan. Dan mengingat puasa merupakan bagian dari begitu banyak agama, kita mungkin bertanya: Apakah puasa dituntut oleh Allah? Apakah ada saat-saat ketika orang-orang Kristen perlu memutuskan untuk berpuasa? Apakah puasa ada manfaatnya? Artikel berikut akan membahas pertanyaan-pertanyaan ini.

[Gambar di hlm. 3]

Agama Jain memandang puasa sebagai cara untuk mencapai keselamatan jiwa

[Gambar di hlm. 4]

Mohandas K. Gandhi memanfaatkan puasa sebagai senjata yang ampuh untuk tujuan-tujuan politik atau sosial

[Gambar di hlm. 4]

Dalam ajaran Islam, puasa merupakan kewajiban selama bulan Ramadan

[Keterangan]

Garo Nalbandian

    Publikasi Menara Pengawal Bahasa Indonesia (1971-2025)
    Log Out
    Log In
    • Indonesia
    • Bagikan
    • Pengaturan
    • Copyright © 2025 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania
    • Syarat Penggunaan
    • Kebijakan Privasi
    • Pengaturan Privasi
    • JW.ORG
    • Log In
    Bagikan