PASAL DUA BELAS
”Bukankah Itu Berarti Mengenal Aku?”
1, 2. Mengapa tidak bijaksana bagi Yehoyakim untuk memulai proyek pembangunannya?
RAJA YEHOYAKIM sedang mendirikan sebuah rumah, dan itu pasti akan megah. Bangunannya setidaknya dua tingkat, dengan kamar-kamar yang besar. Jendelanya lebar sehingga cahaya mentari dapat menembus masuk dan udara segar dapat terus mengalir demi kenyamanan raja dan keluarganya. Panel-panel dindingnya terbuat dari kayu aras yang harum dari Lebanon. Cat khusus berwarna merah terang, yang diimpor, menghadirkan suasana interior yang hangat dan mewah yang digemari para pejabat tinggi dan pembesar negeri-negeri lain.—Yer. 22:13, 14.
2 Biaya proyek ini luar biasa tinggi. Pada waktu itu, biaya pertahanan nasional dan tuntutan upeti dari Mesir tampaknya telah menguras perbendaharaan negara. (2 Raj. 23:33-35) Namun, Yehoyakim menemukan cara untuk membiayai istana barunya itu. Ia menahan upah para pekerja pembangunan! Yehoyakim memperlakukan mereka bagaikan budak, memaksa mereka memeras keringat dan membanting tulang sebagai sumbangsih bagi kerajaannya.
3. Apa kontras antara Yehoyakim dan bapaknya, dan mengapa?
3 Melalui Yeremia, Allah mengutuk Yehoyakim karena sikapnya yang mementingkan diri.a Ia mengingatkan sang raja bahwa bapaknya, Raja Yosia, telah memperlihatkan kebaikan hati dan kemurahan hati yang besar terhadap golongan pekerja dan orang miskin. Yosia bahkan membela kasus-kasus hukum mereka di pengadilan. Sewaktu menarik perhatian Yehoyakim kepada kepedulian Yosia terhadap rakyat kecil, Yehuwa bertanya, ”Bukankah itu berarti mengenal aku?”—Baca Yeremia 22:15, 16.
4. Mengapa mengenal Yehuwa penting bagi Saudara?
4 Seiring dengan memburuknya keadaan dunia Setan, kita membutuhkan bantuan dan perlindungan yang Yehuwa berikan kepada orang-orang yang mengenal Dia dengan akrab. Maka, kita harus semakin mendekatkan diri kepada Allah. Kita juga perlu meniru sifat-sifat-Nya yang bagus agar sukses dalam memberitakan kabar baik. Namun, Saudara mungkin bertanya-tanya, ’Bagaimana seorang Kristen dapat mengenal Yehuwa sebaik Raja Yosia?’
APA ARTINYA MENGENAL ALLAH
5, 6. (a) Apa pengaruh seorang ayah yang baik atas diri anak-anaknya? (b) Kontras dengan tanggapan Yehoyakim, bagaimana seharusnya tanggapan kita setelah mengetahui sifat-sifat Yehuwa?
5 Pikirkan bagaimana seorang ayah yang baik berpengaruh atas kehidupan anak-anaknya. Misalnya, sewaktu mereka mengamati bagaimana sang ayah bermurah hati kepada orang-orang yang kurang beruntung, kemungkinan besar mereka akan tergerak untuk melakukannya. Dengan melihat bagaimana ia memperlakukan ibu mereka dengan kasih dan respek, mereka mungkin akan bersikap timbang rasa terhadap lawan jenis. Mereka mendengar bahwa ayah mereka dikenal adil dan jujur dalam hal keuangan, yang tentu menggerakkan mereka untuk bersikap adil dan jujur. Ya, dengan belajar mengenal tingkah laku dan sifat ayah mereka, anak-anak ini seraya bertumbuh dewasa ingin meniru ayah mereka dalam memperlakukan orang lain.
6 Demikian juga, seperti halnya Yosia, seorang Kristen yang mengenal Yehuwa tidak sekadar mengakui Dia sebagai Penguasa Universal. Dengan membaca Alkitab, ia belajar mengenal bagaimana Allah memperlakukan pribadi lain, dan kemudian ia ingin meniru Bapak surgawinya. Kasihnya kepada Yehuwa semakin dalam seraya hari demi hari ia merenungkan apa yang disukai dan tidak disukai Allah. Sebagai kontras, seseorang yang mengabaikan hukum Allah dan pengingat-Nya, yang dapat dikatakan menolak pengarahan ilahi apa pun, tidak akan mengenal Allah yang sejati. Dia sama dengan Yehoyakim, yang mencampakkan ke dalam api firman Yehuwa melalui Yeremia.—Baca Yeremia 36:21-24.
7. Sebagaimana Raja Yosia, mengapa sepatutnya kita ingin mengenal Yehuwa?
7 Keberhasilan kita dalam dinas suci dan prospek kita untuk kehidupan di dunia baru bergantung pada apakah kita benar-benar mengenal Yehuwa. (Yer. 9:24) Mari kita periksa beberapa sifat Allah yang diungkapkan dalam tulisan Yeremia. Seraya merenungkan kepribadian Allah, carilah cara-cara agar Saudara sendiri dapat mengenal maupun meniru Dia seperti halnya Raja Yosia.
Mengapa kita dapat mengatakan bahwa Raja Yosia mengenal Yehuwa dengan akrab? Apa yang tercakup dalam mengenal Yehuwa seperti halnya Yosia?
”KEBAIKAN HATINYA YANG PENUH KASIH AKAN ADA SAMPAI WAKTU YANG TIDAK TERTENTU!”
8. Apa artinya kebaikan hati yang penuh kasih?
8 Segi kepribadian Allah yang dikenal sebagai kebaikan hati yang penuh kasih, atau kasih yang loyal, tidak mudah didefinisikan. Menurut sebuah kamus Alkitab, istilah bahasa Ibraninya menggambarkan perpaduan antara kekuatan, keteguhan, dan kasih. Kamus ini kemudian mengatakan, ”Pengertian apa pun dari kata ini yang tidak menyiratkan ketiganya jelas-jelas kehilangan kekayaan nuansa maknanya.” Maka, orang yang mempertunjukkan kebaikan hati yang penuh kasih lebih dari sekadar orang yang baik. Dengan keprihatinan yang dalam, ia berupaya sebisa-bisanya menolong orang lain memenuhi kebutuhan mereka, terutama kebutuhan rohani. Alasan utama mengapa ia bertindak dengan tidak mementingkan diri seperti itu adalah hasratnya untuk menyenangkan Allah yang Mahakuasa.
9. Apa yang dibuktikan oleh perlakuan Yehuwa terhadap Israel?
9 Cara terbaik untuk memahami makna sepenuhnya dari ungkapan kebaikan hati yang penuh kasih adalah dengan mempelajari cara Allah memperlakukan para penyembah-Nya yang benar selama berabad-abad. Yehuwa melindungi dan memberi makan bangsa Israel selama 40 tahun mereka berada di padang belantara. Di Tanah Perjanjian, Allah menyediakan hakim-hakim untuk meluputkan mereka dari musuh-musuh dan mengembalikan mereka ke ibadat sejati. Karena Yehuwa mendampingi mereka melalui masa yang baik dan buruk selama abad-abad itu, Ia dapat mengatakan kepada bangsa itu, ”Aku mengasihi engkau dengan kasih yang ada sampai waktu yang tidak tertentu. Itulah sebabnya aku menarikmu dengan kebaikan hati yang penuh kasih.”—Yer. 31:3.b
10. Seperti halnya terhadap orang Yahudi di Babilon, bagaimana dewasa ini Yehuwa memperlihatkan kebaikan hati yang penuh kasih dalam hal mendengarkan doa?
10 Pada zaman kita, Allah terus memperlihatkan kebaikan hati demikian dengan cara-cara yang langsung bermanfaat bagi para penyembah-Nya. Pikirkan soal doa. Yehuwa memerhatikan semua doa yang tulus, tetapi Dia menaruh perhatian khusus sewaktu hamba-hamba-Nya yang berbakti berdoa kepada-Nya. Sekalipun sudah bertahun-tahun kita terus mendoakan problem kronis yang sama, Ia tidak kehilangan kesabaran terhadap kita ataupun lelah mendengarkan doa kita. Suatu waktu, Yehuwa menyuruh Yeremia mengirimkan suatu berita kepada sekelompok orang Yahudi yang ditawan di Babilon. Mereka berada lebih dari 800 kilometer dari bait, jauh dari keluarga dan teman di Yehuda. Namun, meski mereka jauh dari bait, Yehuwa tetap mendengar doa-doa mereka yang memohonkan perkenan-Nya dan ungkapan pujian mereka. Sambil mengingat doa-doa Saudara yang tulus, bayangkan penghiburan yang dirasakan orang Yahudi sewaktu mereka mendengar perkataan Allah di Yeremia 29:10-12.—Baca.
11, 12. (a) Apa yang Yehuwa tawarkan kepada penduduk Yerusalem? (b) Bantuan apa yang tersedia bagi orang yang telah menerima disiplin yang dibutuhkan?
11 Kita melihat bukti lain dari kebaikan hati Yehuwa yang penuh kasih dalam hal sudut pandang-Nya yang positif. Seraya kejatuhan Yerusalem mendekat dan penduduk kota itu terus memberontak, yang berarti memberontak terhadap Allah, masa depan macam apa yang terbentang di hadapan mereka? Mungkin kematian akibat bala kelaparan atau pedang orang Babilon? Sedikitnya, mereka mungkin mengalami masa pembuangan yang panjang dan kematian di negeri asing. Namun, Yehuwa menawarkan ’perkataan yang baik’ kepada orang-orang yang bertobat dan mengubah kehidupan mereka. Ia berjanji untuk ’memalingkan perhatian-Nya’ kepada mereka. Ia akan mengembalikan mereka ”ke tempat ini”, yakni negeri asal mereka, dari Babilon yang jauh. (Yer. 27:22) Sebagai hasilnya, mereka akan berseru, ”Sanjunglah Yehuwa yang berbala tentara, sebab Yehuwa itu baik; sebab kebaikan hatinya yang penuh kasih akan ada sampai waktu yang tidak tertentu!”—Yer. 33:10, 11.
12 Karena kebaikan hati-Nya itu, Yehuwa menjadi Sumber anjuran bagi orang-orang yang berada dalam keadaan menyedihkan dari sudut pandang manusia. Ada orang-orang dewasa ini yang pernah menjadi bagian dari sidang Kristen namun menerima disiplin yang patut dan dibutuhkan. Mungkin mereka tenggelam dalam perasaan bersalah dan kini merasa ragu untuk kembali bergaul dengan umat Allah. Mereka mungkin bertanya-tanya apakah Yehuwa akan bisa mengampuni dan menerima mereka kembali. Allah yang Mahakuasa menawarkan ’perkataan yang baik’ kepada orang-orang seperti itu. Mereka dapat menerima bantuan yang baik hati untuk membuat perubahan apa pun yang perlu dalam pikiran dan kebiasaan mereka. Dan, apa yang kita baca dalam paragraf sebelumnya pada prinsipnya berlaku bagi mereka—Yehuwa akan ’mengembalikan mereka ke tempat mereka’ di antara umat-Nya yang berbahagia.—Yer. 31:18-20.
13. Mengapa dukungan Yehuwa kepada Yeremia hendaknya membesarkan hati Saudara?
13 Sebagai Allah kebaikan hati yang penuh kasih, Yehuwa juga dengan loyal mendukung hamba-hamba-Nya yang setia. Di hari-hari terakhir dunia Setan ini, kita punya alasan untuk percaya bahwa Yehuwa akan memelihara dan melindungi semua orang yang mencari dahulu Kerajaan-Nya. Ingatlah bahwa selama hari-hari terakhir Yerusalem, Yeremia mengandalkan Yehuwa untuk mendapatkan makanan dan perlindungan. Allah tidak pernah mengecewakan sang nabi. (Yer. 15:15; baca Ratapan 3:55-57.) Jika Saudara mengalami tekanan berat apa pun, yakinlah bahwa Yehuwa mengingat perbuatan loyal Saudara. Karena kebaikan hati-Nya yang penuh kasih, Ia ingin mendukung Saudara agar Saudara tidak akan ’sampai pada kesudahan Saudara’.—Rat. 3:22.
Aspek mana dari kebaikan hati Yehuwa yang penuh kasih yang khususnya membuat Saudara ingin mendekat kepada-Nya? Apa alasannya?
”DEMI YEHUWA YANG HIDUP, DEMI . . . KEADILAN!”
14. Ketidakadilan apa saja yang Saudara amati baru-baru ini?
14 Ada orang-orang yang mendekam di penjara selama bertahun-tahun untuk kejahatan yang tidak mereka lakukan. Bahkan, bisa saja terjadi, pengadilan menjatuhkan vonis hukuman mati kepada seseorang dan baru setelah eksekusi ditemukan bukti bahwa dia ternyata tidak bersalah. Para orang tua di beberapa negeri terlalu miskin untuk membeli makanan sehingga mereka menjual anak-anak mereka sebagai budak agar keluarga bisa makan. Bagaimana perasaan Saudara sewaktu mendengar ketidakadilan demikian dewasa ini? Menurut Saudara, bagaimana perasaan Yehuwa? Alkitab jelas-jelas menunjukkan bahwa Ia ingin menyingkirkan semua penyebab penderitaan. Ia adalah satu-satunya Pribadi yang sanggup melakukannya. Maka, orang-orang miskin dan tidak bersalah yang menderita dewasa ini dapat merasa yakin dan optimis. Yehuwa, Allah keadilan, sedang bertindak untuk menyelamatkan mereka dari kesusahan mereka sekarang.—Yer. 23:5, 6.
15, 16. (a) Kenyataan apa tentang Yehuwa yang Yeremia tonjolkan? (b) Mengapa Saudara dapat percaya akan hukum dan janji Allah?
15 Pada zaman Yeremia, ada orang-orang yang menyadari unggulnya keadilan Allah. Misalnya, sang nabi menyebutkan kemungkinan bahwa Israel akan bertobat dari dosa-dosa mereka dan, seolah-olah, membuat pernyataan, ”Demi Yehuwa yang hidup, demi kebenaran, keadilan, dan keadilbenaran!”, sebagai bukti perubahan hati mereka. (Yer. 4:1, 2) Ini benar karena ketidakadilan tidak punya tempat dalam maksud-tujuan Yehuwa. Namun, ada bukti-bukti lain bahwa Yehuwa adalah pencinta keadilan.
16 Tanpa diragukan, Allah menggenapi janji-Nya dan Ia tidak berpura-pura. Banyak orang mengingkari janji tetapi Yehuwa tidak. Bahkan hukum alam, yang Ia tetapkan dan yang bermanfaat bagi kita, tidak bisa dilanggar. (Yer. 31:35, 36) Kita juga dapat mengandalkan janji-Nya dan keputusan hukum-Nya, karena semuanya selalu baik.—Baca Ratapan 3:37, 38.
17. (a) Apa yang Yehuwa lakukan sewaktu menghakimi? (b) Mengapa Saudara dapat memercayai cara penatua menangani masalah di sidang? (Lihat kotak ”Mereka Menghakimi bagi Yehuwa”, di halaman 148.)
17 Sewaktu menghakimi suatu perkara, Yehuwa tidak pernah puas hanya dengan apa yang tampak dari luar. Ia memeriksa di balik apa yang kelihatan agar mendapatkan semua faktanya. Ia juga menilai motif pihak-pihak yang terlibat. Sekarang, para dokter dapat menggunakan alat dan teknik khusus untuk mengamati jantung pasien yang sedang berdenyut, sehingga bisa mendapatkan keterangan tentang keadaannya. Atau, mereka dapat memeriksa ginjal, yang sedang menyaring darah. Yehuwa dapat berbuat jauh lebih banyak. Ia memeriksa hati dan menilai motif dan ginjal kiasan seseorang, yang mencerminkan perasaan-perasaannya yang terdalam. Dengan demikian, Ia bisa memastikan apa yang menggerakkan seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu dan bagaimana perasaannya tentang tindakan-tindakannya. Dan, Yang Mahakuasa tidak merasa kewalahan dengan banyaknya perincian yang tersingkap saat Ia memeriksa dari dekat. Dibandingkan dengan hakim manusia yang paling bijaksana sekalipun, Ia jauh lebih baik dalam menggunakan semua informasi dengan tepat dan seimbang untuk menetapkan masa depan kita.—Baca Yeremia 12:1a; 20:12.
18, 19. Bagaimana pengetahuan tentang unggulnya keadilan Allah memengaruhi kita?
18 Maka, Saudara memiliki dasar yang teguh untuk memercayai Yehuwa, bahkan jika sesekali Saudara merasakan sengatan hati nurani karena kesalahan di masa lalu. Jangan pernah lupa bahwa Yehuwa bukan jaksa penuntut yang dengan gigih mencari-cari alasan untuk menghukum, tetapi Ia adalah Hakim yang beriba hati yang ingin membantu. Jika Saudara masih merasa resah atas tindakan Saudara di masa lalu atau suatu masalah yang melibatkan seseorang, mintalah Yehuwa untuk menangani ”perjuangan” emosi itu agar Saudara dapat melupakannya.c Dengan bantuan-Nya, Saudara dapat melihat bahwa Allah sangat menghargai apabila Saudara terus berpartisipasi dalam dinas suci-Nya.—Baca Ratapan 3:58, 59.
19 Tidak heran bila Allah yang sempurna keadilan-Nya ingin agar orang-orang yang mencari perkenan-Nya juga berlaku adil. (Yer. 7:5-7; 22:3) Memberitakan kabar baik tanpa prasangka adalah salah satu cara penting untuk memperlihatkan keadilan ilahi. Sewaktu Saudara dengan sungguh-sungguh mengadakan kunjungan kembali dan memandu PAR, Saudara mencerminkan standar keadilan Allah yang unggul dengan cara yang sangat berfaedah. Mengapa demikian? Ia ingin agar segala macam orang belajar tentang Dia dan memperoleh keselamatan. (Rat. 3:25, 26) Sungguh besar hak istimewa yang Saudara miliki sebagai rekan sekerja Allah, mencerminkan keadilan-Nya dalam pekerjaan penyelamatan itu!
Bagaimana keadilan Yehuwa menghibur Saudara? Bagaimana Saudara dapat menghibur orang lain dengan meniru Allah?
”AKU TIDAK AKAN TERUS KESAL SAMPAI WAKTU YANG TIDAK TERTENTU”
20. (a) Yeremia menonjolkan aspek apa dari cara Allah berurusan dengan orang-orang? (b) Apa hubungan rasa ”menyesal” dengan pengampunan Yehuwa? (Lihat kotak ”Bagaimana Yehuwa ’Menyesal’?”)
20 Banyak orang menganggap buku Yeremia dan Ratapan hanya memuat kecaman atas kejahatan. Anggapan demikian mengabaikan uluran pengampunan yang hangat dari Yehuwa bagi umat-Nya, sebagaimana dicatat dalam kedua buku tersebut. Ia mendesak orang Yahudi, ”Berbaliklah, masing-masing dari jalannya yang jahat, dan perbaikilah jalanmu dan perbuatanmu.” Pada kesempatan lain, Yeremia menasihati mereka, ”Perbaikilah jalan-jalanmu dan perbuatanmu, dan taati perkataan Yehuwa, Allahmu, dan Yehuwa akan menyesal atas malapetaka yang telah ia nyatakan terhadapmu.” (Yer. 18:11; 26:13) Pada zaman kita, Yehuwa terus mengampuni semua orang yang dengan tulus menyesali kesalahan mereka dan berhenti mempraktekkannya.
21. Apa yang ingin Yehuwa capai sewaktu Ia mengampuni seseorang?
21 Akan tetapi, Yehuwa tidak sekadar berbicara tentang pengampunan. Ia juga bertindak selaras dengan itu. Yehuwa menggunakan Yeremia untuk menasihati, ”Kembalilah, hai, Israel yang membelot . . . Mukaku tidak akan memandang ke bawah dengan marah kepadamu . . . Aku tidak akan terus kesal sampai waktu yang tidak tertentu.” (Yer. 3:12) Allah tidak berlama-lama dalam kemarahan atau kegetiran-Nya terhadap siapa pun dari antara umat-Nya yang telah Ia ampuni. Sebaliknya, meski kesalahan telah dibuat, Yehuwa ingin memulihkan hubungan yang rusak. Terlepas dari dosa-dosa yang mungkin telah dilakukan seseorang, jika si pedosa benar-benar bertobat dan mencari pengampunan Allah, Yehuwa akan ’mengembalikan dia’ untuk memperoleh perkenan dan berkat-Nya. (Yer. 15:19) Jaminan ini hendaknya menganjurkan siapa pun yang sekarang terpisah dari Allah yang benar untuk kembali kepada-Nya. Tidakkah Saudara setuju bahwa pengampunan Yehuwa membuat kita ingin mendekat kepada-Nya?—Baca Ratapan 5:21.
22, 23. Seraya Saudara meniru Yehuwa dalam hal mengampuni, apa yang mesti menjadi tujuan Saudara?
22 Sewaktu seseorang menyinggung perasaan Saudara dengan kata-kata atau tindakan yang sembrono, apakah Saudara akan meniru Yehuwa? Mengenai orang-orang Yahudi zaman dahulu, Allah mengatakan bahwa Ia akan ”mentahirkan” orang-orang yang Ia ampuni. (Baca Yeremia 33:8.) Ia dapat menahirkan, atau membersihkan, dalam arti Ia tidak lagi mengingat kesalahan orang-orang yang bertobat, memberi orang itu permulaan yang baru dalam dinas-Nya. Memang, memperoleh pengampunan Allah tidak berarti bahwa orang itu dibersihkan dari ketidaksempurnaan yang diwarisinya sehingga ia sekarang sempurna, tanpa dosa. Namun, ada pelajaran yang bisa kita petik dari apa yang Allah katakan tentang menahirkan manusia. Kita dapat berupaya keras untuk tidak mengingat lagi kesalahan, atau pelanggaran, orang lain, yang berarti membersihkan pandangan kita terhadap orang tersebut dalam hati kita. Bagaimana?
23 Bayangkan Saudara menerima sebuah vas antik warisan sebagai hadiah. Kalau benda itu terkena noda, apakah Saudara akan langsung membuangnya? Tentu saja tidak. Saudara mungkin akan berupaya membersihkannya dengan hati-hati, menyingkirkan kotoran atau menghapus noda tersebut. Saudara ingin melihat keindahannya, bagaimana vas antik itu berkilau di bawah cahaya matahari. Demikian juga, Saudara bisa berupaya keras untuk menyingkirkan sisa-sisa kekesalan apa pun terhadap saudara atau saudari yang menyinggung perasaan Saudara. Lawanlah kecenderungan mengingat-ingat kata atau perbuatan yang menyakitkan. Seraya Saudara berhasil melupakannya, Saudara membersihkan gambaran dan memori dalam hati Saudara tentang orang yang Saudara sudah maafkan itu. Dengan hati yang sudah dibersihkan dari pikiran-pikiran negatif terhadap orang itu, Saudara akan lebih terbuka untuk menikmati kembali persahabatan yang tampaknya telah hilang untuk selama-lamanya.
24, 25. Manfaat apa saja yang akan Saudara peroleh jika Saudara mengenal Yehuwa seperti halnya Raja Yosia?
24 Kita baru memeriksa hanya beberapa dari berbagai sifat dan perbuatan Yehuwa yang kita ketahui seraya mengenal Dia lebih baik. Kita dapat melihat bahwa dengan mengenal Yehuwa secara akrab, kita sendiri terdorong untuk menyembah Dia dengan cara yang diperkenan. Jika kita mengenal Yehuwa seakrab Raja Yosia mengenal-Nya, hidup kita akan meluap dengan kebahagiaan, yang adalah segi lain lagi dari kepribadian Allah.
25 Dengan mengenal Yehuwa lebih dekat, hubungan kita dengan orang lain akan diperkaya. Jika kita berupaya memperlihatkan kebaikan hati yang penuh kasih, keadilan, dan pengampunan seperti halnya Yehuwa, persahabatan kita dengan orang-orang dalam sidang Kristen akan diperdalam dan menjadi lebih berharga. Selain itu, kita akan menjadi lebih terampil dalam hal mengajar sewaktu mengadakan kunjungan kembali di daerah dinas kita dan memandu pelajaran Alkitab yang progresif. Para peminat akan merasa lebih nyaman dengan pola kehidupan Kristen yang mereka lihat dalam diri kita. Jadi, kita akan lebih diperlengkapi untuk membantu mereka menyembah Yehuwa dengan cara yang diperkenan, untuk menempuh ”jalan yang baik itu”.—Yer. 6:16.
Pesan apa yang disampaikan Ratapan 5:21 kepada Saudara?
a Mengenai akhir kehidupan Yehoyakim yang tragis, lihat Pasal 4, paragraf 12, dalam buku ini.
b The New English Bible menerjemahkan perkataan Yehuwa, ”Sejak dahulu Aku mengasihimu dengan hangat, dan Aku masih memeliharamu tanpa henti.”
c Jika seorang saudara atau saudari telah melakukan perbuatan yang jelas-jelas melanggar hukum Allah, hal ini hendaknya dibawa kepada perhatian para penatua sidang agar mereka dapat menangani persoalan tersebut dan memberikan bantuan dari Alkitab.—Yak. 5:13-15.