PASAL TIGA
Hari Yehuwa—Tema yang Penting
1, 2. (a) Tema penting apa yang dikemukakan oleh ke-12 nabi? (b) Sebutkan nabi-nabi yang secara langsung menyebutkan hari Yehuwa, dan bagaimana?
”HARI besar Yehuwa sudah dekat. Itu sudah dekat, dan sangat bergegas.” (Zefanya 1:14) Para nabi Allah berulang-ulang memberikan peringatan tentang hari Yehuwa yang hampir tiba. Biasanya, mereka menunjukkan bagaimana seharusnya kedatangan hari itu mempengaruhi kehidupan sehari-hari, moral, dan tingkah laku orang-orang. Berita mereka selalu bersifat mendesak. Seandainya Saudara sendiri mendengar berita-berita tersebut, bagaimana reaksi Saudara?
2 Sewaktu membaca buku-buku dari ke-12 nabi, Saudara akan mendapati bahwa semuanya, secara langsung atau tidak langsung, berbicara tentang hari Yehuwa.a Karena itu, sebelum membahas informasi berharga yang disampaikan para nabi itu di pasal-pasal selanjutnya, pikirkanlah tema yang terus didengungkan: hari Yehuwa. Enam nabi secara langsung menggunakan ungkapan itu atau istilah serupa. Yoel memberikan gambaran yang hidup tentang ”hari Yehuwa yang hebat dan menakutkan”. (Yoel 1:15; 2:1, 2, 30-32) Amos menyuruh orang Israel bersiap-siap untuk bertemu dengan Allah mereka, karena hari Yehuwa adalah hari kegelapan. (Amos 4:12; 5:18) Belakangan, Zefanya mengucapkan kata-kata yang dikutip di paragraf 1. Dan, mendekati saat pembinasaan Yerusalem, Obaja memperingatkan, ”Hari Yehuwa melawan semua bangsa sudah dekat.”—Obaja 15.
3. Mengapa dapat dikatakan bahwa para nabi pascapembuangan juga berbicara tentang hari Yehuwa?
3 Saudara juga akan melihat bahwa dua nabi yang diutus kepada orang Yahudi sekembalinya mereka dari pembuangan menggunakan ungkapan serupa. Zakharia memberi tahu tentang hari ketika semua bangsa yang menyerang Yerusalem akan dimusnahkan. Ia melukiskan dengan jelas apa yang akan terjadi pada ”hari yang diketahui berasal dari Yehuwa”. (Zakharia 12:9; 14:7, 12-15) Dan, Maleakhi menyiagakan umat Allah sehubungan dengan kedatangan ”hari Yehuwa yang hebat dan membangkitkan rasa takut”.—Maleakhi 4:1-5.
4. Bagaimana sebagian dari ke-12 nabi menyinggung tentang hari Yehuwa?
4 Meskipun tidak menggunakan ungkapan ”hari Yehuwa”, keenam nabi lainnya secara tidak langsung menyebutkan hari itu. Hosea berbicara tentang Yehuwa yang mengadakan perhitungan dengan Israel dan belakangan dengan Yehuda. (Hosea 8:13, 14; 9:9; 12:2) Berita itu sering kali berkaitan dengan apa yang Yehuwa lakukan pada zaman tersebut. Misalnya, Yunus mengumumkan penghakiman Allah atas Niniwe, dan Mikha menggambarkan apa yang akan terjadi ketika Allah menindak umat-Nya yang memberontak. (Yunus 3:4; Mikha 1:2-5) Nahum berjanji bahwa Yehuwa akan melaksanakan pembalasan terhadap lawan-lawan-Nya. (Nahum 1:2, 3) Habakuk berseru meminta keadilan dan menyebutkan tentang ”hari kesesakan”. (Habakuk 1:1-4, 7; 3:16) Sebagian berita dalam buku-buku itu jelas menunjukkan perkembangan yang akan terjadi atas orang Kristen sejati. Sebagai contoh, Hagai, salah seorang nabi pascapembuangan, bernubuat tentang diguncangkannya bangsa-bangsa. (Hagai 2:6, 7) Rasul Paulus mengutip kata-kata di Hagai 2:6 itu untuk mendesak agar orang Kristen tetap dalam keadaan diperkenan sewaktu Allah menyingkirkan langit simbolis yang fasik.—Ibrani 12:25-29; Penyingkapan 21:1.
HARI YEHUWA—APAKAH ITU?
5, 6. Menurut para nabi, seperti apa hari Yehuwa itu kelak?
5 Sewajarnya Saudara ingin tahu seperti apa hari Yehuwa kelak. Saudara mungkin bertanya, ’Apakah hari Yehuwa ada pengaruhnya atas cara hidup saya sekarang dan masa depan saya?’ Sebagaimana ditunjukkan oleh para nabi, hari Yehuwa adalah jangka waktu ketika Yehuwa menindak musuh-musuh-Nya guna melaksanakan penghukuman, hari pertempuran. Hari yang membangkitkan rasa takut itu tampaknya akan ditandai oleh fenomena langit. ”Matahari dan bulan akan menjadi gelap, dan bintang-bintang akan menarik kembali kecemerlangan mereka.” (Yoel 2:2, 11, 30, 31; 3:15; Amos 5:18; 8:9) Apa yang akan terjadi di bumi, tempat kita tinggal? Mikha menyatakan, ”Gunung-gunung akan mencair di bawah [Yehuwa], dan lembah-lembah akan membelah, seperti lilin oleh karena api, seperti air yang dicurahkan dari tempat yang curam.” (Mikha 1:4) Gambaran ini bisa jadi bersifat kiasan, tetapi kita dapat menyimpulkan bahwa tindakan Allah akan mendatangkan bencana atas bumi dan penduduknya. Namun, tidak atas semua manusia. Nabi-nabi itu juga menunjukkan berkat yang limpah bagi orang-orang yang ’mencari apa yang baik’ dan karena itu tetap hidup.—Amos 5:14; Yoel 3:17, 18; Mikha 4:3, 4.
6 Dari ke-12 nabi itu, ada yang memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hari Yehuwa. Habakuk dengan hidup melukiskan bagaimana Yehuwa akan menghancurkan ”gunung-gunung yang kekal” dan meluluhlantakkan ”bukit-bukit yang ada sampai waktu yang tidak tertentu”, suatu gambaran yang cocok untuk organisasi-organisasi manusia yang tampak tak tergoyahkan. (Habakuk 3:6-12) Ya, hari Yehuwa ”adalah hari kemurkaan, hari kesesakan dan penderitaan, hari badai dan kehancuran, hari yang gelap dan suram, hari yang berawan dan kelam”.—Zefanya 1:14-17.
7. Tulah apa yang dinubuatkan, dan kemungkinan, bagaimana nubuat itu akan digenapi?
7 Bayangkan betapa hebatnya tulah yang akan menimpa orang-orang yang melawan Allah! ”Dagingnya akan membusuk, sementara dia masih berdiri di atas kakinya; matanya akan membusuk di dalam rongganya dan lidahnya akan membusuk di dalam mulutnya.” (Zakharia 14:12) Entah penglihatan itu akan digenapi secara harfiah atau tidak, Saudara dapat menyimpulkan bahwa penglihatan itu adalah pertanda bencana bagi banyak orang. Setidaknya, lidah para musuh Allah akan membusuk dalam arti bahwa omongan mereka yang menantang akan dibungkamkan. Dan, visi atau tujuan apa pun untuk melakukan tindakan terpadu melawan umat Allah akan dibuat kabur.
MENGAPA ALLAH YANG PENGASIH HARUS BERTINDAK
8, 9. (a) Untuk memahami alasan Yehuwa menindak orang fasik, apa yang hendaknya Saudara perhatikan? (b) Bagaimana keloyalan Saudara dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan dengan tindakan Yehuwa?
8 Bisa jadi Saudara pernah mendengar orang bertanya, ’Bagaimana mungkin Allah yang pengasih menimpakan bencana seperti itu ke atas musuh-musuh-Nya? Haruskah Allah mendatangkan kehancuran di bumi? Bukankah Yesus mendesak kita agar terus mengasihi bahkan musuh kita sehingga kita menjadi putra-putra Bapak yang di surga?’ (Matius 5:44, 45) Sebagai jawaban, Saudara dapat menjelaskan awal mula segala problem manusia. Allah menciptakan pasangan manusia pertama menurut gambar dan rupa Dia—mereka sempurna. Namun, mereka mendatangkan dosa dan kematian atas keluarga umat manusia, termasuk kehidupan kita juga. Mereka memihak Setan si Iblis dalam sengketa tentang siapa yang memiliki hak tertinggi untuk memerintah umat manusia. (Kejadian 1:26; 3:1-19) Selama berabad-abad, Setan telah mencoba untuk membuktikan bahwa jika manusia digoda untuk meninggalkan Allah, mereka tidak akan melayani Yehuwa. Saudara tahu bahwa Setan telah gagal. Yesus Kristus dan banyak hamba Yehuwa lainnya telah mempertahankan integritas kepada Allah dan membuktikan bahwa mereka melayani Dia karena kasih. (Ibrani 12:1-3) Saudara tentu ingat, bukan, nama banyak orang yang melayani Allah dengan loyal?
9 Lagi pula, Saudara sendiri terlibat dalam sengketa ini, yang akan berakhir ketika Yehuwa menyingkirkan kefasikan. Sebagai contoh, seraya membaca ke-12 buku ini, Saudara akan memperhatikan bahwa ada nabi-nabi yang mengarahkan perhatian pada gaya hidup mewah orang-orang yang mengabaikan ibadat kepada Yehuwa. Para nabi itu menasihati umat Allah untuk ’mempertimbangkan jalan-jalan mereka dengan hati mereka’ dan untuk mengubah gaya hidup mereka. (Hagai 1:2-5; 2:15, 18; Amos 3:14, 15; 5:4-6) Ya, para nabi itu memperlihatkan bagaimana seharusnya cara hidup umat Allah. Orang-orang yang menyambut desakan itu menunjukkan bahwa Yehuwa-lah Penguasa mereka, dengan demikian membuktikan bahwa Setan adalah pendusta. Yehuwa akan terbukti loyal kepada mereka sewaktu Ia memusnahkan musuh-musuh-Nya.—2 Samuel 22:26.
10. Apa yang Mikha amati, dan bagaimana hal itu memberikan alasan tambahan bagi Yehuwa untuk bertindak?
10 Ada lagi alasan Allah bertindak. Mari kita mundur ke abad kedelapan SM, sewaktu Mikha bernubuat di Yehuda. Sambil menyamakan dirinya dengan bangsa itu, dia mengumpamakan situasinya dengan kebun anggur atau kebun buah yang baru dipanen, yang anggur atau buah aranya sudah habis. Begitulah situasinya dalam masyarakat Yehuda, orang yang lurus hati hampir tidak ada lagi. Orang Israel memburu sesama mereka, mengintai untuk menumpahkan darah. Para pemimpin dan hakim mereka hanya mencari keuntungan. (Mikha 7:1-4) Bagaimana perasaan Saudara seandainya hidup di tengah-tengah situasi seperti itu? Saudara pasti iba terhadap orang-orang tak bersalah yang menjadi korban penindasan. Apalagi Yehuwa! Dewasa ini, Yehuwa meneliti umat manusia dengan cermat. Menurut Saudara, apa yang Ia dapati? Para penindas dengan ganas mengambil keuntungan dari orang lain dan dengan kejam menyerang sesama mereka. Sedangkan orang yang loyal relatif sedikit dibandingkan dengan penduduk dunia. Tetapi, jangan putus asa. Karena mengasihi para korban, Yehuwa akan menegakkan keadilan.—Yehezkiel 9:4-7.
11. (a) Apa yang dihasilkan hari Yehuwa bagi orang-orang yang takut akan Dia? (b) Apa pengaruh berita peringatan Yunus atas orang Niniwe?
11 Jelaslah, hari Yehuwa akan mendatangkan kebinasaan bagi para musuh-Nya dan menghasilkan keselamatan bagi orang-orang yang takut akan Allah dan melayani Dia.b Mikha menubuatkan bahwa bangsa-bangsa akan berduyun-duyun menuju gunung rumah Yehuwa, dan hasilnya ialah perdamaian dan keamanan sedunia. (Mikha 4:1-4) Pada zaman dahulu, apakah fakta bahwa para nabi mengumumkan hari Yehuwa menghasilkan perubahan berarti pada kehidupan orang-orang? Bagi beberapa orang, ya. Ingatlah bahwa ketika Yunus mengumumkan penghakiman atas Niniwe, penduduk yang fasik di kota itu ”mulai menaruh iman kepada Allah” dan ”berbalik dari jalan mereka yang jahat”. Maka, Yehuwa tidak jadi mendatangkan malapetaka pada waktu itu. (Yunus 3:5, 10) Berita tentang hari penghakiman Yehuwa yang mendekat benar-benar mempengaruhi kehidupan orang Niniwe!
APA PENGARUH HARI ITU ATAS DIRI SAUDARA?
12, 13. (a) Ke-12 nabi bernubuat tentang siapa? (b) Mengapa dapat dikatakan bahwa nubuat ke-12 nabi mengalami beberapa penggenapan pada zaman-zaman setelahnya?
12 ’Tetapi, bukankah para nabi itu hidup berabad-abad yang lalu?’ ada yang mungkin membantah. ’Jadi, apa hubungannya berita-berita tentang hari Yehuwa itu dengan saya?’ Memang, nabi-nabi itu hidup ratusan tahun sebelum Yesus lahir, namun kita harus memperhatikan bagaimana kata-kata mereka tentang hari Yehuwa masih ada kaitannya dengan kita pada abad ke-21 ini. Manfaat praktis apa yang dapat kita peroleh dari apa yang mereka katakan tentang hari besar Yehuwa? Untuk bisa memahami keterkaitannya dan memperoleh manfaat dari berita mereka, kita harus mengerti bahwa nabi-nabi itu memberikan peringatan tentang hari Yehuwa kepada Israel, Yehuda, bangsa-bangsa di sekitarnya, dan beberapa kuasa dunia pada zaman itu.c Patut diingat, nubuat-nubuat tersebut digenapi! Asiria benar-benar menyerbu Samaria, Yehuda dihancurkan pada tahun 607 SM, dan bangsa-bangsa musuh di sekitarnya tidak lama kemudian juga dimusnahkan. Akhirnya, kuasa dunia Asiria dan Babilonia jatuh; semua itu menggenapi hal-hal yang telah dinubuatkan secara spesifik.
13 Kini alihkan perhatian Saudara ke hari Pentakosta tahun 33 M, lama setelah banyak dari nubuat-nubuat itu mengalami penggenapan pertamanya. Pada hari tersebut, rasul Petrus menerapkan nubuat Yoel pada pencurahan roh kudus Allah. Lalu, Petrus mengutip dari buku Yoel, ”Matahari akan diubah menjadi kegelapan dan bulan menjadi darah sebelum hari Yehuwa yang hebat dan termasyhur tiba.” (Kisah 2:20) Hal ini memperlihatkan bahwa nubuat tentang hari Yehuwa masih akan digenapi lagi. Nubuat Yoel mengalami penggenapan kedua pada tahun 70 M ketika bala tentara Romawi menghancurkan Yerusalem, saat yang memang gelap dan berdarah.
14, 15. (a) Bagaimana kita tahu bahwa nubuat-nubuat tentang hari Yehuwa berkaitan dengan kita dewasa ini? (b) Kapan hari Yehuwa diharapkan akan terjadi?
14 Akan tetapi, nubuat Yoel dan nubuat-nubuat lain tentang hari Yehuwa masih akan mengalami penggenapan terakhir, yang akan terjadi atas kita yang hidup pada abad ke-21 ini. Bagaimana kita bisa tahu? Petrus menasihati orang Kristen untuk terus ”menaruh kehadiran hari Yehuwa dalam pikiran”. Sang rasul selanjutnya mengatakan, ”Ada langit baru dan bumi baru yang kita nantikan sesuai dengan janjinya, dan keadilbenaran akan tinggal di dalamnya.” (2 Petrus 3:12, 13) Tidak ada langit baru (pemerintahan teokratis yang baru) dan bumi baru (masyarakat yang adil-benar di bawah pemerintahan tersebut) yang didirikan setelah pembinasaan Yerusalem pada tahun 70 M. Jadi, nubuat tentang hari Yehuwa itu pasti akan digenapi lagi. Ya, nubuat-nubuat itu ada kaitannya dengan kita dewasa ini, yang hidup pada ”masa kritis”!—2 Timotius 3:1.
15 Gambaran keseluruhan tentang hari Yehuwa sebagaimana disajikan dalam ke-12 buku Alkitab ini menggugah kita untuk memikirkan perkataan Yesus Kristus, ”Akan ada kesengsaraan besar seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia hingga sekarang, tidak, dan juga tidak akan terjadi lagi.” Ia mengatakan bahwa ”segera setelah” kesengsaraan besar dimulai, ”matahari akan digelapkan, dan bulan tidak akan memberikan cahayanya, dan bintang-bintang akan jatuh dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan diguncangkan”. (Matius 24:21, 29) Hal itu membantu kita mengetahui kapan hari Yehuwa akan terjadi. Hari Yehuwa sudah di ambang pintu. Alkitab menunjukkan bahwa pada kesengsaraan besar itu, ”Babilon Besar”, imperium agama palsu sedunia, akan dibinasakan. Lalu, sebagai klimaks kesengsaraan besar, hari Yehuwa akan melenyapkan musuh-musuh Allah dari muka bumi.—Penyingkapan 17:5, 12-18; 19:11-21.
16. Bagaimana penggenapan utama nubuat-nubuat tentang hari Yehuwa?
16 Saksi-Saksi Yehuwa telah memperhatikan pola penggenapan nubuat-nubuat tentang hari Yehuwa. Sering kali, dan dengan berbagai cara, Yerusalem yang murtad, Samaria yang sesat, orang Edom yang bengis, orang Asiria yang kejam, dan orang Babilonia menggambarkan aspek-aspek agama palsu. Semua agama palsu akan dibinasakan pada tahap awal kesengsaraan besar. Lalu, pada ”hari Yehuwa yang hebat dan menakutkan” yang menyusul, para kekasih politis dan komersialnya akan menemui ajal.—Yoel 2:31.
BERSIAP-SIAPLAH
17, 18. (a) Mengapa Amos mengumumkan celaka bagi orang-orang yang ”sangat menginginkan hari Yehuwa”? (b) Apa yang akan terjadi atas orang-orang yang tidak siap untuk hari Yehuwa?
17 Karena berita-berita penghakiman itu terutama berlaku untuk agama palsu, sebagian orang Kristen mungkin merasa bahwa mereka tidak akan terkena dampak penggenapan nubuat-nubuat itu. Tetapi, semua orang dapat menarik hikmah praktis dari kata-kata Amos kepada orang Israel, ”Celaka bagi mereka yang sangat menginginkan hari Yehuwa!” Beberapa orang Israel pada zaman Amos mengira bahwa hari Yehuwa hanya akan mendatangkan berkat bagi mereka, mereka yakin bahwa itulah hari manakala Allah akan bertindak bagi umat-Nya. Mereka bahkan mendambakan hari itu! Tetapi, bagi orang-orang yang terlalu yakin pada diri sendiri, hari Yehuwa akan merupakan ”kegelapan, dan tidak ada terang”, lanjut Amos. Ya, orang-orang Israel itu justru akan mengalami kemurkaan Yehuwa!—Amos 5:18.
18 Amos selanjutnya menggambarkan apa yang akan terjadi atas orang-orang yang sangat menginginkan hari Yehuwa itu. Bayangkanlah seseorang yang melarikan diri dari singa namun akhirnya bertemu dengan beruang. Ia melarikan diri dari beruang itu dan masuk ke dalam rumah untuk berlindung. Sambil terengah-engah, ia menutup pintu dan bersandar pada tembok, tetapi ular menggigitnya. Kira-kira, begitulah nasib orang-orang yang tidak benar-benar siap untuk hari Yehuwa.—Amos 5:19.
19. Dengan cara praktis apa saja kita seharusnya bersiap-siap untuk hari Yehuwa?
19 Apakah Saudara melihat nilai praktis catatan ini bagi diri Saudara? Ingatlah bahwa Amos menujukan kata-katanya bagi orang-orang yang dibaktikan kepada Allah. Namun, masih ada sikap dan tindakan mereka yang perlu diperbaiki. Tidakkah sepatutnya Saudara memeriksa kehidupan Saudara untuk melihat apakah Saudara terus bersiap-siap untuk hari penting itu atau masih adakah perbaikan yang harus dilakukan? Bagaimana Saudara dapat benar-benar siap? Tentunya bukan dengan membangun tempat perlindungan, menyimpan bahan makanan pokok, belajar memurnikan air, atau menimbun uang emas, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang di tempat-tempat tertentu. ”Baik perak mereka ataupun emas mereka tidak akan dapat melepaskan mereka pada hari kemurkaan Yehuwa,” kata Zefanya. Jadi, bersiap-siap tidak ada hubungannya dengan menimbun hal-hal materi. (Zefanya 1:18; Amsal 11:4; Yehezkiel 7:19) Sebaliknya, kita harus waspada secara rohani dan hidup hari demi hari sebagai orang yang siap. Kita perlu memiliki sikap yang benar—dan perbuatan yang selaras. Mikha mengatakan, ”Tetapi aku, aku akan terus mengamati Yehuwa. Aku akan memperlihatkan sikap menanti Allah keselamatanku.”—Mikha 7:7.
20. ”Sikap menanti” kita tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor apa?
20 Jika Saudara memiliki sikap menanti seperti itu, berarti Saudara siap, selalu berjaga-jaga menantikan hari Yehuwa. Saudara tidak akan mempersoalkan kapan hari itu akan datang atau sudah berapa lama Saudara menunggu. Semua nubuat mengenai hari itu akan digenapi pada waktu yang Yehuwa tentukan dan tidak akan tertunda. Yehuwa memberi tahu Habakuk, ”Penglihatan itu masih untuk waktu yang ditetapkan, dan ia terus lari bergegas menuju akhir, dan ia tidak akan berdusta. Bahkan jika ia tertunda [dari sudut pandangan manusia], tetaplah menantikannya; sebab ia pasti akan menjadi kenyataan. Ia tidak akan terlambat [dari sudut pandangan Yehuwa].”—Habakuk 2:3.
21. Manfaat apa yang dapat Saudara peroleh dari apa yang selanjutnya dibahas dalam buku ini?
21 Dalam buku ini, Saudara akan belajar caranya memperlihatkan sikap menanti Allah keselamatan. Manfaat apa saja yang dapat Saudara peroleh? Nah, buku ini khususnya akan menyoroti bagian Alkitab yang mungkin agak asing bagi Saudara—12 buku yang disebut Nabi-Nabi Kecil. Karena itu, Saudara akan memahami gagasan-gagasan yang menggugah. Misalnya, di Bagian 2, Saudara akan memeriksa caranya ’mencari Yehuwa’ dan tetap hidup. (Amos 5:4, 6) Berdasarkan ke-12 buku ini, Saudara bisa mengetahui caranya untuk lebih mengenal Yehuwa dan memperoleh sudut pandangan yang lebih baik tentang pentingnya melayani Allah, bahkan dengan lebih sepenuhnya. Dengan bantuan para nabi ini, Saudara pasti akan dapat lebih memahami kepribadian Allah. Di Bagian 3, Saudara akan melihat dengan lebih jelas apa yang Yehuwa harapkan dari cara Saudara berurusan dengan anggota keluarga dan orang-orang lain. Hal itu akan membantu Saudara siap untuk hari besar-Nya. Akhirnya, di Bagian 4, Saudara akan memeriksa saran para nabi tentang bagaimana seharusnya sikap Saudara seraya hari Yehuwa mendekat. Saudara juga akan mengetahui pengaruh hari itu terhadap pelayanan Kristen Saudara. Tidak diragukan, Saudara akan tergugah seraya Saudara memeriksa berita para nabi tentang bagaimana masa depan Saudara.
22. Bagaimana Saudara ingin menanggapi nasihat yang terdapat dalam buku-buku ke-12 nabi?
22 Ingatkah Saudara akan kata-kata Zefanya yang bersifat mendesak di permulaan pasal ini? (Zefanya 1:14) Beritanya mempengaruhi kehidupan Raja Yosia yang masih muda. Sewaktu ia baru berusia 16 tahun, Yosia mulai mencari Yehuwa. Ketika ia menginjak usia 20 tahun, ia memulai gerakan menyingkirkan penyembahan berhala, sesuai dengan anjuran Zefanya kepada penduduk Yehuda dan Yerusalem. (2 Tawarikh 34:1-8; Zefanya 1:3-6) Sudahkah peringatan tentang hari Yehuwa mempengaruhi kehidupan sehari-hari Saudara seperti halnya Yosia? Mari kita lihat bagaimana ke-12 nabi dapat membantu kita masing-masing.
a Yesaya, yang sezaman dengan kelompok pertama dari ke-12 nabi ini, maupun Yehezkiel, yang sezaman dengan kelompok kedua, juga memberikan peringatan tentang hari Yehuwa.—Yesaya 13:6, 9; Yehezkiel 7:19; 13:5; lihat Pasal 2 buku ini, paragraf 4-6.
b Untuk bukti tambahan tentang pengaruh positif ini, silakan baca Hosea 6:1; Yoel 2:32; Obaja 17; Nahum 1:15; Habakuk 3:18, 19; Zefanya 2:2, 3; Hagai 2:7; Zakharia 12:8, 9; dan Maleakhi 4:2.
c Sebagian dari ke-12 nabi itu bernubuat tidak hanya tentang satu bangsa, tetapi beberapa bangsa.