”Pujilah Yah, Kamu Sekalian!”
”Biarlah segala yang bernafas memuji [Yehuwa]!”—MAZMUR 150:6.
1, 2. (a) Sampai sejauh mana kekristenan sejati berkembang pada abad pertama? (b) Peringatan jauh di muka apa yang diberikan rasul-rasul? (c) Bagaimana kemurtadan berkembang?
YESUS mengorganisasi murid-muridnya menjadi sidang Kristen, yang berkembang pada abad pertama. Meskipun ada tentangan keagamaan yang sengit, ”kabar baik . . . diberitakan dalam semua ciptaan yang ada di bawah langit”. (Kolose 1:23) Namun setelah kematian rasul-rasul Yesus Kristus, Setan secara licik menggerakkan kemurtadan.
2 Rasul-rasul telah memberikan peringatan jauh di muka akan hal ini. Misalnya, Paulus memberitahukan para penatua dari Efesus, ”Berilah perhatian kepada dirimu sendiri dan kepada segenap kawanan, yang di antara mereka roh kudus telah menetapkan kamu sebagai pengawas, untuk menggembalakan sidang jemaat Allah, yang ia beli dengan darah Putranya sendiri. Aku tahu bahwa setelah kepergianku serigala-serigala yang menindas akan masuk di antara kamu dan tidak akan memperlakukan kawanan dengan kelembutan, dan dari antara kamu sendiri pria-pria akan muncul dan membicarakan perkara-perkara yang belat-belit untuk menjauhkan murid-murid agar mengikuti diri mereka sendiri.” (Kisah 20:28-30; lihat juga 2 Petrus 2:1-3; 1 Yohanes 2:18, 19.) Maka, pada abad keempat, kekristenan yang murtad mulai menggabungkan kekuatan dengan Kekaisaran Romawi. Beberapa abad kemudian, Kekaisaran Romawi Suci, yang mempunyai pertalian dengan paus di Roma, mulai berkuasa atas sebagian besar umat manusia. Belakangan, Reformasi Protestan memberontak menentang pelanggaran-pelanggaran fasik yang dilakukan Gereja Katolik, namun ia gagal untuk memulihkan kekristenan sejati.
3. (a) Bilamana dan bagaimana kabar baik diberitakan kepada semua ciptaan? (b) Pengharapan berdasarkan Alkitab apa yang terwujud pada tahun 1914?
3 Meskipun demikian, seraya akhir abad ke-19 mendekat, sekelompok siswa Alkitab yang tulus sekali lagi sibuk memberitakan dan mengulurkan ’harapan kabar baik kepada semua ciptaan yang ada di bawah langit’. Berdasarkan penelitian mereka akan nubuat Alkitab, kelompok ini selama lebih dari 30 tahun menunjuk kepada tahun 1914 sebagai tahun yang menandai berakhirnya ”waktu yang ditetapkan bagi bangsa-bangsa”, suatu periode ”tujuh masa”, atau 2.520 tahun, yang mulai dengan dihancurkannya Yerusalem pada tahun 607 SM. (Lukas 21:24; Daniel 4:16) Tepat seperti yang diharapkan, tahun 1914 terbukti menjadi titik balik dalam urusan-urusan manusia di bumi. Peristiwa-peristiwa bersejarah juga berlangsung di surga. Pada saat itulah sang Raja kekekalan menempatkan rekan Raja-Nya, Yesus Kristus, di atas takhta surgawi, sebagai persiapan untuk menyapu bersih semua kejahatan dari muka bumi ini dan memulihkan Firdaus.—Mazmur 2:6, 8, 9; 110:1, 2, 5.
Melihat Raja Mesianis!
4. Bagaimana Yesus hidup selaras dengan makna dari namanya, Mikhael?
4 Pada tahun 1914, Raja Mesianis ini, Yesus, mulai bertindak. Di dalam Alkitab, ia juga disebut Mikhael, yang artinya ”Siapa Seperti Allah?”, karena ia bertekad membenarkan kedaulatan Yehuwa. Sebagaimana dicatat di Penyingkapan 12:7-12, rasul Yohanes menggambarkan dalam penglihatan apa yang akan terjadi, ”Pecahlah perang di surga: Mikhael beserta malaikat-malaikatnya bertempur dengan naga, dan naga itu beserta malaikat-malaikatnya bertempur tetapi ia tidak menang, dan tidak ditemukan lagi tempat bagi mereka di surga. Maka dicampakkanlah ke bawah naga besar itu, ular yang semula, yang disebut Iblis dan Setan, yang menyesatkan seluruh bumi yang berpenduduk; ia dicampakkan ke bawah ke bumi, dan malaikat-malaikatnya dicampakkan ke bawah bersamanya.” Kejatuhannya sungguh dahsyat!
5, 6. (a) Setelah tahun 1914, pengumuman yang menggetarkan apa dikeluarkan dari surga? (b) Bagaimana Matius 24:3-13 berkaitan dengan hal ini?
5 Suatu suara yang luar biasa keras di surga selanjutnya mengumumkan, ”Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan kerajaan Allah kita dan wewenang Kristusnya, karena penuduh saudara-saudara kita telah dicampakkan ke bawah, yang menuduh mereka siang dan malam di hadapan Allah kita! Dan mereka [orang-orang Kristen yang setia] menaklukkan dia oleh karena darah Anak Domba [Kristus Yesus] dan oleh karena firman kesaksian mereka, dan mereka tidak mengasihi jiwa mereka bahkan sampai menghadapi kematian.” Ini berarti pembebasan bagi para pemelihara integritas, yang telah mempraktekkan iman kepada korban tebusan Yesus yang berharga.—Amsal 10:2; 2 Petrus 2:9.
6 Suara keras di surga itu selanjutnya mengumumkan, ”Atas dasar ini bergembiralah, kamu surga dan kamu yang diam di dalamnya! Celaka bagi bumi dan bagi laut, sebab si Iblis telah turun kepadamu, dengan kemarahan yang besar, karena tahu ia mempunyai jangka waktu yang singkat.” ”Celaka” yang dengan cara ini dinubuatkan atas bumi ini telah nyata dalam perang dunia, kelaparan, penyakit sampar, gempa bumi, dan pelanggaran hukum yang telah menghantui bumi pada abad ini. Sebagaimana disebutkan secara terperinci di Matius 24:3-13, Yesus menubuatkan bahwa ini merupakan bagian dari ’tanda penutup sistem perkara’. Tepat seperti dinubuatkan, sejak 1914 umat manusia telah mengalami celaka di bumi yang tidak ada bandingannya sepanjang sejarah manusia sebelumnya.
7. Mengapa Saksi-Saksi Yehuwa mengabar dengan perasaan mendesak?
7 Pada zaman malapetaka yang sangat kejam ini, apakah umat manusia dapat menemukan harapan untuk masa depan? Tentu saja ya, karena Matius 12:21 mengatakan tentang Yesus, ”Sesungguhnya, dalam namanya bangsa-bangsa akan berharap”! Keadaan-keadaan yang membawa trauma di kalangan bangsa-bangsa tidak hanya menandai ’tanda penutup sistem perkara’ melainkan juga ’tanda kehadiran Yesus’ sebagai Raja surgawi dari Kerajaan Mesianis. Berkenaan Kerajaan itu, Yesus mengatakan lebih jauh, ”Kabar baik kerajaan ini akan diberitakan di seluruh bumi yang berpenduduk untuk suatu kesaksian kepada semua bangsa; dan kemudian akhir itu akan datang.” (Matius 24:14) Siapa satu-satunya umat di bumi dewasa ini yang sedang memberitakan harapan agung berupa pemerintahan Kerajaan Allah? Saksi-Saksi Yehuwa! Dengan perasaan mendesak, mereka memberitakan di hadapan umum dan dari rumah ke rumah bahwa Kerajaan Allah yang adil-benar dan berisi perdamaian akan segera mengambil alih urusan-urusan di bumi. Apakah saudara ikut serta dalam pelayanan ini? Tidak ada hak istimewa yang lebih besar daripada ini!—2 Timotius 4:2, 5.
Bagaimana ”Akhir Itu” Datang?
8, 9. (a) Bagaimana penghakiman mulai ”dengan rumah Allah”? (b) Bagaimana Susunan Kristen melanggar Firman Allah?
8 Umat manusia telah memasuki suatu periode penghakiman. Kita diberi tahu di 1 Petrus 4:17 bahwa penghakiman dimulai ”dengan rumah Allah”—suatu penghakiman atas organisasi-organisasi yang mengaku Kristen yang telah nyata sejak ”hari-hari terakhir” dimulai dengan pembantaian pada Perang Dunia I selama tahun 1914-18. Bagaimana hasil penghakiman ini atas Susunan Kristen? Perhatikan sikap gereja-gereja dalam mendukung perang-perang sejak tahun 1914. Bukankah para pemimpin agama dinodai dengan ”darah orang-orang miskin yang tidak bersalah” yang mereka khotbahi untuk terjun ke medan pertempuran?—Yeremia 2:34.
9 Sesuai dengan Matius 26:52, Yesus menyatakan, ”Semua orang yang mengangkat pedang akan binasa oleh pedang.” Betapa benarnya hal ini dalam perang-perang selama abad ini! Para pemimpin agama telah mendesak anak-anak muda untuk membantai anak-anak muda lain, bahkan dari agama mereka sendiri—orang Katolik membunuh orang Katolik dan orang Protestan membunuh orang Protestan. Nasionalisme telah ditinggikan melebihi Allah dan Kristus. Baru-baru ini, di beberapa bangsa di Afrika, pertalian etnik ditempatkan di atas prinsip-prinsip Alkitab. Di Rwanda, yang kebanyakan penduduknya beragama Katolik, sedikitnya setengah juta orang dibantai dalam kekerasan etnik. Paus mengakui dalam surat kabar Vatikan L’Osservatore Romano, ”Ini benar-benar genosida, yang disayangkan bahkan orang-orang Katolik bertanggung jawab untuknya.”—Bandingkan Yesaya 59:2, 3; Mikha 4:3, 5.
10. Penghakiman apa yang akan Yehuwa laksanakan atas agama palsu?
10 Bagaimana sang Raja kekekalan memandang agama-agama yang menganjurkan orang-orang untuk membantai satu sama lain atau yang berdiam diri sewaktu para penganutnya membunuh sesama penganut lainnya? Sehubungan dengan Babilon Besar, sistem agama palsu sedunia, Penyingkapan 18:21, 24 memberi tahu kita, ”Seorang malaikat yang kuat mengangkat sebuah batu yang seperti batu kilangan besar dan mencampakkannya ke dalam laut, dengan mengatakan, ’Demikianlah, dengan lemparan yang cepat Babilon kota besar itu akan dicampakkan ke bawah, dan ia tidak akan pernah ditemukan lagi. Ya, di dalamnya ditemukan darah nabi-nabi dan orang-orang kudus dan mereka semua yang telah dibantai di bumi.’”
11. Perkara-perkara yang mengerikan apa telah terjadi dalam Susunan Kristen?
11 Sebagai penggenapan nubuat Alkitab, perkara-perkara yang mengerikan telah terjadi di dalam Susunan Kristen. (Bandingkan Yeremia 5:30, 31; 23:14.) Sebagian besar oleh karena sikap serba boleh para pemimpin agama, kawanan mereka bergelimang dengan perbuatan yang amoral. Di Amerika Serikat, negara yang dianggap Kristen, kira-kira setengah dari semua perkawinan berakhir dengan perceraian. Kehamilan remaja dan homoseksualitas tak terkendali lagi di kalangan anggota-anggota gereja. Imam-imam menganiaya anak-anak kecil secara seksual—dan itu bukanlah kasus yang langka. Ada yang mengatakan bahwa keputusan pengadilan yang menyangkut kasus-kasus ini dapat menimbulkan kerugian senilai miliaran dolar atas Gereja Katolik di Amerika Serikat dalam satu dekade saja. Susunan Kristen telah mengabaikan peringatan rasul Paulus di 1 Korintus 6:9, 10, ”Apa! Tidak tahukah kamu bahwa orang yang tidak adil-benar tidak akan mewarisi kerajaan Allah? Jangan disesatkan. Orang yang melakukan percabulan, ataupun penyembah berhala, ataupun pezina, ataupun pria yang dipelihara untuk tujuan yang tidak alami, ataupun pria yang berbaring dengan pria, ataupun pencuri, ataupun orang yang tamak, ataupun pemabuk, ataupun pencerca, ataupun pemeras, tidak akan mewarisi kerajaan Allah.”
12. (a) Bagaimana sang Raja Kekekalan akan bertindak melawan Babilon Besar? (b) Bertentangan dengan Susunan Kristen, untuk alasan apa umat Allah akan menyanyikan refrein ”Haleluya”?
12 Tak lama lagi, sang Raja kekekalan, Yehuwa, yang bertindak melalui Panglima Militer surgawi-Nya, Kristus Yesus, akan melepaskan kesengsaraan besar. Pertama, Susunan Kristen dan seluruh cabang lain dari Babilon Besar akan menderita pelaksanaan penghakiman Yehuwa. (Penyingkapan 17:16, 17) Mereka telah memperlihatkan diri tidak layak mendapat keselamatan yang Yehuwa telah sediakan melalui korban tebusan Yesus. Mereka telah sangat merendahkan nama kudus Allah. (Bandingkan Yehezkiel 39:7.) Benar-benar bersifat mencemoohkan bahwa mereka menyanyikan refrein ”Haleluya” di rumah ibadat mereka yang megah! Mereka menghapus nama Yehuwa yang berharga dari terjemahan Alkitab mereka namun tampaknya lupa terhadap fakta bahwa ”Haleluya” mengartikan ”Pujilah Yah”—”Yah” merupakan singkatan dari ”Yehuwa”. Dengan tepat, Penyingkapan 19:1-6 mencatat refrein ”Haleluya” yang tidak lama lagi akan dinyanyikan untuk merayakan pelaksanaan penghakiman Allah atas Babilon Besar.
13, 14. (a) Peristiwa-peristiwa penting apa yang terjadi selanjutnya? (b) Apa hasil yang menggembirakan bagi manusia yang takut akan Allah?
13 Berikutnya adalah ’kedatangan’ Yesus untuk mengumumkan dan melaksanakan penghakiman atas bangsa-bangsa dan orang-orang. Ia sendiri menubuatkan, ”Apabila Putra manusia [Kristus Yesus] tiba dalam kemuliaannya, dan semua malaikat bersamanya, ketika itu ia akan duduk di takhta [penghakiman]nya yang mulia. Dan semua bangsa [di bumi] akan dikumpulkan di hadapannya, dan ia akan memisahkan orang-orang satu dari yang lain, sama seperti seorang gembala memisahkan domba-domba dari kambing-kambing. Dan ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanannya, tetapi kambing-kambing di kirinya. Kemudian raja itu akan mengatakan kepada mereka yang di kanannya, ’Mari, kamu yang telah diberkati oleh Bapakku, warisilah kerajaan yang telah dipersiapkan bagimu sejak dunia dijadikan.’” (Matius 25:31-34) Ayat 46 selanjutnya menuturkan bahwa golongan kambing ”akan pergi ke dalam kemusnahan abadi, tetapi orang-orang yang adil-benar ke dalam kehidupan abadi”.
14 Buku Alkitab Penyingkapan melukiskan bagaimana ”Raja atas raja-raja dan Tuan atas tuan-tuan”, Tuan surgawi kita, Yesus Kristus, pada waktu itu akan maju berperang di Armagedon, untuk membinasakan unsur politik dan perdagangan dari sistem Setan. Demikianlah Kristus akan mencurahkan ”kemarahan murka Allah Yang Mahakuasa” atas seluruh wilayah Setan di bumi. Seraya ’perkara-perkara yang terdahulu berlalu’, manusia yang takut akan Allah akan diantar ke dalam dunia baru yang gemilang di mana Allah akan ”menghapus segala air mata dari mata mereka”.—Penyingkapan 19:11-16; 21:3-5.
Waktu untuk Memuji Yah
15, 16. (a) Mengapa sangat penting bagi kita untuk mengindahkan firman Yehuwa yang bersifat nubuat? (b) Apa yang ditunjukkan oleh nabi-nabi dan para rasul yang harus kita lakukan agar selamat, dan hal ini berarti apa bagi sejumlah besar orang dewasa ini?
15 Hari pelaksanaan penghakiman tersebut sudah dekat! Oleh karena itu, sebaiknya kita mengindahkan kata-kata nubuat sang Raja kekekalan. Kepada mereka yang masih terjerat dalam pengajaran dan kebiasaan agama palsu, suatu suara surgawi mengumumkan, ”Keluarlah dari dalamnya, umatku, jika kamu tidak ingin ambil bagian bersama dia dalam dosa-dosanya, dan jika engkau tidak ingin menerima bagian dari tulah-tulahnya.” Namun ke mana orang-orang yang melarikan diri ini harus pergi? Hanya mungkin ada satu kebenaran, maka hanya ada satu agama yang benar. (Penyingkapan 18:4; Yohanes 8:31, 32; 14:6; 17:3) Kehidupan kekal dapat kita peroleh bergantung pada apakah kita menemukan agama tersebut dan menaati Allahnya. Alkitab mengarahkan kita kepada-Nya di Mazmur 83:19, yang berbunyi, ”Engkau sendiri jua dengan namaMu Hua [Yehuwa] Allah yang Maha Tinggi atas seluruh bumi ini.”—Klinkert.
16 Akan tetapi, kita perlu berbuat lebih daripada sekadar mengetahui nama sang Raja kekekalan. Kita perlu menyelidiki Alkitab dan mempelajari sifat-sifat-Nya yang unggul dan maksud-tujuan-Nya. Kemudian kita perlu melakukan kehendak-Nya untuk masa sekarang ini, sebagaimana ditunjukkan di Roma 10:9-13. Rasul Paulus mengutip nabi-nabi yang terilham dan menyimpulkan, ”Setiap orang yang berseru kepada nama Yehuwa akan diselamatkan”. (Yoel 2:32; Zefanya 3:9) Diselamatkan? Ya, karena sejumlah besar orang dewasa ini yang mempraktekkan iman akan persediaan tebusan Yehuwa melalui Kristus akan diselamatkan dari kesengsaraan besar yang akan datang, ketika penghakiman atas dunia Setan yang bejat dilaksanakan.—Penyingkapan 7:9, 10, 14.
17. Harapan agung apa yang seharusnya memotivasi kita agar ikut serta sekarang untuk menyanyikan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba?
17 Apa kehendak Allah bagi orang-orang yang berharap untuk selamat? Yaitu agar kita turut bergabung sekarang juga untuk menyanyikan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba, memuji sang Raja kekekalan dalam menantikan kemenangan-Nya. Kita melakukan ini dengan memberi tahu orang-orang lain tentang maksud-tujuan-Nya yang mulia. Seraya kita maju dalam pemahaman Alkitab, kita membaktikan kehidupan kita kepada Raja kekekalan. Hal itu akan menuntun kita kepada kehidupan kekal selama-lamanya di bawah pengaturan yang digambarkan oleh Raja yang perkasa ini, seperti yang terdapat di Yesaya 65:17, 18, ”Sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru [Kerajaan Mesianis Yesus] dan bumi yang baru [masyarakat manusia baru yang adil-benar]; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati. Tetapi bergiranglah dan bersorak-sorak untuk selama-lamanya atas apa yang Kuciptakan.”
18, 19. (a) Kata-kata Daud di Mazmur 145 hendaknya mendorong kita untuk melakukan apa? (b) Apa yang dapat kita harapkan dengan yakin di tangan Yehuwa?
18 Pemazmur Daud menggambarkan sang Raja kekekalan dengan kata-kata berikut ini, ”Besarlah [Yehuwa] dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga.” (Mazmur 145:3) Kebesaran-Nya tak terduga seperti halnya batas-batas angkasa dan kekekalan! (Roma 11:33) Seraya kita terus menerima pengetahuan tentang Pencipta kita dan tentang persediaan tebusan-Nya melalui Putra-Nya, Kristus Yesus, kita ingin semakin lebih banyak memuji Raja kita yang kekal. Kita ingin melakukan sebagaimana yang diuraikan Mazmur 145:11-13, ”Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu, untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan kemuliaan semarak kerajaan-Mu. Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan.”
19 Kita dapat dengan yakin berharap bahwa Allah kita akan menggenapi pernyataan-Nya, ”Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup.” Sang Raja kekekalan akan menuntun kita dengan lembut terus hingga akhir dari hari-hari terakhir ini, karena Daud meyakinkan kita, ”[Yehuwa] menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya.”—Mazmur 145:16, 20.
20. Bagaimana saudara menanggapi undangan dari Raja kekekalan, sebagaimana dinyatakan dalam lima pasal terakhir dari mazmur?
20 Masing-masing dari kelima mazmur terakhir dalam Alkitab dibuka dan ditutup dengan suatu undangan ”Haleluya!” Demikianlah, Mazmur 146 (NW) mengundang kita, ”Pujilah Yah, kamu sekalian! Pujilah Yehuwa, hai jiwaku! Aku hendak memuliakan Yehuwa selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.” Apakah saudara akan menjawab seruan itu? Pasti saudara ingin memuji Dia! Semoga saudara berada di antara orang-orang yang digambarkan di Mazmur 148:12, 13, ”Hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda! Biarlah semuanya memuji-muji [Yehuwa], sebab hanya nama-Nya saja yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit.” Semoga kita menanggapi dengan sepenuh hati undangan, ”Pujilah Yah, kamu sekalian!” Secara terpadu, marilah kita memuji sang Raja kekekalan!
Apa Komentar Saudara?
◻ Rasul-rasul Yesus memberi peringatan jauh di muka tentang hal apa?
◻ Mulai pada tahun 1914, tindakan tegas apa telah berlangsung?
◻ Penghakiman apa yang akan segera Yehuwa laksanakan?
◻ Mengapa sekarang adalah masa yang paling penting untuk memuji Raja kekekalan?
[Kotak di hlm. 19]
Zaman Kekacauan yang Membawa Malapetaka ini
Bahwa suatu zaman kekacauan dimulai pada awal abad ke-20 telah diakui banyak orang. Misalnya, dalam kata pengantar buku Pandaemonium, oleh Senator AS Daniel Patrick Moynihan, yang diterbitkan pada tahun 1993, sebuah komentar tentang ”malapetaka 1914” mengatakan, ”Perang tiba dan dunia pun berubah—sama sekali. Dewasa ini hanya terdapat delapan negara di bumi yang telah ada pada tahun 1914 dan yang bentuk pemerintahannya tidak berubah karena pengaruh kekerasan sejak waktu itu. . . . Selebihnya, yang berjumlah sekitar 170 negara yang ada sekarang, beberapa di antaranya masih terlalu muda untuk mengalami kekacauan yang terjadi akhir-akhir ini.” Benar, era sejak tahun 1914 telah menyaksikan malapetaka demi malapetaka!
Yang juga diterbitkan pada tahun 1993 adalah buku Out of Control—Global Turmoil on the Eve of the Twenty-First Century. Pengarangnya adalah Zbigniew Brzezinski, mantan kepala Dewan Keamanan Nasional AS. Ia menulis, ”Awal abad kedua puluh telah dielu-elukan dalam banyak ulasan sebagai awal yang sesungguhnya dari Zaman Nalar. . . . Bertentangan dengan apa yang dijanjikan, abad kedua puluh menjadi abad yang paling berdarah dan sarat kebencian, yang pernah dialami manusia, suatu abad politik halusinasi dan pembunuhan yang mengerikan. Kekejaman telah dilembagakan sampai suatu tingkat yang tidak pernah ada sebelumnya, hal-hal yang menyebabkan kematian diorganisasi atas dasar produksi massal. Perbedaan antara potensi ilmiah untuk tujuan yang baik dan kejahatan politik yang sesungguhnya dilepaskan benar-benar mengejutkan. Tidak pernah dalam sejarah, pembunuhan berlangsung di mana-mana secara global, tidak pernah sebelumnya pembunuhan menelan begitu banyak korban, tidak pernah sebelumnya pembinasaan manusia dilaksanakan dengan dikerahkannya upaya terpadu sedemikian, demi tujuan-tujuan yang sangat tidak masuk akal.” Betapa benarnya pernyataan itu!
[Gambar di hlm. 17]
Mikhael mencampakkan Setan dan gerombolannya ke bumi setelah berdirinya Kerajaan pada tahun 1914