Pasal Dua Puluh
Yehuwa Adalah Raja
1, 2. (a) Siapa yang akan mengalami kemurkaan Yehuwa? (b) Apakah Yehuda akan dibebaskan dari hukuman, dan bagaimana kita dapat mengetahui hal itu?
BABILON, Filistia, Moab, Siria, Etiopia, Mesir, Edom, Tirus, Asiria—semuanya akan mengalami kemurkaan Yehuwa. Yesaya telah menubuatkan malapetaka yang akan menimpa bangsa-bangsa dan kota-kota yang kejam ini. Namun, bagaimana dengan Yehuda? Apakah penduduk Yehuda akan dibebaskan dari hukuman atas haluan mereka yang berdosa? Catatan sejarah menjawab dengan tegas, tidak!
2 Coba pikirkan apa yang terjadi dengan Samaria, ibu kota kerajaan Israel sepuluh suku. Bangsa itu tidak memegang perjanjiannya dengan Allah. Mereka tidak menjauhkan diri dari praktek-praktek cabul bangsa-bangsa di sekeliling mereka. Sebaliknya, penduduk Samaria ”terus melakukan hal-hal buruk untuk menyakiti hati Yehuwa . . . Karena itu, Yehuwa sangat berang terhadap Israel, sehingga ia menyingkirkan mereka dari hadapannya”. ”Israel dibawa dari tanahnya sendiri ke pembuangan di Asiria”, ya, mereka disingkirkan dari negeri mereka sendiri. (2 Raja 17:9-12, 16-18, 23; Hosea 4:12-14) Apa yang terjadi dengan Israel merupakan pertanda buruk bagi saudara perempuannya, yaitu kerajaan Yehuda.
Yesaya Menubuatkan Kehancuran Yehuda
3. (a) Mengapa Yehuwa meninggalkan kerajaan Yehuda dua suku? (b) Apa yang pasti Yehuwa lakukan?
3 Ada raja-raja Yehuda yang setia, tetapi kebanyakan dari mereka tidak. Bahkan di bawah pemerintahan raja yang setia, seperti Yotam, bangsa itu tidak sepenuhnya berbalik dari ibadat palsu. (2 Raja 15:32-35) Puncak kefasikan Yehuda terjadi selama pemerintahan Raja Manasye yang haus darah, yang menurut kisah turun-temurun orang Yahudi, membunuh nabi Yesaya yang setia dengan memerintahkan agar ia digergaji. (Bandingkan Ibrani 11:37.) Raja yang sangat jahat ini ”terus membujuk Yehuda dan penduduk Yerusalem untuk berbuat lebih buruk daripada bangsa-bangsa yang telah Yehuwa musnahkan dari hadapan putra-putra Israel”. (2 Tawarikh 33:9) Di bawah kekuasaan Manasye, negeri itu menjadi lebih tercemar daripada sewaktu orang Kanaan menguasainya. Oleh karena itu, Yehuwa mengatakan, ”Lihat, aku akan mendatangkan malapetaka atas Yerusalem dan Yehuda, dan siapa pun yang mendengar tentang hal itu, kedua telinganya akan berdenging. . . . aku akan menghapus bersih Yerusalem sama seperti orang menghapus bersih mangkuk tanpa pegangan, yang dihapus bersih dan dibalikkan. Dan aku sesungguhnya akan meninggalkan sisa milik pusakaku dan menyerahkan mereka ke tangan musuh mereka, dan mereka akan menjadi rampasan dan jarahan semata bagi semua musuh mereka, oleh karena mereka melakukan apa yang buruk di mataku dan terus menyakiti hatiku.”—2 Raja 21:11-15.
4. Apa yang akan Yehuwa lakukan terhadap Yehuda, dan bagaimana nubuat ini digenapi?
4 Seperti mangkuk yang dibalikkan agar seluruh isinya tumpah, demikian pula, negeri ini akan dikosongkan, tidak lagi berpenduduk. Kehancuran Yehuda dan Yerusalem yang mendatang ini kembali menjadi pokok nubuat Yesaya. Ia mulai, ”Lihat! Yehuwa mengosongkan negeri itu dan menelantarkannya, dan ia memutarbalikkan permukaannya dan menyerakkan penduduknya.” (Yesaya 24:1) Nubuat ini digenapi ketika Yerusalem dan baitnya dihancurkan bala tentara Babilon yang menyerbu di bawah perintah Raja Nebukhadnezar dan ketika sebagian besar penduduk Yehuda dibinasakan oleh pedang, kelaparan dan sampar. Kebanyakan orang Yehuda yang masih hidup dibawa sebagai tawanan ke Babilon, dan segelintir orang yang tertinggal melarikan diri ke Mesir. Jadi, negeri Yehuda hancur dan benar-benar kosong. Bahkan tidak ada binatang peliharaan yang tertinggal. Negeri yang ditelantarkan itu menjadi padang belantara dengan puing-puing mengenaskan yang hanya dihuni binatang buas dan burung.
5. Apakah ada yang akan dibebaskan dari penghukuman Yehuwa? Jelaskan.
5 Apakah akan ada yang menerima perlakuan istimewa di Yehuda selama penghukuman itu kelak? Yesaya menjawab, ”Keadaannya pasti sama bagi rakyat maupun imam; bagi hamba maupun tuannya; bagi hamba perempuan maupun majikan perempuannya; bagi pembeli maupun penjual; bagi pemberi pinjaman maupun peminjam; bagi orang yang menarik bunga maupun orang yang membayar bunga. Negeri itu pasti akan dikosongkan, dan pasti akan dirampok, karena Yehuwa-lah yang telah mengucapkan firman ini.” (Yesaya 24:2, 3) Kekayaan dan hak istimewa melayani di bait tidak akan ada pengaruhnya. Tidak ada perkecualian. Negeri itu begitu bejat sehingga setiap orang yang masih hidup—imam, pelayan dan majikan, pembeli dan penjual—harus pergi ke pembuangan.
6. Mengapa Yehuwa menarik kembali berkat-Nya dari negeri itu?
6 Agar tidak ada kesalahpahaman, Yesaya menggambarkan kedahsyatan malapetaka yang mendatang ini dan menjelaskan alasannya, ”Negeri itu berkabung, memudar. Tanah yang produktif menjadi gersang, memudar. Petinggi-petinggi rakyat negeri itu telah menjadi layu. Negeri itu telah dicemari oleh penduduknya, karena mereka telah melangkahi hukum, mengubah peraturan, mengingkari perjanjian yang berlaku sampai waktu yang tidak tertentu. Itulah sebabnya kutukan telah memakan habis negeri itu, dan mereka yang mendiaminya dianggap bersalah. Itulah sebabnya penduduk negeri itu berkurang jumlahnya, dan sangat sedikit manusia yang berkematian yang masih tersisa.” (Yesaya 24:4-6) Ketika orang Israel menerima tanah Kanaan, mereka mendapati ”negeri yang berlimpah dengan susu dan madu”. (Ulangan 27:3) Sekalipun demikian, mereka terus bergantung pada berkat Yehuwa. Jika mereka dengan setia mematuhi ketetapan dan perintah-Nya, tanah itu akan ”memberikan hasilnya”, tetapi jika mereka melangkahi hukum dan perintah-Nya, mereka akan mengolah tanah itu ”tanpa mendapatkan apa-apa” dan bumi ”tidak akan memberikan hasilnya”. (Imamat 26:3-5, 14, 15, 20) Kutukan Yehuwa akan ’memakan habis negeri itu’. (Ulangan 28:15-20, 38-42, 62, 63) Maka, Yehuda kini seharusnya menyadari bahwa kutukan itu akan menimpa mereka.
7. Bagaimana perjanjian Hukum akan menjadi berkat bagi orang Israel?
7 Kira-kira 800 tahun sebelum zaman Yesaya, orang Israel bersedia memasuki hubungan perjanjian dengan Yehuwa dan setuju untuk memenuhinya. (Keluaran 24:3-8) Dalam syarat-syarat perjanjian Hukum itu dinyatakan bahwa jika mereka menaati perintah-perintah Yehuwa, mereka akan menerima berkat-Nya yang limpah, tetapi jika mereka melanggar perjanjian itu, mereka akan kehilangan berkat-Nya dan akan ditawan oleh musuh-musuh mereka. (Keluaran 19:5, 6; Ulangan 28:1-68) Perjanjian Hukum ini, yang diberikan melalui Musa, diadakan dengan maksud agar terus berlaku sampai waktu yang tidak tertentu, tidak disebut secara spesifik lamanya. Perjanjian ini akan melindungi orang Israel sampai munculnya Mesias.—Galatia 3:19, 24.
8. (a) Bagaimana bangsa itu ”melangkahi hukum” dan ”mengubah peraturan”? (b) ”Petinggi-petinggi” adalah yang pertama-tama menjadi ”gersang”; bagaimana terjadinya hal ini?
8 Akan tetapi, bangsa itu telah ”mengingkari perjanjian yang berlaku sampai waktu yang tidak tertentu”. Mereka telah melangkahi hukum-hukum ilahi, mengabaikannya. Mereka telah ”mengubah peraturan”, dengan mempraktekkan hal-hal yang tidak sejalan dengan hukum yang Yehuwa berikan. (Keluaran 22:25; Yehezkiel 22:12) Oleh karena itu, bangsa itu akan disingkirkan dari negerinya. Tidak akan ada belas kasihan bagi mereka dalam penghukuman yang mendatang. Orang-orang pertama yang menjadi ”gersang” karena Yehuwa menarik kembali perlindungan dan perkenan-Nya antara lain adalah ”petinggi-petinggi”, yakni kaum bangsawan. Selama penggenapan hal ini, seraya kehancuran Yerusalem mendekat, pertama-tama orang Mesir dan kemudian orang Babilon menjadikan raja-raja Yehuda taklukan mereka. Setelah itu, Raja Yehoyakhin dan anggota-anggota lain dari keluarga raja menjadi orang-orang pertama yang dibawa ke Babilon sebagai tawanan.—2 Tawarikh 36:4, 9, 10.
Sukacita Meninggalkan Negeri Itu
9, 10. (a) Apa peranan pertanian di Israel? (b) Apa yang dimaksud dengan setiap orang ’duduk di bawah tanaman anggurnya sendiri dan di bawah pohon aranya sendiri’?
9 Bangsa Israel adalah masyarakat agraris. Sejak orang-orang Israel masuk ke Tanah Perjanjian, mereka telah menjalani kehidupan bercocok tanam dan memelihara ternak. Oleh karena itu, pertanian merupakan elemen penting dalam undang-undang yang diberikan kepada Israel. Perhentian Sabat diwajibkan bagi negeri itu setiap tahun ketujuh agar kesuburan tanah dapat pulih. (Keluaran 23:10, 11; Imamat 25:3-7) Tiga perayaan tahunan yang harus dirayakan bangsa itu bertepatan waktunya dengan musim-musim dalam dunia pertanian.—Keluaran 23:14-16.
10 Kebun-kebun anggur terdapat di mana-mana di negeri itu. Alkitab menyebutkan minuman anggur, yang merupakan hasil dari tanaman anggur, sebagai pemberian Allah yang ”membuat hati manusia yang berkematian bersukacita”. (Mazmur 104:15) Setiap orang ’duduk di bawah tanaman anggurnya sendiri dan di bawah pohon aranya sendiri’; ini menunjukkan kemakmuran, kedamaian, dan keamanan di bawah pemerintahan Allah yang benar. (1 Raja 4:25; Mikha 4:4) Musim anggur yang sukses dianggap sebagai suatu berkat dan adalah alasan untuk bernyanyi dan bersukacita. (Hakim 9:27; Yeremia 25:30) Sebaliknya, jika tanaman anggur layu atau tidak menghasilkan buah dan kebun anggur menjadi telantar dan penuh tanaman berduri, itu merupakan bukti bahwa Yehuwa telah menarik kembali berkat-Nya—waktu untuk bersedih.
11, 12. (a) Bagaimana Yesaya menggambarkan keadaan-keadaan akibat penghukuman Yehuwa? (b) Prospek suram apa yang digambarkan Yesaya?
11 Maka, sepantasnyalah jika Yesaya menggunakan kebun anggur dan produk-produknya untuk menggambarkan keadaan setelah Yehuwa menarik kembali berkat-Nya dari negeri itu, ”Anggur baru kini berkabung, tanaman anggur menjadi layu, semua yang gembira hatinya sekarang berkeluh kesah. Kesukaan besar karena rebana berhenti, kegaduhan orang yang bersukaria tidak ada lagi, kesukaan besar karena harpa berhenti. Tanpa nyanyian mereka minum anggur; minuman yang memabukkan menjadi pahit bagi yang meminumnya. Kota yang ditinggalkan telah dirobohkan; semua rumah tertutup, tidak dapat dimasuki. Ada jeritan di jalan-jalan karena kebutuhan akan anggur. Semua sukacita telah berlalu; kesukaan besar di negeri itu telah lenyap. Di dalam kota, hanya keadaan yang mencengangkan yang tertinggal; gerbang telah diremukkan menjadi tumpukan reruntuhan belaka.”—Yesaya 24:7-12.
12 Rebana dan harpa adalah alat-alat musik merdu yang digunakan untuk memuji Yehuwa dan menyatakan sukacita. (2 Tawarikh 29:25; Mazmur 81:2) Musik dari alat-alat itu tidak akan terdengar pada waktu penghukuman ilahi ini. Tidak akan ada panen anggur yang menggembirakan. Tidak akan ada suara-suara bahagia di antara reruntuhan Yerusalem yang hancur, yang gerbangnya ”diremukkan menjadi tumpukan reruntuhan belaka” dan rumah-rumahnya ”tertutup”, sehingga tidak dapat dimasuki. Sungguh suram prospek penduduk negeri yang sebenarnya begitu subur!
Suatu Sisa ”Bersorak dengan Sukacita”
13, 14. (a) Apa hukum-hukum Yehuwa sehubungan dengan memanen? (b) Bagaimana Yesaya menggunakan hukum-hukum tentang memanen untuk mengilustrasikan bahwa akan ada yang selamat dari penghukuman Yehuwa? (c) Sekalipun akan datang masa-masa pencobaan yang menyedihkan, tentang apa orang-orang Yehuda yang setia dapat yakin?
13 Pada waktu memanen buah zaitun, orang Israel memukul-mukul pohon dengan tongkat sehingga buah-buahnya berjatuhan. Menurut Hukum Allah, mereka tidak boleh memeriksa lagi dahan-dahannya untuk memetik buah-buah yang tertinggal. Mereka juga tidak boleh mengumpulkan buah-buah anggur yang tersisa setelah memanen anggur. Buah yang tersisa setelah panen harus ditinggalkan agar dapat dipungut fakir miskin—”untuk penduduk asing, untuk anak lelaki yatim dan janda”. (Ulangan 24:19-21) Berdasarkan hukum-hukum yang terkenal ini, Yesaya mengilustrasikan kenyataan yang menghibur tentang adanya orang-orang yang selamat dari penghakiman Yehuwa yang mendatang, ”Karena demikianlah keadaannya kelak di tengah-tengah negeri, di antara bangsa-bangsa, seperti pohon zaitun yang dipukul-pukul, seperti sisa panen pada waktu panen anggur berakhir. Mereka akan berseru, mereka akan bersorak dengan sukacita. Tentang keunggulan Yehuwa mereka pasti akan bersorak dengan nyaring dari laut. Itulah sebabnya di wilayah terang mereka akan memuliakan Yehuwa, di pulau-pulau di laut, nama Yehuwa, Allah Israel. Dari ujung negeri ada melodi yang kami dengar, ’Hiasan yang indah bagi Pribadi Yang Adil-Benar!’”—Yesaya 24:13-16a.
14 Sama seperti beberapa buah yang tertinggal di pohon atau pada tanaman anggur setelah panen, demikian juga akan ada yang tersisa setelah pelaksanaan penghukuman Yehuwa—”sisa panen pada waktu panen anggur berakhir”. Sebagaimana dicatat dalam ayat 6, sang nabi telah menyebutkan hal ini, dengan mengatakan bahwa ”sangat sedikit manusia yang berkematian yang masih tersisa”. Namun, sekalipun sedikit, ada orang-orang yang selamat dari kebinasaan Yerusalem dan Yehuda, dan kemudian suatu sisa akan pulang dari penawanan untuk kembali mendiami negeri itu. (Yesaya 4:2, 3; 14:1-5) Sekalipun orang-orang yang berhati jujur akan mengalami masa-masa pencobaan yang menyedihkan, mereka dapat yakin bahwa akan ada kelepasan dan sukacita di hadapan mereka. Orang-orang yang selamat ini akan melihat tersingkapnya perkataan nubuat Yehuwa dan akan menyadari bahwa Yesaya adalah nabi Allah yang sejati. Mereka akan penuh dengan sukacita seraya mereka menyaksikan penggenapan nubuat-nubuat tentang pemulihan. Dari tempat pengasingan mana pun mereka datang—apakah itu dari pulau-pulau di Laut Tengah di Barat, Babilon di ”wilayah terang” (matahari terbit, atau Timur), atau tempat jauh lainnya—mereka akan memuji Allah karena mereka telah dilindungi, dan mereka akan menyanyi, ”Hiasan yang indah bagi Pribadi Yang Adil-Benar!”
Tidak Dapat Lari dari Penghukuman Yehuwa
15, 16. (a) Bagaimana perasaan Yesaya terhadap apa yang akan terjadi atas bangsanya? (b) Apa yang akan menimpa penduduk yang tidak setia di negeri itu?
15 Namun sekarang, terlalu dini untuk bersukacita. Yesaya membawa orang-orang sezamannya kembali ke masa mereka, dengan mengatakan, ”Tetapi aku mengatakan, ’Aku kurus, aku kurus! Celaka bagiku! Pengkhianat terus berkhianat. Ya, dengan pengkhianatan, mereka terus berkhianat.’ Kegentaran dan lubang dan perangkap menimpa kamu, hai, penduduk negeri. Pasti terjadi bahwa orang yang melarikan diri dari bunyi perkara yang ditakuti akan jatuh ke dalam lubang, dan orang yang keluar dari dalam lubang akan tertangkap dalam perangkap. Karena pintu-pintu air di tempat yang tinggi akan dibuka, dan fondasi-fondasi tanah akan bergoyang dengan keras. Tanah terbelah, tanah diguncang, tanah dibuat terhuyung-huyung. Tanah terhuyung-huyung seperti orang mabuk, dan bergoyang ke sana kemari seperti pondok pengamat. Dan pelanggarannya menjadi berat atasnya, dan ia pasti akan jatuh, dan tidak akan bangkit lagi.”—Yesaya 24:16b-20.
16 Yesaya dirundung duka cita karena apa yang akan menimpa bangsanya. Keadaan di sekelilingnya membuatnya terganggu dan susah hati. Orang licik ada di mana-mana dan membuat penduduk negeri itu merasa takut. Sewaktu Yehuwa menarik kembali perlindungan-Nya, penduduk Yehuda yang tidak setia akan sangat ketakutan baik siang maupun malam. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi dengan nyawa mereka. Tidak ada yang dapat melarikan diri dari malapetaka yang akan menimpa mereka karena meninggalkan perintah Yehuwa dan mengabaikan hikmat ilahi. (Amsal 1:24-27) Bencana akan datang sekalipun orang-orang licik di negeri itu, karena berupaya meyakinkan orang-orang bahwa semuanya aman-aman saja, menggunakan dusta dan tipu daya untuk membawa orang-orang ini kepada haluan kebinasaan. (Yeremia 27:9-15) Musuh dari luar akan masuk dan merampok mereka dan membawa mereka sebagai tawanan. Semua ini membuat Yesaya sangat tertekan.
17. (a) Mengapa tidak ada yang dapat melarikan diri? (b) Pada waktu kekuatan penghukuman Yehuwa dilepaskan dari langit, apa yang akan terjadi atas negeri itu?
17 Namun, sang nabi harus mengumumkan bahwa tidak akan ada yang dapat melarikan diri. Ke mana pun orang-orang berupaya lari, mereka akan tertangkap. Mungkin ada yang dapat luput dari suatu malapetaka, tetapi ia akan tertimpa malapetaka lain—tidak akan ada keamanan. Sama halnya dengan seekor binatang buruan yang lolos dari lubang perangkap, namun kemudian terkena jerat. (Bandingkan Amos 5:18, 19.) Kekuatan penghukuman Yehuwa akan dilepaskan dari langit dan akan mengguncangkan dasar-dasar bumi. Seperti orang mabuk, negeri itu sempoyongan dan jatuh, berat karena banyak kesalahan dan tidak dapat bangkit kembali. (Amos 5:2) Penghukuman Yehuwa sudah dijatuhkan. Pembinasaan dan kehancuran total akan menimpa negeri itu.
Yehuwa Akan Memerintah dalam Kemuliaan
18, 19. (a) Apa yang dimaksud dengan ”bala tentara tempat tinggi”, dan bagaimana mereka ini dikumpulkan ”dalam penjara bawah tanah”? (b) Kemungkinan besar, bagaimana ”lama setelah itu” perhatian diarahkan kepada ”bala tentara tempat tinggi”? (c) Bagaimana Yehuwa mengarahkan perhatian kepada ”raja-raja bumi”?
18 Sekarang jangkauan nubuat Yesaya lebih luas lagi, yaitu menunjuk kepada pelaksanaan akhir dari maksud-tujuan Yehuwa, ”Pasti terjadi pada hari itu bahwa Yehuwa akan memalingkan perhatiannya kepada bala tentara tempat tinggi di tempat yang tinggi, dan kepada raja-raja bumi di atas bumi. Mereka pasti akan dikumpulkan seperti tahanan yang dikumpulkan ke dalam lubang, dan dikurung dalam penjara bawah tanah; dan lama setelah itu mereka akan diperhatikan. Bulan purnama menjadi tersipu-sipu, dan matahari yang membara menjadi malu, karena Yehuwa yang berbala tentara telah menjadi raja dengan kemuliaan di Gunung Zion dan di Yerusalem dan di hadapan para tua-tuanya.”—Yesaya 24:21-23.
19 ”Bala tentara tempat tinggi” mungkin memaksudkan ”para penguasa dunia dari kegelapan ini, . . . kumpulan roh yang fasik di tempat-tempat surgawi”. (Efesus 6:12) Roh-roh ini mempunyai pengaruh yang kuat atas kuasa-kuasa dunia. (Daniel 10:13, 20; 1 Yohanes 5:19) Tujuan mereka adalah untuk memalingkan orang-orang dari Yehuwa dan dari ibadat murni. Mereka sangat berhasil membujuk Israel untuk mengikuti praktek-praktek bejat bangsa-bangsa di sekelilingnya sehingga pantas mendapat penghukuman ilahi! Namun, Setan dan hantu-hantunya harus memberikan pertanggungjawaban kepada Allah apabila akhirnya Ia mengarahkan perhatian-Nya kepada mereka dan kepada para penguasa di bumi, ”raja-raja bumi di atas bumi”, yang telah mereka pengaruhi untuk berpaling dari Allah dan untuk melanggar hukum-hukum-Nya. (Penyingkapan 16:13, 14) Secara simbolis, Yesaya mengatakan bahwa mereka akan dikumpulkan dan ”dikurung dalam penjara bawah tanah”. ”Lama setelah itu”, mungkin ketika Setan dan hantu-hantunya (tetapi bukan ”raja-raja bumi di atas bumi”) dilepaskan untuk sementara pada akhir Pemerintahan Seribu Tahun Yesus Kristus, Allah akan melaksanakan hukuman terakhir yang pantas mereka terima.—Penyingkapan 20:3, 7-10.
20. Baik pada zaman dahulu maupun modern, bagaimana dan kapan Yehuwa ”menjadi raja”?
20 Jadi, bagian nubuat Yesaya ini memberikan jaminan yang luar biasa kepada orang Yahudi. Pada waktu yang Yehuwa tentukan, Ia akan mewujudkan kejatuhan Babilon kuno dan memulihkan orang-orang Yahudi ke tanah asal mereka. Pada tahun 537 SM, ketika Ia mempertunjukkan kekuasaan dan kedaulatan-Nya dengan cara ini demi umat-Nya, benar-benar dapat dikatakan kepada mereka, ”Allahmu telah menjadi raja!” (Yesaya 52:7) Di zaman modern, Yehuwa ”menjadi raja” pada tahun 1914 ketika Ia mentakhtakan Yesus Kristus sebagai Raja Kerajaan Surgawi-Nya. (Mazmur 96:10) Ia juga ”menjadi raja” pada tahun 1919 sewaktu Ia mempertunjukkan kuasa-Nya sebagai raja dengan membebaskan Israel rohani dari belenggu Babilon Besar.
21. (a) Bagaimana ”bulan purnama menjadi tersipu-sipu, dan matahari yang membara menjadi malu”? (b) Seruan apa akan menggema dan akan mengalami penggenapan yang paling agung?
21 Yehuwa akan ”menjadi raja” lagi pada waktu Ia mengakhiri riwayat Babilon Besar dan bagian-bagian lain dari sistem yang jahat ini. (Zakharia 14:9; Penyingkapan 19:1, 2, 19-21) Setelah itu, pemerintahan Kerajaan Yehuwa akan menjadi sangat megah sehingga baik kilauan cahaya bulan purnama di waktu malam maupun terang matahari di tengah hari tidak akan dapat menandingi kemuliaannya. (Bandingkan Penyingkapan 22:5.) Mereka seolah-olah akan malu untuk dibandingkan dengan Allah yang mulia, Yehuwa yang berbala tentara. Yehuwa akan memerintah sepenuhnya dengan kuasa tertinggi. Kemahakuasaan serta kemuliaan-Nya akan nyata kepada semua makhluk. (Penyingkapan 4:8-11; 5:13, 14) Sungguh suatu prospek yang luar biasa! Pada waktu itu, seruan di Mazmur 97:1 akan menggema di seluruh bumi dalam penggenapannya yang paling agung, ”Yehuwa telah menjadi raja! Biarlah bumi bergembira. Biarlah banyak pulau bersukacita.”
[Gambar di hlm. 262]
Musik dan sukacita tidak akan terdengar lagi di negeri itu
[Gambar di hlm. 265]
Ada yang akan selamat dari penghukuman Yehuwa, seperti buah yang tertinggal di pohon setelah panen
[Gambar di hlm. 267]
Yesaya dirundung duka cita karena apa yang akan menimpa bangsanya
[Gambar di hlm. 269]
Baik matahari maupun bulan tidak akan dapat menandingi kemuliaan Yehuwa