Pasal Delapan Belas
Yehuwa Memulihkan Semangat Orang yang Rendah Hati
1. Jaminan apa yang Yehuwa berikan, dan kata-kata-Nya menimbulkan pertanyaan apa?
”INILAH firman dari Pribadi Yang Tinggi dan Luhur, yang berdiam untuk selama-lamanya dan yang namanya kudus, ’Di tempat yang tinggi dan di tempat kudus aku berdiam, juga bersama orang yang remuk dan rendah hati, untuk memulihkan semangat orang yang rendah hati dan menyembuhkan hati orang-orang yang remuk.’” (Yesaya 57:15) Demikian tulis nabi Yesaya pada abad kedelapan SM. Apa yang terjadi di Yehuda sehingga berita ini sangat membesarkan hati? Bagaimana kata-kata terilham ini membantu orang Kristen dewasa ini? Pembahasan Yesaya pasal 57 akan membantu kita menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
”Kamu, Mendekatlah Kemari”
2. (a) Kapankah kata-kata Yesaya pasal 57 tampaknya berlaku? (b) Bagaimana keadaan orang-orang yang adil-benar pada zaman Yesaya?
2 Bagian dari nubuat Yesaya ini tampaknya berlaku pada zaman Yesaya sendiri. Perhatikan bagaimana kefasikan sangat berurat-berakar di sana, ”Orang yang adil-benar telah lenyap, tetapi tidak seorang pun memperhatikannya. Orang-orang yang menunjukkan kebaikan hati yang penuh kasih disingkirkan kepada kematian, sementara tidak ada yang sadar bahwa karena malapetakalah orang yang adil-benar disingkirkan. Ia memasuki kedamaian; mereka beristirahat di tempat tidur, yaitu setiap orang yang berjalan dengan lurus.” (Yesaya 57:1, 2) Jika orang yang adil-benar jatuh, tidak ada yang peduli. Tidak ada yang menghiraukan kematian dini yang dialaminya. Tidur dalam kematian memberinya kedamaian, kebebasan dari penderitaan yang ditimpakan oleh orang-orang yang tidak saleh, dan kelepasan dari malapetaka. Umat pilihan Allah telah tenggelam ke dalam keadaan yang memprihatinkan. Namun, tentulah orang-orang yang tetap setia sangat dikuatkan karena tahu bahwa Yehuwa tidak hanya melihat apa yang terjadi tetapi akan menopang mereka.
3. Bagaimana Yehuwa menyapa generasi yang fasik dari Yehuda, dan mengapa?
3 Yehuwa memanggil generasi yang fasik dari Yehuda, dengan mengatakan, ”Mengenai kamu, mendekatlah kemari, hai, putra-putra wanita peramal, benih dari orang yang suka berzina dan dari wanita yang melakukan pelacuran.” (Yesaya 57:3) Sudah sepantasnya mereka digambarkan dengan cara yang memalukan sebagai putra-putra peramal dan keturunan pezina dan pelacur. Mereka berpaling kepada ibadat palsu yang melibatkan tindakan penyembahan berhala dan spiritisme yang menjijikkan serta praktek-praktek seksual yang amoral. Oleh karena itu, Yehuwa bertanya kepada para pedosa ini, ”Karena siapa, maka kamu bersenang-senang dengan riang? Kepada siapakah kamu terus membuka mulut lebar-lebar, menjulurkan lidah? Bukankah kamu anak-anak pelanggaran, benih kepalsuan, orang-orang yang membangkitkan nafsu di antara pohon-pohon besar, di bawah setiap pohon yang rindang, membantai anak-anak di wadi-wadi di bawah celah-celah tebing batu?”—Yesaya 57:4, 5.
4. Dalam hal apa orang-orang Yehuda yang fasik bersalah?
4 Orang-orang fasik di Yehuda ”bersenang-senang”, secara terang-terangan mempraktekkan ibadat kafir yang menjijikkan. Mereka dengan sikap menghina mencemooh nabi-nabi Allah yang diutus untuk mengoreksi mereka, menjulurkan lidah dengan sikap kurang ajar. Meskipun mereka adalah anak-anak Abraham, haluan mereka yang memberontak menjadikan mereka anak-anak pelanggaran dan benih kepalsuan. (Yesaya 1:4; 30:9; Yohanes 8:39, 44) Di antara pohon-pohon besar di daerah luar kota, mereka membangkitkan semangat keagamaan dalam penyembahan berhala mereka. Dan, ibadat mereka sangat kejam! Sedemikian kejamnya ibadat ini sehingga mereka bahkan membantai anak-anak mereka sendiri, seperti bangsa-bangsa yang diusir oleh Yehuwa dari negeri itu karena haluannya yang memuakkan!—1 Raja 14:23; 2 Raja 16:3, 4; Yesaya 1:29.
Mencurahkan Persembahan Minuman ke Atas Batu-Batu
5, 6. (a) Sebaliknya dari menyembah Yehuwa, para penduduk Yehuda memilih untuk melakukan apa? (b) Seberapa mencolok dan meluaskah penyembahan berhala di Yehuda?
5 Lihatlah betapa jauhnya penduduk Yehuda masuk ke dalam penyembahan berhala, ”Bagianmu adalah bersama batu-batu licin di wadi. Mereka—merekalah bagianmu. Lagi pula, kepada mereka engkau mencurahkan persembahan minuman, engkau mempersembahkan pemberian. Apakah dengan hal-hal ini aku akan terhibur?” (Yesaya 57:6) Orang-orang Yahudi adalah umat perjanjian Allah, tetapi sebaliknya daripada menyembah Dia, mereka mengambil batu-batu dari dasar sungai dan menjadikan batu-batu itu allah mereka. Daud menyatakan bahwa Yehuwa adalah bagiannya, sedangkan para pedosa ini memilih berhala-berhala batu yang tak bernyawa sebagai bagian mereka dan mencurahkan persembahan minuman ke atas berhala-berhala itu. (Mazmur 16:5; Habakuk 2:19) Dapatkah Yehuwa terhibur oleh ibadat yang menyimpang dari umat yang menyandang nama-Nya?
6 Di mana-mana—di bawah pohon-pohon besar, di wadi-wadi, di bukit-bukit, di kota-kota mereka—Yehuda melakukan penyembahan berhala. Namun, Yehuwa melihat semua itu, dan melalui Yesaya, Ia menyingkapkan kebejatannya, ”Di atas gunung yang tinggi dan menjulang engkau menaruh tempat tidurmu. Juga ke sana engkau naik untuk mempersembahkan korban. Di belakang pintu dan tiang pintu engkau memasang tanda peringatanmu.” (Yesaya 57:7-8a) Di atas tempat-tempat tinggi, Yehuda membuat tempat tidur rohaninya yang najis, dan di sana ia mempersembahkan korban kepada allah-allah asing.a Bahkan di belakang pintu dan di tiang pintu rumah-rumah pribadi ada berhala.
7. Dengan semangat apa Yehuda melakukan ibadat yang amoral?
7 Beberapa orang mungkin bertanya-tanya mengapa Yehuda menjadi sangat terlibat dalam ibadat yang najis. Adakah kuasa yang lebih kuat yang memaksanya untuk meninggalkan Yehuwa? Jawabannya tidak. Yehuda melakukannya dengan sukarela dan antusias. Yehuwa menyatakan, ”Jauh dari aku engkau menelanjangi dirimu, lalu naik; engkau membuat tempat tidurmu luas. Bagi dirimu engkau mengadakan perjanjian dengan mereka. Engkau senang tidur dengan mereka. Organ pria kaulihat.” (Yesaya 57:8b) Yehuda telah mengadakan perjanjian dengan allah-allah palsunya, dan ia menyukai hubungan gelapnya dengan mereka. Ia khususnya menyukai praktek-praktek seksual yang amoral—kemungkinan, termasuk penggunaan lambang alat kelamin pria—yang mencirikan ibadat kepada allah-allah ini!
8. Khususnya, di bawah pemerintahan raja mana penyembahan berhala tumbuh subur di Yehuda?
8 Uraian tentang penyembahan berhala yang sangat amoral dan kejam itu cocok dengan apa yang kita ketahui tentang beberapa raja Yehuda yang fasik. Misalnya saja Manasye, yang membangun tempat-tempat tinggi, mendirikan mezbah-mezbah untuk Baal, dan meletakkan beberapa mezbah agama palsu di dua halaman bait. Ia melewatkan putra-putranya melalui api, mempraktekkan ilmu gaib, menggunakan tenung, dan mempromosikan praktek-praktek spiritisme. Raja Manasye juga menaruh di dalam bait Yehuwa patung ukiran berupa tonggak suci.b Ia membujuk Yehuda untuk melakukan ”apa yang buruk melebihi bangsa-bangsa yang telah Yehuwa musnahkan”. (2 Raja 21:2-9) Beberapa orang berpendapat bahwa Manasye yang memerintahkan agar Yesaya dibunuh, meskipun nama Manasye tidak muncul dalam Yesaya 1:1.
”Engkau Mengirim Utusan”
9. Mengapa Yehuda mengirimkan utusan ”ke tempat yang jauh”?
9 Pelanggaran Yehuda lebih dari sekadar melayani allah-allah palsu. Dengan menggunakan Yesaya sebagai juru bicara-Nya, Yehuwa mengatakan, ”Selanjutnya engkau turun ke arah Melekh membawa minyak, dan terus memperbanyak minyak rempahmu. Engkau mengirim utusan ke tempat yang jauh, dengan demikian engkau merendahkan perkara-perkara sampai ke Syeol.” (Yesaya 57:9) Kerajaan Yehuda yang tidak setia turun kepada ”Melekh”, ”raja” dalam bahasa Ibrani—kemungkinan raja negara lain—dan memberinya hadiah-hadiah mahal dan menarik, yang dilambangkan oleh minyak dan minyak rempah yang wangi. Yehuda mengirim utusan ke tempat-tempat jauh. Mengapa? Untuk membujuk bangsa-bangsa Kafir agar mau membuat persekutuan politik dengannya. Setelah memalingkan diri dari Yehuwa, ia kini menaruh kepercayaan kepada raja-raja asing.
10. (a) Bagaimana Raja Ahaz mencari persekutuan dengan raja Asiria? (b) Bagaimana Yehuda ”merendahkan perkara-perkara sampai ke Syeol”?
10 Salah satu contoh tentang hal ini terdapat pada zaman Raja Ahaz. Karena merasa terancam oleh persekutuan antara Israel dan Siria, raja Yehuda yang tidak setia itu mengirimkan utusan kepada Tiglat-pileser III dari Asiria, dengan mengatakan, ”Aku ini hambamu dan putramu. Majulah dan selamatkanlah aku dari telapak tangan raja Siria dan dari telapak tangan raja Israel, yang bangkit melawan aku.” Ahaz mengirimkan perak dan emas sebagai suap kepada raja Asiria, dan raja itu menanggapinya dan melancarkan serangan yang menghancurkan terhadap Siria. (2 Raja 16:7-9) Dalam berurusan dengan bangsa-bangsa Kafir, Yehuda membungkuk ke ”kedalaman Syeol”. (An American Translation) Karena tindakan-tindakannya itu, ia akan mati, atau lenyap sebagai bangsa yang merdeka yang diperintah seorang raja.
11. Perasaan aman semu apa yang Yehuda pertunjukkan?
11 Yehuwa melanjutkan kata-katanya kepada Yehuda, ”Engkau berjerih lelah dalam banyak jalanmu. Engkau tidak mengatakan ’Tidak ada gunanya!’ Engkau mendapatkan kembali kekuatanmu. Itulah sebabnya engkau tidak menjadi sakit.” (Yesaya 57:10) Ya, bangsa itu telah berjerih lelah dalam haluannya yang murtad, dan ia tidak melihat kesia-siaan upayanya. Sebaliknya, ia menipu diri dengan percaya bahwa ia berhasil karena kekuatannya sendiri. Ia merasa dikuatkan dan sehat. Betapa bodohnya!
12. Keadaan apa dalam Susunan Kristen yang paralel dengan keadaan di Yehuda?
12 Dewasa ini, ada sebuah organisasi yang perilakunya mengingatkan kita akan Yehuda pada zaman Yesaya. Susunan Kristen menggunakan nama Yesus, tetapi ia bersekutu dengan bangsa-bangsa dan telah memenuhi tempat-tempat ibadatnya dengan berhala. Para penganutnya bahkan mendirikan patung-patung berhala di rumah pribadi mereka. Susunan Kristen telah mengorbankan anak-anak mereka dalam peperangan bangsa-bangsa. Alangkah menjijikkannya semua ini bagi Allah yang benar, yang memerintahkan orang Kristen, ”Larilah dari penyembahan berhala”! (1 Korintus 10:14) Dengan melibatkan dirinya dalam politik, Susunan Kristen telah ’melakukan percabulan dengan raja-raja di bumi’. (Penyingkapan 17:1, 2) Sebenarnya, ia adalah pendukung utama Perserikatan Bangsa-Bangsa. Apa yang akan terjadi atas pelacur agama ini? Nah, apa yang Yehuwa katakan kepada prototipenya, Yehuda yang tidak setia, khususnya yang diwakili oleh ibu kotanya, Yerusalem?
”Kumpulan Barang-barangmu Tidak Akan Menyelamatkan Engkau”
13. Bagaimana Yehuda ”berdusta”, dan bagaimana reaksinya terhadap kesabaran Yehuwa?
13 ”Terhadap siapakah engkau menjadi gentar dan takut, sehingga engkau mulai berdusta?” tanya Yehuwa. Pertanyaan yang cocok! Jelaslah, Yehuda tidak memperlihatkan rasa takut yang sehat dan saleh kepada Yehuwa. Seandainya Yehuda takut akan Yehuwa, ia tidak akan menjadi bangsa pendusta, penyembah allah palsu. Yehuwa selanjutnya mengatakan, ”Bukan aku yang kauingat. Engkau tidak memperhatikan apa-apa. Bukankah aku berdiam diri dan menyembunyikan perkara-perkara? Karena itu engkau tidak takut bahkan kepadaku.” (Yesaya 57:11) Yehuwa telah berdiam diri, tidak langsung menjatuhkan hukuman atas Yehuda. Apakah Yehuda menghargai hal ini? Tidak, sebaliknya, ia memandang kesabaran Allah sebagai ketidakacuhan. Hilang sudah semua rasa takutnya kepada Allah.
14, 15. Apa yang Yehuwa katakan tentang perbuatan-perbuatan Yehuda dan ”kumpulan barang-barang”-nya?
14 Akan tetapi, jangka waktu kepanjangsabaran Allah akan berakhir. Seraya melihat ke masa itu, Yehuwa menyatakan, ”Aku akan memberitahukan keadilbenaranmu dan perbuatan-perbuatanmu, bahwa itu semua tidak memberi manfaat bagimu. Pada waktu engkau berseru meminta tolong, kumpulan barang-barangmu tidak akan menyelamatkan engkau, tetapi itu semua akan dibawa oleh angin. Suatu embusan napas akan menyingkirkan itu semua.” (Yesaya 57:12, 13a) Yehuwa akan menyingkapkan keadilbenaran Yehuda yang munafik. Perbuatan-perbuatannya yang munafik tidak akan mendatangkan manfaat. ”Kumpulan barang-barang”-nya, kumpulan berhalanya, tidak akan menyelamatkannya. Sewaktu malapetaka menimpa, allah-allah yang ia percayai akan diterbangkan embusan angin.
15 Kata-kata Yehuwa digenapi pada tahun 607 SM. Yaitu sewaktu Raja Nebukhadnezar dari Babilon membinasakan Yerusalem, membakar baitnya, dan menawan kebanyakan penduduknya. ”Demikianlah Yehuda dibawa ke pembuangan dari tanahnya.”—2 Raja 25:1-21.
16. Apa yang menanti Susunan Kristen dan selebihnya dari ”Babilon Besar”?
16 Demikian pula, sejumlah besar berhala Susunan Kristen tidak akan menyelamatkannya pada hari murka Yehuwa. (Yesaya 2:19-22; 2 Tesalonika 1:6-10) Susunan Kristen dan selebihnya dari ”Babilon Besar”—imperium agama palsu sedunia—akan dibinasakan. Binatang buas simbolis berwarna merah marak dan sepuluh tanduknya ”akan menghancurkan [Babilon Besar] dan membuatnya telanjang, dan akan memakan habis bagian-bagiannya yang berdaging dan akan membakar dia seluruhnya dengan api”. (Penyingkapan 17:3, 16, 17) Alangkah leganya kita karena telah menaati perintah ini, ”Keluarlah dari dalamnya, jika kamu tidak ingin mengambil bagian bersama dia dalam dosa-dosanya, dan jika kamu tidak ingin menerima bagian dari tulah-tulahnya”! (Penyingkapan 18:4, 5) Semoga kita tidak pernah kembali kepadanya atau ke jalan-jalannya.
”Orang yang Berlindung Kepadaku Akan Mewarisi Negeri”
17. Janji apa yang diberikan kepada ’orang yang berlindung kepada Yehuwa’, dan kapan ini terwujud?
17 Namun, bagaimana dengan kata-kata selanjutnya dari nubuat Yesaya? ”Orang yang berlindung kepadaku akan mewarisi negeri dan akan memiliki gunung kudusku.” (Yesaya 57:13b) Kepada siapa Yehuwa sekarang berbicara? Ia melihat jauh melampaui bencana yang akan datang dan menubuatkan pembebasan umat-Nya dari Babilon dan pemulihan ibadat yang murni di gunung-Nya yang kudus, Yerusalem. (Yesaya 66:20; Daniel 9:16) Hal ini pastilah menjadi sumber anjuran bagi orang Yahudi yang tetap setia! Selanjutnya, Yehuwa mengatakan, ”Orang pasti akan mengatakan, ’Uruklah, uruklah, hai, kamu sekalian! Kosongkan jalan. Singkirkan semua penghalang dari jalan umatku.’” (Yesaya 57:14) Bila tiba masanya bagi Allah untuk menyelamatkan umat-Nya, jalannya akan siap, semua penghalang akan disingkirkan.—2 Tawarikh 36:22, 23.
18. Bagaimana keluhuran Yehuwa digambarkan, tetapi kepedulian yang pengasih apa yang Ia pertunjukkan?
18 Pada saat inilah nabi Yesaya mengucapkan kata-kata yang dikutip di awal pasal ini, ”Inilah firman dari Pribadi Yang Tinggi dan Luhur, yang berdiam untuk selama-lamanya dan yang namanya kudus, ’Di tempat yang tinggi dan di tempat kudus aku berdiam, juga bersama orang yang remuk dan rendah hati, untuk memulihkan semangat orang yang rendah hati dan menyembuhkan hati orang-orang yang remuk.’” (Yesaya 57:15) Takhta Yehuwa terletak di langit tertinggi. Tidak ada posisi yang lebih tinggi atau lebih luhur lagi daripada takhta itu. Kita sungguh terhibur karena tahu bahwa dari sana Ia melihat segala sesuatu—bukan hanya dosa-dosa orang fasik, melainkan juga tindakan adil-benar orang-orang yang berupaya melayani Dia! (Mazmur 102:19; 103:6) Selain itu, Ia mendengar erangan orang yang tertindas dan memulihkan hati orang yang tertekan. Kata-kata ini pastilah menyentuh hati orang-orang Yahudi yang bertobat pada zaman dahulu. Tentu saja, kata-kata ini menyentuh hati kita dewasa ini.
19. Kapan kemarahan Yehuwa berhenti?
19 Kata-kata Yehuwa selanjutnya juga menghibur, ”Karena tidak untuk waktu yang tidak tertentu aku akan berbantah, juga tidak untuk seterusnya aku akan marah; sebab roh menjadi lemah oleh karena aku, bahkan roh makhluk-makhluk bernapas yang aku buat.” (Yesaya 57:16) Tidak ada ciptaan Allah yang dapat selamat jika murka Yehuwa berkelanjutan, tanpa akhir. Namun, syukurlah, kemarahan Allah hanya untuk waktu yang terbatas. Amarah-Nya akan reda setelah tujuannya tercapai. Pemahaman yang terilham ini membantu kita memperkembangkan penghargaan yang dalam akan kasih Yehuwa terhadap ciptaan-Nya.
20. (a) Bagaimana Yehuwa berurusan dengan pelaku kesalahan yang tidak bertobat? (b) Bagaimana Yehuwa menghibur orang yang memiliki penyesalan yang dalam?
20 Kita akan memperoleh lebih banyak pemahaman seraya Yehuwa melanjutkan kata-kata-Nya. Pertama-tama, Ia mengatakan, ”Terhadap kesalahan sehubungan dengan keuntungannya yang tidak benar aku menjadi marah, lalu aku memukul dia, menyembunyikan mukaku, pada waktu aku marah. Tetapi dia terus berjalan sebagai pembelot mengikuti jalan hatinya.” (Yesaya 57:17) Kesalahan yang dilakukan karena ketamakan tentu saja mengundang murka Allah. Selama seseorang tetap membelot, Yehuwa akan tetap marah. Namun, bagaimana jika si pembelot menyambut disiplin? Barulah Yehuwa memperlihatkan bagaimana kasih dan belas kasihan-Nya menggerakkan Dia untuk bertindak, ”Aku telah melihat jalan-jalannya; dan aku mulai menyembuhkan dia dan membimbingnya dan membayar ganti rugi kepadanya dengan penghiburan, juga kepada orang-orangnya yang berkabung.” (Yesaya 57:18) Setelah mendisiplin, Yehuwa menyembuhkan orang yang memiliki penyesalan yang dalam dan menghibur dia serta orang-orang yang berkabung bersamanya. Itulah sebabnya pada tahun 537 SM orang-orang Yahudi dapat pulang. Memang, Yehuda tidak pernah lagi menjadi kerajaan yang merdeka di bawah seorang raja dari garis keturunan Daud. Namun, bait di Yerusalem dibangun kembali, dan ibadat sejati dipulihkan kembali.
21. (a) Bagaimana Yehuwa memulihkan semangat orang-orang Kristen terurap pada tahun 1919? (b) Bagi kita secara pribadi, sifat apa yang sebaiknya dipupuk?
21 ”Pribadi Yang Tinggi dan Luhur”, Yehuwa, juga memperlihatkan kepedulian terhadap kesejahteraan kaum sisa terurap pada tahun 1919. Karena penyesalan mereka yang dalam dan kerendahan hati mereka, Allah yang agung, Yehuwa, dengan baik hati memperhatikan penderitaan mereka dan membebaskan mereka dari penawanan yang bersifat Babilon. Ia menyingkirkan semua batu sandungan dan menuntun mereka kepada kebebasan agar mereka dapat mempersembahkan ibadat yang murni kepada-Nya. Dengan demikian, kata-kata Yehuwa melalui Yesaya digenapi pada saat itu. Dan, di balik kata-kata itu terdapat prinsip-prinsip kekal yang berlaku bagi kita masing-masing. Yehuwa menerima ibadat hanya dari orang-orang yang mengenakan kerendahan pikiran. Dan, jika salah seorang hamba Allah berbuat dosa, ia hendaknya segera mengakui kesalahannya, menerima teguran, dan memperbaiki jalan-jalannya. Semoga kita tidak pernah lupa bahwa Yehuwa menyembuhkan dan menghibur orang-orang yang rendah hati tetapi ”menentang orang yang angkuh”.—Yakobus 4:6.
’Kedamaian bagi Orang yang Jauh dan Dekat’
22. Masa depan apa diramalkan Yehuwa bagi (a) orang yang bertobat? (b) orang fasik?
22 Sewaktu mengontraskan masa depan orang-orang yang bertobat dengan orang-orang yang berkanjang dalam jalan-jalan yang fasik, Yehuwa menyatakan, ”Akulah yang menciptakan buah-buah bibir. Akan ada kedamaian yang berkesinambungan bagi orang yang jauh dan bagi orang yang dekat, . . . dan aku akan menyembuhkan dia. Tetapi orang fasik adalah seperti laut yang diombang-ambingkan, yang tidak dapat tenang, yang airnya terus menggoyang-goyangkan ganggang laut dan lumpur. Tidak ada damai bagi orang-orang fasik.”—Yesaya 57:19-21.
23. Apa sebenarnya buah-buah bibir, dan bagaimana Yehuwa ”menciptakan” buah-buah ini?
23 Buah-buah bibir adalah korban pujian yang dipersembahkan kepada Allah—pernyataan tentang nama-Nya di hadapan umum. (Ibrani 13:15) Bagaimana Yehuwa ”menciptakan” pernyataan di hadapan umum ini? Agar dapat mempersembahkan korban pujian, seseorang harus terlebih dahulu belajar tentang Allah dan kemudian beriman kepada-Nya. Iman—salah satu buah roh Allah—menggerakkan orang tersebut untuk memberi tahu orang-orang lain tentang apa yang ia dengar. Dengan kata lain, ia membuat pernyataan di hadapan umum. (Roma 10:13-15; Galatia 5:22) Juga, harus diingat bahwa pada dasarnya Yehuwa-lah pribadi yang mengutus hamba-hamba-Nya untuk memberitakan pujian bagi-Nya. Dan, Yehuwa-lah yang membebaskan umat-Nya, memungkinkan mereka mempersembahkan korban-korban pujian demikian. (1 Petrus 2:9) Oleh karena itu, dengan tepat dapat dikatakan bahwa Yehuwa-lah yang menciptakan buah-buah bibir ini.
24. (a) Siapa yang mulai belajar mengenal kedamaian Allah, dan apa hasilnya? (b) Siapa yang tidak belajar mengenal kedamaian, dan apa akibatnya bagi mereka?
24 Buah-buah bibir yang dipersembahkan orang-orang Yahudi seraya mereka kembali ke tanah asal mereka dengan menyanyikan pujian kepada Yehuwa pastilah sangat menggetarkan hati! Mereka pasti bersukacita karena mengenal kedamaian dari Allah, entah mereka ”jauh”—jauh dari Yehuda, masih menunggu untuk pulang—atau, ”dekat”—sudah sampai di tanah asal mereka. Sebagai kontras, alangkah berbedanya keadaan orang fasik! Siapa saja yang tidak mau menyambut tindakan disiplin Yehuwa, yaitu orang-orang fasik, siapa pun dan di mana pun mereka berada, sama sekali tidak memiliki kedamaian. Bergejolak seperti laut yang resah, mereka terus menghasilkan, bukan buah-buah bibir, melainkan ”ganggang laut dan rumput”, segala sesuatu yang najis.
25. Bagaimana banyak orang yang jauh maupun dekat datang untuk belajar mengenal kedamaian?
25 Dewasa ini juga, para penyembah Yehuwa di mana-mana memberitakan kabar baik Kerajaan Allah. Orang-orang Kristen yang jauh maupun dekat, di lebih dari 230 negeri mempersembahkan buah-buah bibir mereka, mengumandangkan pujian kepada satu-satunya Allah yang benar. Pujian yang mereka nyanyikan terdengar ”dari ujung bumi”. (Yesaya 42:10-12) Orang-orang yang mendengarkan pernyataan mereka dan menanggapinya menerima kebenaran Firman Allah, Alkitab. Orang-orang seperti itu belajar mengenal kedamaian yang dihasilkan karena melayani ”Allah, yang memberikan kedamaian”.—Roma 16:20.
26. (a) Apa yang menanti orang-orang fasik? (b) Janji luar biasa apa diberikan kepada orang yang lembut hati, dan apa yang hendaknya menjadi tekad kita?
26 Memang, orang yang fasik tidak mengindahkan berita Kerajaan. Namun, sebentar lagi mereka tidak akan diizinkan untuk mengganggu kedamaian orang-orang yang adil-benar. ”Hanya sedikit waktu lagi, orang fasik tidak akan ada lagi,” janji Yehuwa. Orang-orang yang berlindung kepada Yehuwa akan mewarisi bumi dengan cara yang menakjubkan. ”Orang-orang yang lembut hati akan memiliki bumi, dan mereka akan benar-benar mendapatkan kesenangan yang besar atas limpahnya kedamaian.” (Mazmur 37:10, 11, 29) Betapa indahnya bumi kita kelak! Semoga kita semua bertekad untuk tidak pernah kehilangan kedamaian dari Allah, sehingga kita dapat menyanyikan pujian kepada Allah untuk selama-lamanya.
[Catatan Kaki]
a Kemungkinan, istilah ’tempat tidur’ memaksudkan mezbah atau tempat ibadat kafir. Istilah ini digunakan sebagai pengingat bahwa ibadat semacam itu adalah pelacuran rohani.
b Tonggak suci mungkin menggambarkan alat kelamin wanita, dan pilar suci mungkin melambangkan alat kelamin pria. Keduanya digunakan oleh penduduk Yehuda yang tidak setia.—2 Raja 18:4; 23:14.
[Gambar di hlm. 263]
Yehuda mempraktekkan penyembahan yang amoral di bawah setiap pohon yang rindang
[Gambar di hlm. 267]
Yehuda membangun mezbah-mezbah di seluruh negeri
[Gambar di hlm. 275]
”Akulah yang menciptakan buah-buah bibir”