Pasal 5
Menubuatkan Waktunya bagi Pemerintahan Dunia
1, 2. Sekitar tahun 600 S.M. apa yang diumumkan oleh Nebukadnezar tentang Allah?
SEKARANG mari kita lihat peta dunia dan mencari letaknya negeri-negeri Irak, Turki Asia, Suriah, Libanon, Yordan dan Israel. Andai kata para penguasa dari negeri-negeri tersebut hidup sekitar awal abad keenam sebelum Tarikh Masehi, tentunya mereka di bawah dominasi Kuasa Dunia Ketiga dan berikut adalah berita yang tentunya telah mereka terima dari Babel:
2 ”Dari raja Nebukadnezar kepada orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa, yang diam di seluruh bumi: Bertambah-tambahlah kiranya kesejahteraanmu! Aku berkenan memaklumkan tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang telah dilakukan Allah yang maha tinggi kepadaku. Betapa besarnya tanda-tandaNya dan betapa hebatnya mujizat-mujizatNya! KerajaanNya adalah kerajaan yang kekal dan pemerintahanNya turun-temurun!”—Daniel 4:1-3.
3. Bagaimanakah pemerintahan Nebukadnezar dibandingkan pemerintahan Allah?
3 Dengan kata-kata tersebut, yang sampai ke tempat-tempat yang jauh, raja yang tatkala itu berkuasa di Babel menarik perhatian, bukan kepada Kerajaan Babelnya sendiri, Kuasa Dunia Ketiga dalam sejarah Alkitab, melainkan kepada kerajaan dan pemerintahan Allah yang Mahatinggi. Dihitung dari ikut sertanya Raja Nebukadnezar dalam penghancuran ibu kota Asyur yakni Niniwe pada tahun 632 S.M. hingga kepada penggulingan Babel oleh Koresy orang Parsi pada tahun 539 S.M., Kerajaan Babel dari Nebukadnezar dan dinastinya berlangsung selama kurang lebih sembilan puluh tiga tahun, kurang dari seabad. Tetapi kerajaan dan pemerintahan dari Allah yang maha tinggi adalah untuk selama-lamanya, dari generasi ke generasi, artinya kekal-abadi sepanjang masa. Kerajaan dan pemerintahan Yehuwa lebih luas, bukan saja mengenai soal waktu, melainkan juga daerah yang dikuasai. Kekaisaran Nebukadnezar meliputi hanya sebagian dari Asia barat daya, Timur Tengah dan akhirnya Mesir, tetapi daerah yang dikuasai oleh Allah yang maha tinggi adalah universil, meliputi baik surga maupun bumi. Allah yang maha tinggi adalah Yang Berdaulat di Alam semesta, dan selama-lamanyalah demikian!
4. Apakah itu berarti bahwa Nebukadnezar mengumumkan suatu allah yang lebih tinggi daripada Marduk?
4 India dan bangsa-bangsa modern lainnya mempunyai ilah-ilah nasional atau ilah suku mereka, dan Babel dahulu kala mempunyai ilah-ilahnya. Tetapi Nebukadnezar, seorang penyembah ilah Babel, yakni Marduk, mau tak mau harus memberitakan ke seluruh dunia bahwa ada satu Allah yang maha tinggi, yang melakukan mujizat-mujizat dan keajaiban-keajaiban yang besar dan menakjubkan, sebagai bukti bahwa ia betul-betul ada. Proklamasi Nebukadnezar menyingkapkan hal ini.
MIMPI NEBUKADNEZAR TENTANG POHON BESAR
5, 6. Kini kita berminat akan tunggul pohon yang sudah sangat tua yang mana?
5 Kita semua dewasa ini berminat kepada pohon. Kita dapat menanam pohon, tetapi kita semua harus mengaku bahwa pohon itu bukan ciptaan manusia. Pohon itu sudah ada di bumi ribuan tahun sebelum manusia datang pada tahun 4026 S.M. Beberapa pohon menakjubkan karena tingginya dan usianya yang panjang, seperti pohon sequoia-sequoia raksasa di negara bagian Kalifornia, di Amerika.
6 Raja Nebukadnezar menceritakan kepada kita tentang pohon yang lebih tinggi dari pada sequoia raksasa tertinggi, sempervirens, yang tingginya 112 meter. Bayangkan kerobohannya tatkala pohon itu ditebang! Tunggulnya dan susunan akar-akarnya yang hebat dibiarkan dalam tanah. Nah, mari kita bayangkan tunggul pohon itu terikat ketat dengan ikatan-ikatan besi dan tembaga di sekelilingnya guna mencegah sama sekali pertumbuhannya. Apakah untuk selama-lamanya? Tidak, hanya selama dua ribu lima ratus dua puluh tahun. Apakah sebuah tunggul dapat terus hidup begitu lama? Tunggul pohon yang dipersoalkan ini dapat. Dan, dihitung semenjak Nebukadnezar membuat proklamasinya tentang tunggul pohon yang istimewa ini, masa dua ribu lima ratus dua puluh tahun itu akan berakhir pada suatu waktu dalam abad kedua puluh ini. Nah, apakah tunggul pohon itu telah dilepaskan dari ikatannya pada zaman kita? Apakah hal itu mempunyai sesuatu makna bagi kita dewasa ini? Kita dapat mencari tahu!
PENUTURAN SANG RAJA SENDIRI YANG TETAP TERPELIHARA
7, 8. Mengapa Nebukadnezar berkewajiban menceritakan mimpinya kepada Daniel?
7 Mari kita cari tahu lebih dahulu bagaimana tunggul pohon ini sampai kepada perhatian dari penguasa Kerajaan Babel, Kuasa Dunia yang Ketiga dari nubuat Alkitab. Dalam proklamasi kenegaraannya kita diberitahu, ”Aku, Nebukadnezar, diam dalam rumahku dengan tenang dan hidup dengan senang dalam istanaku; lalu aku mendapat mimpi yang mengejutkan aku, dan khayalanku di tempat tidurku serta penglihatan-penglihatan yang kulihat menggelisahkan aku. Maka aku mengeluarkan titah, bahwa semua orang bijaksana di Babel harus dibawa menghadap aku, supaya mereka memberitahukan kepadaku makna mimpi itu.” Kemudian bagaimana?
8 ”Kemudian orang-orang berilmu, ahli jampi, para Kasdim dan ahli nujum datang menghadap aku dan aku menceritakan kepada mereka mimpi itu, tetapi mereka tidak dapat memberitahukan maknanya kepadaku. Pada akhirnya Daniel datang menghadap aku, yakni Daniel yang dinamai Beltsazar menurut nama dewaku, dan yang penuh dengan roh para dewa yang kudus. Lalu kuceritakan kepadanya mimpi itu.”—Daniel 4:4-8.
9. Karena Daniel tidak ada lagi di antara kita sekarang, apa yang harus kita lakukan sendiri mengenai nubuat?
9 Pengalaman Nebukadnezar memperlihatkan betapa sia-sia dan hampa bila pemimpin-pemimpin negara dan kaum politikus pada umumnya mencari bantuan dari ahli-ahli nujum perbintangan dan ahli-ahli sihir serta ahli-ahli ilmu gaib lainnya untuk mencoba mencari tahu dengan tepat apa yang akan terjadi di masa depan. Dewasa ini para penguasa tidak dapat lagi memanggil nabi Daniel, tetapi ada kitab nubuat Daniel. Dari kitab itu kita dapat belajar mengenai hal-hal yang telah menandai abad kedua puluh kita ini dan apa yang akan terjadi di masa depan yang dekat atas generasi ini. Mimpi Nebukadnezar dan tafsir yang Daniel berikan atas mimpi itu serta bagaimana mimpi itu digenapkan dalam bentuk yang bersifat gambaran sebagai meterai atau jaminan akan nilai nubuatnya, semuanya ini menarik bagi kita sekarang. Maka mari kita dengarkan sekarang seraya Nebukadnezar menceritakan kepada Daniel mimpinya yang penting bagi dunia. Ia berkata,
10, 11. Apa yang terjadi atas pohon yang dilihat oleh raja itu dalam mimpinya?
10 ”Adapun penglihatan yang kudapat di tempat tidurku itu, demikian: di tengah-tengah bumi ada sebatang pohon yang sangat tinggi; pohon itu bertambah besar dan kuat, tingginya sampai ke langit, dan dapat dilihat sampai ke ujung seluruh bumi. Daun-daunnya indah, buahnya berlimpah-limpah, padanya ada makanan bagi semua yang hidup; di bawahnya binatang-binatang di padang mencari tempat bernaung dan di dahan-dahannya bersarang burung-burung di udara, dan segala makhluk mendapat makanan dari padanya.
11 ”Kemudian dalam penglihatan yang kudapat [Nebukadnezar] di tempat tidurku itu tampak seorang penjaga, seorang kudus, turun dari langit; ia berseru dengan nyaring, demikian katanya, ”Tebanglah pohon itu dan potonglah dahan-dahannya, gugurkanlah daun-daunnya dan hamburkanlah buah-buahnya! Biarlah binatang-binatang lari dari bawahnya dan burung-burung dari dahan-dahannya! Tetapi biarkanlah tunggulnya tinggal di dalam tanah, terikat dengan rantai dari besi dan tembaga, di rumput muda di padang; biarlah ia dibasahi dengan embun dari langit dan bersama-sama dengan binatang-binatang mendapat bagiannya dari rumput di bumi! Biarlah hati manusianya berubah dan diberikan kepadanya hati binatang. Demikianlah berlaku atasnya sampai tujuh masa berlalu. Titah ini adalah menurut putusan para penjaga dan hal ini menurut perkataan orang-orang kudus, supaya orang-orang yang hidup tahu, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendakiNya, bahkan orang yang paling kecil sekalipun dapat diangkatNya untuk kedudukan itu.’”—Daniel 4:10-17.
12. Pertanyaan-pertanyaan apa timbul sehubungan dengan ditebangnya pohon itu?
12 Menurut uraian tentang mimpi yang diberikan oleh Raja Nebukadnezar ini kepada Daniel pohon itu lebih tinggi dari pada semua pohon lainnya. Pohon itu kelihatan kepada semua penduduk bumi, sehingga tak seorang pun yang dapat mengabaikannya. Pohon itu sungguh bagus. Walaupun ia tidak disebut ”pohon kehidupan,” pohon itu memang memelihara kehidupan, sebab ia menghasilkan buah yang limpah, cukup untuk memberi makan semua makhluk di bumi. Kalau begitu, mengapakah ia seperti pohon yang hebat yang dilukiskan dalam nubuat Yehezkiel, pasal tiga puluh satu, ayat tiga sampai empat belas, harus ditebang? Bagaimana bisa datang pohon yang telah ditebang ini memiliki ”hati” manusia, dan dirobah menjadi ”hati binatang”? Dengan ditebangnya pohon itu dan batangnya yang jatuh itu dibiarkan terletak di atas tanah yang berumput selama ”tujuh masa,” bagaimanakah ini akan membuktikan bahwa ”Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendakiNya, bahkan orang yang paling kecil sekalipun dapat diangkatNya untuk kedudukan itu”? Menurut malaikat ”penjaga” atau pengawal itu, itulah maksud tindakan yang dilukiskan dalam mimpi raja itu.
TAFSIR MIMPI ITU
13, 14. (a) Pertanyaan-pertanyaan mana harus dijawab mengenai Allah sebagai Penebang? (b) Siapa yang digambarkan oleh pohon yang tinggal itu, dan mengapa?
13 Dapatkah Yang Mahatinggi sebagai Penguasa Yang Tiada Tandingnya mengeluarkan perintah supaya suatu kerajaan, suatu imperium, suatu kuasa dunia, ditebang bagaikan pohon yang menjulang tinggi ke langit, dan dapatkah Ia menetapkan raja lain dan memberikan kepada raja itu kekuasaan, bahkan walaupun raja ini datang dari kedudukan yang paling rendah di antara umat manusia?
14 Inilah pertanyaan-pertanyaan utama yang sesungguhnya dihadapkan kepada Daniel dan ia harus ia jawab, seraya Raja Nebukadnezar sekarang meminta dari padanya tafsir mimpi tentang pohon itu. (Daniel 4:18) Tapi mengapakah perasaan Daniel menjadi terganggu ketika Allah Yang Mahatinggi menyingkapkan kepadanya makna mimpi raja itu, dan mengapakah Nebukadnezar harus berusaha menenangkan hati Daniel supaya tidak merasa kuatir dalam menjelaskan mimpi itu? Sebab, pertama sekali, ditebangnya pohon raksasa itu akan langsung tergenap atas Nebukadnezar sendiri. Karena itu Daniel ingin kalau boleh mimpi yang bersifat nubuat itu tergenap atas seseorang lain, atau musuh-musuh yang membenci raja itu. (Daniel 4:19) Daniel menjawab pertanyaan-pertanyaan kita sendiri seraya kita mendengar dia mengatakan,
15-17. (a) Hati siapakah yang dapat dirobah dari hati manusia menjadi hati seperti yang dimiliki oleh binatang? (b) Bagaimanakah Nebukadnezar akan mengalami keadaan yang direndahkan sedemikian?
15 ”Pohon yang tuanku lihat itu, yang bertambah besar dan kuat, yang tingginya sampai ke langit dan yang terlihat sampai ke seluruh bumi, . . . tuankulah itu, ya raja, tuanku yang telah bertambah besar dan kuat, yang kebesarannya bertambah sampai ke langit, dan yang kekuasaannya sampai ke ujung bumi.”—Daniel 4:20-22.
16 Jadi pohon yang tinggi menjulang ke langit itu mengartikan pemerintahan, pemerintahan sedunia yang dipegang oleh seseorang sebagai penguasa. Penguasa inilah yang memiliki ”hati” yang dapat dirobah dari hati manusia menjadi hati binatang. Perobahan sedemikian tentu mengartikan kejatuhan, direndahkannya seseorang, bukan? Ini sesuai dengan kehendak dan maksud Allah Yang Mahatinggi, yang ”berkuasa atas kerajaan manusia,” sebab Daniel berkata selanjutnya kepada Nebukadnezar,
17 ”Tentang yang tuanku raja lihat, yakni seorang penjaga, seorang kudus, yang turun dari langit, sambil berkata: ’Tetapi biarkanlah tunggulnya ada di dalam tanah, terikat dengan rantai dari besi dan tembaga, di rumput muda di padang, dan biarlah ia dibasahi dengan embun dari langit dan mendapat bagian bersama-sama dengan binatang-binatang di padang, hingga sudah berlaku yang demikian atasnya sampai tujuh masa berlalu—inilah maknanya, ya raja, dan inilah putusan Yang Mahatinggi mengenai tuanku raja: tuanku akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepada tuanku akan diberikan makanan rumput, seperti kepada lembu, dan tuanku akan dibasahi dengan embun dari langit; dan demikianlah akan berlaku atas tuanku sampai tujuh masa berlalu, hingga tuanku mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendakiNya”—Daniel 4:23-25.
18. Corak yang menggembirakan apa dijelaskan oleh Daniel tentang mimpi itu?
18 Akan tetapi, setelah ”tujuh masa” itu berlalu di mana raja dalam keadaan yang direndahkan, apa yang terjadi kemudian? Mimpi Nebukadnezar tidak secara langsung menjawab pertanyaan ini, tetapi tafsir yang diberikan oleh Daniel menjawabnya. Sambil memperlihatkan bagian yang menggembirakan dari mimpi itu, Daniel berkata kepada sang raja, ”Yang dikatakan tentang membiarkan tunggul pohon itu, berarti: kerajaan tuanku akan kembali tuanku pegang segera sesudah tuanku mengakui, bahwa Sorgalah yang mempunyai kekuasaan. Jadi, ya raja, biarlah nasihatku berkenan pada hati tuanku: lepaskanlah diri tuanku dari pada dosa dengan melakukan keadilan, dan dari pada kesalahan dengan menunjukkan belas kasihan terhadap orang yang tertindas; dengan demikian kebahagiaan tuanku akan dilanjutkan.”—Daniel 4:26, 27.
19. (a) Cara bagaimana dan kapankah mimpi itu mulai digenapkan atas raja itu? (b) Mengapa takhta itu disimpan untuk ia duduki kembali?
19 Walaupun adanya nasihat yang begitu berani dari Daniel, Nebukadnezar terus bersikap angkuh oleh karena ia merupakan penguasa mutlak dari Kuasa Dunia Babel, Kuasa Dunia Ketiga dari nubuat Alkitab. Jadi, satu bulan kamariah kemudian ia sedang berjalan-jalan di atas atap istana kerajaan di Babel. Kemudian, sebagaimana diberitahu oleh Daniel sendiri, ”Berkatalah raja: ’Bukankah ini Babel yang besar itu, yang dengan kekuatan kuasaku dan untuk kemuliaan kebesaranku telah kubangun menjadi kota kerajaan?’ Raja belum habis bicara, ketika suatu suara terdengar dari langit: ’Kepadamu dinyatakan, ya raja Nebukadnezar, bahwa kerajaan telah beralih dari padamu; engkau akan dihalau dari antara manusia dan tempat tinggalmu akan ada di antara binatang-binatang di padang; kepadamu akan diberikan makanan rumput seperti kepada lembu; dan demikianlah akan berlaku atasmu sampai tujuh masa berlalu, hingga engkau mengakui, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendakiNya!’”—Daniel 4:28-32.
GAMBARAN NUBUAT DARI KENYATAAN
20-22. Bagaimanakah penguasa dunia ini berobah dari manusia menjadi seperti binatang?
20 Apa yang terjadi itu merupakan gambaran nubuat dari kenyataan yang ukurannya jauh lebih besar. Jadi mimpi Nebukadnezar mulai digenapkan dalam diri seorang yang memiliki kekuasaan sedunia.
21 Artinya, ”pohon” raksasa yang bersifat lambang itu ditebang dan jatuh dengan keras menimpa bumi. Hanya ”tunggul” pohon itu, yang dibiarkan berdiri, tetapi diikat dengan rantai dari besi dan tembaga untuk mencegah pertumbuhannya selama ”tujuh masa” yang diperintahkan itu. Sesungguhnya, yang terjadi adalah bahwa Nebukadnezar yang perkasa telah turun dari takhta kerajaannya. ”Yang ... berkuasa atas kerajaan manusia” memaksakan hal ini dengan membuat raja Babel ini menjadi gila, merobah hatinya dari hati seorang manusia yang penuh kuasa dalam pemerintahan menjadi hati binatang, lembu, yang makan rumput di padang. Agaknya para pejabat istana Nebukadnezar mengingat mimpi itu dan tafsir yang diberikan oleh Daniel dan merasa takut untuk menggantikan dia dengan seseorang lain untuk takhta itu. Tetapi Allah Yang Mahatinggilah yang secara khusus menyimpan takhta kerajaan itu supaya Nebukadnezar dipulihkan kepada takhta itu pada akhir ”tujuh masa” yang ditetapkan itu.—Daniel 5:18-21.
22 Segala sesuatunya berlangsung tepat seperti yang telah dikatakan oleh suara yang kedengaran dari surga kepada penguasa dunia yang angkuh, ”Pada saat itu juga terlaksanalah perkataan itu atas Nebukadnezar, dan ia dihalau ari antara manusia dan makan rumput seperti lembu, dan tubuhnya basah oleh embun dari langit, sampai rambutnya menjadi panjang seperti bulu burung rajawali dan kukunya seperti kuku burung.”—Daniel 4:33; bandingkan Kisah 12:21-23.
23. Mengapakah penyakit raja itu tidak mengartikan kejatuhan Babel?
23 Dengan direndahkannya Raja Nebukadnezar ini, apakah itu berarti bahwa Kerajaan Babel telah jatuh? Sama sekali tidak! Menurut perintah dari Allah Yang Mahatinggi kerajaan ini harus terus berkuasa selama beberapa puluh tahun lagi sebagai Kuasa Dunia Ketiga, sama seperti tunggul yang terikat dari pohon raksasa dalam mimpi Nebukadnezar. Nabi Daniel terus melayani sebagai hamba dari raja yang menjadi gila itu, sebagai ”penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel.” Juga, ketiga rekan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya, terus ikut dalam mengurus administrasi dari seluruh wilayah itu. (Daniel 1:11-19; 2:48, 49; 3:30) Sudah tentu keempat orang Yahudi yang terkemuka yang menjadi buangan di Babel ini telah menghitung waktu sejak sakitnya raja dan menanti-nantikan saatnya untuk menyambutnya kembali dalam keadaan waras kepada takhta kerajaannya sebagai penguasa Kafir yang telah mengambil pelajaran yang baik bahwa ”Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendakiNya.” Pada akhir ”tujuh masa” itu hal ini terjadi.
24. Pada saat ia dipulihkan apa yang dikatakan oleh raja itu mengenai Yang Mahatinggi?
24 Raja itu sendiri berkata kepada kita apa yang terjadi, ”Tetapi setelah lewat waktu yang ditentukan, aku, Nebukadnezar, menengadah ke langit, dan akal budiku kembali lagi kepadaku. Lalu aku memuji Yang Mahatinggi dan membesarkan dan memuliakan Yang Hidup kekal itu, karena kekuasaanNya ialah kekuasaan yang kekal dan kerajaanNya turun temurun. Semua penduduk bumi dianggap remeh; Ia berbuat menurut kehendakNya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak tanganNya dengan berkata kepadaNya, ’Apa yang Kaubuat?’”—Daniel 4:34, 35.
25. Jadi tunggul pohon itu mengalami kelepasan apa pada waktu itu?
25 Pada saat itu, sehubungan sehubungan dengan penggenapan mimpi nubuat itu kepada Nebukadnezar sendiri, maka rantai dari besi dan tembaga di sekeliling yang mengikat tunggul pohon raksasa telah disentakkan dan dibuang. ”Tujuh masa” yang aksara telah berakhir, dan raja yang sama akan dipulihkan kepada kekuasaan. Nebukadnezar mencatat hal ini, seraya ia berkata lebih lanjut, ”Pada waktu akal budiku kembali kepadaku, kembalilah juga kepadaku kebesaran dan kemuliaanku untuk kemasyhuran kerajaanku. Para menteriku dan para pembesarku menjemput aku lagi; aku dikembalikan kepada kerajaanku, bahkan kemuliaan yang lebih besar dari dahulu diberikan kepadaku.” (Daniel 4:36) Sungguh ’mujizat penyembuhan’ telah dilakukan oleh Allah Yang Mahatinggi.—Daniel 4:2; Kisah 4:22.
26. Orang-orang Ibrani manakah agaknya ikut menyambut raja itu, dan mengapa?
26 Tentulah sangat pantas bahwa Daniel, Hananya, Misael dan Azarya sebagai ”para pembesar” berada di antara mereka yang menyambut raja yang dipulihkan itu sebagai tanda loyalitas mereka kepadanya dan bahwa mereka telah memelihara kepentingan-kepentingan kerajaannya selama ia menderita sakit mental. (Bandingkan 2 Samuel 19:11-15.) Keempat orang penyembah Allah Yehuwa ini menaruh minat yang khusus akan akibat pengalaman raja yang telah direndahkan itu atas dirinya sendiri di tangan Allah mereka. Lebih dari pada semua yang lain-lain dalam pelayanan di istana raja, mereka menghargai pengakuan Nebukadnezar mengenai Kedaulatan Semesta dari ’Penguasa’ Yang Mahatinggi, yang oleh Nebukadnezar disebut ”Raja Sorga,” yang memerintah selama-lamanya. Mereka mengerti bagaimana Raja surgawi ini mengembalikan kekuasaan sebagai raja kepada seseorang yang selama ”tujuh masa” merupakan ”orang yang paling kecil sekali” dari umat manusia yang telah direndahkan di bawah martabat manusia sehingga sama seperti binatang di padang. (Daniel 4:17) Mereka mengerti apa yang Yehuwa lakukan!
”TUJUH MASA”
27. ”Tujuh masa” itu telah lama dimengerti sebagai memaksudkan berapa lama?
27 Jadi berapa lama sebenarnya ”tujuh masa” selama mana Nebukadnezar sakit mental dan tidak mampu untuk memerintah sebagai raja? Dalam karya sejarah berjudul ”Antiquities of the Jews,” yang dihasilkan dalam bahasa Yunani abad pertama, oleh Flavius Josephus, seorang Yahudi, ia mengatakan ”tujuh masa” ini sebagai ”tujuh tahun.” (Buku X, Pasal X, paragraf 6) Pada abad berikutnya penterjemah Yunani dari buku Daniel, yakni Theodotion, dari Pontus, Asia Kecil, antara tahun 180 dan 182 M., menterjemahkan ungkapan Ibrani ini sebagai ”tujuh tahun” (heptà étē). Para komentator Yahudi lainnya mengerti ”masa” di sini sebagai memaksudkan ”tahun.” Malah, sejumlah penterjemah modern menyalinnya dengan cara tersebut. The New American Bible (Katolik Roman) berbunyi, ”Sampai tujuh tahun berlalu atasnya [engkau].” (Daniel 4:13, 20, 22, 29, NA) Juga, A New Translation oleh James Moffatt dan The Complete Bible—An American Translation menyalinnya ”tujuh tahun.” (Juga Good News Bible, tahun 1976)
28. Sehubungan dengan perkara yang menimpa raja itu, tahun-tahun yang dimaksudkan dihitung berdasarkan ketentuan siapa?
28 Jadi, yang dimaksudkan tentulah tujuh tahun kamariah Alkitab, sebab masa yang diperintahkan itu berasal dari Pengarang Alkitab, Allah Yehuwa. Prasasti-prasasti kuno menurut laporan memperlihatkan bahwa ada jangka waktu tujuh tahun di mana Nebukadnezar tidak melakukan apa-apa. Tahun-tahun ini mungkin bersamaan dengan ”tujuh masa” di mana ia tidak mampu memerintah karena sakit mental.
29. Apakah maksud yang lengkap dari mimpi itu dicapai dalam kejadian yang dialami raja ini?
29 Akan tetapi, apakah itu saja yang ada sangkut pautnya dengan perkara ini? Tak perlu diragukan lagi bahwa mimpi Nebukadnezar mengenai pohon yang menjulang ke langit itu bersifat nubuat, sebab mimpi itu diilhamkan oleh Allah Yehuwa. Tetapi apakah penggenapan mimpi itu terbatas pada penggenapan purbakala atas pribadi satu manusia, Raja Nebukadnezar, supaya ia dapat mempelajari sesuatu mengenai kedaulatan? Apakah melalui pengalaman pribadinya maksud dari perbuatan Yehuwa terhadap dia telah tercapai, yakni, ”supaya orang yang hidup tahu, bahwa Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan memberikannya kepada siapa yang dikehendakiNya untuk kedudukan itu?” (Daniel 4:17) Dengan menetapkan atas kerajaan umat manusia ”bahkan orang yang paling kecil” apakah Allah Yang Mahatinggi telah mendirikan atas umat manusia tingkat pemerintahan yang paling rendah atas umat manusia? Sudah jelas tidak! (Daniel 4:36, 37) Bagi ”orang-orang yang hidup” di abad kedua puluh yang penting ini, mimpi Nebukadnezar harus mempunyai penggenapan yang lebih jauh dan lebih luas. Memang!
30. Bagaimanakah pohon itu menggambarkan kedaulatan semesta dari Yehuwa?
30 Fakta-fakta di zaman purbakala dulu meneguhkan penggenapan pertama dari mimpi raja Babel itu. Bagaimana fakta-fakta yang belakangan meneguhkan penggenapan yang lebih luas dan lebih lengkap dari mimpi yang sama itu? Ya, Nebukadnezar, yang untuk sementara waktu dahulu digambarkan oleh pohon raksasa itu, merupakan penguasa Kerajaan Babel. Jadi ia melambangkan pemerintahan seluas dunia, karena mendapat pengakuan dari seluruh dunia. Demikian juga, ”pohon” yang telah menggambarkan dia mengartikan pemerintahan yang lebih besar dari pada yang dipegang oleh Raja Nebukadnezar, yang berdiri tanpa imbangan di atas bumi? Hanya pemerintahan dari Dia yang oleh Nebukadnezar diakui sebagai ”Yang Mahatinggi,” ”Raja Sorga.” (Daniel 4:34, 37) Karena itu, pohon pemelihara kehidupan yang menjulang ke langit dalam mimpi itu melambangkan KEDAULATAN SEMESTA dari Yang Mahatinggi, Allah Yehuwa, khususnya dalam hubungannya dengan bumi kita. Kedaulatan Semesta ini kekal, ”turun-temurun.”
31. Makna sedemikian yang diberikan terhadap pohon itu menimbulkan pertanyaan-pertanyaan apa?
31 Makna sedemikian yang dikaitkan dengan ”pohon” itu menimbulkan pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran kita, bukan? Ya. Misalnya, bagaimana bisa ”pohon” sedemikian ditebang? Dan atas perintah Yang Berdaulat di Alam Semesta, Allah Yang Mahatinggi sendiri? Bagaimana kedaulatan itu didirikan kembali? Firman Allah yang tertulis sendiri, Alkitab, menjelaskan.
32, 33. Bagaimanakah kerajaan Daud mengartikan kedaulatan Allah?
32 Untuk jangka waktu yang lama Kedaulatan Semesta Yehuwa diwakili di bumi ini. Cara bagaimana? Di mana? Kapan? Melalui kerajaan yang Ia dirikan atas bangsa pilihanNya, kedua belas suku Israel. Khusus demikian halnya ketika yang diurapi oleh Yehuwa, Raja Daud, dijadikan raja atas kedua belas suku Israel, setelah mana ia memindahkan ibukotanya ke Yerusalem, yang ia rebut dari orang-orang Yebus. Itu terjadi tahun 1070 S.M.
33 Pada tahun yang sama Raja Daud menyuruh supaya Tabut Perjanjian Yehuwa yang suci dibawa ke dalam kota itu dan ditempatkan dalam kemah yang dipasang dekat istana kerajaannya. Jadi, seolah-olah Yehuwa mulai memerintah di Yerusalem, ibukota Israel, dan raja Israel dikatakan duduk di atas ”takhta yang ditetapkan TUHAN [Yehuwa].” (1 Tawarikh 29:23; 16:1-31) Berulang kali Raja Daud mengakui Yehuwa sebagai Rajanya di surga, Pemerintah yang sesungguhnya atas Israel. (Mazmur 5:2; 24:7-10; 68:25; 145:1) Maka, kerajaan yang berpusat di Yerusalem dengan Daud beserta keturunannya yang duduk di atas ’takhta Yehuwa’ tentulah mewakili Kedaulatan Yehuwa di Alam Semesta sehubungan dengan bumi kita ini.—2 Tawarikh 13:5, 8.
34. Kapankah pohon lambang itu ditebang, dan cara bagaimana?
34 Memang logis bahwa pernyataan Kedaulatan Yehuwa di Alam Semesta sebagaimana dijalankan melalui Raja Daud serta raja-raja yang menggantikan dia di Yerusalem, itulah yang digambarkan oleh pohon raksasa yang kelihatan dalam mimpi Nebukadnezar. Dalam mimpi itu, pohon yang berkuasa atas segala sesuatu itu ditebang. Selaras dengan mimpi itu, Kedaulatan Ilahi sebagaimana dijalankan melalui garis keturunan raja-raja keturunan Daud di Yerusalem ditebang, digulingkan, dihentikan dari kegiatannya. Kapan? Pada tahun 607 S.M., ketika Nebukadnezar dari Babel membinasakan Yerusalem dan baitnya serta menawan rajanya yang terakhir bertakhta, Zedekia dari keluarga Daud, ke pembuangan untuk mati di sana. Yehuwa sendiri menyuruh pohon yang melambangkan kedaulatan itu ditebang, sebab Ia sendiri menggunakan penggulingan ini. Yehuwa sendiri bertanggung jawab atas dihentikannya pernyataan yang kelihatan dari kedaulatanNya terhadap bumi kita.—Yeremia 25:8-11, 17-29; Yehezkiel 21:22-27.
35. Untuk maksud apakah tunggul pohon itu dibiarkan terikat dengan rantai logam?
35 Pada waktu itu rantai ilahi yang bersifat mengikat sebagaimana digambarkan oleh rantai dari besi dan tembaga ditaruh sekeliling tunggul yang tertinggal dari kedaulatan ilahi yang dijalankan melalui keturunan raja Daud. Tidak ada tunas kerajaan yang dapat muncul dari tunggul ini untuk menumbuhkan kembali kedaulatan ilahi sebagaimana dijalankan melalui seorang Raja keturunan Daud. Untuk berapa lama kedaulatan Yehuwa di Alam Semesta ini akan terus direndahkan? Selama ”tujuh masa,” yang secara nubuat digambarkan oleh ”tujuh tahun” manakala Nebukadnezar turun dari takhta untuk hidup seperti binatang di padang. Jadi, berapa lamakah ”tujuh masa” itu?
36. Mengapakah ”tujuh masa” itu tidak mungkin mengartikan 2.520 hari yang aksara?
36 Satu ”masa” atau ”tahun” kamariah yang digunakan sehubungan dengan nubuat Alkitab rata-rata 360 hari, artinya, dua belas bulan kamariah yang masing-masingnya rata-rata 30 hari. (Bandingkan Kejadian 7:11 sampai 8:4.) Karena itu ”tujuh masa” atau ”tujuh tahun” itu akan sama dengan 7 kali 360 hari, atau 2.520 hari. Apakah ke-2.520 hari ini dimengerti secara harfiah dalam hal ini? Nah, setelah tujuh tahun kamariah atau 2.520 hari sejak kebinasaan Yerusalem tahun 607 S.M. dan dibiarkannya wilayah kekuasaannya di negeri Yehuda dalam keadaan sunyi senyap, Kedaulatan Semesta dari Yehuwa sehubungan dengan bumi kita ini tidaklah didirikan kembali, bukan? Tidak! Pada tahun 600 S.M. orang Israel yang terpelihara hidup masih dalam pembuangan di Babel, Yerusalem dan negeri Yehuda masih sunyi senyap, dan Kerajaan Babel masih merupakan kuasa dunia di zaman itu. Barulah enam puluh tiga tahun kemudian, atau pada tahun 537 S.M., orang Israel yang ada di pembuangan itu diberi kebebasan oleh orang yang menaklukkan Babel untuk pergi, dan menduduki kembali tanah air yang mereka cintai itu. Tapi, bahkan pada waktu itu, kerajaan teokratis dari keluarga Daud tidaklah didirikan sekali lagi di Yerusalem.
37. Urutan kuasa-kuasa dunia yang manakah harus mendahului kerajaan Allah?
37 Kerajaan Media-Persia pada waktu itu telah mengambil alih pengendalian atas dunia sebagai Kuasa Dunia Keempat dari nubuat Alkitab, dan Koresy Agung, orang Persia, menjadi kaisarnya. Jadi Zerubabel, seorang waris yang sah dan berhak untuk menduduki takhta Daud, hanya dijadikan sebagai gubernur dari Yehuda propinsi Persia. Media-Persia cocok dengan dada dan lengan perak dari patung logam yang dilihat dalam mimpi terilham yang harus diingatkan kembali oleh nabi Daniel kepada pikiran Nebukadnezar untuk ditafsirkan baginya. (Daniel 2:31, 32, 39) Sesuai dengan mimpi yang sama itu dan tafsirnya, pengendalian dunia oleh bangsa Kafir harus dijalankan selanjutnya oleh Kuasa Dunia Yunani yang seperti tembaga dan kemudian oleh Imperium Roma yang seperti besi dengan cabang yang tumbuh dari padanya berupa Kuasa Dunia Kembar Amerika-Inggris di abad modern. Setelah itulah Kedaulatan Semesta dari Yehuwa (sebagaimana digambarkan oleh gunung itu) dan kerajaan itu (yang digambarkan oleh batu yang terungkit lepas) akan langsung menghentikan kuasa-kuasa dunia Kafir. (Daniel 2:32-35, 44, 45) Itu berarti bahwa kita telah sampai ke abad kedua puluh!
38. Kapankah ke-2.520 hari itu berakhir, dipandang secara lambang?
38 Maka jelas sekali, bahwa ”tujuh masa” yang panjangnya 2.520 hari, yang merupakan umur dari ”patung” kuasa dunia itu, dari kepala sampai kaki, haruslah mengartikan sesuatu yang lebih panjang dari pada tujuh tahun harfiah selama mana Nebukadnezar bertingkah laku seperti binatang di padang. Jadi setiap hari dari ke-2.520 hari ini harus dimengerti sesuai dengan aturan Alkitab, ”Aku menentukan bagimu satu hari untuk satu tahun.” (Yehezkiel 4:6; bandingkan Bilangan 14:34.) Ini tentu berarti bahwa ”tujuh masa” penguasaan atas bumi oleh kuasa-kuasa dunia Kafir tanpa campur tangan dari kerajaan Allah akan berlangsung selama 2.520 tahun sejak disunyisenyapkannya negeri Yehuda (termasuk Yerusalem) oleh orang Babel. Bilangan tahun itu yang dihitung dari pertengahan bulan kamariah ketujuh (atau 15 Tishri) 607 S.M. akan berakhir di mana? Tanggal 15 Tishri, atau 4/5 Oktober 1914 M.
39. Apa yang terjadi setelah disingkirkannya rantai dari tunggul pohon itu?
39 Pada waktu itu Allah Yehuwa Yang Mahakuasa akan melepaskan rantai besi dan tembaga di sekeliling tunggul simbolis dari Kedaulatan Semesta. Dengan demikian Ia akan mengizinkan suatu ”tunas” kerajaan bertumbuh dari tunggul itu untuk mendirikan kembali Kedaulatan SemestaNya terhadap bumi ini. (Ayub 14:7-9; Yesaya 11:1, 2) Ini terjadi dengan lahirnya pemerintahan yang disebut sebagai ”Anak laki-laki,” yang dinubuatkan dalam Wahyu 12:5-10, yakni pemerintahan yang akan ”menggembalakan semua bangsa dengan gada besi.” Dalam mimpi Nebukadnezar mengenai ”patung” kuasa dunia, kejadian ini digambarkan oleh ”batu” yang lepas terungkit dari gunung yang akan membinasakan ”patung” kuasa dunia itu. (Daniel 2:34, 35) Sungguh cara yang penuh arti yang menandakan akhir ”zaman bangsa-bangsa,” ”masa yang ditetapkan bagi bangsa-bangsa,” sebagaimana dinubuatkan oleh Yesus Kristus dalam Lukas 21:24!—NW.
40. Penginjak-injakan apakah oleh kuasa-kuasa dunia Kafir akan dihentikan pada waktu itu?
40 Sejak itu, pemerintahan kerajaan yang digambarkan oleh Yerusalem purbakala di bawah kerajaan keluarga Daud tidak lagi ”diinjak-injak” oleh kuasa-kuasa dunia Kafir. Justru pemerintahan kerajaan itulah yang akan menginjak-injak kuasa dunia tersebut!
41. Apa yang dinubuatkan oleh Allah lebih daripada pemulihan Nebukadnezar?
41 Mengingat semua hal tadi, Penguasa Alam Semesta, yang mengetahui akhir itu sejak semula, menubuatkan bukan sekedar masa pemulihan Nebukadnezar kembali kepada takhta Kuasa Dunia Babel. Allah Yehuwa menubuatkan, serentak dengan itu, masa untuk menegakkan kembali Kedaulatan SemestaNya yang sah atas bumi kita ini. Dengan telah ditetapkannya masa untuk melaksanakan hal ini, kita kini siap untuk memberi perhatian kepada Wakil Utama yang digunakan oleh Yehuwa Yang Berdaulat di Alam Semesta demi mencapai maksud ini. Setujukah saudara?