Pasal 7
Pemilihan Orang-Orang yang Ambil Bagian dalam Pemerintahan Dunia
1. Segi-segi manakah mengenai mereka yang ikut ambil bagian dalam pemerintahan dunia pernah merupakan rahasia?
SIAPA yang akan ikut ambil bagian bersama Waris Kekal dari Raja Daud yang telah dimuliakan dalam Pemerintahan Dunia yang dijanjikan itu? Berapa banyak yang akan ikut ambil bagian di dalamnya? Berapa banyak yang akan ikut ambil bagian di dalamnya? Dan di mana—di bumi, atau di surga? Pertanyaan-pertanyaan sedemikian pernah menjadi rahasia. Tapi tidak lagi!
2, 3. Di manakah Yohanes berada sewaktu menerima Wahyu, dan mengapa?
2 Menjelang akhir abad pertama Tarikh Masehi, Waris Kekal Raja Daud dalam kerajaan Mesiasnya, yakni Yesus Kristus, menyingkapkan jawaban-jawaban yang diinginkan itu. Melalui wahyu yang menakjubkan ia menyampaikan dari surga keterangan kepada seorang pria di bumi ini, bukan di Yerusalem, melainkan di pulau tempat pembuangan bernama Patmos, di Laut Aegea, tidak jauh dari Efesus purbakala, Asia Kecil. Ya, pria tersebut seorang Yahudi darah daging, yang bersunat. Apakah ia berada di pulau hukuman milik Roma itu oleh karena ia telah ikut dalam pemberontakan orang Yahudi, pada tahun 66 M., yang menyebabkan kebinasaan bangsa itu oleh pasukan tentara Roma tahun 70 M.? Nah, biarlah orang Yahudi yang dipenjarakan ini memberitahukannya kepada kita:
3 ”Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena [apa?] firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus [kesaksian yang diberikan mengenai Yesus]. Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala, katanya: ’Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia.’”—Wahyu 1:9-11.
4, 5. (a) Bagaimanakah Yohanes sampai mempunyai hubungan dengan Yesus Kristus? (b) Maka dalam hal apakah Yohanes menjadi seorang sekutu [ikut ambil bagian] bersama orang-orang yang ia surati?
4 Yohanes ini, putra Zebedeus, dulunya seorang nelayan di Laut Galilea, tetapi telah meninggalkan pekerjaan menjala ikan untuk menjadi ”penjala manusia,” salah seorang dari kedua belas rasul Yesus Mesias itu. (Matius 4:18-22; Lukas 5:1-11) Jadi Yohanes seorang Yahudi yang menjadi Kristen, murid yang setia dari Yesus sebagai Mesias, Kristus, orang yang ”diurapi” dengan roh Allah untuk menjadi Raja Mesias. Yohanes telah ikut menjadi saksi mata pada waktu dipakukannya Yesus Kristus ini di Golgota, dan pada hari ketiga ia telah melihat Yesus yang telah dibangkitkan. Pada hari keempat puluh setelah itu ia bersama rekan-rekan rasulnya telah menyaksikan Yesus Kristus yang dibangkitkan naik ke surga, untuk duduk di sebelah kanan Allah, Bapanya yang di surga.
5 Lebih jauh, Yohanes rasul itu berada di Yerusalem pada hari Pentakosta 33 M., ketika Allah Yehuwa menggunakan Yesus sebagai Wakil Utamanya dalam mencurahkan roh suci atas kira-kira seratus dua puluh murid yang berkumpul. (Kisah 1:1 sampai 2:36) Jadi pada waktu Yohanes menulis Wahyu pada tahun 96 M., ia telah bertekun melewati sengsara dan penderitaan sebagai orang Kristen selama enam puluh tiga tahun. Yohanes menyebut dirinya sebagai ”sekutu” [yang ikut ambil bagian] dalam kerajaan itu bersama rekan-rekan sesama murid Kristus. Berapa banyak orang pada waktu itu yang akan ikut ambil bagian dalam Kerajaan pemerintahan dunia itu? Yohanes menyebut dirinya sebagai ”murid yang dikasihi Yesus,” dan ia memperoleh perkenan dan diberikan keterangan ini.—Yohanes 13:23; 21:20.
6, 7. (a) Di atas gunung manakah Yohanes sering berdiri bersama Yesus Kristus Anak Domba itu? (b) Berapa banyak orangkah yang dilihat oleh Yohanes berdiri bersama Dia di atas Gunung Sion surgawi?
6 Rasul Yohanes dapat mengingat bagaimana, dulu di tahun 29 M., Yohanes Pembaptis menunjuk kepada Yesus yang diurapi dengan roh dan berkata: ”Lihatlah Anak domba Allah!” Dan Yohanes putra Zebedeus mengikuti Yesus justru karena itu. (Yohanes 1:36-39) Sebagai akibatnya, enam puluh tujuh tahun kemudian, sewaktu Yohanes memandang dan mendengar dalam suatu penglihatan yang terilham Yesus Kristus yang telah dimuliakan disebut sebagai ”Anak Domba,” ia mengerti siapa yang dimaksudkan—tidak lain dari Yesus Kristus, yang, pada waktu di bumi, telah dikorbankan bagaikan anak domba yang tidak bercacat di atas mezbah Allah. (Yohanes 1:29; 1 Petrus 1:18, 19) Sering kali selama jangka waktu antara tahun 30-33 M., Yohanes berdiri bersama Yesus Kristus, Anak Domba simbolis ini, di atas Gunung Sion yang ada di bumi, gunung yang di atasnya berdiri Yerusalem yang semula. Tetapi gunung di bumi itu telah digunakan sebagai lambang dari suatu tempat di surga di mana pemerintahan dunia di tangan Mesias akan berkedudukan. Siapa yang akan berdiri di sana untuk ambil bagian bersama Yesus Kristus Anak Domba itu dalam pemerintahan surga atas dunia? Yohanes memperhatikan jumlahnya dan mengatakan:
7 ”Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis namaNya dan nama BapaNya. Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu. Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu. Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.”—Wahyu 14:1, 3-5.
8. Apa yang menunjukkan bahwa akan ada hanya sejumlah kecil orang-orang yang akan ikut ambil bagian dalam Kerajaan itu?
8 Nah, kalau begitu, hanya seratus empat puluh empat ribu yang ”ditebus dari bumi,” ”ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu,” ke suatu tempat di atas Gunung Sion pemerintahan di surga. Bagaimana? Hanya 144.000 dari antara ribuan juta orang yang pernah hidup dan mati selama sembilan belas abad yang lampau sejak zaman para rasul Kristus? Secara relatif sangat sedikit, hanya sebanyak 144.000? Alangkah bedanya kenyataan yang berdasarkan Alkitab ini dengan anggapan Susunan Kristen bahwa ratusan juta orang anggota gerejanya akan pergi ke surga pada saat kematian! Di sini hendaknya kita mengingat bahwa ”korban-korban sulung [buah-buah sulung, NW]” dari setiap panen bukanlah segenap hasil bumi yang dituai, melainkan hanya pilihan dalam jumlah kecil yang mewakili segenap hasil bumi itu. Yesus menunjukkan kecilnya jumlah anggota-anggota Kerajaan itu ketika ia berkata kepada para muridnya: ”Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu. Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis.”—Lukas 12:32, 33.
ORANG-ORANG ISRAEL ROHANI
9, 10. (a) Dengan apakah ke-144.000 itu harus dimeteraikan? (b) Dari bangsa-bangsa manakah mereka dimeteraikan, dan berapa banyak untuk satu kelompok?
9 Angka yang relatif kecil itu, 144.000, bukanlah salah hitung. Angka itu juga dinyatakan sebelumnya oleh Yohanes di Wahyu 7:1-8. Di sanalah dijelaskan bahwa salah satu dari tuntutan untuk menjadi salah seorang dari ”kawanan kecil” orang-orang yang ikut ambil bagian dalam Kerajaan itu adalah memperoleh tanda pengenal di dahi, yang menunjukkan ”meterai Allah yang hidup,” selain bahwa pada dahi mereka seolah-olah tertulis nama Anak Domba dan nama Bapanya, Allah Yehuwa. Berapa banyak yang memenuhi tuntutan ini, dan dari bangsa atau ras mana mereka? Rasul Yohanes tidak membiarkan kita ragu-ragu tentang hal ini, sebab ia mengatakan:
10 ”Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel. Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu, dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu, dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu, dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.”—Wahyu 7:4-8.
11, 12. (a) Ke-144.000 itu harus menjadi Israel yang bagaimana? (b) Menurut Roma 9:29 dan 11:5, berapa banyakkah orang Yahudi jasmani yang memenuhi syarat?
11 Nama-nama kedua belas suku ini berbeda dengan daftar nama-nama dua belas suku Israel darah daging yang semula, sebagaimana terdapat dalam Kejadian 49:3-28. Memang patutlah demikian, sebab Wahyu 7:4-8 memberikan nama-nama kedua belas suku Israel rohani. Mereka harus menjadi orang Israel rohani jika mereka hendak berdiri bersama Yesus Kristus Anak Domba itu di atas Gunung Sion surgawi. (Wahyu 14:1-3; Ibrani 12:22) Di sini kita harus mempertimbangkan perkataan yang ditujukan kepada Yesus Kristus Anak Domba itu, di Wahyu 5:9, 10: ”Engkau telah disembelih dan dengan darahMu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja [atas] bumi.” Sejarah Alkitab memperlihatkan bahwa hanya ada suatu ”sisa” orang Yahudi menurut darah daging yang menjadi orang-orang Kristen. Tepat seperti dikatakan oleh rasul Paulus, orang Yahudi yang menjadi Kristen:
12 ”Seandainya Tuhan semesta alam tidak meninggalkan pada kita keturunan, kita sudah menjadi seperti Sodom dan sama seperti Gomora.” Dan: ”Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia [dan bukan menurut keturunan Israel darah daging].”—Roma 9:29; 11:5.
13, 14. (a) Apakah ke-144.000 itu harus orang Israel jasmani? (b) Sejauh manakah mereka harus menjadi Israel rohani?
13 Supaya ke-144.000 orang ”dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa” menjadi orang ”Israel” mereka harus menjadi demikian secara kiasan, yakni orang Israel menurut batin. Sebagaimana diingatkan kepada kita oleh Roma 2:29: ”Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya [di dalam dirinya] dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani.”
14 Lebih jauh, ada satu hal lain yang mutlak bagi mereka yang ikut ambil bagian bersama Yesus Kristus dalam pemerintahan dunia itu agar dapat menjadi orang Israel secara rohani. Corak yang mutlak ini dibawa oleh Yesus kepada perhatian Nikodemus, seorang penguasa: ”Sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah. . . . sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. . . . Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.” (Yohanes 3:3-8) Karena itu, orang Yahudi maupun bukan-Yahudi yang menjadi murid-murid Kristus yang membaktikan diri dan dibaptis dan yang Allah pilih untuk ikut bersama Kristus dalam pemerintahan dunia diperanakkan oleh Allah dengan rohNya. Semuanya mereka menjadi orang Israel rohani.
15. Siapakah kini yang membentuk ”Israel milik Allah”?
15 Karena itu kita dapat mengerti bahwa orang-orang Kristen tersebut yang diperanakkan dengan roh (diambil dari orang Yahudi maupun Kafir) merupakan ”ciptaan baru.” Mereka hidup sesuai dengan ”patokan” ilahi ini, dan bukan menurut kaidah Taurat yang diberikan melalui Musa di Gunung Sinai, Arabia. Sehubungan dengan mereka yang termasuk dalam ”ciptaan baru” inilah Paulus orang Yahudi yang menjadi Kristen itu menulis: ”Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.”—Galatia 6:15, 16.
16. Apakah bangsa-bangsa bukan-Yahudi akan ditaklukkan di bawah pemerintahan seorang Yahudi di Yerusalem di bumi ini?
16 Karena itu, ditinjau dari Alkitab, adalah keliru jika ada orang yang menyatakan bahwa orang Yahudi jasmani yang bersunat, ”Israel menurut daging,” akan menjadi penguasa-penguasa dunia di atas bumi dengan Yerusalem dari Republik Israel sebagai ibukota mereka. (1 Korintus 10:18) Orang-orang yang kini tidak termasuk bangsa Yahudi tidak akan pernah ditaklukkan di bawah suatu pemerintahan dunia oleh orang Israel darah daging dan bersunat. Sebaliknya, segala kebangsaan, termasuk Yahudi darah daging, akan ditaklukkan di bawah pemerintahan dunia dari ”dua belas” suku Israel rohani yang di surga, bersama Rajanya Yesus Kristus pada waktu yang Allah tentukan, tidak lama lagi.
KEBANGKITAN KEPADA KEKUASAAN DALAM PEMERINTAHAN DUNIA
17, 18. Apa yang Allah telah Allah tetapkan lebih dahulu mengenai mereka yang ikut ambil bagian dalam pemerintahan dunia?
17 Allah Yehuwa, Yang Berdaulat di Alam Semesta, telah menentukan lebih dahulu jumlah orang-orang yang akan ikut bersama Kristus dalam pemerintahan Kerajaan atas segenap bumi. Ia juga menetapkan sebelumnya tuntutan-tuntutan dan syarat-syarat pribadi bagi mereka yang layak untuk ikut dalam pemerintahan dunia itu. Itulah sebabnya akan ada hanya 144.000 yang ikut bersama Yesus Kristus dalam pemerintahan dunia itu. Mereka harus merupakan orang Israel rohani. Selain PutraNya, Yesus Kristus, Yehuwa tidak menetapkan sebelumnya orang-perseorangan. Tetapi, Ia menyatakan lebih dahulu tuntutan-tuntutan serta syarat-syarat pribadi bagi waris-waris Kerajaan itu. Sesuai dengan inilah kita memahami Roma 8:29, 30:
18 ”Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya Ia, AnakNya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukanNya dari semula, mereka itu juga dipanggilNya. Dan mereka yang dipanggilNya, mereka itu juga dibenarkanNya. Dan mereka yang dibenarkanNya, mereka itu juga dimuliakanNya.”
19. Penderitaan-penderitaan apa ditetapkan lebih dahulu bagi mereka yang ikut dalam pemerintahan dunia?
19 Sesuai dengan tuntutan-tuntutan yang telah ditetapkan lebih dahulu, mereka yang ”menjadi serupa dengan gambaran” Putra Allah harus menderita bersama dia sekarang, sama seperti ditunjukkan oleh rasul Yohanes di pulau Patmos. Mereka dituntut untuk bertekun bahkan sampai mati. Tapi sebagai penghiburan bagi mereka, rasul Paulus menulis: ”Benarlah perkataan ini: Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia; jika kita bertekun, kitapun akan memerintah dengan Dia.” (2 Timotius 2:11, 12) Dan rasul Yohanes yang dipenjarakan itu diperintahkan untuk menulis kepada sidang di Smirna: ”Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.”—Wahyu 2:10.
20, 21. Kebangkitan yang bagaimanakah harus mereka terima? Mengapa?
20 Karena ke-144.000 Israel rohani adalah mereka ”yang telah ditebus dari bumi” dan ”ditebus dari antara manusia,” masa depan mereka tidak lagi di atas bumi dan di antara umat manusia. Sebagai ”korban-korban sulung [buah-buah sulung, NW] bagi Allah dan bagi Anak Domba itu,” mereka harus dipersembahkan kepada Pribadi-Pribadi ini di surga. Jadi kebangkitan mereka dari kematian [mereka telah terbukti setia sampai mati], haruslah kepada kehidupan roh di surga. Kebangkitan mereka adalah kebangkitan rohani yang dilukiskan di 1 Korintus 15:42-55. (Wahyu 14:3, 4) Karena menderita dalam persekutuan dengan Kristus dan terbukti setia kepada allah bahkan sampai kepada kematian, ke-144.000 orang Israel rohani diberi imbalan yang tertinggi oleh Allah yang dapat membangkitkan orang-orang mati. Imbalan yang diulurkan kepada orang-orang yang setia ini ditunjukkan kepada kita dalam penglihatan di Wahyu 20:4-6. Di sana rasul Yohanes, yang juga mengharapkan imbalan surgawi, menulis:
21 ”Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya [apa sebabnya?] karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun. . . . Inilah kebangkitan pertama. Berbahagia dan kuduslah ia, yang mendapat bagian dalam kebangkitan pertama itu. Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia, seribu tahun lamanya.”
22-24. Bagaimanakah mereka ini tidak menyembah binatang buas itu atau patungnya?
22 Sejak abad pertama M. sampai sekarang, ke-144.000 orang Israel rohani, yang dipilih untuk pemerintahan surgawi sebagai raja-raja bersama Yesus Kristus, telah menolak untuk menyembah ”binatang [binatang buas, NW]” simbolis, yaitu organisasi politik yang menguasai seluruh bumi melalui pemerintahan-pemerintahan manusia. Selama masa hidup orang-orang Israel rohani mulai dari zaman para rasul sampai sekarang Kuasa Dunia Roma dan Kuasa Dunia Kembar Inggris-Amerika telah menjadi anggota-anggota yang menonjol dari ’binatang buas’ politik ini, seperti dua ”kepala” yang terakhir dari binatang buas berkepala tujuh ini.
23 Kuasa Dunia Inggris-Amerika, Kuasa Dunia Ketujuh dari nubuat Alkitab, telah menjadi yang utama mengetengahkan dan mempertahankan ”patung” dari ”binatang buas” ini. ”Patung” pemerintahan seluas bumi ini oleh pemerintahan-pemerintahan bikinan manusia pada mulanya adalah Liga Bangsa-Bangsa, dan kini Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk memelihara perdamaian dan keamanan dunia. Kuasa Dunia Kembar Inggris-Amerika, sebagaimana kita tentu ingat, digambarkan oleh tanduk ”kecil” yang mempunyai mata dan sebuah mulut di kepala dari ”binatang yang keempat” yang nampak dalam penglihatan Daniel tentang empat binatang.
24 Sisa yang setia dari ke-144.000 orang Israel rohani telah menolak untuk menyembah ’binatang buas’ politik itu dengan beribadat kepada negara atau salah satu lambangnya. Mereka telah menolak untuk menyembah bahkan ”kepala” yang paling menonjol dari ’binatang buas’ itu, yakni Kuasa Dunia Inggris-Amerika. Dan karena menolak untuk menyembah ’binatang buas’ simbolis itu sendiri, mereka pun menolak untuk menyembah ”patung”nya sebagaimana dianjurkan oleh Kuasa Dunia Ketujuh, tanduk ”kecil” yang punya mata dan sebuah mulut itu.—Wahyu 13:1-17.
25. Karena menolak penyembahan sedemikian bagaimanakah mereka menderita dalam Perang Dunia I?
25 Karena mereka menolak untuk bersikap patriotis dengan menyembah negara, tanduk ”kecil” simbolis itu, Kuasa Dunia Inggris-Amerika mengambil tindakan. Ia mengganggu sisa dari ”orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi,” sebagaimana telah dinubuatkan di Daniel 7:25. Sebagai ujian atas pengabdian mereka kepada kerajaan MesiasNya yang didirikan pada akhir dari zaman bangsa-bangsa tahun 1914, Yang Mahatinggi menyerahkan ”orang-orang kudus” milikNya ke dalam tangan dari tanduk ”kecil” ”selama satu masa dan dua masa dan setengah masa,” atau, tiga setengah tahun, selama Perang Dunia I. tetapi penderitaan yang dihadapi dengan tekun oleh ”orang-orang kudus” pada waktu itu dan sesudahnya tidaklah berhasil memaksa mereka untuk berkompromi.
26. Kematian yang bagaimanakah dialami oleh mereka yang ikut dalam pemerintahan dunia ini?
26 ”Orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi” ini mengetahui bahwa sekalipun manusia membunuh mereka karena dengan setia hidup menurut kesaksian yang mereka berikan tentang kerajaan Mesias Allah, mereka akan memperoleh kebangkitan. Kematian mereka bukanlah ”kematian yang kedua” dari mana tidak ada kebangkitan. (Wahyu 2:10, 11; 20:6; 21:8) Orang-orang Kristen yang diperanakkan dengan roh yang memiliki pengabdian yang begitu mendalam adalah orang-orang yang dipilih oleh Allah Yang Mahatinggi untuk ikut bersama Yesus Kristus PutraNya dalam pemerintahan dunia yang makin dekat. Apakah ada orang-orang yang dapat menangani kepentingan umat manusia dengan cara yang lebih terjamin dari pada yang akan dilakukan oleh mereka yang dipilih oleh Allah? Tidak!
27. Mengapakah pemerintahan Allah akan merupakan yang terbaik yang dapat diperoleh umat manusia?
27 Karena alasan yang begitu kuat, semua orang yang mencintai keadilan dan menginginkan pemerintahan yang tak mungkin disuap, dapat menantikan dengan penuh harapan pemerintahan seribu tahun dari Raja Yesus Kristus dan ke-144.000 rekan-rekannya. Allah Yehuwa sebagai Yang Berdaulat telah bermaksud untuk memberikan kepada seluruh umat manusia pemerintahan terbaik yang dapat mereka peroleh. Itu akan merupakan pemerintahan dunia adimanusiawi, yang sepenuhnya diberi kekuasaan untuk menyingkirkan segala akibat buruk dari ribuan tahun pemerintahan yang salah dan ketidakmampuan dari manusia. Di hadapan pemerintahan dunia yang tak terkalahkan ini Kuasa Dunia Ketujuh yang perkasa dan semua bangsa duniawi lainnya di dalam maupun di luar organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa harus bertekuk lutut dan lenyap selama ’sengsara besar’ yang kini sudah begitu dekat. Bahkan Setan si Iblis dan hantu-hantunya, kuasa yang tak kelihatan di belakang ’binatang buas’ pemerintahan politik berkepala tujuh pasti akan sia-sia mengadakan segala bentuk perlawanan. Mereka akan kehilangan semua pengendalian yang tak kelihatan atas dunia dan akan dipenjarakan dalam lubang yang tak terduga dalamnya dan yang dimeteraikan, selama seribu tahun pemerintahan Kristus bersama ke-144.000 rekan-rekannya sebagai raja dan imam.—Wahyu 20:1-3.
28. Mengapa kita dengan penuh minat menantikan kerajaan tersebut sebagai sesuatu yang sudah sangat dekat?
28 Dengan penuh minat dan doa yang sungguh-sungguh kepada Yehuwa Tuhan Yang Berdaulat kita menantikan dengan penuh harapan tergenapnya perkataan malaikat itu kepada Daniel: ”Maka pemerintahan, kekuasaan dan kebesaran dari kerajaan-kerajaan di bawah semesta langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Yang Mahatinggi: pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, dan segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.” (Daniel 7:27) Saatnya bagi Yehuwa untuk memberikan (pemerintahan dunia) kepada Yesus Kristus dan semua ”orang-orang kudus” lain yang menjadi milikNya pastilah sudah sangat dekat. Selama lebih dari seribu sembilan ratus empat puluh tahun sejak Pentakosta 33 M., Yehuwa telah memilih ke-144.000 orang yang akan dipersatukan dengan Yesus Mesias PutraNya yang Kudus dalam pemerintahan Kerajaan atas seluruh bumi. Kini pastilah kita telah hidup pada zaman kaum sisa yang terakhir dari badan pilihan yang terdiri atas ke-144.000 ”orang-orang kudus.” Juga sudah lebih dari enam puluh tahun sejak zaman bangsa-bangsa berakhir pada bulan Oktober 1914. Maka tentulah waktunya sudah dekat bagi Raja Yesus Kristus yang telah dilantik di surga untuk meremukkan bangsa-bangsa dalam masa sengsara paling besar yang pernah dialami oleh umat manusia.—Mazmur 2:5-9.
29. Mengapa kita ingin terus hidup melampaui ”akhir zaman” bangsa-bangsa?
29 ”Akhir zaman” kini sudah hampir berakhir bagi bangsa-bangsa! Semoga itu tidak akan mengartikan akhir bagi kita secara pribadi bersama bangsa-bangsa duniawi tersebut. (Wahyu 19:11-21) Semoga kita sehari-hari melaksanakan kewajiban-kewajiban kita kepada Allah Yehuwa Tuhan Yang Berdaulat sehingga, jika Ia menghendaki, kita dapat terus hidup memasuki masa seribu tahun dari pemerintahan Kristus atas dunia.