Maret
Jumat, 1 Maret
Kenapa kalian bangga?—1 Kor. 4:7.
Rasul Petrus menasihati saudara-saudarinya untuk menggunakan bakat dan keterampilan apa pun yang mereka miliki untuk saling menguatkan. Dia menulis, ”Sesuai dengan karunia yang kalian terima masing-masing, gunakan itu untuk melayani satu sama lain, sebagai pengurus yang baik dari kebaikan hati Allah yang luar biasa.” (1 Ptr. 4:10) Kita tidak boleh menahan diri untuk menggunakan kemampuan kita sepenuhnya hanya karena takut orang lain menjadi iri atau kecil hati. Tapi kita harus berhati-hati untuk tidak membangga-banggakan kemampuan kita. (1 Kor. 4:6) Ingatlah bahwa bakat apa pun yang kita miliki adalah pemberian dari Allah. Kita harus menggunakannya untuk menguatkan sidang, bukan untuk menonjolkan diri. (Flp. 2:3) Kalau kita menggunakan tenaga dan kemampuan kita untuk melakukan kehendak Allah, kita akan bersukacita—bukan karena kita bisa melakukan lebih banyak daripada orang lain atau merasa lebih baik daripada mereka, tapi karena kita menggunakan kemampuan kita untuk memuliakan Yehuwa. w22.04 11-12 ¶7-9
Sabtu, 2 Maret
Bukalah mataku agar aku bisa melihat jelas hal-hal menakjubkan dari hukum-Mu.—Mz. 119:18.
Yesus sangat menyukai Firman Allah, dan perasaannya sudah dinubuatkan di Mazmur 40:8: ”Aku suka melakukan kehendak-Mu, oh Allahku, dan hukum-Mu ada di dalam hatiku.” Hasilnya, dia bisa terus melayani Yehuwa dengan setia dan bersukacita. Kita juga bisa tetap setia dan bersukacita kalau kita terus membaca dan menyukai Firman Allah. (Mz. 1:1-3) Sesuai dengan kata-kata dan teladan Yesus, semoga kita berupaya untuk mendapat lebih banyak manfaat dari pembacaan Alkitab kita. Kita bisa lebih memahami Alkitab dengan berdoa, membacanya perlahan-lahan, memikirkan pertanyaan-pertanyaan tentang ayat yang kita baca, dan membuat catatan singkat. Kita bisa menggunakan kemampuan berpikir kita dengan mempelajari baik-baik apa yang kita baca sambil memanfaatkan publikasi kita yang berdasarkan Alkitab. Dan, kita bisa menjadi orang yang lebih baik kalau kita membaca Firman Allah dengan sikap yang benar. Dengan melakukan semua itu, kita akan benar-benar mendapat manfaat dari pembacaan Alkitab kita dan menjadi semakin dekat dengan Yehuwa.—Mz. 119:17; Yak. 4:8. w23.02 13 ¶15-16
Minggu, 3 Maret
Rencana orang rajin pasti menguntungkan.—Ams. 21:5.
Tetapkan tujuan yang spesifik, lalu berupayalah sebisa-bisanya untuk meraih tujuan itu. Bagaimana caranya? Katakanlah Saudara ingin meningkatkan keterampilan mengajar Saudara. Pelajarilah baik-baik brosur Teruslah Bersungguh-sungguh dalam Membaca dan Mengajar. Sewaktu Saudara mendapat tugas di perhimpunan tengah pekan, mintalah seorang saudara yang berpengalaman untuk mendengarkan sewaktu Saudara berlatih. Lalu, tanyakan kepadanya apa yang bisa Saudara upayakan. Kalau Saudara mempersiapkan bagian Saudara sebaik-baiknya, Saudara akan dikenal sebagai orang yang rajin dan bisa diandalkan. (2 Kor. 8:22) Bagaimana kalau keterampilan yang ingin Saudara tingkatkan itu sangat sulit untuk Saudara? Jangan menyerah! Apakah Timotius menjadi pembicara dan guru yang hebat? Alkitab tidak memberi tahu kita. Tapi, karena mengikuti nasihat Paulus, Timotius pasti menjadi semakin terampil dalam menjalankan tugasnya.—2 Tim. 3:10. w22.04 24-25 ¶8-11
Senin, 4 Maret
Saya melihat seekor binatang buas keluar dari laut. Binatang ini punya tujuh kepala dan sepuluh tanduk.—Why. 13:1.
Siapa yang digambarkan oleh binatang buas yang punya tujuh kepala? Binatang ini terlihat seperti macan tutul, tapi kakinya seperti kaki beruang, mulutnya seperti mulut singa, dan dia punya sepuluh tanduk. Keempat binatang buas di Daniel pasal 7 masing-masing punya salah satu ciri tersebut. Tapi, binatang buas di buku Wahyu punya semua ciri itu. Jadi, binatang buas yang punya tujuh kepala itu tidak hanya menggambarkan satu pemerintahan atau satu kuasa dunia saja. Binatang buas itu juga dikatakan memerintah ”atas setiap suku, ras, bahasa, dan bangsa”. Jadi, apa yang digambarkan oleh binatang buas itu pasti lebih besar daripada pemerintahan di negeri mana pun. (Why. 13:7) Dari sini, kita bisa menyimpulkan bahwa binatang itu menggambarkan semua pemerintahan manusia dari dulu sampai sekarang. (Pkh. 8:9) Selain itu, di Alkitab, angka sepuluh sering menggambarkan sesuatu yang lengkap, atau menyeluruh. w22.05 9 ¶6
Selasa, 5 Maret
Dia akan menghapus semua air mata mereka. Kematian tidak akan ada lagi. Perkabungan, tangisan, ataupun rasa sakit juga tidak akan ada lagi.—Why. 21:4.
Siapa saja yang akan menikmati berkat-berkat yang luar biasa itu? Di antaranya adalah kumpulan besar yang selamat melewati Armagedon dan juga anak-anak yang mungkin lahir di dunia baru. Selain itu, Wahyu pasal 20 berjanji bahwa orang mati akan dibangkitkan. (Why. 20:11-13) ”Orang-orang yang benar”, yaitu orang-orang yang setia kepada Yehuwa, akan dibangkitkan untuk hidup di bumi. Begitu juga dengan orang-orang ”yang tidak benar”, yaitu orang-orang yang belum mendapat kesempatan untuk belajar tentang Yehuwa. (Kis. 24:15; Yoh. 5:28, 29) Apakah ini berarti bahwa selama Pemerintahan Seribu Tahun, semua orang akan dibangkitkan? Tidak. Ada orang-orang yang sudah diberi kesempatan untuk melayani Yehuwa tapi dengan sengaja menolaknya. Orang-orang seperti itu tidak akan dibangkitkan, karena mereka sudah terbukti tidak layak untuk hidup di bumi firdaus.—Mat. 25:46; 2 Tes. 1:9; Why. 17:8; 20:15. w22.05 18 ¶16-17
Rabu, 6 Maret
Kepada siapa kami harus pergi? Kata-katamu menghasilkan kehidupan abadi.—Yoh. 6:68.
Melalui ”budak yang setia dan bijaksana”, Yesus telah membangun sebuah organisasi yang luar biasa di bumi untuk memajukan ibadah murni. (Mat. 24:45) Bagaimana perasaan Saudara karena menjadi bagian dari organisasi ini? Perasaan Saudara mungkin mirip dengan perasaan Rasul Petrus sewaktu dia mengatakan kata-kata di ayat harian hari ini kepada Yesus. Seperti apa jadinya hidup kita kalau kita bukan bagian dari organisasi Yehuwa? Di organisasi ini, Kristus memberikan makanan rohani yang berlimpah. Dia juga melatih kita untuk menjalankan pelayanan kita dengan sebaik-baiknya. Selain itu, dia membantu kita mengenakan ”kepribadian baru” supaya kita bisa menyenangkan Yehuwa. (Ef. 4:24) Yesus memberi kita petunjuk yang bijaksana ketika situasi yang sulit terjadi. Kita sudah merasakan manfaatnya selama pandemi COVID-19. Di seluruh dunia, banyak orang tidak tahu apa yang harus mereka lakukan. Tapi, Yesus memastikan kita mendapat petunjuk yang jelas supaya kita bisa tetap aman. w22.07 12 ¶13-14
Kamis, 7 Maret
[Pastikan] hal-hal mana yang lebih penting.—Flp. 1:10.
Yehuwa memerintahkan bangsa Israel untuk mengajar anak mereka tentang Dia sesering mungkin. (Ul. 6:6, 7) Orang tua Israel punya banyak kesempatan sepanjang hari untuk berbicara dengan anak mereka dan membantu anak mereka mengasihi Yehuwa. Misalnya, seorang anak laki-laki mungkin menggunakan waktu berjam-jam untuk membantu ayahnya menabur benih atau mengumpulkan panen. Kakak perempuannya mungkin menggunakan banyak waktu untuk membantu ibunya menjahit, menenun, atau melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya. Sewaktu orang tua dan anak bekerja bersama, mereka bisa membicarakan banyak hal penting. Misalnya, mereka bisa membahas tentang kebaikan Yehuwa dan bantuan yang Yehuwa berikan kepada keluarga mereka. Sekarang, di banyak negeri, orang tua dan anak-anak tidak bisa menggunakan banyak waktu bersama-sama sepanjang hari. Orang tua mungkin harus bekerja, dan anak-anak mungkin harus bersekolah. Karena itu, orang tua harus mencari kesempatan untuk bisa mengobrol dengan anak mereka.—Ef. 5:15, 16. w22.05 28 ¶10-11
Jumat, 8 Maret
Apakah kalian tidak tahu bahwa orang yang tidak benar tidak akan mewarisi Kerajaan Allah?—1 Kor. 6:9.
Dosa serius adalah pelanggaran yang serius terhadap hukum Allah. Kalau orang Kristen melakukan dosa serius, dia harus berdoa meminta ampun kepada Allah Yehuwa dan berbicara kepada para penatua. (Mz. 32:5; Yak. 5:14) Apa peranan para penatua? Memang, hanya Yehuwa yang punya wewenang untuk sepenuhnya mengampuni dosa, dan Dia bisa melakukannya atas dasar korban tebusan. Tapi, Yehuwa memberi para penatua tanggung jawab untuk menentukan berdasarkan Alkitab apakah orang yang berdosa itu bisa tetap berada dalam sidang. (1 Kor. 5:12) Mereka perlu memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini: Apakah dosa itu dilakukan dengan sengaja? Apakah orang itu bersiasat untuk melakukannya? Apakah dia mengulangi dosa itu selama beberapa waktu? Dan yang terpenting, apakah ada bukti yang jelas bahwa dia benar-benar menyesali kesalahannya dan ingin memperbaiki hubungannya dengan Yehuwa? Apakah ada bukti yang jelas bahwa Yehuwa sudah mengampuni dia?—Kis. 3:19. w22.06 9 ¶4
Sabtu, 9 Maret
Cintailah kebenaran.—Za. 8:19.
Yesus ingin para pengikutnya mengejar apa yang benar. (Mat. 5:6) Itu berarti kita perlu memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan apa yang benar, baik, dan suci di mata Allah. Apakah Saudara mencintai apa yang benar? Kami yakin Saudara pasti merasa begitu. Saudara membenci kebohongan dan semua hal yang salah dan jahat. (Mz. 119:128, 163) Seseorang yang berbohong sebenarnya meniru Setan, penguasa dunia ini. (Yoh. 8:44; 12:31) Setan sudah menyebarkan kebohongan tentang Allah kita, Yehuwa, sejak pemberontakan di Eden, karena dia ingin mencemari nama Yehuwa yang suci. Dia berupaya membuat orang-orang berpikir bahwa Yehuwa adalah Penguasa yang egois dan tidak jujur, yang menahan apa yang baik dari manusia. (Kej. 3:1, 4, 5) Sampai sekarang, kebohongan Setan masih membuat banyak orang berpikir negatif tentang Yehuwa. Kalau seseorang tidak ’mencintai kebenaran’, Setan bisa memengaruhi orang itu untuk melakukan berbagai hal yang buruk dan bejat.—Rm. 1:25-31. w23.03 2 ¶3
Minggu, 10 Maret
Kasih [Yehuwa] bertahan selamanya.—Mz. 100:5.
Sewaktu Saudara berupaya untuk menghentikan kebiasaan buruk, kadang kebiasaan itu mungkin terulang lagi. Atau, Saudara mungkin merasa tidak sabar dan kesal karena sepertinya butuh waktu yang lama sampai Saudara bisa dibaptis. Jadi, Saudara perlu memiliki kasih kepada Yehuwa. Itu sangat penting untuk membantu Saudara terus bertekun. Kasih Saudara kepada Yehuwa adalah hal yang sangat berharga, jauh melebihi apa pun yang Saudara miliki. (Ams. 3:3-6) Kalau kasih Saudara kepada Yehuwa sangat kuat, Saudara bisa bertekun menghadapi berbagai kesulitan. Alkitab sering menyebutkan tentang kasih setia Yehuwa kepada hamba-hamba-Nya. Karena memiliki kasih setia, Yehuwa tidak akan pernah meninggalkan hamba-Nya atau berhenti mengasihi mereka. Saudara diciptakan mirip dengan Allah. (Kej. 1:26) Jadi, bagaimana Saudara bisa meniru kasih setia-Nya? Bersyukurlah kepada Yehuwa. (1 Tes. 5:18) Setiap hari, coba pikirkan, ’Bagaimana Yehuwa menunjukkan kasih-Nya kepada saya hari ini?’ Lalu, berdoalah untuk berterima kasih kepada Yehuwa. Sebutkan hal-hal spesifik yang Dia lakukan untuk Saudara. Saudara perlu menyadari bahwa kebaikan Yehuwa ditujukan kepada Saudara secara pribadi karena Dia menyayangi Saudara. w23.03 12 ¶17-19
Senin, 11 Maret
[Yesus] tahu isi hati manusia.—Yoh. 2:25.
Yesus memperlakukan semua rasul dengan baik hati dan pengasih. Apa pelajarannya? Sewaktu seseorang melakukan kesalahan, kita perlu memperhatikan reaksi kita. Kita perlu tetap sabar dan memperlakukan dia dengan pengasih. Saat kita merasa kesal dengan seorang rekan seiman, coba pikirkan pertanyaan-pertanyaan ini: ’Kenapa tindakan orang itu membuat saya begitu kesal? Apakah kekesalan saya menunjukkan bahwa saya punya sifat buruk yang perlu diubah? Apakah orang yang membuat saya kesal sedang menghadapi kesulitan? Kalaupun saya memang punya alasan untuk merasa kesal, apakah saya bisa menunjukkan kasih dengan tidak mempermasalahkan kesalahan itu?’ Kalau kita terus menunjukkan kasih kepada satu sama lain, kita membuktikan bahwa kita benar-benar pengikut Kristus yang sejati. Dari teladan Yesus, kita juga belajar bahwa kita perlu berupaya memahami rekan-rekan seiman kita. (Ams. 20:5) Memang, tidak seperti Yesus, kita tidak bisa melihat hati. Tapi, kita bisa tetap sabar saat menghadapi ketidaksempurnaan saudara-saudari kita. (Ef. 4:1, 2; 1 Ptr. 3:8) Kita bisa lebih mudah melakukannya kalau kita mengetahui latar belakang mereka. w23.03 30 ¶14-16
Selasa, 12 Maret
Dia adalah Allah orang hidup, bukan Allah orang mati.—Luk. 20:38.
Setan bisa memanfaatkan keadaan darurat medis yang mungkin kita hadapi. Para dokter atau anggota keluarga yang tidak seiman mungkin mendesak kita untuk menerima transfusi darah, yang bertentangan dengan hukum Allah. Atau, seseorang mungkin berupaya meyakinkan kita untuk mencoba perawatan tertentu yang sebenarnya melanggar prinsip Alkitab. Memang, kita semua pasti mau terus hidup. Tapi, kita tahu bahwa kalaupun kita meninggal, Yehuwa akan tetap menyayangi kita. (Rm. 8:37-39) Sewaktu sahabat-sahabat Yehuwa meninggal, Dia tetap mengingat mereka, seolah-olah mereka masih hidup. (Luk. 20:37, 38) Dia merindukan mereka dan ingin sekali membangkitkan mereka. (Ayb. 14:15) Yehuwa sudah menebus kita dengan harga tinggi supaya kita bisa ”mendapat kehidupan abadi”. (Yoh. 3:16) Kita tahu bahwa Yehuwa sangat menyayangi dan memedulikan kita. Jadi, sewaktu kita sakit atau nyawa kita terancam, kita tidak akan meninggalkan Yehuwa. Kita justru akan mencari Dia untuk mendapat penghiburan, hikmat, dan kekuatan.—Mz. 41:3. w22.06 18 ¶16-17
Rabu, 13 Maret
Hikmat yang benar berseru di jalan.—Ams. 1:20.
Alkitab mengatakan, ”Rasa hormat kepada Yehuwa adalah awal dari kebijaksanaan, dan pengetahuan tentang Yang Mahakudus adalah pengertian.” (Ams. 9:10) Jadi, setiap kali kita akan membuat keputusan penting, kita perlu mencari tahu pandangan Yehuwa dengan mempelajari Alkitab dan publikasi yang berdasarkan Alkitab. Kalau kita melakukan itu, kita akan menjadi orang yang benar-benar berhikmat. (Ams. 2:5-7) Hanya Yehuwa yang bisa membuat kita benar-benar berhikmat. (Rm. 16:27) Mengapa? Pertama, Yehuwa adalah Pencipta, dan Dia tahu segala sesuatu tentang ciptaan-Nya. (Mz. 104:24) Kedua, semua tindakan Yehuwa menunjukkan bahwa Dia memang berhikmat. (Rm. 11:33) Ketiga, nasihat Yehuwa itu bijaksana dan selalu bermanfaat bagi orang-orang yang mengikutinya. (Ams. 2:10-12) Kalau kita mau menjadi benar-benar berhikmat, kita harus yakin akan ketiga hal itu dan mengingatnya sewaktu kita akan bertindak atau membuat keputusan. w22.10 19 ¶3-4
Kamis, 14 Maret
Terjadilah perang di surga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu. Naga itu dan malaikat-malaikatnya melawan, tapi mereka kalah dan tidak boleh lagi berada di surga.—Why. 12:7, 8.
Kekalahan Setan dinubuatkan di Wahyu pasal 12, lalu dia dan roh-roh jahat itu dilemparkan ke bumi. Setan pun sangat marah. Dia melampiaskan kemarahannya kepada umat manusia sehingga bumi menjadi celaka. (Why. 12:9-12) Apa manfaat nubuat itu bagi kita? Berbagai peristiwa yang terjadi dan sikap orang-orang yang bertambah buruk membuat kita semakin yakin bahwa Yesus sudah menjadi Raja. Jadi, sewaktu kita melihat orang-orang bersikap egois dan jahat, kita tidak perlu kesal. Kita perlu ingat bahwa sikap mereka justru menunjukkan bahwa nubuat Alkitab sudah menjadi kenyataan. Kerajaan Allah memang sudah memerintah! (Mz. 37:1) Selain itu, kita tahu bahwa Armagedon sudah semakin dekat dan keadaan dunia akan semakin buruk. (Mrk. 13:8; 2 Tim. 3:13) Kita pasti bersyukur karena Bapak kita yang pengasih membantu kita mengerti mengapa dunia ini begitu kacau. w22.07 3-4 ¶7-8
Jumat, 15 Maret
Doa permohonan orang yang benar memiliki pengaruh yang besar.—Yak. 5:16.
Kita bisa meminta Yehuwa membantu saudara-saudari kita bertekun menghadapi penyakit, bencana alam, perang, penganiayaan, atau kesulitan lainnya. Kita juga bisa mendoakan saudara-saudari yang bekerja keras untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Saudara mungkin mengenal beberapa rekan seiman yang sedang menghadapi kesulitan. Cobalah sebutkan nama mereka dalam doa Saudara. Dengan mendoakan saudara-saudari kita, kita menunjukkan bahwa kita benar-benar mengasihi mereka. Kita juga perlu mendoakan para saudara yang memiliki tanggung jawab di organisasi. Kita bisa meminta Yehuwa memberkati kerja keras mereka. Kalau kita melakukan itu, kita menunjukkan bahwa kita mengasihi mereka. Dulu, Rasul Paulus sangat menghargai doa yang disampaikan rekan-rekan seimannya. Dia menulis, ”Doakan saya juga, supaya ketika saya membuka mulut, saya sanggup berbicara dengan berani dalam memberitakan rahasia suci tentang kabar baik.” (Ef. 6:19) Sama seperti Paulus, saudara-saudara yang bekerja keras dalam organisasi juga sangat menghargai doa-doa yang kita sampaikan, dan mereka bisa merasakan manfaatnya. w22.07 23-24 ¶14-16
Sabtu, 16 Maret
[Pakailah] . . . pelindung kepala berupa harapan keselamatan.—1 Tes. 5:8.
Seorang prajurit perlu memakai pelindung kepala. Itu juga yang perlu kita lakukan dalam peperangan rohani. Kita perlu melindungi pikiran kita dari serangan Setan. Dia menggunakan berbagai godaan dan pandangan dunia untuk merusak pikiran kita. Tapi, sama seperti pelindung kepala, harapan kita akan melindungi pikiran kita sehingga kita bisa tetap setia kepada Yehuwa. Tapi, kalau kita mulai berfokus pada keinginan kita sendiri, kita bisa melupakan harapan tersebut. Itulah yang dialami orang-orang Kristen di Korintus zaman dulu. Mereka mulai tidak percaya pada harapan kebangkitan yang Allah janjikan. (1 Kor. 15:12) Paulus menulis bahwa orang-orang yang tidak percaya pada harapan kebangkitan biasanya hidup hanya untuk bersenang-senang. (1 Kor. 15:32) Sekarang, banyak orang tidak tahu atau tidak percaya pada harapan yang Allah janjikan. Jadi, mereka hidup hanya untuk mencari kesenangan saja. Tapi, berbeda dengan mereka, kita percaya pada harapan yang Allah janjikan. w22.10 25-26 ¶8-9
Minggu, 17 Maret
Berdoalah terus.—1 Tes. 5:17.
Yehuwa mengundang Saudara untuk berdoa kepada-Nya. Dia tahu kesulitan yang sedang Saudara hadapi, dan Dia meyakinkan Saudara bahwa Dia akan selalu mendengarkan doa Saudara. Dia senang mendengarkan doa hamba-hamba-Nya. (Ams. 15:8) Sewaktu Saudara merasa sendirian, curahkan isi hati Saudara kepada Yehuwa (Mz. 62:8) Beri tahu Yehuwa apa yang Saudara pikirkan dan rasakan. Mintalah Yehuwa membantu Saudara mengatasi perasaan negatif, dan mintalah keberanian dari-Nya. Saudara bahkan bisa meminta hikmat agar Saudara bisa menjelaskan kepercayaan Saudara dengan bijaksana. (Luk. 21:14, 15) Kalau Saudara merasa sedih atau kecil hati, mintalah bantuan Yehuwa supaya Saudara bisa berbicara dengan rekan seiman yang matang. Saudara juga bisa meminta Yehuwa membantu rekan seiman itu supaya dia bisa memahami perasaan Saudara. Kalau Saudara melihat bagaimana Dia menjawab doa Saudara dan mau menerima bantuan orang lain, Saudara akan merasa lebih baik. w22.08 10 ¶6
Senin, 18 Maret
Mereka semua melawan hukum Kaisar.—Kis. 17:7.
Orang-orang Kristen di sidang Tesalonika yang baru dibentuk menghadapi tentangan yang berat. Waktu itu, segerombolan orang menyeret ”beberapa saudara kepada para penguasa kota”. (Kis. 17:6) Orang-orang Kristen yang masih baru itu pasti terkejut dan takut. Tentangan itu bisa membuat mereka tidak bersemangat lagi melayani Yehuwa. Rasul Paulus tidak mau itu sampai terjadi. Dia memastikan ada yang bisa menguatkan sidang yang masih baru itu. Paulus menulis kepada orang-orang di Tesalonika, ”Kami mengutus Timotius, yang adalah saudara kita . . . , untuk meneguhkan dan menghibur kalian demi iman kalian, supaya tidak seorang pun goyah karena kesengsaraan-kesengsaraan ini.” (1 Tes. 3:2, 3) Timotius sudah melihat bagaimana Paulus menguatkan saudara-saudari di Listra. Timotius merasakan sendiri dukungan Yehuwa untuk dia dan saudara-saudarinya di Listra. Jadi, dia bisa meyakinkan saudara-saudari di Tesalonika bahwa dengan dukungan Yehuwa, mereka juga pasti bisa bertekun.—Kis. 14:8, 19-22; Ibr. 12:2. w22.08 21 ¶4
Selasa, 19 Maret
Kita . . . mendapatkan kehidupan melalui dia.—1 Yoh. 4:9.
Pada tahun 1870, sekelompok siswa Alkitab yang dipimpin oleh Charles Taze Russell mulai mempelajari Alkitab dengan saksama. Mereka ingin memahami kebenaran tentang korban tebusan Yesus dan caranya kematian Yesus seharusnya diperingati. Hasil riset dari para siswa Alkitab itu juga bermanfaat untuk kita sekarang. Kita jadi bisa memahami kebenaran tentang korban tebusan Yesus dan manfaat tebusan untuk kita. (1 Yoh 2:1, 2) Kita juga belajar tentang dua jenis harapan yang dicatat di Alkitab, yang diberikan kepada orang-orang yang menyenangkan Allah. Sebagian dari mereka akan hidup di surga dan tidak akan pernah mati, sedangkan yang lainnya akan hidup abadi di bumi. Kita menjadi semakin dekat dengan Yehuwa sewaktu kita memikirkan betapa besar kasih-Nya kepada kita dan betapa besar manfaat korban tebusan Yesus untuk kita masing-masing. (1 Ptr. 3:18) Jadi, seperti saudara-saudari kita yang setia di masa lalu, kita ingin mengundang orang-orang untuk mengikuti acara Peringatan, yang diadakan sesuai dengan cara yang Yesus tetapkan. w23.01 21 ¶6-7
Pembacaan Alkitab untuk Peringatan: (9 Nisan, peristiwa setelah matahari terbenam) Markus 14:3-9
Rabu, 20 Maret
Dia mati demi semua orang, sehingga orang yang hidup tidak lagi hidup untuk diri sendiri, tapi untuk Kristus, yang mati demi mereka dan dibangkitkan.—2 Kor. 5:15.
Yesus mengajar orang-orang tentang hal-hal baik yang akan diwujudkan oleh Kerajaan Allah. Kita bersyukur atas tebusan, yang memungkinkan kita untuk bersahabat akrab dengan Yehuwa dan Yesus. Dan dengan adanya tebusan, orang-orang yang beriman kepada Yesus bisa punya harapan untuk hidup abadi dan bertemu lagi dengan keluarga dan sahabat mereka yang sudah meninggal. (Yoh. 5:28, 29; Rm. 6:23) Kita sebenarnya tidak layak menerima berkat-berkat itu, dan kita tidak akan pernah bisa membalas apa yang Allah dan Kristus sudah lakukan bagi kita. (Rm. 5:8, 20, 21) Tapi, kita bisa menunjukkan kepada mereka bahwa kita sangat bersyukur atas hal-hal itu. Bagaimana caranya? Dengan menggunakan sumber daya kita untuk mendukung kepentingan Kerajaan. Misalnya, kita bisa merelakan diri untuk ikut membangun dan merawat bangunan-bangunan yang digunakan untuk beribadah kepada Yehuwa. w23.01 26 ¶3; 28 ¶5
Pembacaan Alkitab untuk Peringatan: (9 Nisan, peristiwa setelah matahari terbit) Markus 11:1-11
Kamis, 21 Maret
Saya melihat Anak Domba . . . bersama 144.000 orang.—Why. 14:1.
Yesus dan rekan-rekannya akan mengurus kebutuhan miliaran orang yang tinggal di seluruh bumi. Seperti Yesus, ke-144.000 juga akan menjadi raja dan imam. (Why. 5:10) Sewaktu Hukum Musa masih berlaku, para imam-lah yang terutama bertanggung jawab untuk menjaga agar umat Allah tetap sehat secara jasmani dan rohani. Alkitab mengatakan bahwa Hukum Musa adalah ”bayangan hal-hal baik yang akan datang”. Jadi, kita bisa menyimpulkan bahwa ke-144.000 akan punya tanggung jawab yang sama seperti para imam di zaman dulu, yaitu memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani umat Allah. (Ibr. 10:1) Bagaimana para raja dan imam itu akan berkomunikasi dengan rakyat Kerajaan Allah di bumi? Kita belum tahu. Tapi, kita bisa yakin bahwa orang-orang yang hidup di bumi Firdaus akan mendapat petunjuk yang mereka butuhkan.—Why. 21:3, 4. w22.12 11 ¶11-13
Pembacaan Alkitab untuk Peringatan: (10 Nisan, peristiwa setelah matahari terbit) Markus 11:12-19
Jumat, 22 Maret
Kalian mengumumkan kematian Tuan, sampai dia datang.—1 Kor. 11:26.
Salah satu alasan kita mengundang orang-orang menghadiri acara Peringatan adalah karena kita ingin mereka mendapat manfaat dari acara itu. Orang-orang yang baru pertama kali menghadirinya bisa belajar kebenaran tentang apa yang Yehuwa dan Yesus lakukan untuk kita semua. (Yoh. 3:16) Kita berharap apa yang mereka lihat dan dengar di acara itu akan menggerakkan mereka untuk belajar lebih banyak dan menjadi hamba Yehuwa. Kita juga mengundang rekan-rekan seiman kita yang tidak aktif. Dengan melakukan itu, kita mengingatkan mereka bahwa Yehuwa masih menyayangi mereka. Banyak dari mereka menyambut undangan kita, dan kita sangat senang saat bertemu dengan mereka. Di acara Peringatan, mereka bisa mengingat kembali sukacita yang dulu mereka rasakan saat masih melayani Yehuwa. (Mz. 103:1-4) Tidak soal seperti apa tanggapan orang-orang, kita mau dengan bersemangat mengundang mereka untuk menghadiri acara Peringatan, karena kita tahu Yehuwa memperhatikan setiap orang yang hadir.—Luk. 15:7; 1 Tim. 2:3, 4. w23.01 20 ¶1; 22-23 ¶9-11
Pembacaan Alkitab untuk Peringatan: (11 Nisan, peristiwa setelah matahari terbit) Markus 11:20–12:27, 41-44
Sabtu, 23 Maret
Mata Yehuwa menjaga orang yang menghormati-Nya.—Mz. 33:18.
Pada malam sebelum Yesus meninggal, dia membuat permintaan khusus kepada Bapaknya yang di surga. Dia meminta agar Yehuwa menjaga para pengikutnya. (Yoh. 17:15, 20) Yehuwa selalu menjaga umat-Nya. Tapi, Yesus tahu bahwa para pengikutnya akan diserang habis-habisan oleh Setan. Dan, mereka pasti membutuhkan bantuan Yehuwa untuk bisa bertahan. Sebagai orang Kristen, kita mendapat tekanan yang berat dari dunia Setan. Berbagai kesulitan yang kita hadapi bisa membuat kita kecil hati dan bahkan menguji kesetiaan kita kepada Yehuwa. Tapi, kita tidak perlu takut. Yehuwa selalu menjaga kita. Dia tahu kesulitan yang kita hadapi, dan Dia selalu siap membantu kita. Ya, Yehuwa ”menjaga orang yang menghormati-Nya . . . untuk menyelamatkan mereka”.—Mz. 33:18-20. w22.08 8 ¶1-2
Pembacaan Alkitab untuk Peringatan: (12 Nisan, peristiwa setelah matahari terbit) Markus 14:1, 2, 10, 11; Matius 26:1-5, 14-16
TANGGAL PERINGATAN
Setelah Matahari Terbenam
Minggu, 24 Maret
Teruslah lakukan ini untuk mengenang aku.—Luk. 22:19.
Setiap tahun, pada minggu-minggu sebelum dan sesudah Peringatan, kita menunjukkan rasa syukur atas pengorbanan Yesus dengan berdoa dan merenungkan manfaatnya untuk kita. Kita juga mau mengundang sebanyak mungkin orang ke acara istimewa ini. Dan, kita sendiri juga pasti mau berupaya sebisa-bisanya untuk menghadiri acara Peringatan. Di acara Peringatan, kita belajar mengapa manusia membutuhkan tebusan dan bagaimana kematian satu orang bisa menebus dosa banyak orang. Kita juga belajar apa arti dari roti dan anggur serta siapa saja yang bisa memakan dan meminumnya di acara itu. (Luk. 22:19, 20) Kita juga merenungkan berkat-berkat bagi orang-orang yang punya harapan untuk hidup selamanya di bumi. (Yes. 35:5, 6; 65:17, 21-23) Jelas sekali, kebenaran yang kita pelajari di acara itu sangat berharga. w23.01 20 ¶2; 21 ¶4
Pembacaan Alkitab untuk Peringatan: (13 Nisan, peristiwa setelah matahari terbit) Markus 14:12-16; Matius 26:17-19 (14 Nisan, peristiwa setelah matahari terbenam) Markus 14:17-72
Senin, 25 Maret
Allah begitu mengasihi dunia ini sehingga Dia memberikan Putra tunggal-Nya, supaya setiap orang yang beriman kepadanya . . . mendapat kehidupan abadi.—Yoh. 3:16.
Dengan mengorbankan Putra-Nya untuk menebus dosa kita, Allah memberi kita kesempatan untuk hidup abadi. (Mat. 20:28) Rasul Paulus mengatakan, ”Sama seperti kematian ada karena satu orang, kebangkitan bagi orang mati ada karena satu orang. Semuanya mati karena Adam, dan semuanya akan dihidupkan karena Kristus.” (1 Kor. 15:21, 22) Yesus mengajar para pengikutnya untuk berdoa agar Kerajaan Allah datang dan kehendak Allah terjadi di bumi. (Mat. 6:9, 10) Salah satu kehendak Allah adalah agar manusia hidup selamanya di bumi. Untuk itu, Yehuwa melantik Putra-Nya sebagai Raja Kerajaan Allah. Dan, Yehuwa mengumpulkan 144.000 orang dari bumi untuk bekerja sama dengan Yesus dalam mewujudkan kehendak-Nya.—Why. 5:9, 10. w22.12 5 ¶11-12
Pembacaan Alkitab untuk Peringatan: (14 Nisan, peristiwa setelah matahari terbit) Markus 15:1-47
Selasa, 26 Maret
Kami tergerak oleh kasih Kristus . . . sehingga orang yang hidup tidak lagi hidup untuk diri sendiri.—2 Kor. 5:14, 15.
Sewaktu orang yang kita sayangi meninggal, kita pasti sangat merindukan dia. Awalnya, kita mungkin merasa sangat sedih, apalagi kalau orang itu sangat menderita sebelum meninggal. Tapi, setelah beberapa waktu, kita mungkin mulai bisa tersenyum sewaktu mengingat kembali apa yang dia ajarkan kepada kita atau apa yang dia katakan dan lakukan untuk menguatkan kita. Begitu juga, pada minggu-minggu sebelum dan sesudah Peringatan, kita mau meluangkan waktu untuk merenungkan korban tebusan Yesus yang sangat berharga. Kita mungkin merasa sangat sedih sewaktu membaca tentang penderitaan dan kematian Yesus. (1 Kor. 11:24, 25) Tapi, kita bersukacita sewaktu merenungkan apa yang Yesus katakan dan lakukan saat dia berada di bumi. Kita juga merasa dikuatkan saat memikirkan tentang apa yang dia lakukan sekarang dan apa yang akan dia lakukan di masa depan. w23.01 26 ¶1-2
Pembacaan Alkitab untuk Peringatan: (15 Nisan, peristiwa setelah matahari terbit) Matius 27:62-66 (16 Nisan, peristiwa setelah matahari terbenam) Markus 16:1
Rabu, 27 Maret
Teruslah utamakan Kerajaan.—Mat. 6:33.
Sewaktu Yesus meninggal, murid-muridnya sangat sedih. Mereka kehilangan sahabat yang mereka sayangi, dan mereka merasa kehilangan harapan. (Luk. 24:17-21) Tapi, setelah dibangkitkan, Yesus menemui mereka dan membantu mereka memahami bagaimana dia membuat nubuat Alkitab menjadi kenyataan. Dia juga memberi mereka tugas yang penting. (Luk. 24:26, 27, 45-48) Sewaktu Yesus naik ke surga, kesedihan yang dirasakan murid-muridnya sudah berubah menjadi sukacita yang besar. Mengapa? Karena mereka tahu bahwa Tuan mereka sudah hidup lagi dan siap membantu mereka menjalankan tugas mereka yang baru. Karena bersukacita, mereka tergerak untuk terus memuji Yehuwa ”tanpa henti”. (Luk. 24:52, 53; Kis. 5:42) Kita bisa meniru murid-murid Yesus dengan mengutamakan Kerajaan Allah dalam kehidupan kita. Memang, dibutuhkan upaya dan ketekunan untuk terus melayani Yehuwa. Tapi, Yehuwa berjanji bahwa Dia akan memberkati kita dengan limpah.—Ams. 10:22. w23.01 30-31 ¶15-16
Pembacaan Alkitab untuk Peringatan: (16 Nisan, peristiwa setelah matahari terbit) Markus 16:2-8
Kamis, 28 Maret
Kamu akan kembali ke debu.—Kej. 3:19.
Kita pasti tidak mau menjadi seperti Adam dan Hawa. Jadi, kita perlu terus belajar tentang Yehuwa, menghargai sifat-sifat-Nya, dan berupaya memahami cara berpikir-Nya. Kalau kita melakukan itu, kita pasti akan semakin mengasihi Dia. Coba perhatikan contoh Abraham. Dia sangat mengasihi Yehuwa. Meskipun dia kadang tidak memahami keputusan yang Yehuwa buat, dia tidak memberontak. Sebaliknya, dia berupaya untuk lebih mengenal Yehuwa. Misalnya, sewaktu Yehuwa memutuskan untuk membinasakan kota Sodom dan Gomora, Abraham awalnya khawatir Yehuwa, ”Hakim seluruh bumi”, akan menghukum mati orang benar bersama orang jahat. Bagi Abraham, itu tidak masuk akal. Jadi, dia dengan penuh respek mengajukan beberapa pertanyaan kepada Yehuwa. Yehuwa pun menjawab dia dengan sabar. Akhirnya, Abraham menyadari bahwa Yehuwa memeriksa hati setiap manusia dan tidak akan pernah menghukum orang yang tidak bersalah.—Kej. 18:20-32. w22.08 28 ¶9-10
Jumat, 29 Maret
Orang yang bisa dipercaya tetap menjaga rahasia.—Ams. 11:13.
Pada tahun 455 SM, setelah Gubernur Nehemia membangun kembali tembok Yerusalem, dia memilih orang-orang yang bisa diandalkan untuk mengurus kota itu. Salah satunya adalah Hanania, yang disebut ”pemimpin Benteng”. Alkitab mengatakan bahwa Hanania ”sangat bisa dipercaya dan takut kepada Allah yang benar, melebihi banyak orang lainnya”. (Neh. 7:2) Hanania selalu bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas apa pun yang dia terima, karena dia mengasihi Yehuwa dan takut membuat Yehuwa tidak senang. Perasaan seperti itu juga bisa membantu kita untuk menjadi hamba Yehuwa yang bisa diandalkan. Teladan lainnya adalah Tikhikus, salah satu sahabat Rasul Paulus. Paulus mengandalkan bantuan Tikhikus dan mengatakan bahwa Tikhikus ”setia melayani Tuan”. (Ef. 6:21, 22) Paulus mengandalkan dia bukan hanya untuk menyampaikan suratnya kepada saudara-saudari di Efesus dan Kolose, tapi juga untuk menguatkan dan menghibur mereka. Di zaman kita, ada juga saudara-saudara yang berupaya untuk membantu kita secara rohani. Seperti Tikhikus, mereka setia dan bisa diandalkan.—Kol. 4:7-9. w22.09 9-10 ¶5-6
Sabtu, 30 Maret
Kasih selalu rela memaafkan.—1 Ptr. 4:8.
Yusuf pernah harus menghadapi berbagai kesulitan yang berat selama kira-kira 13 tahun. Yusuf bisa saja berpikir bahwa Yehuwa tidak menyayangi dia. Dan, dia bisa saja merasa bahwa Yehuwa meninggalkan dia di saat dia butuh bantuan. Tapi, Yusuf tidak berpikiran negatif seperti itu. Dia juga tidak memendam kekesalan. Sewaktu dia mendapat kesempatan untuk membalas kakak-kakaknya, dia tidak melakukan itu. Dia menunjukkan kasih kepada mereka dan mengampuni mereka. (Kej. 45:4, 5) Mengapa dia bisa bersikap seperti itu? Karena dia tetap berpikir dengan jernih. Dia berfokus pada kehendak Yehuwa, bukan pada masalahnya sendiri. (Kej. 50:19-21) Apa pelajarannya? Kalau Saudara diperlakukan dengan buruk, jangan marah kepada Yehuwa atau berpikir bahwa Dia sudah meninggalkan Saudara. Sebaliknya, renungkan bagaimana Dia membantu Saudara bertekun menghadapi kesulitan itu. Dan, berusahalah memaafkan orang yang memperlakukan Saudara dengan buruk. Ingatlah, ”kasih menutup banyak sekali dosa”. w22.11 21 ¶4
Minggu, 31 Maret
Semua pemerintah akan melayani dan menaati mereka.—Dan. 7:27.
Nabi Daniel mendapat penglihatan yang menunjukkan bahwa Yehuwa lebih berkuasa daripada semua pemerintah manusia. Daniel melihat empat binatang raksasa yang menggambarkan beberapa kuasa dunia, yaitu Babilon, Media-Persia, Yunani, dan Roma serta kuasa dunia yang berasal darinya, Inggris-Amerika. (Dan. 7:1-3, 17) Lalu, Daniel melihat Allah Yehuwa duduk di takhta-Nya dalam sebuah pengadilan di surga. (Dan. 7:9, 10) Allah akan mengambil kekuasaan dari semua pemerintah manusia dan memberikannya kepada para penguasa yang lebih layak menerimanya dan lebih kuat. Siapa mereka? ”Seseorang seperti putra manusia”, yaitu Yesus Kristus, dan ”orang-orang suci milik Yang Mahatinggi”, yaitu ke-144.000 yang akan memerintah ”sampai selama-lamanya”. (Dan. 7:13, 14, 18) Jelaslah, Yehuwa memang ”Yang Mahatinggi”. Penglihatan yang Daniel dapatkan sesuai dengan apa yang dia katakan sebelumnya: ”Allah yang berkuasa atas surga . . . menurunkan raja dan mengangkat raja.”—Dan. 2:19-21. w22.10 14-15 ¶9-11